Gabrielle Shaquille Ma, pria tampan dengan nama keren, kekayaannya membuat semua wanita tergila-gila dengannya, bahkan banyak dari mereka berharap bisa tidur dengannya satu malam saja.
Tidak disangka, hati pria yang dingin dan suka menyendiri ini akan tergerak oleh seorang pelayan restoran yang sedang dipermalukan di depan umum.
Sejak detik itu juga, gadis ini telah tertancap di hatinya.
Halo gengsss, selamat datang di dunia ke-uwuan kita. Novel ini adalah pecahan dari novel History Of Liang Zhu(Reinkarnasi Kedua). Di sarankan banget buat baca novel itu dulu sebelum lanjut baca ke novel yang ini biar kalian nggak bingung. Selamat membaca dan semoga terhibur ya 😉😉
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rifani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rifani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Hasil Karya
Sudah seminggu ini Elea tinggal di rumah bosnya. Sejak saat itu pula hari-harinya berubah. Tidak ada lagi perasaan takut akan bahaya kelaparan yang hampir setiap hari dia rasakan, dan juga tidak ada lagi cacian dan hinaan yang dia dapatkan dari orang-orang di sekelilingnya. Ada kalanya Elea merasa sangat tidak enak berada di tempat mewah seperti ini. Pernah sekali dia mencoba meminta izin pada bosnya untuk pindah dari sini. Bukannya mendapat izin dia malah di kurung dan tidak di biarkan keluar dari dalam rumah sampai sekarang. Elea terkadang bingung dengan sikap bosnya yang terkesan sangat berlebihan. Namun Elea juga tak kuasa untuk menolak semua keinginannya.
"Hahh.... Jangan berfikir negatif pada orang yang sudah begitu baik mau menampungmu, Elea. Bos melakukan semua ini pasti karena sangat kasihan dengan nasib hidupmu yang selalu terlunta-lunta. Kau jangan tidak tau diri Elea!" gumam Elea menasehati dirinya sendiri.
Gabrielle yang saat itu tengah memperhatikan Elea dari balik jendela tersenyum lucu mendengar gumamannya. Dia kemudian menoleh kearah Nun.
"Apa saja yang dia lakukan di rumah seharian ini Nun?" tanya Gabrielle penasaran.
Gabrielle sangat ketakutan saat Elea meminta izin untuk pindah dari rumah ini. Dia bahkan sampai tidak bisa tidur selama beberapa hari saking khawatir Elea akan pergi dari sisinya. Setelah berkonsultasi pada Nun dan Ares, akhirnya Gabrielle memutuskan untuk mengurung Elea dengan alasan ada banyak penyakit menular di luar sana. Dan untungnya gadis kecilnya itu langsung menurut tanpa banyak bertanya.
"Nona Elea banyak bermain dengan para pelayan di dapur, Tuan Muda. Mereka saling bercerita tentang pengalaman hidup masing-masing!" jawab Nun.
Gabrielle tersenyum. Dia kemudian melihat lagi kearah Elea yang sedang memainkan kakinya di dalam kolam renang.
"Apalagi?",.
"Nona Elea sepertinya tertarik pada dunia desain, Tuan Muda. Di taman tadi Nona Elea terlihat sangat fokus menggambar!",.
"Bawa kemari hasil gambarannya. Aku ingin lihat!" ucap Gabrielle antusias.
Nun terdiam.
"Kenapa?" tanya Gabrielle heran melihat Nun yang masih berdiri di belakangnya.
"Tuan Muda, anda yakin ingin melihat hasil gambaran Nona Elea?" tanya Nun dengan raut wajah yang terlihat aneh.
Kening Gabrielle mengerut.
"Memangnya kenapa? Gambarnya tidak mungkin hidup kan?".
Nun menggeleng.
"Tidak",.
"Lalu?",.
"Saya akan segera mengambilnya, Tuan Muda!" ucap Nun kemudian segera beranjak pergi.
"Itu yang seharusnya kau lakukan sejak tadi!" sahut Gabrielle.
Gabrielle kembali melihat kearah kolam renang saat dia mendengar suara tawa Elea. Sudut bibirnya terangkat keatas melihat Elea yang begitu asik bermain air seorang diri.
