Pernikahan yang bermula dari sebuah perjodohan , Membuat Amira berpikir akan menjadi sebuah pernikahan yang langgeng...Karena dari pihak Amira maupun pihak Reza sama sama sepakat dan menyetujui akan perjodohan ini..
Namun siapa sangka pernikahan yang sudah berjalan tiga tahun akhirnya di terpa badai , dengan hadirnya orang ketiga...yang menjadikan pernikahan Amira menjadi neraka untuk dirinya sendiri.
Bagaimanakah Amira bisa menghadapi sebuah pernikahan yang bagaikan neraka dalam hidupnya?.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wildat Dzi Wildat Dzi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
N P
Ibu Sulastri bersedekap tangan melihat dua orang yang duduk di hadapannya itu, bapak Hardi tidak henti hentinya menghembuskan nafas kasar untuk meredakan rasa sesak di dadanya akibat menahan emosi kepada putra laki lakinya itu. Reza terlihat menunduk dalam, tidak berani mendongakkan kepalanya. Sangat berbeda dengan Genata yang terlihat santai sambil sesekali melihat kukunya yang cantik dengan cat warna merah maroon.
"Ibu tanya sekali lagi Za! Di mana uang hasil penjualan sawah yang ada di belakang rumah pak Saman itu!" Reza melirik Genata, dan yang di lirik hanya menatap sinis suaminya. "Jawab!!!" Reza dan Genata terlonjak kaget dengan bentakan Ibu Sulastri. "Maaf bu, uang hasil penjualannya Reza serahkan pada Genata semua!" Ibu Sulastri terpejam mendengar jawaban sang anak. Bapak Hardi hanya menggeleng gelengkan kepalanya begitu kecewa dengan tindakan sang anak.
"Di mana uang hasil penjualan itu Gen?" Genata yang di tanya merasa sangat kesal dengan suaminya itu. Bisa bisanya Reza berkata jujur kepada ibunya, bukankah seharusnya sebagai seorang suami Reza menutupi kebenaran untuk menyelamatkan istrinya. Tapi apa ini! Dasar suami bodoh!!.
"Kamu tidak tuli kan Gen!" Genata menghela nafas kasar. Mertuanya ini...tidak sabaran sekali. "Uangnya aku pakai untuk kebutuhan ku dan Alfa bu!" ibu Sulastri menggeleng tidak percaya"Tidak mungkin kan uang Enam ratus juta itu habis kalau hanya untuk kebutuhan mu dan kebutuhan Anak kamu itu!" Genata memutar bola matanya malas "Aku ke salon bu! Perawatan wajah, tubuh, dan uangnya juga untuk tabungan Alfa nanti, aku simpan lho bu! Jadi, tidak usah berlebihan deh!"
ibu Sulastri melotot "Bisa bisanya kamu masih memikirkan perawatan tetek bengek mu itu! Sedangkan untuk makan saja, kamu dan Reza masih numpang di sini! Kamu jangan kira saya tidak tau ya! kalau uang itu kamu hambur hamburkan, bersama dengan keluarga kamu!" Genata menganga. tidak menyangka kalau sang mertua mengetahui masalah uang yang memang Genata berikan kepada keluarganya untuk mereka berfoya foya.
"Bodoh kamu Reza! kali ini ibu kecewa sekali sama kamu! Inikah perempuan yang kamu bangga banggakan itu! Yang bisanya hanya menghabiskan harta suaminya untuk keluarganya sendiri! dan mereka berfoya foya dengan hasil penjualan sawah yang dulunya di beli dengan hasil keringat ibu bapak kamu sendiri!" Reza menunduk dalam tidak berani menatap bapak ibunya. Ya, dia mengakui kalau dirinya memang salah, telah menjual beberapa bidang sawah hanya karena tekanan dari sang istri dan mertua nya yang juga mata duitan. Sebenarnya Reza tidak berniat menjualnya, dia hanya akan menggadaikannya. akan tetapi, Genata menghancurkan semuanya. dirinya beralasan tidak mau lah mempunyai hutang dengan orang lain! Dari pada di gadai, lebih baik di jual kan! Begitulah alibinya kepada Reza.
ibu Sulastri beralih menatap sengit Genata "Dan kamu perempuan ular! Ingat ya saya tunggu itikad baik keluarga kamu itu untuk mengembalikan semua uang yang di pakai mereka untuk foya foya! Saya masih bisa menerima kalau uang itu untuk kebutuhan Alfa. Tapi, saya tidak terima dan tidak sudi kalau uang itu untuk gaya hedon keluarga kamu yang sok kaya itu!" Genata tercengang dengan perkataan mertuanya yang menyebutkan kalau keluarganya harus mengembalikan uang yang sudah mereka pakai. Dapat dari mana coba! Pasti sang ibu tidak akan mau kalau harus mengembalikan uang yang sudah mereka pakai, dan yang lebih utama lagi uang itu sudah habis!.
