Kisah ini bercerita tentang seorang pemuda berbakat bernama Palette. Ia terlahir sebagai pelukis yang luar biasa. Kemampuan istimewanya menyeretnya masuk ke dalam masalah hidup yang jauh lebih pelik.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon David Purnama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Setelah Bertahun-tahun....
Setelah bertahun-tahun diam di dalam sel, Jack Palette mulai keluar.
Sedikit demi sedikit Jack mulai lagi untuk berinteraksi dengan penghuni penjara yang lain. Meski usia Jack terpaut jauh lebih muda dibandingkan dengan mereka.
Jack juga mulai terlihat kembali oleh para penjaga penjara. Setelah sekian lama Jack lebih memilih untuk menutup diri.
Setelah tahun demi tahun dilalui Jack di dalam penjara ini. Jack yang pintar mulai memahami bagaimana situasinya.
Penjara yang terdapat di dataran tinggi ini adalah sebuah penjara kuno peninggalan zaman dahulu. Dapat dilihat dari bentuk dan bahan-bahan bangunannya.
Dinding penjara ini sudah banyak yang lapuk karena usia. Sehingga mudah untuk digerus. Begitu juga dengan besi-besi tuanya yang sudah banyak berkarat.
Oleh pihak musuh penjara ini sekarang difungsikan untuk menawan orang-orang yang berpengaruh. Memenjarakan orang-orang penting dengan tujuan pengasingan.
Jack tidak heran mengapa di dalam penjara ini banyak orang-orang tua kecuali dirinya.
Penjagaan di penjara ini juga tidak terlalu ketat seperti penjara tempatnya para criminal haus darah atau pun para pembelot yang tangguh.
Jack sendiri juga tidak habis pikir kenapa ia diasingkan di penjara antah berantah seperti ini. Apakah bagi kubu lawan Jack masih terhitung sebagai ancaman yang berbahaya?
Setelah bertahun-tahun lamanya di tempat ini Jack sempat mencuri dengar dari obrolan para petugas penjara. Ada sebuah kabar yang cukup menyenangkan yang mengatakan bahwasanya perang sudah hampir berakhir.
Di dalam penjara ini ada dua puluh tiga tahanan termasuk Jack. Dan penjaga penjara yang bertugas berjumlah lima belas orang.
*
Di dalam diri Jack Palette yang terlihat lebih tenang dan ramah. Tersimpan kebencian yang telah mengakar dan keinginan untuk membalas dendam yang sangat kuat.
Jack pun berusaha mati-matian melakukan segala persiapannya.
Apa yang dilakukan Jack selama bertahun-tahun jarang keluar dari dalam selnya?
Jack membiasakan kedua matanya untuk bisa melihat dengan jelas di dalam gelap yang hitam.
Setelah bertahun-tahun penglihatan Jack bisa beradaptasi dengan kegelapan. Ia bisa melihat dirinya sendiri di dalam ruang gelap yang selalu mencekam.
Lalu apa yang sebenarnya Jack inginkan ketika ia selalu menampakkan diri kepada petugas penjara?
Jawabannya bukan karena Jack ingin meminta belas kasihan.
Tapi Jack memang harus menghafal wajah-wajah mereka. Jack pun berhasil menghafal mimik muka orang-orang itu.
Apa yang dilakukan Jack selama bertahun-tahun jarang keluar dari dalam selnya?
Setelah bisa melihat dalam gelap Jack mulai berlatih.
Sama seperti ketika dulu ia melakukannya saat berusia dua tahun.
Jack mulai belajar menggambar. Memakai pecahan tembok dinding penjara yang sudah lapuk.
Tapi kali ini Jack melakukannya dengan menggunakan kakinya. Jari-jari kakinya.
*
Percakapan Jack dengan seorang tahanan yang sudah jauh lebih lama tinggal di dalam penjara yang tidak berujung ini.
“Jadi Jack, apa yang membuatmu di tempatkan di sini bersama kami?”, tanya orang tua itu.
“Apakah kamu akan mengarang cerita lagi untuk menjawabnya?”,
“Kamu selalu memberi alasan yang berbeda-beda kepada kami setiap kami bertanya”,
“Apa jangan-jangan kamu ditempatkan di sini karena kamu pandai berbohong?”,
Orang tua itu bertanya sambil bergurau.
“Jika aku memberitahukan alasan yang sebenarnya kenapa aku dimasukkan di penjara ini”,
“Aku tidak yakin kalian akan percaya”, jawab Jack.
“Memangnya apa yang kamu perbuat Jack?”, tanya orang tua itu.
“Saat perang aku membunuh banyak pasukan musuh”,
“Aku melakukannya dengan cara melukis mereka”,
Untuk pertama kalinya Jack menjawab dengan jujur tentang kekuatan yang dimilikinya.
Tapi orang tua itu justru malah menertawakan Jack.
“Apa kamu sudah gila Jack?”,
“Apa kamu benar-benar ingin menghiburku?”,
“Bagaimana kamu bisa melukis Jack?”,
“Kamu bahkan tidak memiliki tangan”, balas orang tua itu.
“Sudah aku bilang, kamu tidak akan percaya pak tua”, jawab Jack dengan dingin.
Setelahnya orang tua itu merubah sikapnya menjadi sangat serius.
“Berapa usiamu sekarang Jack?”,
“Aku tidak tahu. Mana mungkin aku bisa menghitung umur ku di tempat seperti ini”, jawab Jack.
“Jack, aku sudah hidup terlalu lama”,
“Aku adalah tawanan pertama di penjara terkutuk ini”,
“Jika memang benar kamu bisa melakukannya”,
“Tolong bunuh aku Jack”,
“Maka aku akan sangat berterima kasih padamu”, pinta orang tua itu.
“Apa kamu yakin pak tua?”, tanya Jack.
“Aku bersungguh-sungguh Jack”, jawab orang tua itu dengan penuh keyakinan.
“Baiklah kalau begitu pak tua”,
“Nanti malam aku akan menggambar wajahmu”, Jack bersedia melakukannya.
“Terima kasih Jack”, ucap pak tua.
*
Keesokan paginya petugas penjara menemukan orang tua itu dalam keadaan mati. Dengan wajah yang tersenyum berseri-seri.