NovelToon NovelToon
Lahirnya Raja Para Dewa 2

Lahirnya Raja Para Dewa 2

Status: tamat
Genre:Fantasi / Tamat / Kultivasi / Petualangan Fantasi-Fantasi Timur / Dan budidaya abadi / Epik Petualangan / Budidaya dan Peningkatan
Popularitas:22.3M
Nilai: 4.8
Nama Author: Lalu Muhammad panjidian N

Season 2 ini akan update 3 chapter perhari, jadi jangan lupa tetap beri dukungannya ya.

Beri Vote, Like, dan komen, tanpa dukungan kalian semua Author bukanlah apa-apa dari Novel pertama ini rilis.

Terimakasih 🙏🙏


Bai An kini memulai perjalanannya lagi menuju Alam Semesta yang lebih tinggi, ia bersumpah akan mengambil apa yang sudah di rebut dari tangannya.

Bai An juga akan mencari semua misteri apa yang terjadi dengan kematian leluhurnya, karena itu tidak sesederhana yang terlihat.

Bersama adiknya Duan Du dan saudaranya Tu Long, Bai An akan membunuh semua musuh yang menganggu maupun menyakiti orang-orang terdekatnya.

Mereka bertiga akan mendaki lagi di mulai saat muncul di Alam Semesta yang mereka tuju.

Tujuan terahir Bai An adalah membuat legendanya lagi di alam semesta yang lebih tinggi yaitu Lahir Raja Para Dewa

Selamat datang di Lahirnya Raja Para Dewa Season 2, semoga menikmati.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lalu Muhammad panjidian N, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sosok Yang Bai An Kenal dan Bersiap Membasmi Pemberontak

Mendengar itu, ketiganya mengangguk tanpa bertanya.

***

Sementara di Daratan Utama.

Saat ini seorang pria duduk dengan berwibawa di kursi kebesarannya.

Matanya menatap ke arah 10 orang bawahannya.

“Hmm..!! Jika laporanmu ini benar, maka aku mengizinkanmu kesana untuk menyelesaikan masalah mereka, tapi ingat, jangan sampai membunuh Penguasa Daratan Selatan dengan tanganmu sendiri, jika itu terjadi, Penguasa Alam Semesta ini pasti akan menyuruh Penguasa Dunia ini turun tangan membunuhmu lalu menyelidiki asal usul mu, itu akan merepotkan,” kata pria yang terlihat berusia 40 tahunan, tapi umurnya sangatlah tua.

Orang yang melapor itu langsung maju lalu berlutut.

“Saya akan selalu berhati-hati jendral, anda tidak perlu khawatir, jika saya tertangkap pun, saya pasti akan bunuh diri sebelum di introgasi,” kata pria terlihat berumur 30 tahunan, namun usianya ratusan ribu tahun.

Orang yang duduk di kursi kebesarannya, atau di panggil jendral langsung melambaikan tangannya.

“Pergilah, selesaikan masalah mereka dengan cepat, mereka cukup berguna sebagai pion untuk kita,” kata jendral tersebut.

Pria itu membungkuk lalu menghilang.

Setelah itu, pandangan jendral tersebut mengarah ke 9 bawahannya.

“Apa ada masalah yang ingin kalian laporkan?” Tanya sang jendral.

Ke sembilan orang tersebut menggelengkan kepala.

“Sejauh ini, masih lancar jendral, semua dalam rencana, hanya saja sampai saat ini kita belum menemukan orang yang kita cari,” kata salah satu dari mereka.

Jendral tersebut mengangguk.

“Baiklah, kalian boleh pergi.”

Ke sembilan orang tersebut bangun lalu berlutut sambil membungkukkan badannya, setelah itu mereka semua menghilang.

“Hmm,, aku yakin anak itu di sini dan tak mungkin akan tetap di sembunyikan olehnya, jika tidak, perkembangannya tidak akan pernah meningkat,” gumam jendral tersebut.

