Safire adalah seorang Dokter di masa depan, tiba-tiba dia sudah berada di tubuh seorang Putri. Istri dari seorang Pangeran yang dulunya adalah kandidat Putra Mahkota terkuat, tapi karena suatu insiden memalukan akhirnya sang Pangeran harus kehilangan wajah dan wibawa-nya. Karena penjebakan Esmera, akhirnya dia harus menikahi wanita yang tidak disukainya. Seorang Putri yang sangat angkuh, jahat dan licik.
"Kau bangun?! Ckkkk.... aku kira kau mati! itu yang aku harapkan! Jangan pikir aku menyentuh dan menggaulimu karena aku menginginkanmu, Esmera! Aku dipaksa meminum obat oleh Ibu Suri karena kau merengek padanya. Kau bilang padanya setelah aku menikahimu aku tidak pernah menyentuhmu! Bahkan sekarang setelah aku menyetubuhimu, aku ji jik pada diriku sendiri!" ujar Pangeran Alexander berwajah ji jik.
Akankah Safire bisa merubah stigma buruk Putri Esmera, pemilik tubuh yang ia masuki?
Yuk, kepoin aja...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rere ernie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab - 12 Sebagai Dokter Nyawa Semua Orang yang Terpenting bukan Jabatan.
Bab.12
Safire sudah mendapatkan hasilnya, untung saja masih bisa disembuhkan. Hanya saja perjalanan pengobatan akan panjang, melibatkan beberapa antibiotik. Obat - obatan pun sangat banyak seperti rifaxxisin, etambxxl dan pirazinxxxd. Dia harus menyesuaikan dosis dalam rentan waktu yang lama sekitar 5-6 bulan dan melakukan regimen yang pasti.
"Kamu belum selesai, Putri?" Pangeran Otis sudah sejak tadi berada di belakang Safire tapi ia tak berani mengganggu.
"Apa Pangeran Yaron sering diperiksa tabib? Lalu siapa saja yang mengurus nya?" tanya Safire tanpa menoleh, tangan nya sibuk memisah - misahkan obat TBC yang ada di dalam kotak obat.
"Banyak Tabib yang di datangkan Yang Mulia Ratu, Ibunya. Yang mengurusnya beberapa pelayan, terkadang istrinya datang atau Ratu."
"Apa gejala - gejalanya selama ini?" tanya Safire hanya ingin lebih memastikan.
"Yaron sering kehilangan nafsu makan, selalu demam, muncul keringat di malam hari dan sering kelelahan. Yang lebih parah dahaknya berlendir dan kadang berdarah."
Safire mengangguk, "Aku seharusnya melakukan tes kulit, tes darah dan rontgen. Tapi, disini terlalu tidak memungkinkan melakukan semua itu. Meskipun begitu aku sudah mendapatkan hasilnya, penyakit ini menular dan disebabkan virus, bakteri, parasit dan juga jamur. Semua orang harus mulai menjaga jarak, yang sudah berkontak fisik sudah bisa dipastikan sudah tertular. Aku akan menyiapkan lebih dulu obat untuk Pangeran, karena obatnya terbatas aku hanya bisa memberikan dosis kecil untuk yang lain."
Pangeran Otis kurang paham apa yang dibicarakan Esmera, namun dia mempercayai instingnya jika Esmera benar - benar bisa mengobati Pangeran Yaron. "Kamu butuh sesuatu?"
"Apa yang sedang terjadi disini?!"
Ada seseorang yang melapor pada Ratu, Ibu kandung Pangeran Yaron. Ratu segera datang ke ruangan putra pertamanya, diiringi beberapa pelayan.
"Pangeran Otis, kenapa mereka lolos masuk kesini? Aku bilang jangan ada yang masuk!" Safire mengeraskan suaranya, ia mengenali itu Ratu karena dirinya sudah sekali memberi salam. Namun, sebagai Dokter nyawa semua orang yang terpenting bukan jabatan.
Ratu tidak mengenali Safire karena sebagian wajah Safire tertutup masker.
"Siapa dia? Lancang sekali...!!!" Ratu ingin melangkah maju tapi dihadang Pangeran Otis.
"Kau berani lancang padaku, Pangeran Otis!"
"Maaf, Yang Mulia Ratu. Ini demi kesembuhan Putra Anda, bukankah Anda ingin Pangeran Yaron sembuh?"
"Apa hubungan nya dengan wanita lancang itu?!"
"Dia Putri Esmera, Ratu. Istri Pangeran Alexander. Apa Ratu belum mendapat kabar Kaisar sudah berangsur-angsur sehat? Itu berkat Putri Esmera. Kaisar juga yang menitahkan Putri Esmera untuk mengobati Pangeran Yaron, apa Anda ingin melanggar titah Kaisar?"
Mata Ratu terbelalak, "Istri Alexander, mengobati? Titah Ayah?"
"Ya, kesehatan Kaisar pasti sudah menyebar dan sampai ke kediaman Anda 'kan?"
Itu benar, kabar Kaisar yang sehat bahkan yang beberapa hari ini tidak berselera makan, kini kabarnya sudah makan dengan lahap. Dan kabar itu sudah menyebar ke seluruh penjuru Istana. Namun, desas desus yang mengatakan Putri Esmera lah yang berhasil mengobati Kaisar masih tak bisa Ratu percaya. Kini, apa? Mengobati penyakit putranya yang sudah terbaring lemah selama bertahun - tahun?
"Aku ingin melihat dengan mata kepalaku sendiri, aku tak bisa mempercayai nya!"
Pangetan Otis menoleh pada Putri Esmera, melihat Putri mengangguk dia akhirnya membuka jalan.
"Tunggu sebentar, Anda boleh mendekat dan melihat pengobatan tapi dengan satu syarat," ujar Safire sekali lagi sengan suara penuh ketegasan.
"Apa?!"
"Menuruti aturan dari saya, Anda bisa?"
Ratu melihat wajah kasihan putranya yang sejak lama sakit, akhirnya ia mengangguk setuju. "Baik."
"Pangeran Otis, berikan masker nya."
Pangeran Otis memberikan masker, tapi Ratu tidak tau cara memakainya. Akhirnya dibantu Pangeran Otis, lalu Safire menyemprotkan hand sanitizer ke tangan Ratu.
kasian otis
yang dimasa depan Alex sama esmera..
karena ada istrinya dan Daniel yang pintar meracik obat .
buat aja obat tidur atau obat tabur saat musuh datang.
atau memasukkan penyusup kesana biar lawan gak sadar.
terus Duke vitto.
para pangeran kebanyakan di pihak kerjaan .
cuma kalah jumlah pasukan ..
tapi dari Duke vitto banyak pasukan ..
lebih baik Alex sama para perempuan di rumah Duke vitto aja.