NovelToon NovelToon
Ambil Saja Suamiku, Kak

Ambil Saja Suamiku, Kak

Status: sedang berlangsung
Genre:Dokter / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Penyesalan Suami / Selingkuh / Romantis / Crazy Rich/Konglomerat
Popularitas:102.6k
Nilai: 5
Nama Author: Puji170

Riana pikir kakaknya Liliana tidak akan pernah menyukai suaminya, Septian. Namun, kecurigaan demi kecurigaan membawanya pada fakta bahwa sang kakak mencintai Septian.

Tak ingin berebut cinta karena Septian sendiri sudah lama memendam Rasa pada Liliana dengan cara menikahinya. Riana akhirnya merelakan 5 tahun pernikahan dan pergi menjadi relawan di sorong.

"Kenapa aku harus berebut cinta yang tak mungkin menjadi milikku? Bagaimanapun aku bukan burung dalam sangkar, aku berhak bahagia." —Riana

Bagaimana kisah selanjutnya, akankah Riana menemukan cinta sejati diatas luka pernikahan yang ingin ia kubur?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Puji170, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 33

Tiga bulan berlalu begitu saja. Riana kini berdiri di tanah Sorong dengan jas putih kebanggaannya. Senyum kecil menghiasi wajahnya saat sinar mentari pagi menyambut dari balik jendela pos kesehatan sederhana tempatnya bertugas.

“Dok, pasien baru datang lagi,” ujar Sinta, perawat muda yang sejak awal menemaninya di sini.

Riana mengangguk, tangannya cekatan menarik sarung tangan medis. Di hadapannya, seorang anak kecil duduk di ranjang pemeriksaan dengan wajah pucat dan napas tersengal. Ia mendekat dengan nada lembut, “Namanya siapa, Sayang?”

“Rafi, Dok…” jawab anak itu pelan.

Riana tersenyum, menatap stetoskop di tangannya seolah benda itu sahabat lamanya. “Rafi, kita dengar dulu ya suara napasnya. Tarik napas pelan-pelan…”

Suara desah napas berat terdengar jelas di telinganya. Ia menatap Sinta, lalu berkata cepat, “Siapkan nebulizer dan salbutamol. Ini asma kambuhan.”

Dalam beberapa menit, ruangan yang semula tegang berubah tenang. Rafi mulai tersenyum lagi setelah sesaknya reda. Riana merapikan rambut anak itu dengan lembut. “Hebat, kamu kuat sekali. Jangan lupa pakai obatnya nanti sore, ya.”

Saat pasien berganti, Riana nyaris tak sempat duduk. Ada ibu hamil yang harus diperiksa tekanan darahnya, ada lansia yang datang untuk kontrol gula darah, ada juga balita yang menangis ketakutan setiap kali melihat suntikan. Namun di setiap wajah itu, Riana menemukan alasan untuk tetap bertahan.

Sorong bukan tempat mudah, panas, lembap, dan fasilitas terbatas. Tapi setiap kali ia menatap warga yang mempercayakan hidup mereka padanya, Riana tahu, keputusannya untuk pergi sejauh ini tidak sia-sia.

“Sarapan dulu, Riana,” ucap Alif yang baru datang sambil membawa dua bungkus nasi kuning yang masih hangat, aroma gurihnya langsung memenuhi ruangan kecil itu.

Riana mendongak dari meja pemeriksaan, bibirnya mengulas senyum lelah tapi tulus. “Wah… nasi kuning Sorong, ya?” tanyanya, mengenali wangi bumbu kunyit yang khas.

“Iya,” jawab Alif sambil tertawa kecil. “Lengkap sama ikan rica dan sambal terasi. Katanya biar dokternya nggak tumbang sebelum pasien terakhir datang.”

Riana terkekeh pelan. “Kamu tahu aja aku belum sempat makan.”

“Bisa kelihatan dari wajahnya,” balas Alif santai, lalu menaruh bungkus itu di meja. “Tadi waktu lewat depan pos, banyak ibu-ibu nanya kapan Dokter Riana bisa ke kampung sebelah. Katanya ada anak kecil yang batuknya belum sembuh.”

Riana mengangguk sambil membuka nasi kuningnya. “Setelah pasien terakhir siang ini, kita berangkat ke sana. Kalau cuma batuk biasa mungkin bisa dibantu nebulizer portable.”

Alif memperhatikannya dalam diam. Dalam tiga bulan, perempuan itu sudah sepenuhnya menyatu dengan tempat ini, dengan warga, dengan cuaca, bahkan dengan bau tanah basah setelah hujan tropis.

