Mengisahkan seorang wanita cantik yang bermata biru yang merubah penampilan dan menyembunyikan warna asli matanya dan indentitas miliknya
Pertemuan tak terduga dengan seorang pria di bandara karena Ingin mengerjai saudaranya sehingga dia masuk ke dalam mobil seorang pria tak di kenal membuat dirinya dan pria yang tak di kenalnya tersebut saling salah paham membuat Briana memberikan hadiah di mata pria tersebut yang merupakan seorang pangeran
Sampai suatu hari takdir membuat Merkea bertemu kembali sebagai CEO dan asisten pribadi
Jika penasaran silahkan baca.........hanya di novellton
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon liana aksara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
12
Rendra terpaksa mencicipi kentang dan wortel tersebut walaupun Engan tapi setelah merasakannya ternyata rasanya sangat enak walaupun hanya kentang dan wortel pantas saja tuanya tergila-gila pada masakan nona Briana
Setelah makan Alvin dan Rendra bergegas untuk ke ruangan rapat meninggalkan Briana yang sedang sibuk mengutak-atik komputernya, Briana senang karena dapat mengakses beberapa data dari ruangan penelitian
Sementara james yang sedang sarapan di restoran hotel merasa penasaran dengan identitas Briana, bagamana tidak seluruh orang yang dia suruh tak ada satupun yang berhasil mendapatkan identitas wanita tersebut
"Kenapa sayang apa ada yang menggangu pikiranmu, sepertinya dari kemarin kau memikirkan sesuatu." tanya Silvia
"Tidak aku hanya memikirkan Alvin apa menurutmu dia Sudah melupakanmu." tanya James
"Entahlah mungkin saja dia sudah melupakanku aku juga tahu aku tak pernah mendekatinya lagi." ucap Silvia santai
"Apa kau ingin mencobanya untuk menggodanya agar kita tau apa dia masih mencintaimu apa tidak lagi ." ucap James entah apa yang ada di pikiran pria tersebut sampai menyuruh kekasihnya untuk merayu saudara tirinya Tersebut
Bagaimana mungkin aku melakukan itu aku sudah menghianati nya dengan berselingkuh denganmu apa kau pikir dia masih mau denganku." ucap Silvia
James dan Silvia melanjutkan sarapan mereka dengan pemikiran masing-masing
Selesai rapat Alvin dan Rendra kembali ke ruangan masing-masing, Alvin melihat kursi Briana yang nampak kosong
Briana keluar menuju parkiran tampak Sofi sudah menunggu briana di dalam mobil bersama Sofi
Begitu melihat Briana sopir tersebut langsung memberi hormat dan membuka pintu begitupun Sofi yang berada di mobil langsung menunduk hormat
"Ada apa mencarimu sampai ke sini." tanya Briana
"Maaf nona muda tapi sepertinya ada Beberapa investor yang memaksa untuk bertemu nona muda." Briana langsung menatap Sofi
Sebenarnya apa yang sudah terjadi sehingga mereka memaksa bertemu denganku." tanya Briana
Sepertinya ini ada hubungannya dengan tuan Sanchez yang masih kesal karena anda selalu menolak untuk bertemu dengannya, sehingga dia menghasut beberapa investor untuk memaksa anda keluar." ucap Sofi
Briana berpikir sejenak, lalu menatap sofa, "baiklah aku mengerti, katakan pada mereka aku akan bertemu mereka tiga bulan lagi setelah aku menyelesaikan urusanku." ucap Brian
Sofi mengguk patuh, Brima langsung keluar setelah berbicara dengan Sofi, Alvin yang menunggu Briana di kursi kebesaranya, tapi karena merasa Briana terlalu lama, alvin langsung bangkit dari kursinya untuk mencari Briana
Sedangkan beberapa wanita menghalangi jalan Briana saat dia akan kembali ke ruangan Alvin
"Oh jadi ini wanita magang yang sudah menggoda CEO kita." ucap wanita tersebut sambil menatap briana dengan tatapan angkuh
Maaf nona sepertinya anda salah orang saya tak pernah menggoda tuan Alvin dan saat ini saya sedang sibuk ucap Briana berniat pergi dari kerumunan para wanita yang berjumlah empat orang tersebut tapi para wanita itu tak membiarkan briana lewat, sungguh Briana ingin memukul ke empat wanita yang Anda di hadapannya karena telah menghalangi langkahnya,
Belum sempat Brima melepaskan bubuk yang dia keluarkan dari saku miliknya, suara bariton sudah duluan terdengar
"sedang apa kalian apa kalian tak ada kerjaan ." terik Alvin membuat ke empat wanita tersebut langsung kocar-kacir kembali ke ruangannya, Briana menghembuskan nafasnya kasar untung saja gerakan tangannya cepat tadi sehingga bubuknya bisa mengenai sasaran dengan tepat
Jangan lupa like, komen, vote, dan hadiahnya