”Berapa lama pun aku akan menunggumu keluar bocah, penghinaan yang telah kau berikan telah mencoreng namaku,” kini mata jendral tersebut memancarkan api yang sangat panas.

Jika Bai An ada di sini, maka ia akan mengetahui Jendral tersebut, karena jendral tersebut tak lain Jendral Hu dari klan Hu.

Kekuatan Jendral Hu kini juga telah meningkat pesat, dulu mungkin ia berada pada tingkat Dewa Immortal ⭐ 3 Menengah, tapi kini ia telah berada pada tingkat Dewa Immortal ⭐ 4 Puncak.

Sementara ke 10 komandannya semuanya telah berada pada tingkat Kaisar Immortal ⭐ 5 Puncak.

***

Pagi hari.

Saat ini Bai An, Duan Du dan Tu Long duduk di meja makan sambil menikmati sarapan pagi di campur arak sebagai hidangan penutup.

Di depan mereka bertiga, duduk Qin Sang, Mei Lin dan ada satu lagi pria yang terlihat berusia 40 tahunan mirip dengan Qin Sang, ia adalah Qin Ling Yan, anak pertama Qin Sang.

Tatapan Mei Lin penuh ke bencian terhadap Duan Du.

Hal itu membuat Duan Du terasa risih.

“Lama-lama ia sangat mirip dengan Yun Yin,” gumam Duan Du dengan kesal. “Oh ya bicara tentang Yun Yin, sekarang bagaimana kabarnya? Ia telah membantuku dengan segala upaya, dan suatu saat aku akan membalas budi,” gumam Duan Du memikirkan Yun Yin.

Entah mengapa Duan Du tiba-tiba memikirkan Yun Yin.

Apakah itu artinya Duan Du ada rasa? Entahlah, jawabannya suatu saat nanti akan terjawab dengan sendirinya.

Kini terlihat keheningan terjadi di tempat makan, hingga terdengar sebuah suara.

“Setelah makan, apakah kita akan berangkat kak?”

Bai An melirik ke arah Duan Du, setelah itu ia melirik ke arah Qin Sang.

“Apakah semua sudah siap?” Tanya Bai An.

Qin Sang mengangguk. “Semua sudah siap dari semalam,” jawab Qin Sang.

Bai An kemudian melirik ke arah Duan Du. “Ya setelah ini kita akan langsung berangkat,” ucap Bai An.

Duan Du mengangguk dengan semangat, Tu Long yang ikut mendengar itu kini tak kalah bersemangat.

Sementara Qin Ling Yan yang telah di beritahu ayahnya perihal penyerangan dan identitas Bai An hanya diam saja.

Tapi dalam hatinya ia juga ikut bersemangat karena sangat ingin melihat calon penguasa Alam Semesta bertarung dan seberapa kuat dia, karena sampai saat ini Qi Ling Yan belum tahu tingkat kekuatan Bai An dan Duan Du, hanya Tu Long saja yang sengaja memperlihatkan tingkat kekuatannya karena Bai An yang menyuruhnya.

Berbeda dengan Mei Lin, ia mengerutkan keningnya, karena ia tidak di beritahu tentang ikutnya Bai An, Duan Du dan Tu Long dalam penyerangan ini.

Walau Mei Lin sudah tahu ayahnya pasti akan menyerang, tapi ia tak menduga orang yang ia benci di izinkan ikut.

Saat Mei Lin ingin bicara, Qin Sang lebih dulu bicara.

“Lin'er, kau tak perlu ikut dalam penyerangan ini, kau akan tetap tinggal untuk melindungi Paviliun Phoenix Emas.”

Brak..!!

Meja makan seketika hancur oleh tangan Mei Lin.

“Aku tidak setuju, dia saja bisa ikut, orang yang tidak kita kenal asal usulnya, mengapa aku tidak boleh ikut,” teriak Mei Lin tak terima.

Qin Sang yang melihat kelakuan Mei Lin kini berubah 90% berbeda dengan Mei Lin yang dulu sangat pendiam dan penurut.

Hal tersebut membuat Qin Sang langsung berdiri.