"Gadis kecilku sangat manis kan Res?" tanya Gabrielle bangga.
Ares mengangguk.
"Iya Tuan Muda!",.
"Awas saja kalau kau berani melihat senyumannya lebih dari satu detik!" ancam Gabrielle sambil menatap tak suka kearah Ares.
Terdengar helaan nafas panjang yang keluar dari mulutnya Ares.
"Baik Tuan Muda",.
'Mana berani saya melihat senyuman Nona Elea kalau anda saja sudah memberikan ancaman yang sangat mengerikan, Tuan Muda",.
Gabrielle membuat satu peraturan aneh di rumah ini. Semua orang yang berjenis kelamin pria di larang menatap wajah Elea lebih dari satu detik. Jika ada yang berani melanggarnya Gabrielle mengancam akan mendonorkan bola mata mereka pada orang yang membutuhkan. Dan tentu saja semua orang langsung mengiyakan keinginan anehnya itu.
"Nun lama sekali. Apa dia mengambilnya ke luar negeri?" tanya Gabrielle tidak sabar.
Setelah berkata seperti itu, Nun muncul dengan setumpuk lembaran kertas putih di tangannya.
"Tuan Muda, ini adalah hasil karya Nona Elea hari ini!" ucap Nun sambil menyodorkan kertas-kertas putih tersebut.
Gabrielle dengan cepat menerima kertas-kertas itu. Dia sudah sangat tidak sabar ingin segera melihat seperti apa hasil gambaran tangan Elea. Dan Gabrielle yakin gambarnya pasti akan sangat bagus.
"Tuan Muda?".
Gabrielle yang baru saja ingin membuka kertas itu menoleh kearah Nun saat dia memanggilnya.
"Ada apa?",.
"Jangan berharap terlalu tinggi. Saya khawatir Tuan Muda akan kecewa" jawab Nun penuh maksud.
Gabrielle terdiam. Dia kemudian menatap tumpukan kertas di tangannya.
"Apa kau bermaksud mengatakan padaku kalau hasil gambaran tangan Elea itu sangat jelek Nun?" tanya Gabrielle kesal.
Nun menggeleng.
"Saya mana berani Tuan Muda!",.
Ares menarik nafas dalam-dalam. Dan rupanya tindakannya itu membuat Tuan Muda-nya tersinggung.
"Apa kau juga berpikiran yang sama seperti Nun, Res?" tuduh Gabrielle jengkel.
Ares tergelak. Dia kan hanya bernafas, kenapa malah di tuduh seperti ini.
"Saya tidak Tuan Muda!",.
"Cih, kalian selalu saja bersekongkol!".
Ares dan Nun memilih diam. Bisa panjang urusannya kalau mereka terus bicara.
Gabrielle seperti ingin muntah darah begitu dia melihat hasil gambaran tangan Elea. Dia tidak menyangka kalau hasilnya akan sangat jauh dari ekspektasi yang dia bayangkan.
"Nun, benda apa ini?" tanya Gabrielle bingung sambil menunjukkan satu kertas di hadapan Ares dan Nun.
Wajah Ares berkeringat. Bukan karena takut, tapi karena sedang menahan tawa.
"Itu gambar induk bebek dengan kepala terbalik Tuan Muda!",.
Mata Gabrielle mengerjap. Luar biasa. Imajinasi Elea benar-benar berada di luar nalar manusia.
"Memangnya ada ya binatang dengan kepala terbalik seperti ini?" tanya Gabrielle dengan raut wajah yang seperti ingin menangis.
"Ada Tuan Muda",.
"Dimana?",.
"Di dalam pikirannya Nona Elea!" jawab Ares ikut menimbrung.
Gabrielle tergelak. Dia kemudian tertawa sambil menekan pelipisnya.
"Hahaha, kenapa aku merasa sedih Res? Kata-katamu melukai perasaanku!",.
Ares meringis. Sepertinya tadi dia terlalu jujur mengakui kebodohan Nona Elea di hadapan Tuan Muda-nya.
