Loco, sebutan halus untuk orang gila. Dita Audrey Sihombing, gadis Batak yang keras kepala dan berkemauan keras yang memiliki kehidupan ganda. Di muka publik dia adalah seorang gadis biasa yang tomboy dan tidak punya apa-apa, tetapi di sisi lain dia adalah putri seorang konglomerat dari tanah Batak. Identitasnya disembunyikan, dia menjalani hidup biasa sampai dia jatuh hati pada seorang pria berengsek yang mengkhianati dirinya dan berselingkuh dengan sahabatnya. Seluruh alur hidupnya berubah.
"Mama!" satu kata yang tidak pernah dia bayangkan akan dia dengar dari mulut bayi kecil yang dia temukan di depan apartmentnya. Hidupnya mengalami porak-poranda, berubah total setelah bertemu dengan bayi laki-laki itu! akankah dia merawat bayi malang itu? atau justru membuangnya?
ikuti kisahnya dan orang-orang di sekitarnya, petualangan menarik Dita akan menghibur hari harimu yang membosankan!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Harsie Alive, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
12 Loco: Lobi
Srak! srak! srak!
Dita tampak membongkar tas merah yang ikut bersama dengan bayi mungil nan menggemaskan yang kini masih di rawat di ruangan bayi di rumah sakit.
Gadis itu dan Asher sepakat akan menjaga bayi malang itu. Entah pikiran mereka yang terlalu sederhana atau memang mereka memiliki niat yang tulus, tetapi merawat seorang anak bukanlah tanggung jawab yang mudah.
Sementara Dita membongkar tas itu, Asher sedang berdiri dengan catatan kertas dan ponselnya mencari di internet tentang keperluan bayi yang masih berusia 7 bulan dan mendaftarnya di catatannya untuk segera di penuhi.
Keduanya sangat sibuk dan sangat antusias seolah mereka sedang menyambut kedatangan anak kandung mereka sendiri.
" kalian berdua akan menentukan bagaimana anak itu ke depannya nanti, jangan sembarangan memutuskan, kalian juga masih muda dan punya masa depan, tolong jangan gegabah," ucap Ryan yang sedang duduk menatap dua anak manusia yang sedang sibuk dengan urusan mereka masing masing mendata daftar keperluan si bayi menggemaskan.
Dita dan Asher sama sekali tidak peduli dan tidak mendengarkan pria itu. Hanya fokus pada catatan mereka.
" hei tambahkan pampers, harus yang royal soft, kulitnya yang tipis itu sangat sensitif, dia bisa terluka kalau Pampers nya murahan," ucap Dita.
" ahhh baiklah, dia lebih cocok susu formula kedelai atau susu sapi? menurutmu yang mana?" tanya asher.
" karena kita tidak tahu dia alergi atau tidak sebaiknya susu sapi saja, aku yakin dia akan kuat," ucap Dita yang dibalas anggukan kepala oleh Asher. keduanya tampak sangat antusias bahkan seolah yang berkelahi dan jambak jambakan di depan rumah sakit tadi bukan mereka melainkan orang lain.
" HEI APA KALIAN MENDENGARKU!!" Teriak Ryan dengan suara menggelegar sampai membuat Dita dan Asher terkejut bahkan bayi malang itu terbangun.
" Oewwwkkk...owerrkkk... oweerkrkk..
" Sialan, kau ini apa apaan.." kesal Asher.
Dita langsung melompat dari tempatnya semula dan mendekati inkubator bayi yang sedang menangis itu. Dia memang sudah sadar beberapa jam lalu, tetapi terlelap lagi setelah minum susu. Namun sialnya, Ryan yang tak sabaran malah membangunkan anak itu.
" Dasar dokter sinting!" kesal Dita sambil menatapnya dengan tatapan beringas.
Asher dan Dita mendekati bayi kecil itu, menatapnya dari bagian atas inkubator yang terbuka.
" pakai sarung tangan mak lampir," ucap Asher memberikan sarung tangan pada Dita.
" Iya bawel," celetuk Dita.
Mereka berdua mengusap usap bayi kecil itu, Asher menepuk nepuk perut bayi itu dan menatapnya dnegan tatapan penuh kasih sayang. Sama halnya dengan Dita, dia mengusap pipi bayi itu menenangkannya sambil bergumam menyampaikan kata kata penuh sayang.
" husshhh sayang.. tidak apa apa, tenang ya, nanti kita sembelih dokternya, cup... cup.. cup..bayiku sayang, anak tuyulku..." ucap Dita.
tatapannya sangat lembut, bahkan membuat Asher yang tidak sengaja melihatnya tertegun dengan kelembutan di mata Dita. Keduanya sudah terlihat persis seperti orangtua kandung bayi kecil itu. Padahal keduanya hanya orang asing yang menemukan bayi malang itu.
Tak butuh waktu lama, bayi tampan itu berhenti menangis. Parasnya sangat indah, bagaikan malaikat yang dikirimkan Tuhan pada keduanya untuk menghibur hati mereka yang sakit.
