Mencintai seseorang merupakan suatu fitrah yang berasal dari diri sendiri. Bentuk ungkapan kasih sayang terhadap lingkungan, benda maupun antar manusia. Tidak ada yang melarang jika kita mencintai orang lain, namun apa jadinya jika perasaan itu bersemi dan melabuhkan hati kepada seseorang yang sudah memiliki pasangan?
Ameera Chantika, seorang mahasiswa semester akhir berusia 21 tahun harus terjebak cinta segitiga dimana ia menjadi orang ketiga dalam sebuah hubungan rumah tangga. Ia mencintai seorang pria bernama Mark Pieter.
Akibat sebuah kecelakaan, memaksa gadis itu menerima pertanggung jawaban dari Mark seorang pria yang sudah merenggut kesuciannya. Hingga suatu hari Ameera mendapati sebuah kenyataan pahit yang membuatnya harus ikhlas menjadi istri kedua tanpa dicintai suami.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon senja_90, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
TASYAKURAN KEHAMILAN
Kini Ameera dan Mark berada dikamar yang biasa gadis itu tempati. Kamar itu berukuran 3x3 meter, di dominasi cat berwarna putih dan merah jambu. Terdapat satu buah ranjang berukuran 120x200 cm, satu buah lemari dua pintu dan satu set meja belajar.
Baik Ameera dan Mark terlihat canggung karena ini merupakan hari pertama mereka tidur satu ranjang. Setiap kali Mark menginap di rumah kontrakan, ia akan tidur terpisah dengan Ameera jadi tidak heran jika kini keduanya begitu canggung harus tidur dalam satu kamar yang sama.
"Tuan, anda bisa tidur disini dan saya akan tidur di sofa," ucap Ameera memecah keheningan.
"Sofa diluar?" Mark mengerutkan kening.
"Iya, anda pasti tidak akan nyaman tidur satu ranjang dengan saya."
Mark memang merasa tidak nyaman tidur satu ranjang dengan wanita lain selain Stevanie, namun ia juga tidak tega membiarkan Ameera tidur di sofa. Akan berdampak buruk bagi kesehatan gadis itu jika ia membiarkan istri keduanya tidur di sofa. Bisa saja Ameera mengalami cidera karena punggung dan pinggangnya tertekan dalam waktu yang lama.
"Tidak Meera, kamu tidur saja disini bersama saya," ucap Mark menyembunyikan rona merah pada wajahnya.
"Tapi tuan...."
"Tidak apa-apa, saya melakukan ini demi bayi dalam kandunganmu. Dan kejadian dulu saya janji, tidak akan terulangi lagi."
Tentu saja tidak akan terulangi lagi, di dalam hati anda hanya ada nama Nyonya Stevanie. Bahkan dulu saat anda mencapai pelepasan, yang keluar dari bibir itu nama Stevanie bukan Ameera. Padahal jelas-jelas saat itu anda tengah bercinta dengan saya. (Ameera)
"Baik tuan, jika itu mau anda," Ameera membuka lemari pakaian dan mengambil satu setel baju tidur dan pakaian dalam yang ia sembunyikan dibalik ketiaknya. Gadis itu tidak ingin Mark melihat benda sakral berbentuk kacamata dan segitiga yang biasa digunakan olehnya.
"Di dalam lemari sebelah kiri adalah pakaian milik anda, tadi saya meminta Tuan Joe membelikan beberapa pakaian rumah dan setelan untuk ke kantor," ucap Ameera acuh.
Gadis itu keluar kamar menunju kamar mandi. Ia mengganti kaos dan celana panjangnya dengan setelan baju tidur.
***
Semenjak pertengkaran yang terjadi antara Mark dan Stevanie, membuat pria itu sudah tidak pulang lagi ke mansion yang dihadiahkan oleh Tuan Ibrahim sebagai kado pernikahan. Mark lebih sering pulang ke rumah orang tua Ameera. Seluruh keluarga sibuk mempersiapkan acara tasyakuran empat bulanan kehamilan Ameera, rencananya dirumah itu akan diadakan acara pengajian guna memohon kehidupan yang baik bagi si jabang bayi.
Konon pada usia kehamilan empat bulan, Tuhan sudah meniupkan roh kepada bayi tersebut. Selain itu, pada usai empat bulan diyakini bayi sudah memiliki anggota tubuh yang lengkap sehingga tidak salah jika mengadakan acara syukuran sebagai tanda terima kasih karena Tuhan memberikan kesehatan dan keselamatan pada ibu dan si bayi.
Bunda Meta dibantu para tetangga membuat menu yang biasa hadir pada saat acara tasyakuran yaitu nasi megono. Di dalam besek terdiri dari nasi putih, nangka muda, urapan cecek (nangka muda yang dipotong cacah kemudian diberi bumbu parutan kelapa), tempe mendoan sebagai pelengkap dan bubur abang putih.*
Saat pengajian nanti, tamu undangan akan disuguhi cemilan tradisional salah satunya yaitu, kupat sumpel, arem-arem, wajik, kelepon, kue mendut dan cenil.**
"Bunda," panggil Ameera.