Bapak Hardi bangkit dan berjalan menuju kamarnya. dirinya selama duduk. dari tadi hanya menyimak perdebatan antara istri, anak, dan menantunya. Dirinya diam bukannya dia membenarkan perbuatan anaknya. Hanya saja, dirinya sudah terlanjur sangat kecewa kepada sang anak.
Di mulai dari Reza yang lebih memilih perempuan yang sekarang menjadi menantunya ini dari pada mempertahankan Amira, belum lagi semenjak menikah dengan Genata Reza menjadi semakin tidak punya pendirian, semakin malas, dan semakin tidak bisa di andalkan. Dia benar benar kecewa dengan putranya.
Setelah kepergian sang suami, ibu Sulastri masih akan terus mengupas habis perempuan sok cantik di depannya ini. "Kamu juga! Jadi perempuan itu kok ya bisanya hanya menyusahkan suami saja! Kamu itu jangan kira saya tidak tau ya, kalau Alfa itu bukan anak Reza! Dia bukan darah daging Reza, karena apa? Karena sebenarnya Reza itu mandul!" Genata terperangah mendengar penuturan sang mertua tak terkecuali juga Reza, dirinya tidak mengerti dengan ucapan ibunya yang mengatakan dirinya mandul!. Dikarenakan, selama ini dirinya tidak pernah periksa kesuburan. Pernah ingin periksa. Namun, urung di lakukan setelah mengetahui kalau Genata hamil anaknya. Dari situlah Reza mempunyai pemikiran kalau Amira lah yang mandul dan tidak bisa memiliki keturunan.
"Ibu jangan mengada ngada ya bu!" ibu Sulastri hanya tersenyum miring menatap putranya. "Dokter memang mengatakan seperti itu Za! Kamu tidak lupa kan sewaktu kamu resmi bercerai dari Amira, tidak lama setelah itu, pernah ibu bawa ke rumah sakit untuk periksa kesehatan! selain periksa kesehatan biasa, ibu juga meminta dokter untuk mengecek kesuburan kamu! Dan ternyata setelah di periksa, sperma kamu sangat bening dan meskipun sedikit kental sekalipun. tidak akan bisa di jadikan pembuahan. Di karenakan memang sperma kamu yang bermasalah! Jadi, setelah itu ibu yakin kalau Alfa itu bukan anak kamu! Apalagi setelah istri kamu selalu punya seribu alasan untuk menunda tes DNA yang ibu minta!" Genata menganga lebar mendengarkan penjelasan yang begitu jelas sejelas jelasnya dari sang mertua. Apakah mertuanya ini seorang detektif? Kenapa mertuanya ini diam diam menghanyutkan!.
Reza sudah syok dengan setiap penuturan yang keluar dari mulut ibunya. Apakah dirinya memang sebodoh itu! Tidak bisa mempunyai kepekaan sama sekali selama ini!
Reza menatap nyalang Genata. "Jawab dengan jujur Gen, siapa ayah dari Alfa?" Genata memulai dramanya dengan mengeluarkan air mata buaya " Tentu saja dia anak kamu lah mas! Kamu jangan percaya dengan omongan ibu, bukankah kamu tahu sendiri, kalau selama ini ibu kamu itu memang ingin memisahkan kita!" Reza menggeleng " Aku tahu ibu memang tidak menyukai pernikahan kita. Tetapi, aku tahu kapan ibu berbohong dan kapan ibu berkata jujur!" Genata gelagapan, dirinya kali ini tidak bisa menghindar. Dia sudah seperti tersangka kasus pembunuhan saja jika melihat sorot tajam ke dua makhluk hidup di hadapannya ini.
"A..a..aku bi..bisa jelaskan mas!"
PRANG...
Reza melempar asbak yang terbuat dari kaca itu ke lantai. Tanpa mendengar jawaban Genata pun dirinya sudah tahu jawabannya. Berarti benar selam ini ucapan ibunya, dirinya memang bodoh, sangat bodoh. Sudah membuang berlian demi batu kerikil.
"Pergi kamu dari sini!" Genata berdiri menatap bengis suaminya "Tidak mas, aku tidak akan pergi sebelum kamu memberikan harta gono gini yang selama ini kita miliki!" ibu Sulastri tertawa nyaring. Apa kata perempuan gatal ini, harta gono gini kita? Tidak salah? Bukankah menantunya datang hanya bermodalkan mengangkangkan kedua pahanya saja!.
Hallo sahabat semua🤗🤗🤗
Maaf ya bulan ramadhan ini hanya bisa up satu bab saja setiap harinya,
Author masih sibuk dengan keseharian author yang memiliki balita. Tapi di usahakan author up kok setiap hari ya...
Tapi mohon dukungannya ya sayang
Dengan like dan komennya🥰😂🥰