NovelToon NovelToon
Mantan Mafia With Single Mother

Mantan Mafia With Single Mother

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Mafia / Single Mom / Janda / Suami Tak Berguna
Popularitas:1.6M
Nilai: 4.9
Nama Author: Reni Juli

Kehidupan berat dan pahit harus dirasakan Cristal Aaron setelah kematian suaminya. Kematian sang suami yang mendadak meninggalkan banyak hutang yang membuatnya harus pontang panting mencari uang dan menjadi seorang penari striptis untuk membayar hutang yang ditinggalkan oleh suaminya dan menghidupi putri kecilnya yang berusia 3 tahun juga ibu mertuanya yang sakit-sakitan.

Gail Bernard seorang mantan mafia yang tidak mengenal cinta selalu memperhatikan Cristal saat sore hari dan pada akhirnya menyadari jika dia telah jatuh cinta pada wanita itu.


Semula dia patah hati karena mengira Cristal seorang jal*ng dan melupakan cintanya namun suatu hari Gail bertemu dengan Cristal yang sedang dalam masalah karena dia diincar oleh mafia yang menginginkan tubuhnya.

Akankah Gail kembali ke dunia hitam yang sudah dia tinggalkan sejak lama untuk membantu Cristal dan apakah dia mau memperjuangkan wanita itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reni Juli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 12

Lucius sangat marah, rencananya untuk menikmati tubuh Cristal gagal total. Semua gara-gara Gail yang datang secara tiba-tiba dan mengganggu kesenangannya. Sungguh dia sangat ingin tahu kenapa pria itu melakukan hal demikian. Mereka tidak saling bermusuhan sebelumnya, dia bahkan tidak pernah menyinggung orang yang menjadi atasan Gail dulu lalu kenapa pria itu menyelamatkan Cristal?

Dua anak buah yang dia tugaskan untuk mencari tahu tentang Cristal berlutut di belakangnya saat ini. Dua anak buahnya itu sedang mendapat hukuman karena mereka tidak mendapatkan informasi yang akurat menurut Lucius. Seharusnya mereka tahu jika Cristal menjalin hubungan dengan Gail Bernard.

Bukannya dia takut, dia tidak takut dengan pemuda itu tapi jika dia tahu maka dia akan membawa Cristal pergi dari tempat itu. Tidak saja rencananya gagal, tapi dia harus menahan malu karena dipermalukan oleh Gail Bernard.

Sebotol minuman keras berada di tangan, dua anak buahnya sudah babak belur. Mereka berdua tampak tidak berdaya, hukuman mati sudah pasti mereka dapatkan. Lucius meneguk minumannya sampai habis dan setelah itu botol yang sudah kosong dilemparkan ke arah dua buahnya.

"Kalian berdua pecundang!" teriak Lucius. Pistol dicabut dan setelah itu dua timah panas melesat cepat ke arah kedua anak buahnya. Peluru itu menebus kepala kedua anak buahnya dan membunuh mereka di tempat itu juga.

Semua anak buahnya terkejut, tidak ada yang berani bersuara. Lucius menatap kedua anak buahnya yang sudah mati, itu ganjaran yang setimpal untuk anak buahnya yang tidak bisa menjalankan tugas dengan baik.

"Cari tahu apa hubungan Gail dengan Cristal Aaron. Aku tidak ingin ada kegagalan lagi. Pantau mereka berdua dan katakan padaku apa pun yang kalian lihat!" perintahnya. Kedua tangan mengepal erat, Gail Bernard harus mati dan Cristal Aaron harus menjadi miliknya. Apa pun caranya akan dia lakukan untuk mendapatkan Cristal.

Seperti yang Gail duga, Lucius tidak akan berhenti dan memang dia tidak akan berhenti. Dia bukan orang yang akan menyerah untuk apa yang dia inginkan. Gail benar-benar dalam masalah, begitu juga dengan Cristal. Mereka berdua sudah menjadi incaran Lucius.

