Cerita Tiger and Crane mengikuti kisah seorang anak bernama Hu Zi yang merupakan seorang anak yatim piatu yang cerdas dan ceria. Namun, suatu hari ia tak sengaja menelan mutiara merah, sebuah harta dari energi Yang terdalam. Kejadian ini, lantas menuntun dirinya kepada seorang master iblis yang suram bernama Qi Xuao Xuan. Dalam dunia hantu dan setan, kepribadian antara Hu Zi (Jiang Long) dengan Qi Xuao Xuan (Zhang Linghe) adalah dua pemuda yang memiliki kepribadian yang berbeda. Mereka akhirnya terpaksa berpetualang bersama karena mutiara merah. Sedangkan Hu Zi dan Qi Xuao Xuan yang diawal hubungan saling membenci menjadi bersatu hingga bersinar satu sama lain. Terlebih setelah mereka melalui banyak ujian hidup dan mati, membuat keduanya tumbuh menjadi lebih kuat satu sama lainnya. Hingga suatu hari, Qi Xuao Xuan masuk penjara karena melindungi Hu Zi. Hu Zi beserta teman-temannya akhirnya mengikuti seleksi nasional untuk master iblis, yang pada akhirnya mereka justru mengungkap konspirasi besar yang merupakan sebuah kebenaran seputar perang iblis yang telah terjadi pada 500 tahun lalu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mrs. y, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tawaran Sang Penjaga
Hembusan angin dingin menyapu hutan yang kini tampak lebih sunyi setelah pertempuran melawan Yin Beast. Yan Zhao, pria berjubah putih yang mengaku sebagai penjaga keseimbangan, berdiri dengan tenang di depan Hu Zi dan Qi Xuao Xuan. Wajahnya memancarkan ketenangan, tetapi sorot matanya menunjukkan kedalaman pengetahuan yang sulit dijelaskan.
"Kalian berdua," kata Yan Zhao sambil melirik Hu Zi dan Qi Xuao Xuan, "membawa sesuatu yang membuat keseimbangan dunia ini terguncang. Mutiara merah di dalam dirimu, Hu Zi, adalah pusat dari semua ini."
Hu Zi menatap pria itu dengan kebingungan. "Aku bahkan tidak tahu kenapa aku memiliki mutiara ini. Aku tidak pernah memintanya!"
Yan Zhao tersenyum tipis. "Takdir tidak peduli pada permintaanmu, anak muda. Tapi jika kau ingin bertahan, kau harus belajar memahami kekuatanmu dan menggunakannya dengan benar."
Qi Xuao Xuan mengangkat alis, menatap Yan Zhao dengan curiga. "Dan apa yang kau inginkan dari kami? Kau pasti tidak muncul di sini tanpa alasan."
Yan Zhao tertawa kecil. "Aku suka kejujuranmu, pemburu iblis. Aku tidak datang untuk mengancam atau memanfaatkan kalian. Aku di sini untuk membantu. Tapi tentu saja, bantuan selalu datang dengan harga."
Hu Zi merasa cemas mendengar kata-kata itu. "Harga? Harga seperti apa?"
Yan Zhao melipat tangannya di belakang punggung, berjalan perlahan mengelilingi mereka. "Harga yang kuinginkan sederhana: kepercayaan kalian. Kalian harus membiarkanku membimbing kalian ke tempat di mana mutiara itu dapat dimurnikan dan kekuatannya dapat dikendalikan. Jika tidak, kekuatan itu akan terus menarik kegelapan seperti yang kalian lihat tadi. Dan saat itu terjadi, tidak akan ada tempat aman bagi kalian."
"Kedengarannya seperti jebakan," gumam Qi Xuao Xuan.
Yan Zhao menghentikan langkahnya dan menatap Qi Xuao Xuan dengan serius. "Kau benar untuk berhati-hati. Tapi aku tidak punya waktu untuk meyakinkanmu. Jika kau tidak ingin menerima bantuanku, kau bebas pergi. Tapi ketahuilah, perjalanan kalian akan menjadi jauh lebih sulit tanpaku."
Hu Zi menatap Qi Xuao Xuan dengan ragu. "Kita... mungkin membutuhkan bantuannya. Dia menyelamatkan kita dari Yin Beast, kan?"
Qi Xuao Xuan mendengus, tapi ia tidak bisa menyangkal bahwa Yan Zhao memang muncul di saat yang tepat. Setelah beberapa detik berpikir, ia menghela napas panjang. "Baiklah. Tapi jika kau mencoba sesuatu yang mencurigakan, aku tidak akan ragu untuk menghabisimu."