"Maafkan saya Tuan Muda. Saya tidak berniat mengatai Nona Elea bodoh!" ucap Ares menyesal.
Tawa Gabrielle terhenti. Dia kemudian menarik nafas panjang.
"Tapi Elea memang sangat bodoh, Res. Aku hanya tidak menyangka kalau imajinasi seperti ini yang akan muncul dari dalam otaknya yang kecil. Bebek dengan kepala terbalik, dimana dia menemukan ide seluar biasa ini? Para desainer pasti akan langsung menangis jika melihatnya" ucap Gabrielle putus asa.
Nun dan Ares sangat prihatin mendengar hal itu. Tapi itulah adanya Nona Elea. Bodoh, namun juga menggemaskan karena telah berhasil membuat Tuan Muda mereka hilang kewarasan.
"Tuan Muda, apa kita perlu membawa Nona Elea pergi ke dokter syaraf?" tanya Ares mengusulkan ide.
Gabrielle menggeleng.
"Tidak perlu!",.
"Kenapa tidak perlu Tuan Muda? Siapa tau ada dokter yang bisa membantu Nona Elea menjadi sedikit lebih pintar!" sahut Ares.
"Aku takut Ares!",.
Ares dan Nun saling berpandangan. Bingung dengan perkataan Tuan Muda mereka.
"Apa yang Tuan Muda takutkan?" tanya Nun penasaran.
Gabrielle menghela nafas. Dia kemudian melihat kearah Elea yang masih duduk di tepian kolam renang.
"Aku takut Elea menjadi pintar dan tidak patuh lagi padaku, Nun. Aku takut dia memikirkan pria lain kalau otaknya di perbaiki. Biar saja dia bodoh seperti ini. Itu terlihat menggemaskan meskipun aku harus siap merasakan kejut jantung karena tindakannya yang sering berada di luar jangkauan pemikiranku!" jawab Gabrielle jujur.
Hening.
Ares dan Nun sudah tidak bisa bicara apa-apa lagi. Keputusan Tuan Muda mereka sudah final dan tidak bisa di ganggu gugat.
"Kami mengerti Tuan Muda!",.
Gabrielle mengangguk. Dia kemudian kembali membuka hasil gambaran Elea. Dan kali ini dia hampir berhenti bernafas.
"Tolong katakan sesuatu yang tidak membuatku sesak nafas Nun!" ucap Gabrielle sambil menunjukkan kertas yang sedang dia lihat.
Nun terdiam. Dia benar-benar sangat iba melihat nasib Tuan Muda-nya sekarang.
"Tuan Muda!",.
Ares sudah menundukkan kepala. Dia tidak siap melihat wajah frustasi Tuan Muda-nya.
"Kali ini makhluk apalagi Nun?" tanya Gabrielle pasrah.
Dia sudah siap mendengar kabar buruk dari Nun.
"Sepertinya hari ini pikiran Nona Elea sedang di penuhi oleh binatang unggas, Tuan Muda!" jawab Nun pelan.
"Binatang unggas?" beo Gabrielle.
Nun mengangguk.
"Kalau tadi Nona Elea menggambar induk bebek dengan kepala terbalik, sekarang Tuan Muda sedang memegang kertas dengan gambar anak ayam yang tercekik karena tidak bisa keluar dari cangkangnya. Tuan Muda, kenapa Nona Elea bisa begitu sadis mengekspresikan penderitaan anak ayam itu?" tanya Nun heran.
Nyawa Gabrielle seperti terbang melayang setelah tau makhluk apa yang telah di gambar oleh Elea. Dan dia tidak memiliki jawaban atas pertanyaan Nun barusan.
"Elea benar-benar sangat bodoh Nun. Tapi aku jauh lebih bodoh karena tergila-gila padanya!" aku Gabrielle frustasi.
🍄🍄🍄🍄🍄🍄🍄🍄🍄🍄🍄🍄🍄🍄🍄🍄
🌻VOTE SEBANYAK-BANYAKNYA GENGSS..
LIKE,COMMENT DAN RATE BINTANG LIMA
🌻IG: nini_rifani
🌻FB: Nini Lup'ss
🌻WA: 0857-5844-6308