Dita dan Asher adalah korban pengkhianatan orang yang mereka cintai. Tak bisa mereka mengekspresikan rasa sakit mereka di depan orang lain, mereka berusaha sekuat mungkin menutupi rasa sakit di hati mereka dari orang orang yang membuat mereka terluka dan dari orang orang yang mereka sayangi.
Salah satu penyebab keduanya memilih menjaga bayi itu adalah, merkea mendapatkan ketenangan batin hanya dengan melihat wajah bayi malang itu. Dengan melihat bayi itu , mereka belajar bahwa masih ada orang lain yang nasibnya lebih miris dari mereka, contohnya bayi laki laki itu.
Ryan terheran-heran menatap keduanya yang sangat kompak dalam urusan bayi itu, padahal mereka masih orang asing yang tidak mengenal satu sama lain.
Bayi mungil itu kembali terlelap. Keduanya membiarkan anak yang belum di beri nama itu tertidur dengan tenang .
" Huffrthh... syukur dia tidak rewel," ucap Dita.
" ini semua gara gara ulah bajingan itu.." geram Asher menatap Ryan yang sudah mengulum bibirnya dengan wajah takut.
" Kau!" Dita menggeram.
baik Dita maupun Asher berjalan ke arah pria itu dan..
Grep!
Sreettttttt......
" Ikut kami!" tukas keduanya menyeret dokter muda yang tampan mempesona itu.
" Haaaa... tamatlah riwayatku, tolong aku bayi kecil, jauhkan orangtuamu dari diriku...arrkhhhh!!!" Ryan berteriak di dalam hati.
Ryan dibawa ke luar ruangan itu dan di seret menuju lobi sampai membuat puluhan pasang mata menatap mereka dengan tatapan heran tak percaya.
" yaakkk ampun... ampun .. iya aku salah, tolong jangan di tarik begini lagi!!" kesal Ryan sambil memberontak melepaskan dirinya dari genggaman kedua orang gila itu.
Dita dan Asher menatapnya dengan tatapan kesal.
" Kau tahu kau salah kan?" tanya Asher.
Ryan mengangguk sambil garuk garuk kepala.
" jangan garuk garuk, ketombemu berceceran!" ketus Dita.
Bergerak salah, tidak bergerak salah, menghadapi dua manusia ini memang serba salah.
" kalau begitu untuk menebus kesalahanmu, belanja sekarang dan cari kebutuhan bayi ini, tidak ada penolakan, lakukan malam ini juga!" tukas Asher.
" Tapi ini sudah malam. Tidak ada yang buka!" ucap Ryan terkejut.
" Masih jam 10 malam, pasti masih ada yang buka, tak usah semua, cari susu formula, pampers, minyak telon, sabun bayi, dan juga balsem bayi, itu saja ,sisanya biar aku kami yang beli," ucap Dita.
" Kenapa tidak sekaligus saja?" tanya Asher.
" Dia pasti akan membuat kekacauan, aku tidak percaya padanya, kasihan anakku nanti kalau dia yang beli, lihat saja tampangnya, dia terlihat seperti pembenci anak anak!" ucap Dita dengan ketus.
" hmmm kau benar juga, dia tidak bisa dipercaya," ucap Asher mengangguk setuju.
" he.. hey kalian membuatku seperti orang jahat, aku ini baik tau! sangat baik! " kesal Ryan.
" tuh kan keliatan banget jahatnya,"
" Ryan aku berteman denganmu hampir 10 tahun, tapi kali ini aku tidak percaya padamu, sudah, sana belikan yang mak lampir ini ucapkan tadi!" tukas Asher sambil mendorong dokter itu keluar .
" ta.. tapi..
" sana belilah, yang cepat.. ukuran kecil saja," ucap Dita.
" ta... tapi... ahhh baiklah.."
Ryan pergi membeli kebutuhan bayi kecil itu.
" Ayo kembali ke atas, bayi itu pasti mencari kita," ucap Asher.
" mencariku bukan dirimu!!" ucap Dita.
" Hehh apaan lu, aku walinya!" tukas asher.
" aku Ibunya, mamanya, emaknya mau lawan emak emak hah !" ketus Diata sambil berkancah pinggang .
" Kalau kau Ibunya maka aku bapaknya, ayahnya , Papanya kenapa hah? mau lawan bapak bapak?" balas Asher dengan gaya yang sama.
Baru beberapa detik lalu mereka kompak, sekarang sudah berdebat lagi.
" Aishhh sialan, apa tadi yang mau di beli, mereka berdebat lagi aku mau tanya jadi gak berani arrkhhh dasar manusia sinting!!" teriak Ryan yang sedang mengintip dari balik pintu masuk rumah sakit.
Di saat yang sama, Benny tiba tiba datang bersama Caca menghampiri gadis itu," Wah... wwahhh... wahh... jadi kau yang selama ini berselingkuh dariku Dita? arhhhh tidak ku sangka kau mengkhianati aku dengan pria miskin ini!!!" ucap Benny sambil memandang rendah Dita dan Asher.
.
.
.
Like, vote dan komen