Ini karya ku yang baru mohon kalau membaca dengan bijak ya~~
Di tunggu jejak komen kalian🤗
Davina Aurellia terpaksa harus menerima tawaran Ayahnya untuk menikah dengan seorang pria yang ia tak kenal. Semua itu Davina lakukan demi menyelematkan ibunya yang sedang berada di Rumah Sakit. Tanpa Davina sangka bahwa anak dari sahabat Ayahnya itu adalah presdir perusahaan tempatnya bekerja yang bernama Yohanes David Abraham.
David yang tak menyetujui pernikahan ini juga harus terpaksa menerimanya, Maka sebelum pernikahan terjadi ia mengajak Davina untuk membuat perjanjian kontrak pernikahan mereka.
Setiap hari, ada saja perdebatan kecil diantara mereka. Sampai pada akhirnya David mulai jatuh cinta pada istrinya sendiri. Tapi cinta pertama Davina tiba - tiba kembali di kehidupannya.
Akankah Davina kembali pada cinta pertamanya atau membalas cinta David?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dwiezy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rasa Penasaran
*** Flashback On ***
David pernah menyukai seorang gadis, waktu dia masih kelas 2 SMA tapi gadis yang ia sukai sama sekali tidak pernah meliriknya dan malah menghinanya karena penampilan fisiknya. Dulu penampilan fisiknya dengan sekarang sangat berbeda jauh, dulu badannya sangat gemuk berat badannya bahkan sampai 110kg berkacamata walaupun tidak tebal itu karena ia suka membaca buku dan menjelajahi internet. Karena berat badannya yang gemuk dan ia memakai kacamata, banyak wanita yang menghina dan mengejek postur badannya itu. Banyak sekali panggilan gadis - gadis waktu ia sekolah dulu dari 'Gemuk, Culun, Jelek, Badut,dll.' Sejak ia lulus SMA, ia ikut pindah bersama keluarganya ke California karena waktu itu Papinya sedang mengembangkan cabang perusahaannya yang ada di sana dan ia melanjutkan studynya di California.
Bukan hanya gadis di kota K saja yang menghina penampilan fisiknya, tapi gadis di California juga. Karena sering mendengar cemoohan dari gadis - gadis itu David memotivasi dirinya sendiri untuk merubah penampilannya, ia mencari informasi untuk menurunkan berat badannya. Setiap hari ia mengontrol pola makan dan olahraga nya, tak sampai lima bulan usahanya membuahkan hasil berat badannya sudah turun drastis bahkan kini tubuhnya sudah berotot dan ia juga tidak memakai kacamata lagi. Sekarang ia menggunkan softlens khusus untuk orang yang memiliki minus jika ia berada di luar tapi jika berada di rumah ia menggunakan kacamatanya yang kini sudah modern bentuknya sehingga tidak membuatnya seperti orang culun.
Setelah penampilan fisiknya berubah David bertekad untuk membalaskan dendamnya pada gadis - gadis yang menghinanya dulu. Setiap gadis yang menghinanya ia buat agar mencintainya lalu ia tinggalkan setelah itu.
Sejak ia tahu jika wanita hanya memperhatikan fisiknya saja maka sejak itu rasa sukanya terhadap wanita perlahan menghilang. Makanya setiap Papinya mencarikan jodoh untuknya ia selalu menyodorkan foto orang lain yang keadaannya lebih parah dari dirinya waktu dulu atau foto dirinya ia ubah menjadi jelek agar mereka tidak berani untuk menerima perjodohan itu.
*** Flashback Off ***
Saat ini Davina, Bagas, Leon dan Karina sedang menikmati makan siang mereka di Rumah Sakit sambil membicarakan pernikahan Davina dan juga David.
Karina yang sudah sangat antusias dengan persiapan pernikahan putranya itu mulai mengajak Davina untuk berduksi tentang model gaun pengantin dan sepatu yang akan ia kenakan oleh Davina nanti, bahkan Karina mengajak Davina untuk memilih dekorasi panggung gedung dan yang paling parah lagi Karina menunjukkan gambar lingerie untuk malam pengantin yang harus Davina pakai nantinya dari galeri ponselnya.
Tanpa sengaja Karina menggeser slide yang berisi foto dirinya dengan David yang sedang liburan di paris dua bulan yang lalu. Dan mulailah Karina bercerita tentang liburannya dengan putra kesayangannya itu, sedangkan Davina mendengarkan cerita dari calon mertuanya penuh pertanyaan.
