NovelToon NovelToon
Sepenggal Masa Lalu Di Putih Abu-abu

Sepenggal Masa Lalu Di Putih Abu-abu

Status: tamat
Genre:Tamat / cintapertama / Dikelilingi wanita cantik / Single Mom / Hamil di luar nikah
Popularitas:2.9M
Nilai: 5
Nama Author: Marina Monalisa

Pergaulan di masa putih abu-abu memang sangat menyenangkan. Kebebasan yang di dapatkan kerap kali menjadi jalan yang ia pilih untuk menentukan kedepannya.

Seperti kisah pria tampan yang bernama Raga Mahendra. Ketampanan yang di miliki menjadi incaran banyak wanita. Baik yang nakal mau pun wanita yang baik-baik.

Tanpa ia sadari salah satu di antara banyaknya wanita telah membuat masa depannya terancam. Mengorbankan kesuciannya tak tak lantas membuat wanita bernama Natasha Veronika puas.

Ia meminta pertanggung jawaban pada Raga.

“Apa-apaan kamu? Bertanggung jawab? Tidak.” Tegas Raga menolak.

“Kalau kau memaksa, aku akan menyebarkan video itu.”

Air mata Tasha berjatuhan, ia sadar sebodoh apa dirinya yang cinta mati pada pria seperti Raga.
Hingga akhirnya mereka pun tak lagi bertemu sejak saat dimana mereka telah lulus sekolah.

Akankah mereka bertemu kembali setelah lama berpisah? Apakah semua masalah selesai begitu saja dengan Raga pergi meninggalkan Tasha dengan kenangan buruk? Sementara video keduanya yang hanya menampakkan wajah Tasha sudah tersebar luas di media sosial.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Marina Monalisa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ke Singapura

Sesuai dengan perjanjian Tasha pada sang anak yang akan membawanya pergi liburan. Antusias dari Gara kecil sangat lucu terlihat. Bahagianya Gara tak mampu membuat Firman melarang mereka pergi. Jujur saja ketakutan akan kejadian di masa lalu kerap kali membuat pria paruh baya itu berat melepaskan kepergian sang anak dan cucunya tanpa dia mau pun sang istri. Namun, mengingat ucapan sang istri yang mengatakan Tasha sudah dewasa, dan sudah waktunya untuk menyikapi akan dirinya sendiri.

"Papah sedih yah, Kak?" Gara bertanya pada Tasha kala melihat wajah Firman yang tampak sedih melepaskan kepergian mereka.

"Coba hibur Papah dulu, Gar. Waktu kita berangkat masih satu jam lagi kok." pintah Tasha dan Gara pun melakukannya.

Bocah kecil itu mendekat dan mengangkat kedua tangan seolah meminta untuk di gendong. Firman menyambut kedua tangan sang cucu dan menggendongnya. "Papah sedih yah? Gara kan pergi sebentar saja sama Kakak. Kata Kakak nanti di sana kita akan video call juga. Setelah itu Gara akan belikan oleh-oleh untuk Papah dan juga Mamah. Iya kan, Kak?" tanyanya menatap Tasha yang hanya mengembangkan senyum ketika mendengar ucapan sang anak.

"Iya, Pah. Kita akan kabari Papah terus kok. Ini kan bukan hanya untuk liburan saja. Tasha berharap dengan fashion di luar sana nanti kerjaan Tasha akan semakin di kenal banyak orang. Doa Papah dan Mamah juga sangat berpengaruh pastinya. Doakan Gara dan Tasha yah, Pah?" Tasha memeluk sang papah sebagai permohonan.

Setidaknya perjalanannya kali ini akan terasa ringan dengan restu orangtuanya.

"Papah hanya cemas saja, Sha. Papah..."

Pelan Tasha tersenyum dan menganggukkan kepalanya. "Papah cemas karena yang waktu itu? Kalau Tasha melakukan kesalahan, Tasha adalah anak yang paling tidak tahu bersyukur memiliki Papah dan Mamah seperti kalian. Kalian benar-benar orangtua terbaik yang Tasha miliki."

Firman mengembangkan senyuman tulus mendengar ucapan sang anak. Ia pun menghela napas lega mendengar penuturan sang anak. Kali ini adalah waktu yang tepat untuknya melepaskan Tasha untuk membawa anaknya mengenal dunia luar.

