NovelToon NovelToon
Simpanan Tuan Reyhan

Simpanan Tuan Reyhan

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Terlarang / Nikah Kontrak
Popularitas:2.9k
Nilai: 5
Nama Author: Nova Diana

Demi masa depan, Tania Terpaksa menjadi wanita simpanan dari seorang pria yang sudah beristri. Pernikahan Reyhan yang di dasari atas perjodohan, membuat Reyhan mencari kesenangan diluar. Namun, dia malah menjatuhkan hatinya pada gadis yang menjadi simpanannya. Lantas, bagaimana hubungannya dengan Kinan, dan rumah tangganya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nova Diana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Penganggu.

Setelah perdebatan kecil dan mereka bersiap untuk pergi ke aktivitas masing-masing, Reyhan mengantarkan Tania terlebih dahulu sebelum ia kembali ke kantor.

Sepanjang jalan menuju kampus, Tania terus saja mengoceh dengan riang, yang hanya dijawab Haam Heem saja oleh Reyhan bahkan tidak dijawab sama sekali. Tapi tania tidak peduli dan terus mengoceh hingga mereka sampai di kampus ternama dan mahal pastinya.

Reyhan hendak keluar untuk mengantar Tania, tapi dicegah tangan laki-laki itu ditarik agar kembali duduk.

“Kenapa?” Tanya Reyhan kesal

“Mas nggak usah keluar, Tania nggak mau ada yang melihat dan memfoto kita.” Kemudian Tania menceritakan kejadian kemarin saat Tia and gang melabraknya.

Huh! Bisa-bisa dia akan habis-habisan mencercaku kalau sampai melihat Mas Reyhan dengan setelan jas rapi seperti ini,

“Lagian, Mas sudah om-om able kalo berdandan seperti ini”

Haha, dandan. Aku tidak punya kata-kata lain selain itu. Tania

Reyhan terlihat kesal dan perkataan Tania, bukan yang bilang Reyhan om-om able, tapi tentang temannya yang sudah mempermalukan Tania di tempat umum.

Meskipun benar, Tania simpanan, tapi dia tetap tidak terima.

Ternyata kamu benar-benar membuat Tania malu, ya. Reyhan.

Hey-hey, kenapa wajahmu sekarang marah. Tania gusar.

“Mas.” Menggoyangkan tangan Reyhan yang masih terdiam. “Sayang!” Panggilan yang menyadar kan Reyhan.

“Hemm, baiklah. Aku tidak turun, tapi setelah jam kuliah selesai langsung pulang, Mas akan pulang ke Apart mu.” Mengelus rambut Tania.

“Baik, Mas jutekku sayang.” Tania mencium kecil di pipi Reyhan, di cium kegirangan.

Tania turun dari mobil, menutup pintu dan melambaikan tangan ke kaca mobil yang tertutup.

Dari kejauhan, Tania melihat Toni bersama sekar yang baru tiba dan akan masuk ke lobi kampus.

“Sekar! Toni!” Sedikit berteriak dan berlari kecil menyusul mereka, yang dipanggil melihat asal suara.

“Tan, kamu ngilang kemana kemarin?” Toni berjalan menghampiri Tania, mengangkat tas menutupi kepala Tania dari panas, dan berjalan menuju lobi.

“hehe, maaf-maaf aku ada urusan mendadak kemarin.” Memainkan mata saat melihat sekar.

Sekar tahu apa yang di maksud Tania.

“Kenapa nggak bilang-bilang, nomormu juga nggak bisa di hubungi.” Kembali bertanya sambil berjalan menuju kelas.

Duh, iya ‘kan ponselku, kubuat jangan ganggu. Pantas sepi banget ini ponsel. Tania menyadari kebodohannya.

“Udahlah, mungkin Tania lupa mau ngabarin, ya nggak, Tan?” Sekar mengerlingkan mata pada Tania.

Syukurlah, Sekar membantuku. Terimakasih, sahabat. Aku sudah tidak tau lagi harus menjawab apa. Wajah Tania senang.

“Tapi, Mobil mu…” Tania menarik tangan Toni untuk berjalan lebih cepat, juga tak lupa Sekar menutup Toni yang akan bicara.

Mereka setengah berlari, tertawa dengan riang, seakan hidup tanpa beban.

Tak tau di kejauhan di dalam mobil ada mata tajam yang melihat dengan tidak suka saat wanitanya menggandeng tangan pria lain.

____

Mata kuliah jam kedua selesai, Tania tak pergi kemana-mana hanya menunggu di kantin dengan segelas es coklat, minuman kesukaan Tania.

“Hey,” sekar duduk di hadapan Tania.

“Langgeng, ya sama Om Reyhan.” Bicara sambil berbisik.

