Dapat melihat mahluk tak kasat mata, bukannlah impian dari semua orang. Begitu juga dengan seorang pemuda. Akibat menolong seseorang, pemuda itu harus mengalami musibah yang menyebabkan cerita hidupnya berubah seketika. Mendadak bisa melihat hantu, pemuda tersebut mengalami perjalanan hidup yang tidak biasa. Perjalanan hidup seperti apakah yang dialaminya?
**** ******. Bijak dalam memilih bacaan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rcancer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Harus Sakti
Lama terdiam dalam keramaian dan juga larut dalam pemikiran, akhirnya rasa kantuk pun mnyerang mata Ozil. Karena ketidak berdayaanya dalam melawan serangan kantuk, Ozil memilih menyerah dan langsung memejamkan matanya. Dalam hitungan detik, Ozil sudah terlelap meski dalam satu ruangan dengannya, para hantu masih saja asyik bercengkrama.
"Sebagai hantu, apa kita tidak bisa melakukan sesuatu?" hantu wanita yang diberi nama Cempaka kembali mengeluarkan suaranya. Kali ini pembahasan kelima hantu wanita itu berbeda dari obrolan awal yang mereka lakukan sejak beberapa puluh menit yang lalu.
"Melakukan sesuatu? Maksudnya?" hantu wanita yang diberi nama Lili langsung saja bertanya karena memang tidak mengerti dengan apa yang dikatakan Cempaka. Pertanyaan Lili juga cukup mewakili hantu hantu yang lain, yang butuh penjelasan.
"Begini, kita sebagai hantu, masa harus menjadi hantu yang sangat bodoh banget sih. Apa kita benar benar nggak bisa memiliki kekuatan kayak hantu hantu di film itu loh. Bisa menyentuh barang. Menggerakan benda hanya dengan melihat. Atau keahlian lainnya gitu. Ya kalau kita punya kekuatan khusus kan, siapa tahu kekuatan itu bisa kita gunakan saat dibutuhkan."
Empat hantu yang lain nampak saling pandang dengan pikiran yang mencerna ucapan temannya itu. "Ah, benar juga. Tapi bagaimana caranya? Apa kita harus cari tahu juga?" ucap hantu yang diberi nama Anggrek. "Kalau iya, kita akan cari tahu dimana?"
"Nah, itu yang sulit," kini giliran hantu bernama Melati yang bersuara. "Kalau mencari lewat ponsel, kita saja sudah jelas tidak bisa menyentuhnya. Kita akan cari tahu lewat apa?"
Yang lain sontak pada terdiam. Mereka kompak memikirkan sesuatu yang baru saja mereka bicarakan. "Gini aja, bagaimana kalau kita keluar rumah? Kali aja kita bisa bertemu dengan hantu yang bisa melakukan semua yang kita butuhkan," usul Mawar dan tanpa pikir panjang, hantu yang lain langsung setuju dengan usulan tersebut. Kelima hantu itu langsung menghiangkan diri untuk berkelana mencari ilmu.
Sementara itu, di sebuah rumah, terlihat seorang wanita nampak sedang menanggak minuman beralkohol. Wajah wanita itu terlihat kesal karena lagi lagi mendapat penolakan dari pria yang sedari tadi termenung di dalam sebuah ruangan sambil memandnagi sebuah foto seorang wanita. "Mawar, Mawar. Kenapa sih, kamu selalu saja mengacaukan hidup aku? Udah mati aja, masih bikin hidup aku nggak tenang," sungutnya dengan segala kekesalannya.
Di saat itu juga, terdengar dering telfon dari ponsel milik wanita itu. Dia langsung menagmbil ponsel yang tergeletak di atas sofa dan menerima pangguilan masuk dalam ponsel tersebut. "Benarkah? Baiklah, aku akan akan segera kesana." Wanita itu langsung mengakhiri panggilan secara sepihak lalu menyambar tasnya dan pergi meinggalkan ruangan itu.
Dengan mengemudikan kendaraannya memakai kecepatan sedang, wanita itu menuju ke suatu tempat. Sesekali wanita itu mengumpat dan menunjukkan senyum liciknya. Hingga beberapa puluh menit kemudian, wanita itu telah sampai di tempat tujuan. Wanita itu segera keluar dari mobil begitu mobilnnya terparkir sempurna dan dengan langkah anggun memasuki sebuah bangunan.
Di saat wanita itu melangkah menuju ke sebuah gedung, secara tidak sadar tubuhnya bertabrakan dengan lima hantu wanita yang sedang mencari hantu lain, yang memilili keahlian. Salah satu dari lima hantu mendadak tercengang dan langsung mengalihkan pandangannya ke wanita yang saat ini baru saja memasuki sebuah bangunan.
"Kamu kenapa, Mawar? Kok malah diam?" tanya Anggrek yang menyadari kalau salah satu dari mereka ada yang ketinggalan.
"Aku kayak kenal dengan wanita yang tadi nabrak kita," ucap Mawar yang matanya terus menatap ke satu arah.
"Yang benar?" Anggek kembali memastikan. Dia dan yang lain cukup terkejut mendengarnya.
Mawar dengan cepat mengangguk. "Aku agak ingat wajahnya, tapi aku nggak tahu namanya siapa."
"Kalau begitu, mending kita masuk aja ke sana, bagaimana? Kita cari tahu aja, yuk" usul Cempaka, dan tanpa pikir panjang lagi, semuanya setuju dan mereka langsung saja memasuki bangunan yang sama dengan wanita yang tadi bertabrakan dengan para hantu.
Bangunan itu cukup megah dan banyak ruangan di dalamnya. Kelima hantu itu terus berjalan dalam cahaya remang remang gedung itu, hingga beberapa saat kemudian, mereka melihat ada satu ruangan yang cahayanya paling terang. Kelima hantu itu langsung bergegas menuju ke sana dan terdengar suara pria dan wanita sedang berbicara.
"Pokoknya, aku nggak mau tahu, entah Mawar masih hidup atau sudah mati, kamu harus menemukannya terlebih dahulu, paham!"
...@@@@@@...