Gadis itu baru saja selesai mencuci pakaian milik suaminya, peluh membanjiri pelipis dan membasahi rambut pendeknya. Biasanya Bunda Meta mencuci menggunakan mesin cuci namun karena rusak dan belum memiliki anggaran untuk membeli yang baru memaksa Ameera harus mencuci secara manual menggunakan tangan.
"Ada apa Meera?" Tanya Bunda Meta dari teras rumah.
Wanita paruh baya itu sedang menata isi besek dibantu ibu-ibu tetangga rumah. Sore hari selepas sholat ashar, acara pengajian akan digelar jadi Bunda Meta tidak memiliki banyak waktu untuk berleha-leha.
"Ini cucian dijemur dimana?" Teriak Meera dari dalam rumah.
"Jemur di halaman belakang rumah saja."
Ameera berencana mengangkat ember besar berisi pakaian yang sudah ia cuci.
"Ameera!" Bentak Mark.
Ameera tersentak karena tiba-tiba saja suaminya muncul dan berteriak ke arahnya.
"A-ada apa tuan?"
"Kamu mau mengangkat ember itu?" Mark menunjuk ke arah ember besar yang masih tergeletak di lantai.
"Iya tuan, ini pakaian anda mau saya jemur selagi masih siang."
"Sini, biar saya saja."
Kemudian Mark mengangkat ember berat itu ke halaman belakang. Bagi Mark mengangkat ember besar berisi pakaian basah tidak terlalu sulit karena setiap hari ia selalu rajin melatih kekuatan otot lengan jadi tak heran jika pria itu tampak santai berjalan melewati ruangan dapur yang sempit.
Acara pengajian tasyakuran digelar, semua tamu undangan sudah memadati kediaman Ayah Reza. Ayah Reza dibantu pemuda setempat menyiapkan tenda di depan rumahnya, dengan kondisi rumah kecil tidak akan mampu menampung puluhan tamu yang datang.
Semua orang begitu khidmat membacakan ayat suci Al-Qur'an dan berdo'a memohon kebaikan untuk Ameera dan bayi di dalam kandungannya. Mark begitu bersyukur karena selama empat bulan ini calon anaknya sehat dan baik-baik saja di dalam sana.
Sepanjang acara, Mark, Ameera dan kedua orang tua Ameera tak henti-hentinya mengucap syukur atas karunia yang sudah Tuhan berikan kepada keluarga itu. Ameera sempat meneteskan air mata saat ingatannya kembali mengingat kecelakaan dulu, kejadian dimana Mark dengan tega merampas mahkotanya. Niat hati menolong tapi ia malah terjerumus ke dalam sebuah kubangan dosa.
Awalnya Ameera meratapi nasib malang yang menimpanya, namun ia sadar bahwa segala sesuatu di dunia ini sudah digariskan oleh Sang Pencipta sehinga perlahan-lahan gadis itu mencoba ikhlas menjalani setiap ujian yang menimpa dirinya. Untung saja nasib baik masih mau menghampiri, kedua orang tuanya mau menerima bayi dalam kandungan Ameera dan pria yang telah memperkosanya bersedia bertanggung jawab.
***
Langit cerah berubah menjadi mendung, suara gemuruh petir terdengar dan rintik air hujan perlahan-lahan membasahi bumi. Hari berubah menjadi malam dan semua tamu sudah kembali ke rumah masing-masing.
Kini Ameera, Mark, Ayah Reza dan Bunda Meta berkumpul diruang makan. Malam itu Ameera dibantu Bunda Meta memasak rawon.
Rawon adalah masakan Indonesia berupa sup daging berkuah hitam. Daging untuk rawon umumnya adalah daging sapi yang dipotong kecil-kecil, bumbu supnya merupakan bumbu rempah seperti bawang merah, bawang putih, laos, ketumbar, kemiri, serai, kunyit, cabe dan kluwek. Semua bumbu dihaluskan kemudian di tumis sampai harum, setelah itu dicampur kedalam air rebusan daging.
"Ini Ameera sendiri loh yang membuatnya," ujar Bunda Meta saat semua orang sudah duduk di kursi makan.
"Ayo nak Mark, cicipi masakan Ameera."
Ameera membantu menuangkan kuah rawon ke dalam piring keramik yang akan digunakan oleh suaminya.
"Bagaimana, enak?" Tanya Bunda Meta penasaran.
"Sangat lezat bun," Mark menyuapkan makanan itu untuk kedua kalinya.
Saat semua orang tengah menikmati makanan, pria itu tidak sengaja melirik ke arah Ameera. Gadis itu duduk berhadapan dengannya dan entah mengapa kedua bola matanya menangkap sesuatu yang sangat manis bagaikan madu.
to be continued.....
CATATAN : *theasiaparents.com
**theasiaparents.com
"Selamat Menikmati"