"Lari bangsat" Teriak Zayyan dengan nafasnya yang memburu
"Gua udah ga kuat" Natasya merasa oksigen di dadanya mendadak habis, semua karena Zayyan yang mengaggu anjing gila di jalan sehingga anjing itu mengejar mereka.
"ada pohon sya manjat" pekik Zayyan membuat gadis itu terperangah. Di pandangnya pohon yang menjulang itu,Natasya meneguk ludahnya yang terasa tercekat, bagaimana bisa ia memanjat pohon setinggi harapan ibu itu.
*((yang mau lanjut ayo kita gasss....))
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fata_morgana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
#MARAHAN
" huh..hu..."
"ZAYYANNN....GUE CA..PEHH...CAPEK BANGET CAPEK BANGET.."
Natasya merengek merengek di lapangan indoor, gadis itu tidak sanggup berlari lagi, padahal masih tersisa dua putaran lagi. Namun gadis itu sudah terkapar di lapangan, di bawah terik matahari yang panasnya minta kembali ke tuhan.
karena terlambat sekolah tadi alhasil Zayyan dan Natasya berakhir disini. Zayyan tak peduli kepada Natasya yang merengek di lapangan, setelah menyelesaikan putaran terakhir nya, cowok itu langsung bergegas menuju kantin. menghiraukan panggilan Natasya yang menjerit memanggil namanya di belakang.
"ZAYYAN TEGA LO AMA GUE YA.. MARAH NYA DI PENDING DULU LAH..KIRA KIRA TEMPAT GITU"
"GUE LAGI BUTUH AIR....ZAYYYANNN...."
Natasya mendengus pelan karena tak mendapatkan respon dari Zayyan. cewek itu hendak berdiri namun sebuah tangan terulur untuk membantunya. Arkana cowok itu yang mengulurkan tangannya untuk Natasya.
"Gue bantuin" ucap cowok itu terkesan lembut. Natasya berdehem sejenak menetralkan detak jantungnya yang menggila di bawah sana. sebagai pengagum Arkana, sudah jelas Natasya salting jika mendapat perhatian semanis itu dari arkana. kapan lagi bisa mendapat perlakuan manis dari ketos dingin itu.
"Makasih ya pangeran" ucap Natasya Setelah menerima uluran tangan Arkana, cowok itu terkekeh mendengar panggilan Natasya untuk nya.
"buat lo"
cowok itu menyerahkan sebotol mineral kepada Natasya, membuat cewek itu tersenyum lebar. di ambilnya air yang di berikan oleh Arkana Kepadanya.
"makasih loh pangeran tau aja tuan putrinya lagi haus, pada terik lagi"
oceh Natasya lantas meneguk air itu hingga tersisa setengah. Lagi Arkana menatap lekat wajah Cantik Natasya, gadis itu ternyata mempunyai pesonanya sendiri, walaupun dengan penampilan gadis itu yang sederhana. akan tetapi mampu membuat Arkana terpesona pada gadis itu.
"Kalo tau capek besok jangan telat lagi"
peringat Arkana, cowok itu tampan dengan setelannya yang rapi dan bersih. Kedua tangannya di masukkan ke dalam saku celana. membuat aura ketampanannya bertambah kali lipat. Natasya, gadis itu terkekeh mendengar ucapan Arkana.
"semalam gue mimpiin lo makanya kesiangan, tambah merem gue biar lama"
Jawab Natasya sukses membuat Arkana terkekeh lagi,jika bersama gadis itu membuat cowok itu banyak tersenyum. Hanya Natasya yang bisa membuat Arkana seperti itu.
"kembali ke kelas lo hukuman udah selesai"
"tunggu dulu gue punya sesuatu buat lo" ucap Natasya menghentikan langkah Arkana. cewek itu nampak mengeluarkan kotak bekal dari dalam tas nya.
