NovelToon NovelToon
Mas Dosen, Ayo Cerai!

Mas Dosen, Ayo Cerai!

Status: sedang berlangsung
Genre:Pernikahan Kilat / Nikahmuda / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:120.9k
Nilai: 5
Nama Author: za.zhy

Nala Purnama Dirgantara, dipaksa menikah dengan Gaza Alindara, seorang Dosen tampan di kampusnya. Semua Nala lakukan, atas permintaan terakhir mendiang Ayahnya, Prabu Dirgantara.

Demi reputasi keluarga, Nala dan Gaza menjalani pernikahan sandiwara. Diluar, Gaza menjadi suami yang penuh cinta. Namun saat di rumah, ia menjadi sosok asing dan tak tersentuh. Cintanya hanya tertuju pada Anggia Purnama Dirgantara, kakak kandung Nala.

Setahun Nala berjuang dalam rumah tangganya yang terasa kosong, hingga ia memutuskan untuk menyerah, Ia meminta berpisah dari Gaza. Apakah Gaza setuju berpisah dan menikah dengan Anggia atau tetap mempertahankan Nala?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon za.zhy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 33. Istriku Yang Cantik

Nala menatap telepon genggamnya yang kembali menghitam saat panggilan di matikan. Ia mengerutkan keningnya. Pikirannya berkecamuk memikirkan ucapan Dani yang siap membantunya, padahal dia tidak memberitahu bahwa dia tidak lagi melanjutkan  menggunakan Dani sebagai pengacaranya, apa Dani sudah menebak? Entahlah, Nala sedang berusaha mengusir semua pikiran-pikiran yang selama ini membebaninya itu.

Saat ini Nala dan Zanna berada di salah satu restoran ternama di salah satu mall. Menunggu Rey dan Kania yang tak kunjung datang.

“Kenapa bengong?” tanya Zanna saat melihat Nala yang tiba-tiba melamun.

“Gak apa-apa. Kamu ada masalah sama Pak Dani?” tanya Nala setelah menahan diri untuk tidak bertanya, ia ingin tau lebih banyak, lebih dalam, tentang Dani dan juga keluarga suaminya.

Zanna segera menggeleng cepat, terlalu kentara bahwa dirinya menyembunyikan sesuatu.

“Kenapa? Kamu dan Pak Dani ada sesuatu?” Nala seolah tak peduli, ia masih ingin mencari tau. Bukan untuk mengetahui hubungan Zanna dan Dani saja, tapi apa ada hubungannya dengan kasusnya.

“Hanya cinta monyet, La. Aku sudah lupa, tapi dia masih ingat,” jawab Zanna, ia berusaha setenang mungkin.

Nala mengerutkan dahinya, “apa hubungannya masa lalu dengan tidak profesional?” tanya Nala, ia mengingat bagaimana Zanna meneriaki Dani tadi.

“Gak apa-apa. Aku asal ngomong aja biar kamu matikan telefonnya,” jawab Zanna sambil tersenyum.

Nala hanya mengangguk mengiyakan setiap ucapan Zanna, ia tahu ada sesuatu, tau jika Zanna tak mau bercerita, tandanya itu tidak bagus untuk Nala dengar.

Lama keduanya menunggu hingga Kania dan Rey datang sambil bergandengan tangan, sepasang kekasih itu terlihat mesra bahkan di depan umum. Tak ada rasa bersalah membuat Nala dan Zanna menunggu cukup lama. Menurut Nala, Gaza Harus belajar banyak dari Rey. Tapi bukan itu, Gaza bahkan saat bersandiwara juga terlihat sangat mencintai Nala, nyatanya Nala tak bisa menyentuh hatinya.

“Sudah lama menunggu?” tanya Rey dengan nada khasnya yang sedikit mengejek.

Nala menangguk, sangat lama. Dirinya dan Zanna bahkan sudah menghabiskan pesanan mereka dan kembali memesan lagi.

“Maaf, tadi nungguin Rey.” Kania duduk di samping Nala.

Nala kembali mengangguk, sedangkan Zanna hanya diam tak mau menanggapi. Alasan Rey terlalu basi untuk diterima.

“Pasti nongkrong di kamar mandi sambil main game,” tebak Nala.

Rey tersenyum lebar memamerkan deretan giginya yang terlihat rapi.

“Nala tau aja,” ucap Rey sembari meneguk minuman Zanna.

Zanna menatapnya tajam tapi Tatapan Zanna bukannya membuatnya berhenti justru meneguk habis coklat hangat yang baru saja Zanna pesan.

“Kebiasaan ya!” geram Zanna membuat Rey memasang wajah masa bodohnya. “Kok betah sih Kania?” tanya Zanna kesal sambil melirik Rey yang memasang wajah sok polosnya.

“Melengkapi, Kania si pendiam dan Rey yang bobrok!” ucap Nala mewakili Kania yang bahkan tak tau harus menjawab apa.

