NovelToon NovelToon
Hidden Rich Twins

Hidden Rich Twins

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Balas dendam. / Perubahan Hidup / Peningkatan diri -peningkatan kemmapuan
Popularitas:1.2M
Nilai: 4.9
Nama Author: Cahyaning fitri

No boomlike, baca pelan-pelan. Anak kecil di harap menyingkir....

IG : Abiyu686


Halwa Callista adalah seorang wanita muda, memiliki paras yang sangat cantik dan memiliki sejuta kemampuan. Dia adalah seorang pengusaha wanita di Belanda. Dia terpaksa menyembunyikan identitasnya karena ingin mengungkapkan sebuah rencana pembunuhan terselubung kepada saudara kembarnya bernama Salwa Callista Mereka berpisah sejak bayi karena perceraian kedua orang tuanya. Salwa Callista sendiri terbaring koma tidak berdaya di Rumah Sakit karena sebuah kecelakaan yang sangat tragis.

Untuk mengungkapkan misteri tersebut, Halwa Callista terpaksa berpura-pura menjadi saudari kembarnya, istri dari Dimas Sanjaya dan ibu dari anak berusia lima tahun bernama Noah.

Siapakah yang bertanggung jawab atas kecelakaan saudari kembarnya sampai terbaring koma di Rumah Sakit?

Baca dan ikuti kelanjutannya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cahyaning fitri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 12 : Suara rintihan

Halwa memeluk tubuh putranya, dia tahu kalau putranya sedang ketakutan. Tubuhnya bergetar hebat, mukanya terlihat sangat pucat.

"Maafkan Mama, Sayang! Harusnya Mama tidak meninggalkanmu sendiri di rumah," ucapnya, berusaha menenangkan hati putranya.

"Apa yang sebenarnya terjadi dengan anak ini? Noah selalu ketakutan jika berhadapan dengan Anita?" batinnya.

"Oya, Sayang! Seperti yang Mama janjikan, Mama membelikan Noah mainan robot-robotan! Lihatlah, bagus kan?" cakap Halwa, menunjukkan mainan yang Noah inginkan. Seketika senyum Noah mengembang, dia langsung membuka mainan barunya.

"Noah suka?" tanya Halwa lagi.

"Suka! Terima kasih, Mama!" jawabnya, sambil memeluk tubuh Mamanya.

"Syukurlah, jika Noah suka," ujarnya.

"I love you, Ma!" ujarnya.

"I love you too, Sayang!" Halwa memeluk tubuh putranya dengan sayang.

Disisi lain, Anita seperti kebakaran jenggot. Dia merasa geram sekaligus heran dengan sikap yang ditunjukkan oleh istri pertama suaminya.

"Apakah tadi dia mengancam ku?" kesalnya. "Berani-beraninya dia mengancam ku! Dia tidak tahu siapa aku sebenarnya!" marah Anita.

Anita mendial nomor seseorang, dia nampak berbicara serius dengan orang tersebut. Dia meremas ponsel digenggamannya.

"Sial, bagaimana bisa orang-orang ku tidak berhasil mengikutinya? Kemana sebenarnya dia?" batin Anita, banyak sekali pertanyaan yang menggelayut di dalam otaknya.

Pukul tujuh malam

Seperti biasa di meja makan Dimas dan Anita sudah duduk dengan manis untuk menikmati makan malam yang disajikan oleh pelayan. Dimas menyuruh Mimin untuk memanggil putranya dan istri pertamanya.

"Nyonya dan Den Noah sudah ditunggu Bapak di meja makan!" ucap Mimin kepada Halwa.

"Terima kasih, Mbak Mimin," jawab Halwa dengan ramah.

Sebenarnya Halwa sangat malas harus bertemu dengan Dimas dan Anita. Dia melangkahkan kakinya ke arah meja makan bersama Noah. Ia menyuruh putranya duduk disebelahnya, dan menyendokkan nasi dan lauk pauk ke piring putranya. Mereka menikmati makan malamnya dalam keheningan, hanya suara sendok dan garpu yang terdengar. Noah sudah lebih dulu menghabiskan makanannya. Halwa menyuruh putranya untuk menggosok giginya sebelum tidur. Saat hendak menyusul putranya ke kamar, Anita menyuruh dirinya untuk membereskan meja makan terlebih dahulu.

