NovelToon NovelToon
Kerajaan Danemor : Diktator Bermahkota

Kerajaan Danemor : Diktator Bermahkota

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Perperangan / Barat
Popularitas:935
Nilai: 5
Nama Author: Sergey

Kerajaan Danemor menjadi sebuah kerajaan yang kuat setelah Raja Adolf I telah naik takhta menggantikan raja sebelumnya, namun dibalik kuatnya kerajaan itu, menyimpan sisi kelam yang sangat mengerikan, Raja yang sangat keji terhadap musuh dan rakyatnya sendiri, pertumpahan darah sangat lumrah terjadi di kerajaan Danemor.

Kelahiran seorang anak laki laki menjadi harapan untuk semua orang untuk menggulingkan takhta Raja Adolf I, mampukah anak harapan itu mampu melakukannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sergey, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bantuan tiba

Tak ingin menyia-nyiakan kesempatan, kapten langsung menebaskan pedang nya, kemudian dia mundur dan naik ke atas benteng kembali, dia melihat dari arah utara dadi kejauhan, ada banyak pasukan yang berbaris dan memegang kayu panjang, dia melihat Raja diatas kuda, pasukan itu kemudian berpose seperti membidik, kemudian suara tembakan terdengar, prajurit musuh satu persatu gugur.

"Prajurit baris ke satu mundur isi peluru kalian, Prajurit 2 maju." perintah Adolf.

Segera prajurit menyesuaikan barisan.

"Persiapan membidik, siap, tembak."

Suara tembakan menyaring secara bersama sama, sudah ribuan pasukan musuh telah gugur secara serentak, jendral Beurne yang melihat itu kebingungan, bagaimana bisa pasukannya mati secara mendadak dan tanpa perlawanan sama sekali, ia meneriakkan prajurit untuk menyiapkan anak panah.

Namun na'as sebelum menembakkan panah, pasukan Adolf menembak terlebih dahulu, segera ribuan pasukan Beurne pun berguguran lagi, jendral Beurne yang sudah merasa jengkel dan putus asa itupun menyuruh seluruh pasukannya untuk maju menyerang pasukan Adolf.

"Pasukan musuh mendekat, persiapkan segera peluru." teriak Jendral Pan.

"Senjata siap, posisi membidik, tembak."

Pasukan musuh berguguran kembali, kini hanya tinggal sedikit jumlah mereka, Adolf memberikan perintah.

"Pasukan kavaleri bersiap maju, pasukan baris 1 dan 2 bersiap membidik musuh yang berlari, pasukan kavaleri maju." teriak Adolf.

Segera Adolf dan pasukannya langsung memacu kuda nya menuju ke arah musuh, Adolf langsung menusuk musuhnya menggunakan tombak nya, pasukan Beurne itupun tak berkutik dengan serangan Adolf dan hanya bisa pasrah dengan kematiannya.

Serangan telah selesai, tidak ada korban jiwa dari pasukan Adolf, sedangkan musuh semua nya telah tewas, jumlah korban tewas dari pihak musuh sebesar 19.000 pasukan, dan sebesar 6000 pasukan tewas sebelum pasukan Adolf datang.

Kapten penjaga langsung menghampiri dan langsung berlutut.

"Terimakasih tuan telah menyelamatkan kota Julia dari para pengkhianat itu, aku tidak bisa membayangkan jika kota ini jatuh ke tangan musuh, aku akan sangat merasa bersalah bahkan jika aku telah gugur." ucap kapten penjaga benteng sambil menangis tersedu sedu.

"Tenanglah kapten, aku tidak menyalahkan mu, bangkitlah, kita masih memiliki musuh yang banyak, teruslah hidup untuk mempertahankan kota ini." Adolf berkata dengan tersenyum.

"Terimakasih tuan, aku akan menjaga kota ini selama sisa hidupku." ucap kapten penjaga benteng.

Adolf hanya tersenyum dan mengangguk sebagai jawabannya, dia pun menghampiri Pan.

"Pan, suruh salah satu orang kapten beserta 5000 pasukan untuk pulang ke ibukota, aku cukup khawatir jika musuh mengirimkan pasukannya ke ibukota, dan setelah ini kita langsung saja ke perbatasan Beurne." Adolf berkata dengan nada cemas.

Adolf hanya khawatir dengan keselamatan Eva dan ayah nya, dia takut jika musuh mengirim pasukannya untuk menyerang ibukota.

Segera 5000 pasukan beserta kaptennya pulang menuju ibukota, dan Adolf dan pasukannya langsung bergegas ke wilayah Beurne untuk membantu pasukan yang ditempatkan di perbatasan itu.

Setengah hari kemudian, sampai lah Adolf dan pasukannya ke benteng semetara di perbatasan wilayah Beurne, dia langsung menemui jendral yang mengatur 50.000 pasukan sebelumnya, dia pun memasuki tenda jendral.