Zanna mendengus kesal. “Semoga suatu hari Rey rasain jadi Kania, menghadapi orang yang kelakuannya di luar nalar!” tegas Nala.

“Lah? kamu kira menghadapi kamu dan Nala itu normal?” tanya Rey sukses membuat Nala menatap ke arahnya.

“Sudah! Cukup!” Kania meninggikan suaranya. Ini kali pertama ia kesal melihat tiga orang yang ada di hadapannya kali ini.

“Kalian berdua lagi ada masalah yah?” tanya Kania setelah memperhatikan Nala dan Zanna.

“Nala aku percaya, masalahnya rumit. Nah kamu,Za? masalahmu apa selain bingung mau deketin cowok mana lagi? udah sibuk sana sini, suka si ini dan itu tapi ujung-ujungnya tetap masa lalu pemenangnya, wesssss…” ucap Rey sembari mengusap hidungnya, ia merasa menjadi pria paling keren saat ini.

Sontak saja tingkah Rey menghadirkan tawa di tengah-tengah mereka, kecuali Zanna yang masih memasang wajah cemberut. 

“Apa itu masa lalu? itu sudah lewat.” Zanna berusaha biasa saja, tapi sukses mengudang sorakan dari ketiga temannya.

“Memang Zanna punya masa lalu?” tanya Kania polos.

Zanna yang mendengar itu hanya bisa melongo. “Gak, Kan. Aku punyanya cuman masa depan tapi jujur ini masih meraba-raba, masa depannya gak jelas banget.” Zanna benar-benar kesal saat ini, ia hanya bisa menghela nafas menghadapi sepasang kekasih yang sialnya sangat cocok bersama itu

Nala hanya bisa menahan tawanya, setidaknya tingkah Rey, Kania dan Zanna bisa sedikit menghiburnya sebelum berhadapan dengan Gaza nantinya.

“Oh ya…” Kania terlihat antusias. Nala dan Zanna sudah tau, gadis itu pasti ingin bertanya sesuatu. “Bagaimana cuci matanya? Katanya kelompok kalian jadi pusat perhatian ya? Selain dua orang idola kampus, teman-teman yang lain juga ganteng-ganteng ya?” tanya Kania, ekspresinya penuh harap, jelas sangat ingin tau.

Zanna yang tadinya cemberut ketika tersenyum. Ia menarik nafasnya, berusaha mengesampingkan pikirannya tentang Dani.

“Kania, kamu seharusnya pindah ke kelompok kami sih. Matamu bersih dan segar setiap hari. Gak kebayang sebulan serumah dengan pria-pria tampan itu…” Zanna tersenyum sambil memejamkan matanya. 

“Matamu segar, mata mereka yang kasihan, kesakitan ngeliat dedemit kayak kamu setiap hari,” celetuk Rey sukses membuyarkan khayalan Zanna.

Seketika tawa Nala dan Kania terdengar, terasa hangat dan menyenangkan. Nala enggan beranjak, ia tau bertemu Gaza hanya akan menguras seluruh energinya.

“Tapi…” Zanna menjeda ucapannya, ia melirik Nala. “Sayang aja Nala sudah menikah, kalau gak… Pasti, jadi rebutan. Arka aja ngeliat dia kayak… wow gitu, paham gak sih, Kania?” Zanna mendramatisir membuat Kania tersenyum sembari menangguk sedangkan Rey dan Nala hanya bisa menggelengkan kepala.

“Kamu memang kalah cantik sana Nala.” Rey mengakui itu. “Kamu menangnya cuman di kebebasan aja. Na. Kamu bebas mengagumi Arka, Bima dan lain-lainnya. Tapi gak mungkin di kagumi balik sih, gak punya kelebihan.” Rey menambahi membuat Zanna seketika melemparnya dengan potongan kentang goreng yang sedang ia makan.

“Liat aja, pulang KKN aku pasti punya pacar, habis wisuda aku nikah!” tegas Zanna sembari menunjuk wajah Rey, gadis manis itu benar-benar kesal dengan ucapan sepupunya yang tak ada satupun yang salah.

“Amin… Semoga gak sedih lagi ya, Na,” ujar Kania tulus. “Jadi mau deketin siapa? Arka, Bima atau…”

Zanna diam, ia pura-pura berpikir keras sembari tersenyum melihat wajah penasaran Kania dan Rey. Tapi belum sempat Zanna menjawab, tangannya sudah ditarik oleh seseorang membuat semua orang yang ada di meja itu terkejut.

“Kak Dani?” gumam Zanna terkejut saat melihat siapa yang menarik tangannya.

Dani mengangguk, ia mendengar semuanya. “Aku tidak mengizinkan otakmu memikirkan pria lain,” tegas Dani.

Zanna meneguk ludahnya, Dani terlihat tegas, tatapan matanya penuh ancaman.

“Aku…” Zanna tak bisa melanjutkan kata-katanya, ia gugup.