"Huft," Halwa menghela nafasnya panjang.

"Dasar nenek sihir!" umpatnya kepada Anita.

Halwa pun membantu Mimin membereskan meja makan dan mencuci piring-piring yang kotor, sebelumnya Mimin sudah melarang nyonya nya untuk mencuci, tapi Halwa bukanlah wanita yang manja. Agar rencananya tidak terbongkar, dia mengikuti permainan Anita. Berpura-pura menjadi wanita lemah seperti Salwa.

"Min, boleh aku bertanya?" tanya Halwa kepada Mimin.

"Tanya apa, Nyonya?" tanya Mimin.

"Apakah selama aku tidak di rumah, Nyonya Anita sering menyakiti Noah?" tanya Halwa tiba-tiba.

"Ssssaya kurang tahu, Nyonya!" jawabnya tergagap.

"Tolong, jawab! Aku butuh jawaban! Karena selama ini Noah begitu pendiam dan penakut," ujarnya.

"Iya, Nya! Nyonya Anita sering memarahi Den Noah! Juga ...!" Mimin menghentikan kalimatnya, karena Noah berdiri di belakang Nyonya nya.

"Sayang, Kok belum tidur?" tanya Halwa.

"Noah mau tidur sama Mama," ucapnya.

"Baiklah, Ayo kita tidur! Ini sudah malam! Apakah kamu sudah sikat gigi?" tanya Halwa.

"Sudah, Mama," jawabnya.

Halwa menyuruh putranya untuk mengganti bajunya dengan baju tidur, setelah itu dia membacakan buku dongeng untuk Noah. Beberapa menit kemudian Noah sudah tertidur dengan sangat pulas. Halwa merasakan haus ditenggorokan nya, dia langsung menuju dapur mengambil air minum. Namun di ruang tengah, dia mendengar suara ******* dan erangan seseorang, ia melihat kegiatan panas Dimas dan Anita. Mereka bercumbu mesra didepannya, entah sengaja atau tidak namun kegiatan panas tersebut sengaja mereka pertontonkan di hadapannya.

Halwa hanya cuek, dia berjalan begitu saja meninggalkan mereka. Dimas sampai heran dengan sikap istri pertamanya. Dulu, ketika dia melakukan hubungan intim di depan istrinya, Salwa akan menangis dan mengurung diri di kamar. Namun sekarang, dia hanya diam, cuek dan dingin.

Halwa menghembus nafasnya berat, dia tidak menyangka matanya ternoda gara-gara melihat adegan panas Dimas dan Anita.

"Dasar pasangan tidak waras! Apa maksudnya coba, mereka melakukan hal tersebut di ruang terbuka? Kenapa tidak dilakukan di kamar atau di hotel saja? Apakah mereka sengaja memancing ku?" umpatnya, dia sangat kesal.

"Tunggu, Tunggu! Jika mereka sering melakukan hal memalukan itu didepan Salwa, pastilah Salwa sangat terluka hatinya! Dan sudah jelas, hati Salwa sangat tersiksa dengan pernikahan ini!" ujarnya, Halwa berdialog dengan dirinya sendiri.

"Sudahlah! Aku tidak mau memikirkan masalah yang tidak penting! Aku hanya akan fokus pada rencana ku saja," ucapnya dalam hati. Dia pun masuk ke selimut, mendekap putranya dari belakang.

