Terikat Kesalahan Gus Zayn

Lula memanggil Alexa dan Hanna, mereka memakan jajanan yang di belikan Zayn dengan sangat lahap, apa lagi Alexa ia tidak seperti orang baru pulang dari rumah sakit, jajanan yang di belikan Zayn adalah makanan favoritenya, mulai dari batagor, baso bakar, color, telur gulung, siomay. Pempek dan tahu gejrot adalah makanan kesukaannya.

Zayn hanya menatap Alexa yang begitu lahap menyantap makanan, tapi saat Alexa meraih tahu gejrot Yang di penuhi cabai hijau, Zayn terbelalak Zayn mengambil kempali makanan dalam cap plastik itu.

"Ini terlalu pedas, kau bisa memakan yang lain. Kau baru sembuh Alexa.!" Zayn memberi tahu Alexa, tapi suaranya seperti tengah menghakimi gadis itu.

"Biarkan saja, aku ingin makan itu. Apa pedulimu.?" Alexa hendak meraih kembali makanan makanan itu tapi Zayn dengan cepat membuka tutupnya dan membubuhkan salivanya ke dalam semua tahu gejrot yang berjumlah dua cup itu, "Fiuh,, fiyuhh." ya dengan sengaja Zayn meludahi makan yang menurut Zayn itu tak layak makan, cabai yang terdapat di sana sangat banyak sehingga ia tak mau Alexa sakit lagi.

Jika Zayn hanya melarang dan tanpa melakukan sesuatu, Alexa pasti akan tetap memakannya, sehingga entah mengapa ide untuk meludahi tahu gejrot itu terlintas begitu saja di benaknya, dan ia melakukannya.

Bukan ia perduli terhadap Alexa, tapi ia kasihan kepada adiknya yang sangat penyayang itu, Zayn tak ingin adiknya kurang istirahat karna harus menjaga teman yang tidak tau diri seperti Alexa.

"Astaghfirullah. Kakak jorok banget." Hana langsung menyudahi makanannya dan segera meminum air mineral dingin yang sudah mereka sediakan sebelumnya.

Lula hanta menatap Zayn sekilas kemudian menundukan pandangan. Ia sedikit tercengang saat Zayn melakukan hal itu. Bukankah itu membuang-buang makanan dan itu mubadzir namanya.

"Aku memang tak perduli terhadapmu. Tapi setidaknya jangan hendak mati di rumahku, setidaknya nanti jika orang tuamu sudah kembali." Zayn menyaut datar.

"Demi kebaikanmu." Zayn menatap ke arah Alexa yang tanpa takut memandangnya dengan sorot mata yang sangat tajam, seakan menusuk dan melukai tubuhnya. "Aku tau jika aku meludahi hanya sebagian makan itu kau akan mengambil yang lainnya."

Alexa semakin kesal, suasana hatinya yang tak kunjung membaik malah kini kembali di rusak oleh perbuatan Zayn. "Tidak bisakah sedikit saja kau membiarkan diriku tentang? kau selalu merusaknya, di kampus di rumah dan di manapun kau selalu saja merusak hariku." Alexa menghempas sendok pelastik yang sudah ia genggam sedari tadi. Tanpa minum ia langsung berdiri dan hendak kembali kekamarnya.

"Alexa, kau bisa memakan jajanan yang lain." Zayn menawarkan sekaligus menyodorkan beberapa tusuk baso bakar, ia juga merasa bersalah mengapa ia bisa setidak sopan begitu berlaku pada Alexa.

"Kau makan saja sendiri, atau berdua dengan Lula." Hanna yang menyahut sinis. "Dasar tidak sopan itu sama saja dengan mele cehkan makanan." Hanna ikut melangkahkan kakinya mengikuti langkah kaki Alexa yang lebih dulu berjalan menuju kamarnya.

"Anna .." Zayn memanggil adiknya tapi Hanna maupun Alexa tidak menghiraukan panggilan itu.

.

Malam harinya Adam bertamu kerumah Gus Zayn, ia membawa makanan berupa 6 kotak pizza berukuran besar saat bertamu. Ia juga membawa satu buket bunga juga dengan parfum yang ia pesan secara khusus dari temannya yang baru tiba dari luar negri. Sebagai ungkapan permintaan maaf karna dirinya tidak bisa hadir menemani saat Alexa tengah sakit, juga maaf atas kesalahan-kesalahannya yang lain.

Kahfa yang mengenal Adam mempersilahkan pemuda itu masuk ke rumahnya. Adam sangat sopan terhadap tuan rumah, juga menyapa satu-persatu orang yang berada di rumah.

Zayn mendengkus kesal sepulang dari mengajar di pondok milik sang kakek, saat melihat tamu yang tak di undang berada di rumahnya.

Dasar tidak tau adab, Zayn menggerutu dalam hati. Ini bahkan sudah pukul sembilan malam dan Adam malah bertamu ke rumahnya, dan sekarang tengah berbincang ringan dengan papanya.

"Adam kau di sini?" Zayn bertanya berbasa-basi setelah mengucapkan salam.

"Ya, aku baru tiba dari jepara itu sebabnya aku kesinih kemalan." Adam nampak tak enak.

"Sudah tau malam malah nekad bertamu juga." Zayn berkata berterus terang membuat Hanna yang tengah meletakan minum turut menatap ke arah kakaknya.

