NovelToon NovelToon
Perceraian Paling Hina

Perceraian Paling Hina

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Beda Usia / Pelakor
Popularitas:25.4k
Nilai: 5
Nama Author: Septi.sari

Biasanya, perceraian dilakukan antara dua orang atas kesadaran masing-masing diantaranya.

Retaknya rumah tangga, hubungan yang sudah tidak harmonis lagi, dan perihal pelik sebagainya.

Namun berbeda yang dirasakan seorang model sekaligus Aktris cantik yang benama Rania. Tepat satu tahun di hari pernikahanya, Rania mendapat kejutan perceraian yang di lakukan suaminya~Pandu.

Tanpa memberi tahu Rania, Pandu langsung saja membuat konferensi pers terhadap wartawan, bahwa Rania adalah sosok wanita yang begitu gila karir, bahkan tidak ingin memiliki seorang anak pada wanita umumnya.

Rania yang saat itu tengah melakukan pemotretan di Amerika, tidak pernah tahu menahu, bahwa suami yang begitu dia cintai menceraikannya secara hina. Rania sendiri sadar, saat melihat berita dari televisi internasional.

Dan setelah kedatangn Rania ke tanah air. Dia baru tahu, jika gugatan cerai yang dia terima, semata-mata hanya untuk menutupi perselingkuhan Pandu dengan sahabatnya sesama model~Laura.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Septi.sari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 20~PPH

"Sekarang kamu bisa buka matamu lebar-lebar, Pandu! Gara-gara ulah hinamu itu ... Perusahaan yang jadi imbasnya!" bentak sang Eyang sembari menajamkan mata.

Pandu masih diam. Pikiranya benar-benar berantakan tak tersisa. Masalah seakan berdatangan tiada henti. Apa ini sebuah karma untuknya? Tidak! Mantan suami Rania itu menepis semua hal negatif dalam hidupnya, setiap kali dia teringat penghianatan yang terjadi akibat ulahnya.

"Kamu membuang sebuah permata ditepi jalan, tapi kamu sendiri yang memungut kerikil hitam disatu tempat itu juga. Dimana otakmu, Pandu!" geram tuan Mohan yang begitu tidak habis pikir dengan perselingkuhan yang dilakukan sang cucu.

"Sekarang, perusahaan Eyang sebentar lagi akan bangkrut karena ulah kotormu itu!" cerca sang Eyang kembali, yang kini berlahan mulai bangkit dengan bantuan tongkat kunonya.

Pintu terbuka dari luar. Sean masuk setelah tadi sempat menerima telfon dari seseorang.

"Antarkan saya pulang sekarang, Sean! Otaku bisa meledak, jika berhadapan dengan bocah ingusan itu!" ujar tuan Mohan kepada sang asisten, sambil melirik sinis kearah cucunya.

Sean langsung mengangguk. Batinya bersorak ramai melihat Pandu terduduk lesu, dengan tatapan kosong.

BRENGSEK!

Teriak Pandu menggebrak meja kuat, melampiaskan rasa bungkal didalam pikiranya.

'Aku tidak dapat diam saja seperti ini! Aku harus segera menemui Rania, untuk memintanya menghentikan sikap konyolnya itu'

Pandu langsung saja bangkit, dan bergegas pergi keluar sambil mencoba menghubungi Rania. Dia tidak tahu saja, jika mantan istrinya itu sudah tidak lagi tinggal di Jakarta.

.

.

.

Sementara di Desa, Rania dan nek Fatonah baru saja selesai melakukan panggilan video terhadap sang kakak~Aston. Setelah mereka berdua pulang dari pasar.

"Apa kamu pernah lihat masmu bawa pulang perempuan, Ran?" tanya nek Fatonah sambil menjahit daster yang robek.

"Nek Uti ... Uwis lah, itu dastere ndak usah di pakai. Mengko Rania belikan yang baru saja!"

Nek Fatonah hanya terkekeh pelan. Tangan keriputnya yang berkulit putih itu masih lihai menjahit, walaupun tanpa bantuan mesin jahit pada umumnya.

"Naning juga sering menegur Nek uti. Tapi Nek uti tetap sayang sama daster kuno ini, Ran! Asal kamu tahu-"

Nek Fatonah menghentikan aktivitas tanganya, menatap sendu lurus kedepan.