Keesokkan paginya, Halwa sudah bangun dan sudah mandi, dia juga sudah berdandan cantik sekali. Dia menyiapkan keperluan sekolah putranya. Dua hari tidak ke sekolah, Noah merengek ingin kembali belajar dan bertemu teman-temannya. Noah sudah siap dengan memakai baju seragam dan tas sekolahnya. Halwa menggandeng tangan putranya menuju meja makan. Disana sudah ada Dimas dan Anita sedang menikmati sarapannya. Halwa duduk di samping putranya, mereka juga menikmati sarapan yang dibuat oleh juru masak. Tanpa merasa malu, mereka mengumbar kemesraan di depan dirinya dan putranya. Entah sengaja atau tidak, Halwa tidak tahu. Semakin diperhatikan, tingkah mereka berdua sangat menyebalkan, membuat Halwa muak dan merasa jijik. Apalagi itu menjadi tontonan yang tidak baik untuk putranya. Halwa pun menyuruh putranya untuk bergegas menyelesaikan sarapan paginya.

Selesai sarapan, Halwa berpamitan kepada Dimas. Bagaimanapun dia masih suami sahnya Salwa, jadi dia harus berusaha untuk menghormatinya pula. Dimas menawarkan tumpangan kepada istri pertamanya, namun Halwa menolak. Dia tidak mau merepotkan suaminya. Sikap dingin yang ditunjukkan istri pertamanya, membuatnya penasaran.

"Noah, Naiklah ke mobil Papah!" perintahnya kepada Noah. Noah bingung, karena mamanya tidak mau satu mobil dengan papanya. Noah memandang ke arah Mamanya.

"Tidak usah, Mas! Nanti kami naik mobil itu saja!" jawabnya, sambil menunjuk ke arah mobil yang biasa mereka tumpangi.

"Tapi, kali ini, aku ingin mengantarkan kalian ke sekolah," ujarnya. Halwa memandang ke arah Dimas, rasanya dia begitu muak melihat muka suami saudara kembarnya.

"Huft," dia menghela nafasnya panjang.

"Baiklah," Halwa mengangguk-anggukkan kepalanya tanda setuju.

Mobil dikemudian oleh seorang sopir, sedangkan mereka duduk di bangku penumpang. Halwa duduk di samping Dimas, sedangkan putranya duduk dipangkuan papanya. Mereka bercanda dan tertawa, Halwa hanya diam dan cuek saja. Sekilas, Dimas memandang wajah istri pertamanya.

"Cantik," gumamnya, namun masih terdengar lirih ditelinga Halwa, dia membelalakkan matanya. Ia membuang mukanya malas ke arah jendela mobil.

Sampai di depan sekolah putranya, Halwa langsung turun dari mobil suaminya. Dimas merasa sangat aneh, biasanya semarah apapun istrinya, istrinya tidak pernah lupa mencium punggung tangan suaminya. Namun kali ini, dia begitu dingin dan tanpa ekspresi. Noah melambaikan tangannya kepada sang Papa. Setelah mobil tidak terlihat, barulah mereka masuk ke kelas. Noah begitu bahagia masih bisa bersekolah kembali dan bertemu teman-temannya.

to be continued.....

1
𝒮🍄⃞⃟Mѕυzу​​​᭄
.
Bintang 1016
Luar biasa
Miausaus
ijin baca ka
Fransiska Musilah
huek .... nurul /Puke//Puke/
Fransiska Musilah
nurul...
bukalah mata htimu.jangan egois !
Te Yandes
Luar biasa
gempi
h
Anonymous
ok
Vonny Vanessa
Luar biasa
Ibu Dewi
y lucu bsnget aku sangat ingin punya anak kembar tpi alloh tida memberi ki anak kembar hehe nasib
Bella Hikmah
seru sekali
Ibu Dewi
ah aku jdi msles baca nys klo cerita nya begini salwa di sakiti sekaranh halea juga dama bosen jdi nya malah emosi baca nya juga
Ira
ok
Hadijah Nadia
Luar biasa
Hadijah Nadia
👍👍👍👍👍🌹🌹🌹
Yulia Setiawan
Luar biasa
Yeti priawartini
,💪🏻💪🏻💪🏻💪🏻💪🏻
Anonymous
keren
Sri Wiwin
buat salwa bahagia ama reyhan
Itoh
tidak menarik ceritanya terlalu berbelit²
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!