"Kakak." Hanna tak enak hati karna Zayn membuka mulutnya dengan asal. Zayn ikut duduk di ruang keluarga itu, ia membuka fizza dan memakannya dengan santai, tak terpengaruh dengan tatapan semua orang kepadanya.

Kahfa yang mengetahui sifat Zayn, yang 11 12 dengan firinya, hanya bisa menduga-duga dengan pikirannya.

Kahfa bahkan mulai berpikir jika Zayn menyukai Alexa, itu sebabnya pria itu terlihat tidak menyukai Adam.

"Anna, sayang tolong panggilkan Alexa." perintah Kahfa kepada putrinya.

"Ya Anna panggilkan gadis itu, agar pria ini cepat pulang, tak baik bertamu pada anak gadis orang di malam hari." Zayn turut buka suara.

Hanna mulai melangkahkan kaki sesuai perintah Papa dan kakaknya.

Zayn yang juga di buat kesal entah karna apa, turut melangkahkan kakinya menuju tempat di mana Alexa berada. Zayn di buat penasaran apakah Alexa akan sangat senang saat sang pangeran mengunjunginya.

Saat membuka pintu Hanna di buat tersenyum kala suara merdu Alexa menyapa pendengarannya, dengan sebuah lantunan ayat suci yang tengah di bacakan Alexa.

Sekilas Zayn juga mendengar suara indah itu, dan sesaat kemudian Alexa menyudahi bacaannya karna panggilan Hanna.

"Alexa. Di depan ada Bang Adam. Dia mencarimu!" ujar Hanna ia juga turut masuk ke kamarnya, tanpa menutup rapat pintu kamarnya.

"Anna. Aku tak ingin menemuinya. Katakan saja padanya aku sudah tidur." Jawaban Alexa membuat Hanna tercengang juga dengan Zayn yang berada di luar kamar.

"Kau marahan dengannya?" Hanna duduk di atas ranjang. Alexa yang semula terduduk di atas sejadahnya mulai berdiri dan melipat mukena dan sejadahnya. Anna juga meletakan kitab suci di tempatnya.

"Bukan begitu. Anna, dia terlalu sering mengecewakanku." Alexa menghirup nafas berat. "Meminta maaf kemudian melakukan kesalahan yang sama. Yang menurutnya itu adalah hal spele, tapi Kak Adam selalu melakukannya berulang-ulang kali." Terdengar nada kecewa dari mulut Alexa.

"Aku lelah Hanna, hubunganku dengannya seperti tak memiliki titik terang. Dia selalu sibuk dengan urusannya sendiri, dia tak lagi seperti yang kemarin. Gelagatnya juga selalu membuatku curiga. Aku adalah seorang wanita pecemburu Ann, dia tau akan hal itu tapi dia tidak mengertikan keadaanku." Terdengar nada jengkel dari kalimat Alexa.

"Lalu kau ingin bagai mana Ale?" Hanna mencoba menyelami hati sahabatnya. "Kau ingin mengakhiri hubungan dengannya?" Hanna memancing, mengorek informasi lebih jauh.

Di luar Zayn mendengarkan dengan seksama, entah mengapa ia penasaran akan jawaban Alexa.

"Aku mencintainya Ann, tapi aku juga tidak bisa terus bertahan dalam hubungan yang tak memiliki kejelasan. Aku ingin Kak Adam berubah dan seperti dulu lagi. Beberapa bulan ini Kak Adam seakan menjauhiku."

"Alexa kau cantik, kau sempurna, jika kau lelah mengapa masih bertahan." Hanna heran dengan pemikiran sahabatnya yang tak jelas.

"Ann, aku bukan wanita yang seperti itu. Aku tak mudah mencintai seseorang, aku terlanjur menyerahkan hatiku untuknya. Kau tau aku bukan?" Alexa memilih berbaring di ranjangnya.

"Ya, aku mengetahuinya, kau gadis bodoh yang akan sangat mengkhawatirkan dirinya saat tak mengabarimu, kau akan merajuk padanya tapi gampang luluh saat dia membawaimu setangkai bunga. Kau gadis aneh Ale." Hanna rasa otak temannya sedikit bergeser.

"Entahlah Ann, sangat sulit mengendalikan rasa ini. Baiklah berikan aku saran!" Alexa kembali mendudukan tubuhnya.

Hanna semakin membelalakan matanya, tak salah Alexa meminta saran darinya. Padahal Hanna buta hutuf masalah cinta.

"Tegaslah Ale. Katakan padanya dengan lantang apa yang kau inginkan!"

"Aku ingin Kak Adam tidak berhubungan dengan Kak Alena dalam bentuk apapun."

"Katakan pada Adam Ale, jangan padaku!" Hanna kesal.

"Oh, oke."

"Apa Adam masih berhubungan dengan kak Alena.?" Mulai Kepo si Hana.

"Entahlah, beberapa kali aku memergoki Kak Alena mengirimi kak Adam pesan saat tengah bersamaku." ucap Alexa pada akhirnya.

"Ada hubungan apa Adam dan Alena.?" tidak hanya Hanna yang di buat penasaran. Si pencuri dengarpun di buat bertanya-tanya. Zayn akan menanyakan hal itu pada Alena langsung.