"Riana, bagaimana perasaanmu saat ini?" tanya Alfi.

Alif ingat tiga bulan lalu saat keberangkatan ke sorong sudah siap semua, Riana baru mengetahui jika mantan suami dan kakaknya bahagia, karena tidak ingin mengecewakan tim ia memutuskan pergi begitu saja tanya menoleh lagi.

“Aa Alif,” Riana menatapnya dengan senyum kecil, “kamu bisa lihat sendiri, aku baik-baik saja. Di tempat ini, aku menemukan diriku lagi.”

“Tidak rindu kehidupan kota?” tanya Alif lembut.

Riana menarik sudut bibirnya, senyum itu tipis tapi tulus. “Aku sudah merelakannya. Lagi pula, kalau mereka memang saling mencintai... biarlah. Biarkan mereka bahagia.”

"Lalu bagaimana dengan hatimu sendiri Riana?"

Riana melirik ke arah Alif, banyak yang terjadi di tiga bulan ini, terutama dengan hubungan mereka. Setelah bertemu dengan nenek Sekar waktu itu, Alif tidak menyembunyikan perasaannya lagi. Namun, Riana yang masih takut untuk menjalin hubungan kembali ia menganggap Alif sebagai sahabat dekat. Meskipun demikian Alif tidak henti menujukan rasa sukanya pada Riana.

Alif yang melihat tatapan Riana, penuh keraguan dan banyak kekhawatiran ia segera menarik sudut bibirnya lalu terdengar suara ketawanya yang khas yang hanya ditunjukkan pada Riana.

"Sudah makan nasinya keburu dingin. Aku akan berkoordinasi dengan yang lain, agar perjalanan ke rumah warga nanti siang tidak ada kendala, dan pos ini juga ada yang berjaga," ucap Alif buru-buru meninggalkan Riana yang masih terdiam.

Riana menatap punggung Alif yang perlahan menjauh, langkahnya tergesa seperti biasa. Suaranya nyaris tenggelam di antara hembusan angin saat ia berbisik pelan, “Aa Alif… maaf. Aku takut. Kamu terlalu baik…hingga aku tidak bisa memantaskan diriku untukmu."

***

Di sisi lain, Septian menatap anak buahnya satu persatu. Sudah tiga bulan lamanya ketiga orang yang diminta untuk menyelidiki keberadaan Riana tak kunjung membuahkan hasil. Amarahnya meledak hingga tumpukan dokumen di atas meja ia layangkan ke arah mereka.

"Kalian gak guna sama sekali! Jika seperti ini uang yang saya berikan untuk kalian lebih baik saya tarik kembali agar keluarga kalian tidak akan bisa makan!" ancam Septian dengan suara menggebu-gebu.

Ketiga orang itu saling pandang, mereka bukannya tidak tahu keberadaan Riana, tapi mereka sudah menerima uang yang diberikan Liliana agar bisa membungkam semua informasi yang dibutuhkan Septian.

"Pak Tian, tolong beri kami waktu sedikit lagi. Ka... kami jamin akan segera mendapatkan informasi yang bapak inginkan."

"Kalian sadar? Ini sudah ke dua puluh kali kalian berbicara seperti ini dan hasilnya nihil. Aku sudah tidak bisa bermain-main lagi dengan kalian," ujar Septian lalu memanggil satpam untuk mengusir orang itu.

Ketiganya kini hanya bisa ketar-ketir mendengar ancaman Septian. Mereka tahu bosnya ini bukan tipe orang hanya bicara saja, karena orang sebelumnya yang diberikan tugas yang sama bernasib mengenaskan.

"Pak Tian, ka... kami sebenarnya sudah tahu dimana bu Riana berada. Han... hanya saja kami tidak bisa memberitahu karena istri Anda bu Liliana," ucap salah satu dari mareka.

"Apa kamu bilang?"

"Bu Liliana memeberikan uang lebih pada kami. Jika kami memberikan informasi keberadaan bu Riana dengan status bu Liliana saat ini nyawa kami bisa terancam dan kami bisa saja masuk penjara," jelasnya lagi.

Septian mengerang frustasi, ia pikir Liliana selama tiga bulan ini hanya menerima nasib sebagai istri terabaikan nyatanya wanita itu telah bermain-main dibelakangnya.

"Liliana tunggu aku akan memberimu pelajaran berharga!"