Tania melirik kanan kiri melihat sekeliling, “ya, begitulah. Mas Reyhan tidak mau memutus kontrak. Padahal perjanjian awal hanya tiga bulan.”

Ingat saat setelah pergumulan panas dan perih itu terjadi, Reyhan menyerahkan map berisi dokumen dengan berbagai syarat dan perjanjian kontrak yang hanya tiga bulan.

“Baca dan pahami, jika setuju aku akan mengontrak mu tiga bulan. Jika tidak aku hanya akan membayar yang kita lakukan hari ini.” Dengan wajah datar, penuh penekanan Reyhan menyerahkan map biru di hadapan Tania.

Tania menerima map itu, membaca satu per satu hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan saat sedang dalam masa kontrak dan apa saja yang akan di dapat jika menyetujui kontrak itu.

Tania mengigit bibir bawahnya, menimbang untuk menolak atau menandatanganinya.

Huuff, sebenarnya syaratnya nggak aneh-aneh, sih. Aku hanya perlu datang kapanpun dan dimanapun saat dia butuh, juga tak berhubungan dengan laki-laki lain. Heemmm gampang aja, toh aku juga belum pernah pacaran dan tidak sedang dekat dengan laki-laki lain.

Dan uangnya. Tania melotot melihat jumlah uang yang akan diterima jika mau di kontrak tiga bulan. Sembilan angka nol dan angka satu, belum termasuk kendaraan juga tempat tinggal.

Glek. Tania menelan saliva, Reyhan yang sedari tadi melihat Tania tersenyum miring.

“Dengan uang sebanyak ini aku bisa bangun rumah mamah di kampung.” Gumamnya pelan, nyaris tak terdengar.

Kaki Reyhan mengrayai kaki Tania di bawah meja, membuat Tania tersentak. Merinding membayangkan rasa sakit di area kewanitaannya.

Reyhan terus memainkan kakinya di sana, membuat Tania tanpa sadar meremas dokumen.

“Ehh, maaf- maaf.” Tania membenarkan kertas kusut di tangannya.

“Jadi, bagaimana?” Reyhan masih menunggu jawaban.

Tania menarik nafas meyakinkan diri dengan pilihannya.

“Aku setuju, Om.” Tania berucap dengan lirih, Reyhan tersenyum senang dan menyerahkan ballpoint ke Tania untuk tanda tangan.

Setelahnya, Reyhan melakukan hal yang sudah ingin ia lakukan sedari tadi.

Kembali ke obrolan Tania dan Sekar.

“Syukurlah, Om Reyhan memang sedari awal susah untuk menerima wanita. Dan sekalinya dapat ia akan meninggalkan wanita itu sebelum kontrak habis.” Sekar menjelaskan panjang lebar.

Dijawab anggukan kepala Tania, menyetujui perkataan Sekar, karena ia tahu sendiri bagaimana Sugar Daddynya pada wanita lain.

“Lalu orang tuamu?” Sekar kembali bertanya.

“Ya mereka taunya aku bekerja sebagai pramu saji, setiap kali memberi kabar aku harus meminjam celemek Bu Darti untuk foto selfi dan kirim ke mereka.” Tania menunduk sedih telah membohongi orang tuanya di kampung.

“Aku ingin sekali membangun rumah untuk orang tuaku, tapi tidak mungkin. Aku kirim uang lima juta setiap bulan saja mereka khawatir. Apa lagi jika tiba-tiba kubangunkan rumah yang memakan uang tidak sedikit.”

Ada guratan kecewa dan kesedihan di wajah Tania.

Sekar menenangkan Tania, menggenggam tangannya.

“Kau sendiri bagaimana?” Tania balik bertanya kabar Sekar dengan gadunya “masih sama, Om bram?”

“Haha, itu sudah dua tahun lalu tau. Tidak lama kamu dengan Om Reyhan.”

Sekar menceritakan bagaimana ia putus hubungan dengan Om Bram, tentang kebangkrutannya karena ketahuan selingkuh dan dimiskinkan istrinya karna ternyata istrinya lah yang kaya dan dia benalu dan sekarang sekar sudah dengan Sugar Daddy yang baru, yang beneran kaya dan juga tampan.

Saat sedang asik mengobrol, datang Tia dan gangnya.

“Wah-wah, ayam-ayam kampus lagi asik berbagi info gadun, Nih.” Tia bicara setengah berteriak, sengaja agar banyak kuping yang mendengar.

Ck, dia lagi. Gumam Tania buang muka, malas.

BERSAMBUNG….

1
Nova Diana
Hallo Readers. Mohon dukukangan untuk pemula seperti aku, ya. Tinggalkan Like dan komentar kalian. Jika ada yang kurang mohon di sampaikan untuk aku perbaiki, ya. Terima kasih. 🫶
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!