Patah hati saat mengetahui kenyataan kekasihnya menikahi perempuan lain yang sudah dihamilinya. Membuat Elena terpaksa menerima lamaran seorang lelaki yang jauh dari impiannya selama ini. Hal ini terpaksa dia lakukan demi menutupi rasa malu kedua orang tuanya karena undangan pernikahannya yang sudah tersebar.
Diliputi rasa sedih, akhirnya kini dia sah menjadi istri Anggara seorang lelaki yang usahanya sedang bangkrut, dan terkenal dingin juga arogan.
Menikah tanpa cinta dengan kondisi ekonominya yang sulit ditambah sikap arogan dan dingin suaminya, sungguh merupakan tantangan berat baginya. Namun tekatnya yang ingin mempertanggung jawabkan keputusan yang telah diambil dan hanya ingin menikah sekali seumur hidup membuatnya harus bertahan dan berusaha menyesuaikan diri dengan situasi ini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jesi Jasinah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
12. pernikahan Elena dan Anggara
Mendengar segala nasihat ibu, aku paham apa yang seharusnya aku putuskan. Saat aku menjalin kasih dengan Andrea, dia begitu pandai menyenangkan hatiku. Rayuannya begitu memabukan, hingga aku tak pernah sadar. Bertahun-tahun lelaki itu berselingkuh dibelakangku dengan Nina.
Cinta telah membuat mata hatiku tertutup, aku tak mampu lagi menilai mana lelaki yang baik dan mana lelaki yang buruk. Aku begitu mencintai Andrea hingga aku tak pernah peduli kalau kak Anggara sering mencuri padang terhadapku saat kami bertemu. Ada binar cinta dalam setiap tatapannya, walau dia jarang mau menyapaku.
Pendapat teman-temanku soal kak Anggara yang terkenal sombong dan arogan telah membuat aku tak pernah menyukainya.
Setelah mengenalnya, ternyata dia tak seburuk yang orang katakan. Terkadang dia bisa juga bersikap lembut dan romantis walau masih terasa kaku. Selama ini aku tak pernah sekalipun mendengar atau melihat kak Anggara mempunyai kekasih. Jadi bisa dipastikan kalau dia masih senantiasa terjaga. Kini aku sudah mempunyai keputusan terbaik untuk masa depanku.
Aku langsung mengambil ponselku didalam tas yang sering aku bawa kemanapun aku pergi. Dihadapan ibu aku menelpon kak Anggara.
"Hallo Elena"
Mendengar suaranya yang berat dan terdengar seksi, dadaku langsung berdebar.
"Kak aku mau minta maaf, maaf karena aku terlalu curiga kepadamu, maaf aku tadi telah menuduhmu yang tidak-tidak. Kak aku mencintaimu, aku tahu aku sekarang telah jatuh cinta padamu"
Ibu tersenyum mendengar ucapanku. Kali ini aku yakin kalau debaran didalam dada yang kurasakan adalah pertanda aku mencintai lelaki itu. Aku berjanji pada kak Anggara akan selalu menjaga cinta ini dan hanya akan ku persembahkan hanya untuknya. Aku bersedia dengan senang hati mau menikah dengan lelaki itu. Aku ingin menjadi istri yang baik taat dan senantiasa menjaga marwahku sebagai seorang istri.
"Benarkah Elena, aku bahagia sekali mendengarnya. Aku minta maaf ya, kalau kata-kataku tadi terlalu kasar, aku menyesal sekali telah berucap seperti itu. Aku lelaki bodoh, lelaki yang tak bisa menjaga hati wanita, aku memang tidak pandai membahagiakan wanita. Maafkan aku atas segala kekuranganku.
Aku bahagia sekali bisa dicintai olehmu, teruslah berikan cintamu hanya untukku, karena mungkin di di dunia ini hanya kamu seorang gadis yang mau mempunyai seorang kekasih lelaki arogan yang sedang bangkrut dan tak punya harta. Bagiku kamulah yang teristimewa Elen"
Suara kak Anggara diseberang sana terlihat parau, isakannya pun terdengar samar. Sepertinya dia menangis. Begitu besarnyakah cintanya padaku hingga dia begitu bahagia menerima kenyataan bahwa aku juga mencintaiku.
"Kakak harus berjanji padaku kalau kakak tidak akan pernah menghianati aku, kakak tahu, aku takut banget kalau ada wanita yang mencintai kakak dan dia lebih baik dari aku dalam segala hal, kakak pasti akan pilih dia, awas aja nanti," ucapku manja.
Ibu tertawa tertahan disampingku. Aku langsung memberi isyarat agar ibu diam dulu. Namun ibu justru pergi meninggalkanku. Mungkin dia sedang memberiku kesempatan untuk memadu kasih lewat telepon. Ku dengar suara tawa kak Anggara diseberang sana.