Rey dan Kania yang melihat itu hanya bisa menunduk sambil  meneguk kopi pesanan mereka. Bukan karena Zanna dan Dani, tapi tatapan tajam pria yang berdiri di samping Dani.

Gaza, pria itu hanya melihat istrinya yang kini berusaha menghindari tatapannya itu.

“Aku apa?” tanya Dani memecahkan keheningan yang sempat terjadi. Kania dan Rey kembali melihat Zanna dan Dani yang masih bersitegang.

“Sejak kapan kalian di sini?” Zanna mengalihkan pembicaraan sembari melirik Kakaknya yang masih terpaku melihat Zanna.

“Dari kamu bilang ‘matamu akan bersih dan segar jika berada di kelompok mu’ dan apa lagi? ‘sebulan serumah’?” jawab Dani, dingin tapi menusuk, Zanna bisa merasakan tajamnya tatapan mata pria yang masih menggenggam tangannya itu.

“Sayang…” panggil Gaza. Pria itu tersenyum kaku kemudian mengecup kening Nala.

Nala bisa merasakan bagaimana Kania sangat terkejut dengan sikap Gaza, sedangkan Nala, ia merasa sedikit terancam, entah karena apa?

“Mas… aku…” Nala merasakan tenggorokannya kering, ia meneguk ludahnya tapi justru terasa semakin mencekik, ia seperti seorang istri yang baru saja kepergok selingkuh.

“Istriku yang cantik…” Suaranya lembut bahkan Gaza menyentuh dagu Nala, membawa wajah istrinya itu agar menatap dirinya.

Nala jelas bingung, ia bisa merasakan tatapan yang berbeda dari suaminya itu.

“Ayo… Kita Pulang!” ucap Gaza dingin. Suaranya berat terkesan berbisik. Saat itu Nala melihat tatapan dingin Gaza, sebuah peringatan dan ancaman membuat Nala menghela nafas. Inilah Gaza yang sesungguhnya. Ia bisa berubah secepat itu dalam hitungan detik.

Nala di tarik paksa oleh Gaza membuat Rey dan Kania tak bisa menahan Nala, keduanya hanya bisa diam menonton drama percintaan beda usia yang cukup menegangkan. 

Zanna yang melihat Nala menghilang semakin merasakan suasana mencekam. Dani bahkan tak pernah melepaskan tatapan matanya dari Zanna.

Dani beralih menatap Kania dan Rey. “Zanna akan ikut saya! Boleh?” 

Bukan pertanyaan tapi pemberitahuan. Kania dan Rey hanya bisa mengangguk patuh. Rey cukup tau bagaimana sifat Dani, dia penyayang tapi tak suka basa basi dan toleransi.

Dani memberi isyarat agar Zanna jalan terlebih dahulu. Zanna menuruti, ia melambai kecil pada Kania. Entah kenapa dirinya setakut ini, ia bingung. 

Sepeninggalan Dani dan Zanna, Kania dan rey menghela nafas lega. Mereka hanya saling melirik, saling bertanya dalam pikiran masing-masing apa yang akan terjadi dengan Nala dan Zanna setelah ini?

“Semoga mereka baik-baik saja,” gumam Rey yang di angguki pelan oleh Kania.

1
Alim
lanjut thor
Risti Hayuningtyas
Kak…..semangat up nya….jgn lama2….😭
Jeng Ining
ya Allah ngeness bgt.. air hujan menyamarkan airmata yg ikut turun🥹🥹
Sonya Nya
KK othor yg baik hati , TDK sombong & rajin menabung,,,
up nya jangan lame2 dong,
berase nunggu pengumuman hilal hari Raye je da ni🤭
Reni Anjarwani
lanjut thor semanggat doubel up
Rahmat Zakaria
ternyata anak pak kades to
Bunda Idza
hey lelaki ....bikin penasaran aja.
tak kira tadi yang punya kesayangan pada nyusul tapi pke teka-teki 🤔
Fitria Syafei
Waduh siapa gerangan pria tersebut 🙄 Kk cantik kereeen 😘😘
Herman Lim
lanjut Thor
Hoca Fahmi
terus kenapa malah milih nala kampret /Sob/
Zanahhan226
baru nyadar aku ternyata namanya mirip aku..
🤭🤭🤭
Nabila Azahra
kak boleh nga misuh iii ibuknya Gaza itu🤣
Nabila Azahra
sampai sini aku nga bisa mennyerna karepe Gaza Iki piye
mimief
ternyata...ga semua yg kita impikan menjadikan sebuah kenyataan itu indah
kok jadi kyk uji nyali yaaa🤣🤣🤣
Fitria Syafei
Kk cantik kereeen 😍😍 terimakasih 😘
Reni Anjarwani
doubel up thor yg banyak
Wayan Ayu
luar biasa
Meila Azr
makin menarik selalu menunggu up mu tfor
Bunda Idza
tak kira pas naik motor boncengan gitu ketemu pak dosen 😄
Herman Lim
jgn gitu Nala coba lah berdamai sama Gaza
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!