"Tiba-tiba kau menjadi diam dan begitu dingin. Apa salahku?? Aku tahu ada perjanjian dalam pernikahan kita tapi sikap diammu ini bisa membunuhku..."
Lyra Cornelia, seorang gadis yatim piatu yg dijodohkan dengan seorang pria kaya oleh pemilik yayasan yg merawatnya. Awalnya semua berjalan dengan baik tapi lama kelamaan hidupnya semakin sulit karena sikap suaminya yg begitu dingin serta sebuah fakta yg membuatnya begitu menderita.
Akankah hidupnya bahagia??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hunny24, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
EP.12 Pesta Ulang tahun Santi
Dion dan Lyra pun memasuki resto. Mereka pun menuju area yg telah disewa oleh Santi. Disana nampak sudah mulai ramai teman-teman yg datang kesana. Dion dan Lyra pun berjalan santai menuju ke tempat tersebut.
"Santi, selamat ulang tahun.." ucap Lyra.
"Happy Birthday San.." ucap Dion.
"Thanks guys.." ucap Santi tersenyum bahagia.
"Kami bawa hadiah kecil untukmu." ucap Dion.
"Wah terimakasih.." ucap Santi menerimanya.
"Kalian duduk di meja itu, meja spesial untuk kalian." ucap Santi.
"Oke.. thanks San.." ucap Lyra dan Dion.
Mereka pun menuju meja yg sudah dipersiapkan oleh Santi. Lalu acara pun dimulai dengan keceriaan teman-teman mereka. Tawa ceria pun terdengar bersamaan dengan suara musik yg mengiringi.
Dan Fero pun tiba disana, tapi dirinya membawa Candy datang membuat suasana hati Santi memburuk.
"Selamat ulang tahun Santi." ucap Fero.
"Iya terimakasih kak." ucap Santi.
"Happy birthday San." ucap Candy sok akrab.
"Kurasa aku tak mengundangmu.." ucap Santi malas.
"Maaf San, ibuku yg memintanya." ucap Fero.
"Oh.. yasudah silahkan cari tempat duduk yg kosong." ucap Santi.
Seketika mood Santi pun buruk melihat Candy, dirinya kini hanya duduk dan mengobrol bersama Lyra dan Dion. Dion pun juga jengah dengan sikap Fero membawa Candy.
"Wanita ular itu kenapa bisa ada disini.?" tanya Dion.
"Diajak kak Fero." ucap Santi.
"Oh pantas saja." ucap Lyra.
"Kan aku sudah bilang harusnya Fero tak diundang." ucap Dion.
"Maaf Dion, harusnya aku mendengarkanmu." ucap Santi.
"Sudahlah, nasi sudah menjadi bubur.. lebih baik kita kurangi interaksi dengan mereka." ucap Lyra.
Akhirnya mereka pun hanya duduk bertiga menikmati acara hingga selesai. Dan Fero nampak memerhatikan Lyra dari kejauhan. Dirinya ingin menyapa tapi ada Candy yg bertugas mengawasinya.
Saat Candy ke toilet, Fero pun memiliki kesempatan untuk mengajak Lyra bicara.
"Hai Lyra.. apa kabarmu?" tanya Fero saat Santi dan Dion sedang bernyanyi.
"Baik." ucap Lyra singkat.
"Kau tidak menanyakan kabarku?" tanya Fero.
"Sudah jelas kak Fero baik-baik saja." ucap Lyra tersenyum malas.
"Bisakah kita berbicara santai disini.?" tanya Fero.
"Tentu saja, tapi maaf kak aku mau ke toilet dulu." ucap Lyra lalu meninggalkan Fero.
"Dia benar-benar menjauhiku." gumam Fero dalam hati.
Lyra pun menuju toilet dan berpapasan dengan Candy.
"Eh ada anak yatim.." ucap Candy.
"Kau hebat sekali ya setelah beasiswamu dicabut masih bisa tetap kuliah, apa kau jadi sugar baby sekarang?" tanya Candy merendahkan.
"Kau bicara padaku?" tanya Lyra.
"Cih masih berpura-pura, dasar menyebalkan rasakan ini.." ucap Candy memegang gelas plastik berisi minuman yg sengaja ia bawa untuk menyiram Lyra.
Plakk.. Lyra pun menepisnya dan malah mengenai dres milik Candy. Candy pun kesal melihat dresnya jadi terkena noda minumannya bak senjata makan tuan.
"Ups tak kena.." ucap Lyra.
Lyra lalu berjalan saja meninggalkan Candy. Sementara Candy geram dan menarik lengan Lyra. Lyra pun tak tinggal diam dan membalasnya dengan mengunci lengan Candy.
"Akh.. Lyra lepaskan." pinta Candy.
"Aku sudah diam saja selama ini kau menghinaku.. " ucap Lyra.
"Itu kan fakta." ucap Candy.
"Apapun alasanmu tapi mulai sekarang berhenti menggangguku, atau kau mau aku patahkan lenganmu ini hingga kau tak bisa menjadi dokter?" tanya Lyra tersenyum.
"Baik.. baik jadi lepaskan.. tolong." ucap Candy.
"Penuhi janjimu, karena aku takkan tinggal diam lagi." ucap Lyra.
"Iya.. cepat lepaskan." ucap Candy.