'Kok beda ya fotonya sama yang di tunjukkan Ayah sama aku waktu di kantor Ayah itu? Apa putra tante ada dua ya? Tapi kok wajahnya beda? Tapi kalau di lihat - lihat tante Karina ini sangat cantik kok, apa mungkin anaknya sejelek foto kemarin? Dan kok yang di foto tante ini mirip dengan pria yang kemarin datang di kantor Ayah, ya?' batin Davina yang mulai bertanya - tanya.
Karena penasaran dengan pertanyaan yang sudah bertebaran di otaknya, akhirnya Davina memberanikan dirinya untuk bertanya pada calon mertuanya itu. Davina ingin tahu karena rasa penasaran saja. Davina memang tipikal seorang gadis yang aktif dan memiliki rasa tahu yang tinggi. Ketika Karina sudah selesai menceritakan tentang liburannya itu mulai lah Davina mengajukan pertanyaan untuk menghilangkan rasa penasarannya.
"Tante, apa aku boleh nanya sesuatu sama tante?" tanya Davina hati - hati karena ia takut calon mertuanya ini tidak suka di ajukan pertanyaan dengan orang yang baru di kenalnya walaupun yang bertanya itu akan menjadi calon menantunya begitulah yang di pikirkan Davina maka ia bertanya hal umum terlebih dahulu baru mempertanyakan pertanyaan yang ingin di ketahuinya.
"Boleh kok, Davina sayang. Mami suka anak gadis yang aktif dan memiliki rasa ingin tahu yang besar. Tapi kamu jangan panggil saya dengan sebutan 'Tante' lagi ya kurang joss kedengarannya."
"Kamu mau tanya apa ke Mami?" Karina mengajukan pertanyaan kembali. Mempersilahkan Davina untuk bertanya.
"Tan..., Eh Mami maksud aku, kalau boleh tahu Putra Mami ada berapa ya?" tanya Davina. Ia sudah memutuskan untuk mengajukan pertanyaan ini terlebih dahulu, dengan pertanyaan ini saja Davina sudah bisa mendapatkan jawaban yang ingin ia perlukan. Leon dan Bagas yang berada dekat dengan mereka tiba - tiba mulai menyimak percakapan kedua wanita itu. Padahal mereka berdua tadi sedang bercerita tentang bisnis mereka masing - masing di meja sebelah. Entah mengapa Bagas pun jadi ikut penasaran dengan sikap putrinya yang tiba - tiba ingin tahu.
"Putra Mami hanya ada satu yaitu calon suamimu itu. Namanya Yohanes David Abraham, pria yang ada di galeri ponsel Mami ini," jawab Karina.
"Yohanes David Abraham?" Bagas mengulang nama calon menantunya di depan Karina.
Karina mengangguk, dirinya dan Leon memang di karunia satu orang Putra yang sangat tampan dan satu putri yang cantik. Putri mereka yang bernama Naura Oktavelin Abraham kini sedang kuliah di Melbourne, Australia.
"Mana fotonya, aku ingin lihat." Kali ini Bagas yang ingin melihat foto calon menantunya itu. Entah kenapa ia merasa ada yang aneh sejak Karina menyebutkan nama putranya itu, seperti tidak asing dengan nama 'Yohanes' tersebut.
"Tunggu sebentar, aku akan membuka galeri ponsel ku dulu." ucap Karina yang mencari foto anaknya itu.
"Eh, Gas. Kamu belum pernah melihat foto putra kami?" tanya Leon terheran. Seharusnya Bagas sudah melihat foto putranya itu karena sebelumnya ia pernah meminta asistennya untuk memberikan foto itu kepada sahabatnya ini.
"Sudah. Tapi aku ingin melihatnya lagi."
"Ini foto putra kami. Tampan, bukan?" Karina menunjukkan foto putranya itu dengan bangga.
Bagas membulatkan matanya saat melihat foto itu.
"Benarkah ini putramu?" tanya Bagas yang meragukan foto yang di berikan Karina, karena ia dapat membedakan foto yang di berikan oleh asisten Leon itu sangat jauh berbeda.
"Iya, ini putra kami,kok. Itu David, iya kan, Pi?" Karina meminta ntuan suaminya untuk meyakinkan Bagas bahwa yang ada di foto ini adalah putranya, tidak mungkin ia sedang bercanda dan sebentar lagi mereka akan berbesanan dan menjadi satu keluarga.
"Iya benar. Dia memang putra kami kok, Bagas" jawab Leon dengan tegas.
" Tapi kok beda ya, dengan foto yang di berikan oleh asistenmu tempo hari?"
Terima kasih sudah membaca. Maaf jika masih banyak typho.
Jangan lupa, like komen dan vote.
lanjutan cerita David dan Davina