Suara ketukan pintu membangunkan Cristal pagi itu. Cristal tiak bergeming, putri dan ibu mertuanya keluar dari kamar. Seperti biasa, Cristal meletakkan jari di bibir sebagai tanda supaya mereka tidak bersuara karena bisa saja yang ada di luar sana adalah penagih hutang.

Pintu kembali diketuk, Cristal memeluk putrinya dengan erat. Dia tidak berani keluar untuk melihat. Dia harap orang yang ada di depan pintu segera pergi namun sesungguhnya yang ada di depan pintu adalah Gail. Dia datang untuk mengantar tas dan juga pakaian Cristal yang dia ambil dari club.

Dia ingin memanggil tapi dia lupa bertanya siapa nama wanita yang sudah dia tolong dua kali. Oleh sebab itu Gail hanya bisa mengetuk pintu tanpa bisa memanggil. Karena tidak ada respon, Gail mencoba mengintip di jendela, aneh. Ke mana perginya wanita itu?

"Mom," Angela memandangi ibunya karena suara ketukan pintu masih juga terdengar.

Cristal sangat heran, biasanya para penagih hutang itu akan mengetuk pintunya tanpa henti. Teriakan mereka akan terdengar bahkan mereka tidak akan ragu menendang pintu rumahnya. Cristal masih berpikir, dia jadi teringat dengan Gail yang akan mengambilkan barang-barangnya di club malam. Apa pria itu yang datang?

Cristal ingin beranjak namun ibu mertuanya menahan karena dia takut terjadi sesuatu dengan menantunya.

"Jangan, Cristal," ibu mertuanya menggeleng.

"Aku hanya ingin mengintip, Mom. Tolong bawa Angela ke dalam kamar, jangan buka pintu jika terjadi sesuatu," pinta Cristal.

"Lalu bagaimana denganmu?"

"Aku bisa jaga diri, Mommy dan Angela kembalilah masuk ke dalam kamar."

Ibu mertuanya mengangguk dan membawa Angela masuk ke dalam kamar. Cristal mengambil sebuah tongkat yang selalu dia sembunyikan. Tongkat itu memang akan dia gunakan saat keadaan tertentu. Cristal melangkah mendekati jendela dengan berhati-hati. Siapa pun yang ada di luar dia harus berhati-hati.

Gorden sedikit dibuka, seorang pemuda berdiri membelakangi pintu. Sepertinya itu memang Gail namun rasa waspada membuatnya tidak bisa percaya begitu saja. Dengan keberanian yang ada, Cristal memutuskan untuk membuka pintu. Ini pertama kali dia membuka pintu saat ada yang mengetuk, semoga saja bukan penagih hutang.

Gail melihat jam yang melingkar di tangan, kenapa begitu lama? Dia sudah harus pulang dan bekerja. Jika Cristal tidak keluar juga maka dia akan pergi tapi tidak ada salahnya kembali mengetuk pintu. Sambil berdiri membelakangi pintu, Gail ingin kembali mengetuk pintu. Dia sungguh tidak tahu Cristal sudah membuka pintu karena Cristal melakukannya dengan perlahan dan tanpa dia duga, yang dia ketuk adalah dahi Cristal.

"Auw... Auw.... sakit!" Cristal menepis tangannya yang mengetuk dahinya sebanyak tiga kali.

Gail terkejut, dia segera berpaling. Cristal melotot ke arahnya sambil memegangi dahinya.

"Ups, sorry," ucapnya.

"Apa kau tidak bisa membedakan antara dahi dan pintu?" tanya Cristal kesal.

"Maaf, aku tidak melihat."

"Ck, untuk apa kau datang? Jangan menakuti aku pagi-pagi seperti ini!"

"Aku hanya ingin mengantar barang milikmu saja, maaf jika aku mengganggu," Gail memberikan tas juga barang-barang yang lainnya pada Cristal.

"Te-Terima kasih," Cristal tidak enak hati.

"Jika begitu aku pergi," ucap Gail karena dia sudah harus pergi bekerja.

