NovelToon NovelToon
NO.14 I'M LEGENDS

NO.14 I'M LEGENDS

Status: sedang berlangsung
Genre:Sistem / Cinta pada Pandangan Pertama / Mengubah Takdir / Pemain Terhebat / Mengubah sejarah / Penyelamat
Popularitas:9.9k
Nilai: 5
Nama Author: c a i n

Meninggalkan tanah air di usia yang muda tidaklah mudah. Untungnya Tobias masih memiliki ibu yang sangat cantik dan pergi bersama ibunya.

Tobias memulai karir sepak bolanya di tim junior sebuah klub yang tempat latihannya tak jauh dari rumahnya.

Mampukah Tobias tumbuh menjadi seorang pemain sepak bola yang hebat dan menjadi seorang legenda di dunia sepak bola dan tanah airnya?

Saksikan!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon c a i n, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

13. Pembalikan Luar Biasa

Menit ke 66, pertandingan babak ke 10 liga pemuda U - 19.

Pertandingan antara tuan rumah Dresden U - 19 dengan tamunya Union Berlin U - 19 sudah memasuki tahap tahap paling kritis.

Apalagi Union Berlin berhasil menyamakan kedudukan dan membuat Dresden tertekan.

Sekarang, Union Berlin memiliki kesempatan tendangan bebas dengan jarak yang sangat dekat dan potensial untuk menjadi sebuah gol.

150 penonton di tribun, para pemain cadangan, staf pelatih di kedua bench juga memperhatikan pemain Union Berlin bernomor punggung 14 yang menyimpan bola di titik pelanggaran.

"Tobias? Apakah perlu seperti kemarin?" Maloney bertanya pada Tobias dan berjalan mendekat padanya.

Pratsler yang berdiri ancang ancang juga menatap Tobias.

"Lakukan saja kapten! Itu masih di perlukan untuk pengalihan."Jawab Tobias dan kemudian memfokuskan tatapannya dan menenangkan dirinya.

Meski Tobias tidak yakin ini akan berhasil seperti sebelumnya, tapi Tobias juga ingin menciptakan sebuah keajaiban lagi seperti dj pertandingan sebelumnya.

Tobias mundur 6 langkah yang terbilang cukup jauh.

Setelah mundur dengan lurus dari titik pelanggaran, Tobias mengetuk ngetukkan kaki kanannya ke tanah.

Matanya bergantian menatap bola dan gawang setelah melihat gawang untuk terakhir kalinya, Tobias memfokuskan semua pikirannya pada bola.

"Ayo kamu bisa!"

"Kamu melakukannya di pertandingan sebelumnya!"

"Jadikan tendangan bebas ini juga spesialisasi mu!"

"Percaya pada diri sendiri dan kemampuan sendiri"

"Kamu ini spesial, Tobias!"

"Kamu bisa Tobias!" Tobias bergumam pelan saat matanya fokus pada bola untuk menyemangati dirinya sendiri.

Pritttt!~

Martin Speckner yang telah mengambil posisi juga meniupkan peluitnya memberikan izin agar tendangan bebas segera di eksekusi.

Meski ada Pratsler, para pemain lebih fokus pada Tobias yang mengambil ancang ancang sangat serius.

Semua mata yang ada di stadion sepenuhnya menatap saat ini.

Tobias berlari kecil dan saat tersisa 4 langkah lagi, Tobias memperlebar langkahnya sebagai ancang ancang dan menguatkan otot otot kakinya.

BOOOOM!!~

Bola di hantam dengan sangat keras oleh Tobias menggunakan punggung kakinya, Maloney melihat bolanya mengarah padanya dan segera menjatuhkan tubuhnya dengan tengkurap.

Kepalanya menoleh mengikuti pergerakan bola.

Semua orang melihat dengan terkejut proses tendangan bebas ini.

BAANGG!!!~

Bola menghantam tiang sebelah kiri penjaga gawang, tapi sebelum semua orang menghela nafas dan menyayangkan, bola memantul ke dalam gawang.

Tobias yang melihat tendangan bebasnya kembali menjadi sebutan gol langsung berlari ke arah Pratsler yang memiliki jarak terdekat.

"Pratsler gendong aku haha!" Tobias tertawa dan sudah berada di punggung Pratsler.

Pratsler yang tercengang juga segera sadar dan membawa Tobias berlari ke arah bench untuk merayakan bersama yang lainnya.

150 penonton di tribun memiliki pandangan yang luar biasa atas gol yang tercipta.

"Hei! Benarkah ini tendangan pemain U - 19?"

"Kamu salah, informasinya menunjukan bahwa pemain ini baru berusia 17 tahun."

"Apa?"

"Apakah sekarang pemain U - 17 sudah sangat menakutkan seperti ini?" Para penonton mengobrol setelah gol tendangan bebas Tobias di ciptakan.

Sementara para penonton mengobrol, beberapa orang di antara penonton yang memiliki pakaian aneh hanya mengeluarkan catatannya dan mengambil kameranya untuk melakukan pemotretan.

Di bench Dresden U - 19, semua pemain menatap bench Union Berlin yang sedang merayakan gol indah ini.

Tapi fokus mereka hanya satu yaitu pada remaja tampan berambut hitam ini yang saat ini sedang tersenyum cerah.

"Tembakan yang luar biasa lagi Tobias!"

"Apakah harus menyerahkan bagian ku mulai sekarang?" Tanya Pratsler sedih yang membuat semua orang tertawa.

"Ayo pertahankan dengan Baim dan fokus."

"10 menit tahan dengan tekanan tinggi dan aku akan menggantikan beberapa dari kalian setelah itu."