" buat lo, gue yang buat sendiri, soal rasa ga usah khawatir enak telen ga enak tinggal muntahin gampang"
Arkana mengambil kotak yang di serahkan oleh Natasya, dipandanginya kotak berukuran sedang itu untuk beberapa saat.
"thank's untuk bekalnya" Jawab cowok itu. membuat Natasya tersenyum karena Arkana menerima dengan baik pemberiannya.
"mau jalan sekalian soalnya gue mau ke ruangan osis kebetulan ada rapat sama guru guru"
Ajak Arkana membuat Natasya senang bukan main, gadis itu mengaggukan kepalanya berkali-kali membuat Arkana gemas sendiri melihatnya. cowok itu mengacak rambut Natasya dan sukses membuat gadis itu tersipu.
"ayo" ucap Arkana dan di ikuti oleh natasya, mereka nampak berjalan beriringan, membuat siapapun yang melihat nya akan mengira bahwa mereka mempunyai hubungan spesial.
Sedangkan di tempat lain Zayyan nampak melihat kegiatan mereka dari jauh, cowok itu membuang air yang tadinya akan dirinya kasih kepada Natasya ke tong sampah. Meskipun cowok itu sedang marah kepada Natasya karena perdebatan kecil mereka tadi, namun cowok itu masih sangat perhatian kepada gadis itu. Melihat Natasya sudah pergi bersama Arkana, cowok itu lantas berbalik dan melangkah kan kaki nya menuju roftoop. teman teman nya sudah menunggu nya di sana.
"Asek gue dapat fotonya, bisa kaya gue kalo gini terus"
"Gue kirimin Dilara ahh... biar heboh lagi"
ucap seorang yang berhasil memotret momen Arkana dan Natasya. lalu dengan bersiul ria gadis itu berjalan berputar, kemana lagi kalo bukan kelas Einstein tujuannya.
***
" makasih ya pangeran sudah mengantar tuan putri sampai ke pintu kayangan" ucap Natasya ketika cewek itu sudah berada di depan kelasnya.
"masuk sana"
"iya pangeran, jangan lupa bekalnya di makan kayak yang gue bilang tadi enak nelen ga enak sisain aja gapapa" ulang cewek itu dan di angguki oleh Arkana. setelahnya cowok itu pun berlalu.
Natasya memasuki kelasnya yang terbilang sangat ricuh itu apalagi setelah melihat kedatangannya bersama dengan Arkana membuat seisi kelas heboh di buatnya.
"ANJING SAINGAN ZAYYAN KERAS COK"
"ZAYYAN UDAH BISA SADAR DIRI SOALNYA SAINGANNYA ANAK KELAS EINSTEINS"
"kasian banget zayyan udah tersingkirkan"
" Natasya ga pernah pacaran, sekalinya HTS sama anak kebanggaan sekolah, APA GA GENTAR SANTA KALO ITU BEKINGANNYA"
candaan demi candaan mulai terdengar dan menjadi sebuah kebisingan membuat Natasya memutar bola mata males. gadis itu mengabaikan kejailan teman sekelasnya itu yang menggodanya dengan Arkana.
kini atensi gadis itu tertuju ke arah kursi Zayyan dan tak mendapati sang pemilik bangku disana. kursi cowok itu kosong, bersamaan juga dengan Adit, Kevan dan juga Dante.
" kemana cowok itu pergi?"
Natasya merasa bersalah dengan Zayyan, Gadis itu harus membujuk cowok itu agar tak mengabaikan nya lagi. jujur saja Natasya tak sanggup apabila di abaikan oleh Zayyan barang sehari saja. Natasya memiliki seribu cara untuk membuat Zayyan kembali berbaikan dengan nya.
***
Roftoop
Disinilah sekarang Zayyan berada. cowok itu kini tampak tenang dengan rokok yang terhimpit di kedua jarinya. Zayyan merokok setelah kesekian lama nya. Karena Risma yang melarang cowok itu, katanya kalo Zayyan butuh penenang bukan rokok jawabannya, Namun rumah untuk berpulang. mengingat perkataan Risma waktu itu membuat Zayyan tersenyum kecil.