"Mana ada wanita yang mau dengan lelaki jutek seperti aku apalagi aku kere, hanya kamu yang mau sama aku. Lagian aku bukan lelaki murahan yang tak tahu diri. Wanita cantik diluaran sana memang banyak. Tapi mereka hanya mengejar lelaki yang banyak uang. Saat aku banyak uang mungkin mereka juga akan mengejarku.
Saat itu terjadi mungkin kamu sudah jadi istriku, sudah melahirkan anak-anakku dan mungkin kamu juga sudah mulai menua dan tak gesit lagi diranjang. Tapi bukan berarti aku akan memilih yang lebih cantik darimu. lebih muda, lebih bohai.
Ada hal yang harus aku ingat, saat aku susah, siapa yang menemaniku, yang menguatkanku, yang tetap menyayangiku, itulah cinta yang sebenarnya, cinta sejati yang sesungguhnya.
Sedangkan wanita-wanita yang hadir disaat hidupku telah berkecukupan, disaat hidupku bergelimang harta. Mereka tidak tahu kalau harta yang aku miliki adalah, harta istriku, harta yang aku dapat dari setiap doanya ysng tulus untukku. Disana juga ada harta anakku sebagai ahli warisku. Mereka hanya mencintai hartaku, mereka akan pergi meninggalkanku saat yang maha kuasa mengambil kembali harta yang Dia titipkan kepadaku"
Hatiku bahagia sekali mendengar kalimat demi kalimat yang keluar dari bibir kak Anggara diseberang sana.
"Iya kak…iya, aku percaya kakak," ucapku tersipu.
Setelah kami berbicara banyak hal akhirnya kami mengakhiri panggilan jarak jauh tersebut. Sejuk rasanya hatiku, mendengar ucapan kak Anggara yang membuatku bangga memilikinya.
Waktu terus berlalu, kini acara pernikahan yang kami nantikan pun sampai pada waktunya.
Pernikahan dilaksanakan dikantor KUA terdekat dengan rumahku. Aku dan rombongan telah duluan sampai dikantor KUA. Kepala KUA beserta staf dan jajarannya menyambut kami dengan ramah. Maklumlah ayahku adalah pengusaha yang cukup tersohor didaerah ini, sehingga banyak para pejabat dan bawahannya mengenalnya.
"Siapa yang mau menikah, putrinya pak Edwan yang keberapa ya," tanya seorang staf KUA.
"Yang nomor satu lah, yang nomor dua, yang kembar kan masih kuliah," jawab kepala KUA, beliau adalah teman main catur ayah dipos ronda dikomplek rumah kami.
Mana calon suamimu Andrea Elen, apa belum datang, sebaiknya kalian menunggu langsung diruang akad saja sekalian menunggu pak penghulu, kebetulan tadi dia telepon masih dijalan, kejebak macet katanya, gara-gara banyak penjual durian yang mangkal dipinggir jalan," ucap kepala KUA.
Aku hanya tersenyum gugup mendengar pertanyaan kepala KUA. Mungkin beliau belum mengecek berkas terbaru yang aku ajukan. Beberapa waktu yang lalu, aku dan kak Anggara datang ke kantor KUA, untuk melakukan beberapa perubahan pada berkas pernikahan yang telah aku ajukan. Dimana terjadi perubahan menyangkut nama dan biodata mempelai pria. Sedangkan waktu akad nikah dan yang lainnya tetap sama seperti sedia kala.
Ayah dan ibu menghampiriku yang sedang sibuk bengong, beliau mengajakku masuk keruang akad sembari menunggu pak penghulu dan mempelai pria datang.
Sekitar lima belas menit kemudian, terdengar seseorang mengucap salam dan dibelakangnya serombongan orang masuk kedalam KUA.
"Maaf ya terlalu lama menunggu, aduuh saya baru sampai ini. Panen durian tahun ini benar-benar melimpah, penjual dan pembeli durian dimana-mana, lalulintas jadi terganggu dan berakibat pernikahan jadi tertunda, kasian pengantinnya," ucap pak penghulu sembari mendudukan bokongnya di depan meja akad.
"Yang mana mempelai prianya," tanya pak penghulu lagi, sementara tangannya sibuk memeriksa berkas pernikahan kami.
"Saya pak calon mempelai prianya"
Tiba-tiba suara kak Anggara terdengar menyahut tepat dibelakangku.
"Oh tadi kamu yang berada dalam mobil yang menghalangi mobil saya kan, sehingga saya jadi terlambat sampai ditempat ini," tanya pak penghulu.
Semua yang hadir fokus mendengarkan pembicaraan pak penghulu dan calon mempelai pria.
"Benar pak, tadi supir yang mengemudikan mobil kami berhenti dulu untuk membeli durian karena istrinya sedang hamil dan ngidam minta dibelikan durian," jawab kak Anggara yang sontak membuat tertawa semua yang ada diruangan itu.
****
dan andrea segera mampus
buktiin jhon kamu lelaki yang tepat 💪