"Daster batik ini ... Hadiah pertama dari Mbah kakungmu, setelah nek Uti sudah resmi jadi istrinya! Kakungmu itu sosok yang lemah lembut, tidak pernah berkata kasar sang nek Uti. Apalagi sampai menghianati Nenekmu ini," lanjut nek Fatonah mengingat mendiang suaminya.

Dada nek Fatonah seketika terasa sesak, jika mengingat awal-awal mereka menikah. Hingga dikaruniani satu putra pertama, yang bernama Hardi.

"Sejak dulu hidup nek Utimu ini selalu sengsara, Ran! Nenek masih ingat betul, saat dulu Kakungku pamit bekerja menjadi buruh pengumpul getah karet di daerah Jepara. Pada saat itu, Nenek hanya tinggal berdua saja dengan pakdhemu, Hardi! Dan waktu itu, usia pakdhemu masih 3 tahun. Karena Nenek dan Kakungmu yang sudah tidak memiliki orang tua, jadi mau tidak mau, semua masalah hidup Nenek hadapi sendiri!"

Rania mengernyit. Dia memang seringkali mendengar sebuah nama yang menyebut 'Hardi' entah itu dari sang Ibu, ataupun Neneknya. Namun hingga kini, Rania tidak pernah bertemu dengan Pakdhenya itu.

Drrt! Drrt!

Sebuah panggilan telfon masuk dalam ponsel Rania, hingga membuat fokus keduanya teralihkan. Dan malangnya, Rania belum sempat menghapus nama yang tertera dalam panggilan tersebut.

'My Husband'

"Kon ndak di angkat, memange siapa?" tanya dang Nenek mengernyit.

Rania hanya tersenyum nanar sambil berkata, "Mas Pandu, Nek! Rania ndak sempet menghapus atau memblokir nomornya."

"Uwis Nduk! Ndak perlu di ingat-ingat maneh! Kamu iki Ayu, baik hati ... Semoga saja, kelak dapat seseorang yang cintanya setara juga sama cintamu! Kaya Kakungmu kui," kekeh sang Nenek menyemangati.

Rania sedikit menunduk. Dadanya terasa berdesir, jika teringat sebuah penghianatan yang dilakukan mantan suaminya dulu. Sudah mendapat Perceraian Paling Hina, Rania juga mendapat sebuah kejutan perselingkuhan sang suami dengan temannya sesama Model. Yang dimana, Rania lah yang melihat dengan kedua matanya, bagaimana bejadnya seoang Pandu bertukar keringat dengan wanita lain.

"Semoga saja, Nek! Doakan yang baik-baik, buat cucumu ini!" jawabnya sambil merengkuh tubuh Neneknya dari samping.

Tak berselang lama, ada sebuah motor memasuki pekarangan rumah Nek Fatonah.

Rania mengernyit saat mendapati seorang pria yang menurutnya tampak asing, kini sedang turun dari motor yang memiliki tanda merah dikedua plat motornya. Pria itu memakai setelan pakaian TNI yang dilapisi oleh jaket hitam.

"Assalamualaikum, Mah Nah!" seru Pria itu dengan sopan.

Nek Fatonah tampak antusias dengan wajah berbinarnya, saat pria itu turun dan berjalan mendekat.

"Ya ALLAH ... Cah Bagus iki mau lagi pulang to? Lha kok malah langsung ke rumah Mbah Nah, bukane pulang dulu," jawab nek Fatonah seraya berjalan pula.

Pria itu tampak mengerutkan dahi juga, saat melihat wanita cantik blesteran yang kini duduk juga menatapnya dengan tatapan heran.

"Mbah, itu siapa?" bisik Pria tadi

Nek Fatonah lalu menarik lengan Rania agar mendekat kearahnya.

"Masak kamu lupa, Le? Ini cucunya siMbah, Rania ...."

"Rania? Rania yang dulu pernah nyungsep sama Naning di sawahnya pak Darun?" tanya Pria itu memastikan.

"Memange sampeyan siapa? Kok inget pas saya waktu jatuh," celetuk Rania memicing.

"Ini Dimas, Ran! Kakanya Raden, putrane pak Yatmoko," sela sang Nenek mengusap lengan cucunya.

