Sukma adalah seorang gadis kota yang sangat cantik dan mempunyai tubuh yang sexy.
Dia di khianati oleh Kekasihnya yang bernama Bagas.
Bagas adalah lelaki biasa yang berasal dari perdesaan dan dia merupakan sosok lelaki tidak bertanggung jawab.
Sukma di kubur dalam keadaan setengah sadar sesaat dya melahirkan anak hasil dari buah cinta mereka.
Untuk kelanjutan mari kita simak!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon I.U Toon, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 17. Bermimpi Aneh
Tidur... Tidurlah anakku sayang......
Cinta ibu....
Akan menemanimu
Tidur... Tidurlah anakku sayang.....
Tidur yang nyenyak...
Mimpi indah....
Cinta ibu menemanimu....
Sukma menyanyikan lagu pengantar tidur untuk anaknya. Walaupun hanya sesaat Sukma selalu ingin menjaga anaknya, melindunginya.
Bahkan mereka kerap bermain bersama di dalam kamar Bagus tanpa sepengetahuan Bagas dan Liza.
Sejahat apapun seorang Sukma dia tetap seorang ibu. Ibu adalah cinta abadi bagi anaknya. Sebuah cinta yang luarbiasa yang tidak bisa tergantikan oleh apapun.
Kasih sayang ibu sepanjang masa.
Satu persatu dendam Sukma terbalaskan, Dia tidak akan berhenti hingga semua binasa.
Itulah janji yang dibuatnya sebelum menganut ilmu hitam. Bahkan dia selalu mengintai rumah Bagas dan Dika. Meneror terus menerus agar mereka ketakutan hingga frustasi.
"Bagas.............." Sukma berbisik ke telinga Bagas dan membelai wajahnya.
Daarrr......Daarrr....... Jendela kamar Bagas terbuka dengan sendirinya.
membuat Bagas terbangun terkejut. Perlahan Bagas berjalan ke arah jendela mencoba melihat siapa yang telah membuka jendelanya.. Setelah dilihat tidak ada orang
Tak selang lama kembali terdengar
Daarrr.. Daarrr...... Kembali jendela kamar terbuka dengan sendirinya, tapi kali ini jendela kamarnya bagus yang terbuka.
Bagas menuju kamar bagus untuk menutupnya. Saat hendak menutup jendela tersebut Bagas dikagetkan dengan seseorang yg lewat dibelakangnya cepat. Saat Bagas menoleh tapi tak ada orang disana. Hanya ada anaknya yang sedang tertidur pulas.
Tiba-tiba Bagas melihat ada seorang perempuan dengan rambut terurai dan memakai jubah hitam lewat dari arah pintu kamar Bagus.
Bagas mencoba mengikutinya hingga ke arah pintu keluar. Samar-samar terdengar suara perempuan menangis merintih.
"Hihihi... Hihii..
Bagas semakin ketakutan dan memutuskan untuk kembali ke kamar, tapi pada saat hendak pergi Bagas mendengar suara seseorang memanggilnya. Kali ini bukan suara seorang perempuan, Melainkan seorang lelaki yang memang tidak asing bagi Bagas.
"Bagas"...... jasad Riyan berdiri di depan dengan tubuh penuh darah membasahi.
Bagas Terkejut hingga membuatnya terjatuh di lantai
"Ri..Yan, Ngapain kamu disini?
" Kamu udah mati riyan" ujar Bagas ketakutan
Riyan mulai melangkah mendekati Bagas...
Bagas yang lemah karna ketakutan tidak dapat berdiri sepenuhnya..
Tidak ada yang bisa dia lakukan saat ini, dya hanya bisa teriak
"Tidaaaaaaaaaaakkkkk" teriak Bagas
Seketika Bagas terbangun dari mimpinya. Keringat membasahi seluruh tubuhnya.
" Kenapa Mas?
" Kamu mimpi buruk ya?" Tanya Liza dan langsung memeluk Bagas untuk menenangkannya.
"Mau air mas " tanya Liza
"Gak usah sayang". Bagas menarik tangan Liza yang hendak mengambilkannya air minum.
"Tadi aku melihat Riyan dalam mimpiku........." Ucap Bagas lirih
"Udah mas,, itu semua hanya mimpi. Mungkin karena mas belum siap kehilangan sahabat mas Riyan." Ujar Liza mengelus pipi Bagas.
"Tapi semua itu seperti nyata bagiku" Bagas mengusap wajahnya kasar dengan kedua tangannya.
"Udahlah gak usah diingat kali mas,, entar malah buat mas kepikiran terus-terusan.
Malah nyiksa diri sendiri kan jadinya...
Mending kita tidur lagi ya"... Liza mencoba menenangkan Bagas
Ternyata semua kejadian yang dialami hanya mimpi buruknya saja. Walaupun hanya mimpi tapi terkesan nyata bagi Bagas. Melihat wajah Riyan yang bersimpuh darah membuat Bagas sangat terpukul dan kembali mengingat kenangan bersama Riyan sewaktu remaja dulu.
Liza mengajak Bagas untuk tidur kembali, rasanya Liza masih sangat mengantuk. Setelah kejadian yang terjadi pada Dika yang kehilangan anaknya. Keluarga sangat Shok dan terpukul. Mereka yang menunggu di rumah sakit juga belum kembali sampai Aisyah bener-bener pulih.
...****************...