"Aku sangat berterima kasih, aku tidak tahu harus membalas kebaikanmu dengan apa tapi nanti siang datanglah ke restoran, aku akan mentraktirmu makan siang sebagai ucapan terima kasihku," ucap Cristal. Hanya itu saja yang bisa dia lakukan untuk membalas kebaikan Gail.

Gail sangat senang tapi dia bisa menutupi rasa senangnya dengan wajah kakunya. Cristal bahkan mengartikan jika Gail tidak tertarik dengan tawarannya. Hanya makan siang saja, pria itu pasti mampu.

"Aku akan ke sana, kirimkan alamatnya untukku."

"Baiklah, mungkin hanya makanan biasa jadi aku harap kau tidak kecewa."

"Tidak masalah, aku akan datang tapi sekarang aku sudah harus pergi."

"Sekali lagi terima kasih."

Gail tidak menjawab, dia sudah melangkah pergi menuju mobil. Cristal masih berdiri di depan pintu sampai pria itu pergi. Ibu mertua dan putrinya keluar dari kamar, mereka menghampiri Cristal yang sudah masuk ke dalam rumah.

"Siapa itu, Cristal?"

"Seorang kenalan, Mom," Cristal melangkah menuju sofa sambil membuka tasnya. Yang ingin dia ambil adalah ponselnya namun dia dikejutkan dengan uang dolar yang tergulung di dalam tas.

Cristal mengambil uang itu, aneh. Itu bukan uangnya dan dia juga tidak memiliki uang sebanyak itu. Cristal masih keheranan, uang dari mana itu?

"Wah, Mommy punya banyak uang," ucap Angela.

"Tidak, ini bukan?"

"Jadi Angela bisa makan pizza hari ini. Benarkan, Mom?"

"Jika begitu tolong belikan obat untuk Mommy, Cristal," ucap ibu mertuanya.

Cristal tidak menjawab namun air matanya jatuh secara tiba-tiba. Putri dan ibu mertuanya terkejut, apalagi Cristal sampai menangis terisak sambil memeluk putrinya. Tidak perlu dia tanya, sepertinya pemuda itu yang meninggalkan uang di dalam tasnya. Entah untuk apa pria itu melakukannya, sungguh dia tidak enak hati dan dia juga tidak menduga akan bertemu dengan orang sebaik itu. Bagaimana caranya dia berterima kasih? Sungguh dia sangat ingin kenapa pria itu melakukan hal demikian.

1
Hera wati
Luar biasa
Amee Dhuemeng
Kecewa
Amee Dhuemeng
Lumayan
Ummu Faliha
Luar biasa
Wulan Unet
kayak ada manis manisnya ahahahaha
Yohana Maryam
aku selalu penasaran sma novel novel mu thor
karya mu keren keren,ada lucunya tegangnya,sedihnya,romantisnya semangat trs thor
Indri Nur K
Sangat luar biasa, saya senang membacanya 😍🥰
Leydi Tielung
otakku treveling guys
Alanna Th
Thor, aq baru kembali pd novelmu ini, skrg sdh enak bacanya krn aq pake HP baru 😘😍
Riri Rara
katya Author Reni July selalu bagus dan kayak ditunggu dan dihunting...
Riri Rara
pasti mampir
Alanna Th
thor, visualnya cocok n cakep"
sherly
setelah baca bab ini aku baru sadari sudah lama banget baca novelmu thor... mulanya karna Samantha lanjut Sampai ke anak cucu cicitnya... klan Smith emang the best
sherly
seruuu banget
sherly
licik kamu leon
sherly
wow, keren banget gail
sherly
serakah amat si lucius
sherly
sesama org bodoh lagi bersiasat....
sherly
keren gail, jujur aku suka karaktermu diam2 tapi peduli dan selalu terbuka jd ngk pusing untuk menjelaskan ke cristal
sherly
hahahah mau senyum aja hrs berusaha keras ya gail
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!