"Salam yang mulia, saya Adurain Jendral seluruh pasukan disini, dan anda yang telah menempatkan saya diposisi ini." ucap Adurain sambil membungkuk.

"Cukup basa basi nya, laporkan saja berapa banyak korban dari mu untuk menahan serangan musuh." ucap Adolf.

'"Saya telah kehilangan 10.000 pasukan tuan, sedangkan pihak musuh telah kehilangan diperkirakan 13.000 pasukan." ucap Adurain kini dirinya terlihat panik.

"Bagaimana bisa sebesar itu pihak kita yang berguguran? dan kenapa pasukan musuh bisa menembus formasi pertahanan mu dan mereka bergegas ke arah kota Julia, aku harap kamu bisa menjelaskan ini semua." kini Adolf sudah tak sabar.

"Mohon ampun tuan, saya terpaksa membiarkan musuh karena mereka melakukan serangan besar besaran dengan menghadirkan 100.000 pasukan bergegas menuju arah ibukota, untuk itulah saya memprioritaskan pertahanan saya ke arah ibukota dan mencegah serangan mereka, dan itulah kenapa mereka bisa menyerang kota Julia, karena formasi kami telah tertembus, beruntung nya kami berhasil menahan musuh agar tidak pergi ke arah ibukota." jelas Adurain.

"Baguslah, malam ini juga kita persiapkan serangan kearah benteng Beurne, kita akan melakukan serangan kejutan, pastikan pasukan telah beristirahat sore ini, penyerangan akan dilakukan dini hari." ucap Adolf.

"Baik tuan."

Tiba malam hari, di dalam tenda, Adolf mendiskusikan rencana penyerangan benteng Beurne bersama Pan dan jendral Adurain, langkah apa yang harus dijalankan untuk mengambil alih benteng.

"Tuan, saya merekomendasikan pasukan pemanah terlebih dahulu untuk menembakkan anak panah, saya tahu bahwa senapan laras panjang itu memang efektif, tetapi gelap nya malam hari ini membuat akurasi melemah sehingga tidak efektif untuk membantu penyerangan." ucap Adurain.

"Melihat kondisi benteng Adurain yang cukup besar, saya sarankan untuk menggunakan taktik tipuan, tuan." Pan kini membuka mulutnya.

"Taktik tipuan? Coba jelaskan benteng Beurne adalah benteng yang membentang hingga seluruh perbatasan Beurne."

"Mengingat kejadian di Sula, kenapa kita tidak menyelinapkan Tong berisi bubuk hitam, beberapa pasukan yang menyamar sebagai pedagang makanan, tentu mereka membutuhkan suplai untuk kebutuhan diri dan investasi perang jangka panjang, mereka akan mempertimbangkan untuk membiarkan pedagang masuk."

"Oke mari kita ikuti ide mu, bukankah lebih masuk akal jika pedagang menggunakan pakaian putih untuk menghindari kecurigaan dari pengawas musuh?."

"Benar tuan, saat ini kita mempunyai setidaknya sekitar 8 tong bubuk hitam sebagai persediaan, kita isi saja 5 tong itu penuh bubuk hitam, dan 3 tong itu berisi makanan."

"Tunggu aku punya variasi untuk ide ini."

"Apa itu tuan?"

"Kita buat satu tong berisi alkohol, kita tentu tahu kan kalau minuman pemabuk itu bisa memicu api? kita oleskan saja setiap tong itu dengan alkohol, dengan bau minuman yang enak itu, tentu akan membuat musuh itu lengah dan mempersilahkan pasukan itu masuk."

"Itu lebih baik tuan, baiklah mari kita persiapkan jebakan."

Rapat bubar, Adolf turut ikut mempersiapkan jebakan yang dia buat, Pan dan Adurain mempersiapkan personil yang akan menjadi kunci utama untuk menembus benteng Beurne.

Semua personil yang ditugaskan siap, dan gerobak yang membawa persediaan itupun juga telah diisi sesuai rencana, berangkat lah para pedagang palsu itu, namun mereka berangkat bukan dari arah tenda pasukan utama, namun dari jalan alternatif untuk menuju ibukota.

Benteng Beurne.

"Jenderal, kami melihat 3 karavan yang menuju kemari."

"Biarkan mereka terlebih dahulu, namun sebelum masuk periksalah dan tanyakan tujuan mereka kemari."

"Baik Jenderal."

Karavan itu mendekat ke arah benteng, kemudian mereka berhenti.

"Berhenti, apa yang kau inginkan, benteng ini dalam kondisi perang, jika tidak memiliki kepentingan yang jelas, silahkan pergi dari sini."

1
Muhammad anam
cerita nya seru
Safrul bay
keren sangat menginspirasi
Protocetus
El Adolf /Sweat/
Hiroki524
dahsyat ttg cerita ini, semoga terus sukses author!
thalexy
Dialog keren.
Daina :)
Terinspirasi
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!