Rania sedikit membolakan mata, karena merasa aneh dengan sikap pria didepanya saat ini. Dulu, Dimas adalah pria dewasa yang paling Rania takuti karena sikap garangnya. Tetapi sekarang, wajah pria itu terasa teduh dengan sikap familiarnya terhadap sang Nenek. Dan memang, sebelum Rania lahir. Dimas sering bermain dirumah sang Nenek hingga berlarut-larut, karena eyang Kakungnya sangat menyukai cucu pria. Dan itu sebabnya, nyonya Lisa mengangkat anak laki-laki, karena perintah ayahnya.

Karena merasa ada kecanggungan diantara keduanya, nek Fatonah berinisiatif menyuruh Dimas untuk masuk terlebih dahulu.

"Ayo cah Bagus, masuk dulu! Biar di buatkan Rania minum," ujar nek Fatonah sambil menyenggol lengan cucunya.

"Matur suwun, mbah Nah! Besok-besok kalau senggang waktu, pasti Dimas sempatin buat ngobrol sama Mbahe. Ini mau juga mau mampir sebentar ke rumah Bapak, setelah itu mau bersih-bersih rumah ... Karena kotor sudah beberapa bulan Dimas tinggal!" papar Dimas penuh sopan santun.

Setelah itu, Dimas terlihat mengambil sesuatu dari dalam tas punggungnya. Entah apa isi didalamnya, namun Dimas sekarang mengeluarkan satu kantung kresek bewarna putih.

"Dimas pas lagi jalan di perbatasan, lihat daster batik ini. Jadi langsung ingat, mbah Nah!" ujarnya sambil menyerahkan kantung plastik tadi, yang isinya sebuah daster.

"Walah Le ... Mbok ya ndak usah repot-repot! Kamu kalau pulang kesini saja, siMbah sudah seneng banget!" jawab nek Fatonah tersenyum sumpringah.

Entah tersihir darimana, Rania sejak tadi tampak menyimak setiap kalimat yang keluar dari mulut TNI itu. Sikapnya benar-benar soft spoken. Yang dimana sikap dan caranya menjabarkan sebuah kalimat, terdengar begitu lembut ditelinga Rania. Mata Dimas yang teduh saat menatap lawan bicaranya, seolah kini mampu membuat Rania flash back terhadap rumah tangganya, yang dimana dulu dia tidak pernah melihat Pandu memberikan tatapan hangat kepadanya.

"Dimas pamit dulu, Mbah!" setelah itu Dimas menatap Rania, "Ran ... Saya pamit dulu!" lanjutnya dengan suara lembut.

Nek Fatonah menyenggol lengan cucunya, hingga membuat fokus Rania teralihkan.

"Ha ... Apa?"

"Itu, Dimas mau pamit pulang cah Ayu!"

Rania yang salah tingkah sendiri, lalu hanya mengangguk bingung harus bersikap bagaimana.

"Hati-hati ya cah Bagus!" ucap nek Fatonah setelah Dimas berhasil menjalankan sepeda motornya.

'Aku nggak salah lihat, kan? Itu benar kakanya Raden yang dulu galaknya minta ampun. Tapi kenapa sekarang lembut begitu sikapnya?'

Setelah kepergian Dimas, Rania diajak sang nenek masuk.

Mereka berdua berhenti didapur, karena Rania ingin melihat sang nenek membuat Lumpia basah kesukaanya.

"Asal kamu tahu, Ran! Dimas ndak bejo kalau masalah percintaan! Kasian dia," ujar sang Nenek sambil membuat adonan.

Rania mengernyit. Tatapanya penuh selidik, "Maksud Nek Uti?"

"Dimas pernah ditipu kekasihnya, Nduk! Pada saat itu ... Hubungan mereka sudah dalam tahap pernikahan sebentar lagi. Setiap bulane, Dimas selalu mengirimkan uang, karena calon istrinya tidak dibolehkan bekerja. Jadi Dimas siap menanggung semua kebutuhan finansial kekasihnya. Lha malangnya Bocah kui ... Semakin bertambah bulan, kekasihnya minta uang yang tidak sedikit. Tapi setelah Dimas pulang, dan dijanjikan dengan pernikahan ... Kekasihnya malah sudah menikah dengan orang lain, dan sebelum itu, kekasihnya diam-diam mengembalikan lamaran Dimas pada orang tuanya! Mungkin jika pria itu tidak tabah, wis tak pastikan Nek Uti bakal gila!"