Lyra pun melepaskannya dan Candy pun terbebas, walaupun lengannya agak sakit karena kuncian Lyra. Lalu sambil meringis dirinya pun keluar dari toilet dan mengajak Fero pulang.
"Ayo kak kita pulang." ucap Candy.
"Pulang?" tanya Fero.
"Iya aku lelah, cepat atau kulaporkan pada ibumu." ancam Candy.
"Baiklah." ucap Fero kesal karena gagal mendekati Lyra.
.
.
.
Sementara itu, Santi pun menuju ke toilet karena melihat Lyra belum kembali.
"Lyra kau ada di dalam.?" tanya Santi.
"Iya.. ada apa San?" tanya Lyra yg sedang mencuci tangan.
"Kau lama sekali di toilet, dan kurasa tadi Candy juga keluar dari sini." ucap Santi.
"Iya, aku memberi sedikit pelajaran padanya." ucap Lyra.
"Oho.. aku senang mendengarnya, kau apakan Candy?? sampai kudengar dirinya mengajak kak Fero pulang." ucap Santi.
"Hanya kugertak sedikit." ucap Lyra tersenyum.
"Ayolah, gadis gila itu tak mungkin mempan digertak." ucap Santi.
Akhirnya Lyra pun menceritakannya, dimana dirinya mengunci lengan Candy dan membuatnya untuk menjauhinya. Santi pun senang mendengarnya walaupun ia kecewa karena terlambat ke toilet. Harusnya ia tadi langsung ke toilet untuk melihat siaran langsung Candy memohon pada Lyra dan berjanji untuk tak mengganggunya.
"Momen yg langka, sayang sekali aku tak melihat siaran langsung itu.. " gumam Santi dalam hati.
Kemudian Lyra dan Santi pun keluar dari toilet sambil tertawa-tawa membuat Dion curiga. Hingga akhirnya Santi menceritakan apa yg terjadi dan Dion tersenyum senang. Apalagi Dion melihat langsung kalau Fero langsung pulang setelah Candy kembali dari toilet.
Acara ulang tahun Santi pun kembali menjadi meriah setelah kepergian Candy. Semua teman-teman mereka pun nampak tak menyukai Candy dan enggan bicara dengannya karena Candy terkenal akan kesombongannya dan keangkuhannya.
Hingga acara ulang tahun Santi pun berakhir dan semua teman-temannya berpamitan untuk pulang. Lyra dan Dion pun menemani Santi untuk membawakan kado-kado yg ia dapat dari semua teman-teman, sekaligus berpamitan pada kedua orangtua Santi yg tiba saat acara telah selesai.
Dion pun mengantar Lyra pulang ke yayasan, karena Dion yg bertanggungjawab mengantar Lyra pulang.
.
.
.
☘☘☘
Beberapa hari kemudian, Robert pun memastikan surat adopsi Lyra sudah selesai. Dan kini Lyra resmi menjadi anak angkat dari Jasmine. Robert pun tersenyum karena dirinya melihat kedekatan antara Lyra dan Jasmine, bahkan Jasmine rela berlutut untuk meminta bantuannya untuk Lyra.
Setelah resmi menjadi anak angkat Jasmine, Robert pun kembali mengundangnya untuk datang ke sebuah resto bersama keluarganya. Robert ingin sekali berkumpul dengan keluarganya di masa tuanya yg kesepian.
Semua anak-anak dan cucunya sibuk dengan urusannya masing-masing. Kedua istrinya juga telah meninggal, bahkan James sudah bukan anak kecil lagi dan lebih sering diluar rumah. Hingga Robert memiliki keinginan untuk mengumpulkan seluruh anggota keluarganya untuk berkumpul bersama dan makan bersama.
Hingga Robert menyiapkan resto terkenal untuk berkumpul dengan semua anggota keluarganya. Minus ibu dari James yg tinggal di luar negeri mengurus perusahaan kecil milik almarhum suaminya.
Jasmine pun datang sendiri karena jadwal Lyra sangat padat. Dan semua anggota keluarganya sudah tiba di resto, begitu juga dengan Camila dan tiba dengan James.
"Jasmine, dimana Lyra?" tanya Robert.
"Dia ada kelas juijitsu, jadi agak terlambat." ucap Jasmine.
"Oh, ternyata gadis itu punya banyak energi.. itu bagus tandanya dia bisa menjaga dirinya." ucap Robert bangga.
"Ayah dia itu bukan cucumu. Jadi jangan terlalu membanggakannya." ucap Eva.
"Ck.. lebih baik kau urus saja Ferdinan agar perusahaanku tak bangkrut." sindir Robert.
Sementara James pun diam saja bersama Camila.
Hingga akhirnya Lyra pun tiba disana dengan tergesa-gesa. Tak lupa ia berjalan perlahan saat sudah melihat keluarga tersebut. Lyra pun mendekati Robert dan menyapanya.
"Maaf kakek, aku terlambat karena ada beberapa kegiatan." ucap Lyra.
"Tak apa nak, duduklah.. kakek tua ini mengerti masa muda sepertimu akan sia-sia jika kau hanya berdiam diri." balas Robert tersenyum.
bagus loh ceritanya
udah jd pasangan yg serasi
buat tante mu menyadari kesalahannya
sampai tega meracuni kakek robent