"Kalian hati-hati dan jangan lupa untuk memberi kabar dengan Papah terus yah?"

Mereka pun kini berpisah di bandara, Tasha menggandeng tangan Gara kecil untuk menuju tempat check in. Dimana pertama kalinya Gara melihat suasana yang begitu asing. Ia begitu girang kala mendengar beberapa pesawat terbang tak jauh darinya.

Selama ini yang ia tahu hanya gambar dan suara dari televisi, hari ini ia akan merasakan menaiki pesawat dengan nyata.

"Sudah, Pah. Jangan seperti itu. Mereka juga bekerja kan? Kasihan Tasha kalau di kurung terus." Indri yang mengerti sang anak sebagai orangtua tunggal untuk Gara tak ingin jika Tasha akan selamanya hidup berdua dengan Gara tanpa adanya pengganti sosok ayah untuk Gara.

"Papah hanya khawatir, Mamah. Apakah ada pria yang benar-benar tulus untuk anak kita? Papah kali ini bukan mencemaskan Tasha saja, tapi ada Gara yang akan bersamanya sampai besar nanti." Melihat punggung Tasha dan Gara kedua orangtua itu tampak menatap sedih.

Di depan Tasha selama ini mereka pura-pura tegar mendampingi Tasha, meski sebenarnya mereka adalah orangtua yang sangat rapuh. Ketakutan akan masa depan Tasha membuat pikiran mereka kian terpenuhi dengan bayangan masa lalu.

Suasana yang beda terjadi di dalam pesawat. Wajah tampan Gara benar-benar mencuri perhatian beberapa pramugari. Mereka menyapa Gara dengan ramah bahkan meladeni ucapan Gara yang sangat antusias.

"Katakan pada pilotnya, nanti pesawatnya jangan laju-laju. Gara takut jika Kakak kenapa-kenapa. Gara masih kecil tidak bisa menggendong Kakak." celetuknya pada salah satu Pramugari yang memberikan kue untuknya.

Terkekeh mendengar ucapan Gara. Ia mencolek kecil pipi Gara gemas. "Iya nanti saya sampaikan pada pilotnya yah? Kamu senang naik pesawat ini?" tanyanya dan Gara cepat menganggukkan kepala.

Tasha tersenyum sembari mengelus kepala sang anak. Semua orang tentu akan sangat percaya jika Gara adalah adiknya. Sebab wajah mereka yang mirip serta wajah Tasha yang memang masih sangat muda tak nampak seperti beranak satu.

Singapura, salah satu negara yang di pilih untuk Tasha mulai memperkenalkan karyanya. Ia mendapat undangan dari salah satu perusahaan yang menawarkan kerja sama dengan karya hasil tangan Tasha hanya saja menggunakan brand perusahaan tersebut.

"Sayang, kita liburannya sambil kerja tidak apa-apakan? Kerjanya hanya sedikit saja kok." ujar Tasha yang merasa sedikit bersalah pada sang anak.

"Tidak apa-apa, Kak. Gara suka bisa bekerja di usia kecil ini." celetuknya dengan lidah yang masih kurang jelas bicara.

"Nanti kalau uang kita sudah banyak, Mami janji akan bawa Gara keliling dunia. Kita akan liburan sebanyak-banyaknya tanpa terganggu dengan kerjaan." Mendengar ucapan sang mami, Gara memajukan bibir tak suka.

"Gara tidak suka panggil Mami." ucapnya kesal.

Dan Tasha pun membungkam bibirnya merasa keceplosan. Hingga akhirnya pesawat pun mulai melaju dengan cepat. Beberapa kali Gara tampak protes pada sang mami.

"Kak, kenapa pesawatnya laju sekali? ini bahaya." ujarnya ketakutan bahkan beberapa kali tangannya menggenggam tangan Tasha berusaha melindungi sang mami.

Sumpah demi apa pun Tasha sangat mencintai makhluk tuhan yang sangat tampan ini. Tak ada kata yang ia ucapkan selain memberikan pelukan pada tubuh mungil di sampingnya. Pelan, Gara pun mulai tenang di dalam dekapan sang mami. Hingga pelan matanya pun terpejam.