"Jangan biarkan mereka tenang dan berpikir dengan mudah saat menguasai bola. Lakukan tekanan tinggi. Ayo lakukan!" Andre memberikan instruksi nya dan para pemain juga kembali ke lapangan sebelum wasit memintanya.

Untungnya Moser berdiam di lapangan dengan Kanther dan tidak ikut keluar lapangan, jika tidak kick off bisa di mulai langsung.

Pertandingan segera di mulai kembali dan para pemain Union Berlin seperti orang gila langsung melakukan tekanan tinggi.

Mereka mengikuti semua pergerakan bola yang di oper oleh para pemain Dresden.

Para pemain Dresden U - 19 tidak bisa membangun serangan dengan baik dan tenang.

Penguasaan bola dan operan mereka juga sedikit acak acakan.

Matthias Lust yang melihat ini mengutuk dan melihat pada Andre di sisi lain.

"Sialan!"

Matthias Lust akhirnya meminta asistennya untuk menyiapkan pengganti yang di tunjuknya agar bisa merubah permainan di lapangan.

Saat menit 73, kedua tim melakukan pergantian dengan jumlah yang sama yaitu 3.

Tobias di plot sebagai penyerang tengah dan Pratsler, Schulz dan Werner di ganti oleh para pemain bertahan dan menyisakan Tobias sendiri di lapangan depan.

Menit 77, Union Berlin melakukan kembali pergantian.

Tobias di gantikan oleh penyerang tim Union Berlin lainnya dan merupakan satu satunya pemain depan pengganti yang di bawa ke pertandingan kali ini.

Tobias dan rekan rekannya duduk di bench dan mengamati jalannya pertandingan.

"Haha!"

"Meyer ini seperti nya tidak terbiasa menjadi gelandang sayap kiri ya?"

"Padahal biarkan Sander kembali ke posisinya dan Maloney menjadi gelandang itu." Para pemain menertawakan dan memberikan usulan nya mengenai pertandingan di lapangan.

Meyer terlihat sangat kaku dan ini membuat mereka semua tertawa.

Untungnya kemampuan bertahan Meyer kuat dan ini masih membantu dan Meyer lebih banyak bergerak ke dalam sehingga gelandang bertahan mendapatkan bantuan ekstra.

Sampai peluit panjang di tiup oleh Martin Speckner, skor tidak berubah dan Union Berlin melakukan pembalikan luar biasa.

Skor akhir dari pertandingan ini adalah 3 : 4.

Tobias yang sudah berdiri mendengar informasi sistemnya yang menjelaskan pendapatannya di pertandingan kali ini.

Tobias memilih mengabaikannya untuk saat ini karena mereka harus bersalaman dengan pemain lawan dan wasit.

Setelah melakukannya, Tobias kembali ke ruang ganti dan pelatih Andre meminta para pemain untuk langsung kembali saja dan tidak perlu membersihkan diri di ruang ganti ini.

Para pemain menuruti permintaan pelatih dan segera kembali ke mobil klub.

"Bagaimana pertandingan nya nak?" Tobias yang duduk di mobil melihat pesan ibunya.

"Kami menang dan melakukan pembalikan yang luar biasanya." Balas Tobias pada pesan ibunya.

Kemudian membuka pesan dari Emilia.

"Bagaimana pertandingannya? Apakah menang lagi?"

"Ya kami menang dengan pertandingan yang sangat luar biasa." Balas Tobias pada pesan yang di kirimkan Emilia.

"Sayangnya pertandingan tim kecil jadi tidak memiliki hak penayangan." Lanjut Tobias pada pesannya.

"Apakah selanjutnya akan menjadi pertandingan rumah lagi?" Balasan Emilia yang cepat ini membuat Tobias kaget, Tobias tak menyangka Emilia sedang bermain ponselnya.

"Ya, kami bermain di rumah."

"Kalau begitu aku akan datang lagi, boleh?"

"Oke bagus!"

"Sialan!" Inaler melihat isi pesan Tobias dan tidak menahan masam.

"Ada apa?" Tobias menoleh.

"Kamu!" Inaler menunjuk Tobias dan tidak bisa berkata apa apa.

Tobias melanjutkan chatting dengan Emilia saat dalam perjalanan pulang menuju ke Berlin.

1
muhmamad fajar Fathurrizky
lanjut update thor
Mhmmd Fajar
thor up, jangan hiatus
upin ipin
thor up
Mhmmd Fajar
Thor up
muhmamad fajar Fathurrizky
lanjut update thor
Mhmmd Fajar
thor up
AS™💨
up gk ni/Hey/
chris
bagus
dennisad
Lanjuttt
muhmamad fajar Fathurrizky
lanjut update thor ceritanya seru
Mhmmd Fajar
lanjut trs thor
PotatoBoy
update thor
Mhmmd Fajar
lanjut thor seru jangan d hapus lagi
Mhmmd Fajar
lanjut
Mhmmd Fajar
lanjut Thor seru
muhmamad fajar Fathurrizky
lanjut update thor ceritanya seru
muhmamad fajar Fathurrizky
lanjut update thor
PotatoBoy
jangan masuk lewat orang dalam kalo mau ke timnas
PotatoBoy
mantap thor
PotatoBoy
btw ini di tahun berapa thor, apakah ditahun pas STY baru melatih.?
PotatoBoy: hehe ya THN 2017, itu THN sty belum melatih, THN 2018 kalo gak salah ya sty baru melatih
c a i n: belum temanku, lebih baik kamu baca lagi deh temanku. aku udah tulis kok alur tahun dari cerita ini.
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!