Yan Zhao tersenyum, tampak tidak terpengaruh oleh ancaman itu. "Kau membuat keputusan yang bijak."
Mereka mulai berjalan mengikuti Yan Zhao, meninggalkan area pohon besar yang sebelumnya menjadi tempat pertempuran. Yan Zhao memimpin dengan langkah pasti, sementara Hu Zi dan Qi Xuao Xuan mengikuti di belakang.
"Jadi, ke mana kita pergi sekarang?" tanya Hu Zi setelah beberapa saat.
"Kita menuju ke Kuil Langit Tersembunyi," jawab Yan Zhao tanpa menoleh. "Di sana, kau akan menemukan jawaban tentang mutiara itu. Dan mungkin, kau akan bertemu dengan mereka yang memahami takdirmu lebih baik daripada aku."
Hu Zi merasa gugup mendengar itu. "Siapa 'mereka'?"
Yan Zhao hanya tersenyum tipis. "Kau akan tahu ketika kita sampai di sana."
Malam mulai menyelimuti hutan saat mereka berhenti di sebuah tebing kecil untuk beristirahat. Yan Zhao menyalakan api kecil dengan satu gerakan tangannya, seolah-olah sihir adalah hal biasa baginya. Api itu memancarkan cahaya hangat, membuat suasana menjadi sedikit lebih nyaman.
Hu Zi duduk di dekat api sambil memeluk lututnya. "Apa kau tahu apa yang sebenarnya terjadi dengan mutiara ini?" tanyanya kepada Yan Zhao.
Yan Zhao duduk di seberang api, menatap Hu Zi dengan tatapan penuh arti. "Mutiara merah itu adalah warisan kuno. Energi Yang yang terkandung di dalamnya adalah salah satu bentuk energi paling murni di dunia ini. Tapi ada alasan kenapa mutiara itu tersembunyi begitu lama. Ia adalah kunci untuk sesuatu yang sangat berbahaya."
"Berbahaya bagaimana?" tanya Hu Zi, suaranya penuh rasa ingin tahu.
Yan Zhao menghela napas, seolah-olah mempertimbangkan seberapa banyak yang harus ia katakan. "Mutiara itu dapat membuka segel yang telah menjaga dunia ini dari kehancuran selama lima ratus tahun. Segel itu menahan salah satu iblis paling kuat yang pernah ada: Raja Iblis Tian Luo. Jika segel itu terbuka, tidak hanya dunia manusia yang akan hancur, tetapi juga dunia para iblis."
Ucapan itu membuat Hu Zi terdiam. Ia menelan ludah, mencoba memahami berat dari apa yang baru saja ia dengar. "Jadi... aku membawa sesuatu yang bisa menghancurkan dunia?"
"Itulah sebabnya kau harus belajar mengendalikannya," jawab Yan Zhao. "Jika tidak, orang-orang yang ingin memanfaatkan mutiara itu akan datang mencarimu. Dan mereka tidak akan sebaik aku."
Qi Xuao Xuan, yang sejak tadi diam, akhirnya angkat bicara. "Lalu kenapa kau membantu kami? Apa kau tidak takut dengan apa yang mungkin terjadi jika mutiara ini lepas kendali?"
Yan Zhao menatap Qi Xuao Xuan dengan mata tajam. "Tugasku adalah menjaga keseimbangan. Jika aku tidak melakukan apa-apa, keseimbangan itu akan terganggu, dan dunia ini akan jatuh ke dalam kekacauan. Jadi, apakah aku takut? Tidak. Tapi aku tidak akan tinggal diam."
Saat malam semakin larut, Hu Zi memandang ke arah langit yang penuh bintang. Ia merasa kecil di tengah semua yang sedang terjadi. Tetapi di balik rasa takutnya, ada sesuatu yang lain—keinginan untuk memahami siapa dirinya dan apa perannya dalam semua ini.
"Kau tidak perlu takut," kata Yan Zhao tiba-tiba, seolah bisa membaca pikirannya. "Ketakutan adalah bagian dari perjalananmu. Tapi jangan biarkan itu menguasaimu. Kau memiliki potensi untuk menjadi lebih kuat dari apa pun yang pernah kau bayangkan."
Hu Zi menatap pria itu, dan untuk pertama kalinya, ia merasakan sedikit harapan.
Namun, jauh di dalam kegelapan hutan, bayangan lain mengintai. Mereka yang mencari mutiara merah kini tahu di mana Hu Zi berada. Dan mereka tidak akan berhenti sampai mutiara itu menjadi milik mereka.