"masalah hidup lo berat ya broe"
"Kalo enak itu namanya bukan cobaan broe, tapi cobain"
ucap Kevan membalas perkataan Dante. cowok itu terkekeh sendiri,membuat Kevan pun ikut tertawa melihat temannya yang ga waras itu, namun dia juga ngikut.
Adit selaku yang sedikit waras di antara mereka mengerti masalah Zayyan, cowok itu tampak prihatin dengan kehidupan Zayyan selama ini.
"Dipukulin lagi?" ucap Adit namun tak mendapat sautan apapun dari Zayyan. cowok itu menghembuskan kepulan asap rokoknya keudara. pikirannya kembali berkelana kepada Natasya. betapa senangnya cewek itu ketika bersama Arkana, membuat Zayyan merasa tak nyaman. Dia tak suka melihat Natasya bersama pria lain, seharusnya cowok itu tidak meninggalkan Natasya sendirian tadi.
"diam lo gue anggap iya, soalnya keliatan dari wajah lo, ada bekas bekas pukulan"
Zayyan mematikan rokoknya. sesaat menatap Adit yang duduk di depannya itu dengan tatapan dingin.
"kenapa, mau di pukul juga?"
"ga... gaaa becanda gue"
mana mau Adit wajah tampannya kena bogemam maut dari Zayyan, pukulan cowok itu tidak main main. Adit sudah melihat langsung bagaimana Keras pukulan Zayyan pada saat memukul para preman yang mengganggu Natasya waktu itu. Dan membuat Zayyan hilang kendali hingga mematahkan tangan kanan preman itu yang sudah menyentuh Natasya. Membayangkan saja membuat Adit ngilu sendiri.
"kadang kadang semesta sangat kejam, mengabulkan permintaan seseorang dengan menghancurkan kebahagiaan orang lain"
ucap dante tiba tiba membuat cowok itu menjadi sorotan ketiga sahabatnya itu.
"Te lo sakit?" Kevan nampak berjalan ke arah Dante dan memegang kening Dante yang pastinya langsung di tepis kasar oleh cowok itu.
"Apa apaan sih lo Mau ngelud bilang"
Kesel Dante kepada Kevan.
"ga panas pun, kok tiba tiba bangat setan kayak lo bisa bijak kayak tadi...ih...gue merinding anjing aura Dante serem"
kata Kevan merangkul kedua lututnya seperti orang kedinginan. dan hal itu sukses membuat Dante kebakaran Jenggot.
"sumpah lo minta beneran di tumbuk Van"
Dante berdiri dari duduknya bersiap melayangkan Bogemam nya pada Kevan, namun cowok itu sudah lebih dulu menghindar dan bersembunyi di balik Zayyan.
"Zayyan tolongin gue... Dante mau eksekusi gue" ucap Kevan memelas. cowok itu nampak tak peduli namun..
"Gue pegangin Dan...CEPAT KEBURU KABUR NI ANAK"
ucap Zayyan tiba-tiba membuat Kevan kepalang bukan main. niat hati percaya kepada Zayyan cowok itu malah menghianatinya.
"emm..mampus situ ga lari ke gue tadi rasain"
ejek adit membuat Kevan memelas memohon belas kasihan kepada adit agar mau bermurah hati membantunya yang ter aninyanya ini.
"pegang erat Zayyan mau gue lempar tu anak ke bawah soalnya" ucap Dante membuat Kevan berontak kuat di rangkulan Zayyan. ketiganya pun sangat gencar menjaili Kevan membuat cowok itu kehabisan tenaga dan berkali-kali memohon belas kasihan kepada Zayyan dan Dante.
***
(( THANK'S FOR STOPPING BY ))
SEE YOU...