Rania merasa terenyuh mendengar kisah malang kakak sahabatnya itu. Yang paling menyakitkan adalah penghianatan. Rania rasa, kisahnya dan Dimas memang hampir sama. Namun hanya berbeda dengan status yang tertera. Keduanya sama-sama berjuang, namun setelah kembali, penghianatan yang mereka dapat.

"Dan setelah putus, Dimas memfokuskan dirinya untuk belajar, lalu memasuki angkatan militer itu, Nduk!" lanjut sang Nenek kembali.

"Mungkin itu salah satu cara, agar dia dapat melupakan semua masalahnya, Nek!"

Nek Fatonah mengangguk paham. Sejujurnya dialah yang paling sakit hati, jika mengingat kisah rumah tangga cucu kesayanganya itu. Namun nek Fatonah tidak pernah membahas ataupun menanyai segala hal yang menyangkut mantan suami Rania.

.

.

Bersambung~

1
stela aza
g jelas si pandu ,,, dia yg berbuat TPI dia yg dendam ,,, otaknya gesrek y pandu 😂
Galuh Setya
kasian kalo gitu si pandu.... dia cuma kurang kasih sayang sampek salah jalan
Septi.sari: dia anak broken home kak. udah gitu gedenya di tekan sama si kakek. dijadikan boneka 🤧
total 1 replies
Kusii Yaati
tak tunggu lagi up-nya ya Thor
Septi.sari: terimakasih banyak kak kusii 🤧🤗😍
total 1 replies
aryuu
prabu ini siapa sih pinisirin
aryuu
putus apa cerai🤭
aryuu: duanyanyah
Septi.sari: ayo kak aryu ditebak-tebak ya 🤧😅
total 2 replies
Kusii Yaati
wih kak author asli mana,kok paham daerah Banyumanik...aq juga orang Semarang Lo rumah ku dekat MASJID AGUNG SEMARANG 😄
Septi.sari: asli Pati jawa tengah kak. cuma suka aja sama Semarang 😅😍
total 1 replies
aryuu
kenapa Laura ya??
Kusii Yaati
kenapa kamu kepo sekali sih nad, cari penyakit sama Aston aja😩
Kusii Yaati
yey giliran di permalukan Rania marah2 nggak terima...hello lalu gimana kabar Rania yang Kamu gugat cerai lewat konferensi pers kamu kira Rania nggak malu... dasar laki laki mokondo 😤😡
aryuu
prabu ini siapa?
aryuu: 😁😁😁 Yo wiss ati ati nulisnya🤭
Septi.sari: pandu kak 😭 septi typo 🤧🙏
total 2 replies
aryuu
semoga typo nya berkurang 😁
semangat ya tor🌹🌹
awal baca suka ceritanya 😍
aryuu: yup suka Ama ceritanya
Septi.sari: masya allah iya kak, next bab bakal diperbaiki. 🤧. semoga suka cerita recehan septi 😇🤧
total 2 replies
Kusii Yaati
pokoknya Rania kamu harus bangkit dan semangat terus ya... jangan terlalu lama terpuruk nya...
Kusii Yaati
terpuruk boleh tp jangan lama-lama ya Rania, semakin kamu terpuruk pandu semakin bahagia
Kusii Yaati
untungnya aq nggak punya sahabat perempuan,tak bisa ku bayangkan...tp emang sih lelaki bejad dapetnya barang murahan 🤭
Kusii Yaati
kamu kuat Rania,kamu harus bisa bangkit,kamu cantik, berbakat dan masih muda... jangan hanya karena di gugat pandu kamu jadi hancur.yang ada pandu malah tertawa kemenangan 😤
Kusii Yaati
masih lanjut nyimak Thor... semangat terus Thor...💪💪💪😘
Kusii Yaati
kata kata mu Thor bikin merinding 😂...aq mampir Thor 🤭
Septi.sari: masya allah kak, selamat membaca ya, semoga suka cerita recehan saya 🤧🤗
total 1 replies
Zheyreen
ga suka sama si nadia, sebel sumpah 😠
Septi.sari
kita tunggu bab selanjutnya kak. Naning ki ada2 wae 😅
Lovita BM
maksude ning ?
ra dong aku !!!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!