1
Dewa Rana
artinya sudah jatuh talak satu
Dewa Rana
kasian riana
Maizuki Bintang
bgs
Ariany Sudjana
ini dua hama harus disingkirkan, yang satu sudah amnesia, padahal dulu sudah talak Riana. yang satu nenek lampir yang selalu playing victim
𝐇⃟⃝ᵧꕥ📴𝓗𝓪𝔂𝓾𝓻𝓪𝓹𝓾𝓳𝓲: dito mau menyingkirkan lili kah?
total 1 replies
Ma Em
Buang Liliana dan Septian yg jauh agar TDK mengganggu Riana dan Alif , lbh baik Riana dana Alif secepatnya segera menikah agar TDK diganggu lagi oleh Liliana dan Septian .
𝐇⃟⃝ᵧꕥ📴𝓗𝓪𝔂𝓾𝓻𝓪𝓹𝓾𝓳𝓲: jangan lupa ikut kondangan kak🤭
total 1 replies
Neng Saripah
apa mungkin sinta ya pelakunya 🤔🤔🤔
Ma Em
Riana terlalu lemah dan tdk tegas makanya kelemahan Riana banyak dimanfaatkan orang termasuk kakaknya sendiri si Liliana , karakter Riana kurang bagus Thor tdk cerdik 🙏🙏🙏
kalea rizuky
karakternya lemah oon jg
𝐇⃟⃝ᵧꕥ📴𝓗𝓪𝔂𝓾𝓻𝓪𝓹𝓾𝓳𝓲: berasa pengen gapok terus bisikin sadar woy riana sadar
total 1 replies
arniya
apa Sinta dalangnya??!
𝐇⃟⃝ᵧꕥ📴𝓗𝓪𝔂𝓾𝓻𝓪𝓹𝓾𝓳𝓲: apa iya dia?
total 3 replies
Kenick Cafe
geregetan am mak lampir liliana
Rezqhi Amalia: permisi kak, siapa tahu kakak minat mampir dikaryaku yang berjudul 'Dipaksa Menikahi Suami Sahabatku'

terimakasih sebelumnya 🤗💐
total 2 replies
Ma Em
karakter Riana terlalu lemah tdk tegas hrs nya seorang dokter itu cerdas tdk bodoh , masa selalu kalah dari Liliana , harusnya Riana lawan Liliana jgn lemah makanya Liliana mudah menindas Riana .
Dede Bleher
talak 3 dong!
tk bisa kembali 🤣🤣🤣🤣.
kecuali di mantan Istri nikah dulu
Ida Sriwidodo
Masalahnya muter2 trus kk..
Tapi mang salahnya Riana.. jadi perempuan kelewat naif jadinya mengarah ke bodo
Gampang banget di manipulasi
Ngga punya pertahanan diri.. huft!
Satu sisi kasian.. satu sisi lagi gumuss..
Bersyukur sekarang ketemu Alif yang bener cinta dan tulus
Cobaa ketemunya kayak Septik tank lagi.. wis runyam..
Ngga bakal ada hepi endingnya.. nelongso truss 🤦🏻‍♀️
𝐇⃟⃝ᵧꕥ📴𝓗𝓪𝔂𝓾𝓻𝓪𝓹𝓾𝓳𝓲: sad ya kak 🤭
total 1 replies
Ariany Sudjana
Riana kamu jangan diam saja dong, sudah tahu kakak kamu itu selalu memanipulasi fakta
Mundri Astuti
dasar mak lampir...dah tau watak kakakmu begitu, jangan didenger ucapannya Riana
𝐇⃟⃝ᵧꕥ📴𝓗𝓪𝔂𝓾𝓻𝓪𝓹𝓾𝓳𝓲: dia baik loh aslinya
total 1 replies
arniya
ada aja pengganggu....
Ariany Sudjana
Riana ini bodoh atau gimana sih, masih juga percaya sama Liliana, padahal ybs selalu playing victim dan memutar balikkan fskta
Setyowati Setyowati: disini karakter Riana di buat lemah .. sebenernya sy kurang suka 🤭🤭 sy suka yg tegas di balik sifat lemah lembut
total 3 replies
Noey Aprilia
Hadeeuuuhhh.....
kdang gmes sm riana yg lmah bgt....
yg kuat dong,tgas gt...jgn dkt2 nangis....
Ma Em
Thor coba Liliana musnahkan saja dari bumi ini daripada hidupnya membuat orang susah saja lbh baik secepatnya Liliana buang kelaut aja heran ada kakak begitu jahat pada adiknya sdh rumah tangganya dia hancurkan sekarang malah Riana yg mau dia hancurkan harusnya seorang kakak itu melindungi bkn untuk membuat sang adik menderita .
Mundri Astuti
kerjaannya si liliput lah ni mah
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!