1
Endang Niyatmi
Luar biasa
lalisa
turut berduka cita yah kak
Lina Suwanti
salah nama ya author,,kok Raga bukan Mikael
Mujria Ria
Luar biasa
Lina Suwanti
lah dah besar Gara malah ga suka foto padahal kecilnya hobi bgt foto²😁
Lina Suwanti
salut sm pengorbanan mama Indri bwt kebahagiaan Gara
Lina Suwanti
turut berduka cita yaa,,semoga kakak n keluarga di beri kesabaran,ketabahan n kekuatan,aamiin
Endang Niyatmi: semoga ayah author damai disurga
ig: monalisa_n28: Terimakasih kak🙏🏻🙏🏻🙏🏻
total 2 replies
senja
harus nya bersikap arogan di depan laki laki breksek itu bukanya malah lari dan nangis katanya mau balas dendam tp cengeng
Fatma Ningsih
turut berduka yaw kakak buat ayah husnul khatimah
ig: monalisa_n28: Amiin terimakasih yah kak
total 1 replies
Muji Erawati
Luar biasa
Kotin Rahman
iiiihhh kok aku bner" pngen getok palae raga ini yaaa.....kmu tuh hati gaksih ragaa......sdikitpun gk ada lho rasa brsalah trhadap tasha.....aneh bnget....😡😡😡😡😡
Kotin Rahman
kmu itu bka n sperti binatang emg udh binatang garaga.....bhkan trkadang binatang aja msih pnya hati nurani lha kmu sbgai manusia sma skali gk pnya rasa impati ato sbuah pnyesalan udh bkin ank org mnderita.....otak tuh d pke buat mikir raga jngn buat jdi hiasan dengkul doangg.....gedek bnget akuu 😡😡😡😡😡😡
Kotin Rahman
wah ini prtanda bhwa anda ortu yg tk prhatian dengan anak....smpe anknya bkin ank org hamil anda jga gk tahu....sungguh ortu yg sngat luar biasa anda pak dahlan.....dn mgkin saat ini raga bukan belok tpi udh keba karma kali pak burungnya kena pnyakit...jdi gk bisa manggung 🤣🤣🤣🤣🤣
Kotin Rahman
emg dasar ya kmu raga skali bregsek ttep slamanya jdi laki" bregsek.....bukanya sadar dn mita mf ini mlah smakin brburuk sngka.....aku tunggu pnyesalanmu kmu ya ogeb....bikin sewot aja 😡😡😡😡😡
Kotin Rahman
iya itu tasha yg udh kmu hncurkn hidupnya raga.....sking hancurnya smpe dia tk berani untuk kluar dr rmh atopun k tmpat keramaian.....untunglh ortunya tasha selalu mndampingi dstiap prjlnanya mnuju karir yg sngat membanggakan kluarga.....dn kmu jngn prnah untuk mngusik khidupan tasha kmbali ya....jauh" deh luu dr tasha jga anknya 😡😡😡😡😡
Kotin Rahman
waduuhh....bpknya si biang keladi raga.....trnyata yg mngundang mkan mlam kluarga pak dahlan too.....akankah tasha brtmu dengn sng playboy ituu 🤔🤔🤔
Kotin Rahman
jarakter gara trlalu dewasa Thoorr untuk anak usia 4tahun cara bicaranya sprti ank SMA.....mf ya thor walau hnya cerita tpi tlong tutur bhasanya d sesuaikan dengan umur.....ceritanya bgus walau udh tmat aku sukaa.....👍👍👍👍👍
Kotin Rahman
naahh sngat setuju dengan pak firman jngn biarkn org yg membuat adanya gara hadir dunia ini mngusik hidup klian.....klo prlu othor bkin hidup raga hancur dpet karma gtuu
Kotin Rahman
jngn heran bu nur org itu gk jdi blnja krna mau mnggosib tntang tasha....biasa ibu" julid bgtu...lambenya suka ewer"n 😞😞😞😞
Kotin Rahman
wahh ini psti klakuane gara.....laki" bregsek udh gk tgung jwb mlah video d sebar.....bner" gk pnya otak.....emg tasha pnya slah apa sma lu gar.....jahat bnget jdi org 😡😡😡😡😡
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!