“Kau, masuk dan tidak di izinkan keluar sebelum aku mengizinkan,” kata Qin Sang dengan nada sedikit bentakan.

“Yan'er, bawa adikmu,” kata Qin Sang melirik Qin Ling Yan.

Mei Lin langsung berdiri saat mendengar dirinya di bentak. “Ini pertama kalinya ayah membentak diriku, aku tak menduga gara-gara dia kau melakukan ini kepada putrimu sendiri,” kata Mei Lin menunjuk Duan Du sambil menangis.

Mei Lin berlalu pergi dengan perasaan hancur.

Qin Ling Yan mengikuti dari belakang sambil menggelengkan kepala.

Duan Du yang melihat dirinya di tuduh tentu bingung, ia melirik ke arah kakaknya dan Tu Long dengan pandangan penuh tanya.

“Apa salahku sehingga ia begitu membenciku kak, paman Tu?”

Duan Du bertanya melalui telepati agar Qin Sang tidak tersinggung.

Bai An tersenyum kecil sambil mengangkat bahunya.

Setelah itu ia melirik ke arah Qin Sang yang kini merasa bersalah karena acara sarapan di hancurkan oleh Mei Lin.

Saat Qin Sang ingin meminta maaf dengan membungkuk. Bai An langsung berkata.

“Sudahlah, tidak perlu terlalu di pikirkan, putrimu itu hanya ingin kasih sayang seorang ayah, dari yang aku lihat, ia cukup tertekan karena tidak adanya seorang ibu yang merawatnya atau berada disisinya dari kecil.”

Mendengar itu Qin Sang mengangguk, ia membenarkan ucapan Bai An.

Qin Sang kini terlihat tidak ingin membahas tentang putrinya, karena ada masalah penting sehingga ia berkata.

“Kita lupakan saja tentang Lin'er, lebih baik kita berangkat sekarang karena pasukan yang ku siapkan kini telah lama menunggu.”

Bai An, Duan Du dan Tu Long mengangguk.

Mereka lalu pergi dengan Qin Sang sebagai petunjuk arah.

Wuss..!!

Tap tap..!!

Entah sejak kapan Qin Ling Yan datang, yang pasti, ia saat ini ikut berdiri bersama para tetua klan Qin dan Penetua Paviliun Phoenix Emas.

Melihat kemunculan Qin Sang dan 3 orang tidak di kenal.

Para tetua klan Qin cukup bingung, tapi dengan cepat Qin Ling Yan menjelaskan jika mereka adalah bantuan juga.

Tentu kata-kata Qin Ling Yan ini sudah di atur oleh ayahnya.

Tanpa basa basi, Qin Sang yang baru datang langsung menatap semua semua orang yang hadir.

1
Xiao Chen
Untunglah KPK sdh dikebiri Mulyono. Gak masalah ada korupsi bribery
Shanthy Chataleya
cerita lagi seru kok sudah tamat ya.... ah ngga asikkk thornya
Xiao Chen
Thor... saya setuju klo novel adalah fiksi. Tapi nyai ageng serang yg pahlawan nasional zaman perang diponegoro ente jadikan tokoh fiksi sbg siluman, apa gak berlebihan ?
tukang nikung
mana lagi broi.
tukang nikung
senentar lagi reoni.
tukang nikung
nah gitu boss kyu.
tukang nikung
lanjutkan peningkatan nya boss.
tukang nikung
ngeri boss.
tukang nikung
lanjutkan aksimu broo.
dn naikan terus kultipasi mu, sampay tak terkalah kan.
tukang nikung
lanjutkan aksimu broo.
tukang nikung
mantap.
tukang nikung
berapa milyar lagi musuh nya.
tukang nikung
gak habis habis ya musuh nya.
tukang nikung
itu baru mantap.
tukang nikung
itu baru maknyus.
tukang nikung
ratakan semua musuh yang ada.
tukang nikung
bunuh.
tukang nikung
jadikan abu semua nya.
tukang nikung
ratakan semua nya.
tukang nikung
kok bisa.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!