NovelToon NovelToon
Dosen Licik Terobsesi Padaku

Dosen Licik Terobsesi Padaku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Dosen / Cinta pada Pandangan Pertama / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Cinta Murni / Disfungsi Ereksi
Popularitas:35.8k
Nilai: 5
Nama Author: Olvi

"Bapak gila ya!" sentak gadis itu.

"Iya, saya tergila-gila oleh kamu." bisikan serta kungkungan yang mampu membuat lawan bicaranya bergidik merinding.

Zander Wyat, menjadi orang gila hanya karena seorang gadis cantik berusia 19 tahun yang mampu membuatnya stres. Adik kecilnya mengacung tegak bahkan saat pertama kali bertemu dengan Leisha.

Kaburnya gadis itu membuatnya berupaya lebih keras bahkan hingga menjadi Dosen pengajar Leisha. Kenyataan pekerjaan sampingan gadis itu yang dipandang buruk dan terkesan negatif membuat Dosen satu ini memanfaatkannya agar bisa mendapatkan servis untuk adik kecilnya yang begitu mendamba Leisha.

"Ikut!"

"Ngapain?"

"Bercint*."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Olvi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

DLTP

Zander menatap layar yang menunjukkan aktivitas Leisha sedang tidur dan terlihat kelelahan. Sejak tadi pesannya dianggurkan, gadis itu nyatanya tak pernah kapok dengan apa yang ia ancamkan.

"Dari mana malam-malam begini baru pulang?" gumamnya penuh rasa penasaran.

Bahkan hanya karena pesannya tak dibalas, Zander tak bisa tidur. Hanya sekadar menutup mata pun ia tak mampu, dia memilih menuju ruang kerja dan membuka layar yang menunjukkan aktivitas kamar Leisha.

Bagaimana dia bisa? jawabannya karena dia nekad dan licik! memanfaatkan kepergian Leisha di saat beberapa jam dia menunggu lama, dia dengan pintarnya beralasan ingin ke kamar mandi dan meminta izin bi Starla sebelum akhirnya dia mengendap masuk ke dalam kamar gadis itu.

Beruntung kamar di rumah ini hanya dua, bahkan terlihat ketara sekali di mana kamar pemiliknya sebab kamar Leisha sangat besar dibandingkan milik bi Starla. Zander sudah memiliki niatan ini sejak pria itu berhasil menemukan keberadaan Leisha.

Dia tahu akan sulit mendekati gadis itu. Benci dan benci, Zander mengetahui perasaan Leisha yang begitu membencinya. Satu-satunya hal yang bisa ia manfaatkan adalah kamera kecil ini. Dia meletakkannya di rak buku koleksi gadis itu yang tepat sekali menunjukkan seluruh ruangan ini karena berada di sudut ruangan.

Keputusannya mengambil posisi itu juga sangat tepat karena banyak sekali koleksi buku Leisha, orang lain tidak akan ngeh kalau ada kamera di sana. Selain karena kecil, Zander juga meletakkannya di baris atas sendiri. Meskipun bi Starla membersihkannya, sepertinya juga tidak akan bisa meraihnya karena terlalu tinggi untuk dua wanita itu jangkau.

•••

Siang hari, begitu gerah dengan cuaca yang sudah memasuki musim panas. Leisha hari ini berangkat menuju kampus menggunakan motor agar sedikit hemat, lagi pula hanya ada satu mata kuliah dan sudah selesai beberapa menit lalu.

Perutnya lapar, pulang pun belum tentu ada makanan karena sejak ia memberhentikan bi Starla, bahan masakan juga ikut berhenti penuh di kulkas. "Huft! aku ingin jadi orang kaya!" gumamnya.

Leisha memilih pergi ke kantin untuk membeli makan. Dia memesan dan menunggunya di bangku dengan sedikit lama karena antri. Kondisi kantin lumayan ramai karena sudah masuk jam istirahat pukul dua belas.

Akhir-akhir ini kedekatannya dengan Mei Mei sedikit berjarak. Temannya itu selalu langsung pulang setelah jam kuliah selesai dengan alasan perintah dari orang tuanya. Leisha tidak mungkin marah hanya sebab hal itu karena dia bukan orang sepenting itu yang bisa melawan perintah keluarga Mei Mei.

Dari ujung lain Zander melihat kehadiran wanita yang ia idam-idamkan. Pria itu hendak menghampiri Leisha yang duduk sendirian di sudut kantin namun terhenti karena suatu hal.

Matanya memicing melihat kehadiran pria lain yang terlihat akrab dengan wanitanya! sontak rahangnya mengeras dan tangannya terkepal!

"Hai!" Leisha mendongak, melihat pria lumayan tampan datang menghampirinya dengan sebuah sapaan.

Dia asing dengan sosok itu, namun tak lain dan tak bukan, dia adalah pria yang semalam berada di kelab. "Hai," balasnya santai.

Semalam dia mengenakan topeng, tampilan berpakaiannya juga berbeda jauh seperti sekarang. Leisha mengira penyamarannya seratus persen berhasil, ia yakin tidak akan ada yang menyadari bahwa pelayan pengantar minuman di kelab adalah dirinya.

"Gue nggak salah tebak, lo yang kerja di kelab xxx semalam kan? pelayan baru yang masih magang. haha!"

Leisha mengerutkan dahi, meskipun terkejut bahwa wajahnya dikenali namun dia bersikap biasa saja. "Lalu?" balasnya dengan malas.

"Gue nggak nyangka primadona fakultas Feb ternyata bekerja di kelab malam!" Pria itu bahkan dengan berani duduk di kursi depannya.

"Oh," Leisha menjawab dengan cuek. Sebisanya mungkin dia bersikap normal karena jika dia menunjukkan rasa gelisah apalagi panik dan takut maka pria itu akan memanfaatkannya.

Dia sudah khatam dengan sifat-sifat pria. Apalagi pria nakal seperti ini, sangat mudah diterawang! "Hebat sih! Gue akuin mental lo kuat banget!" puji pria itu.

"Oh ya, kenalin gue Aldo." Leisha menatap sejenak uluran tangan pria itu hingga kemudian menyahutnya sebentar.

"Leisha," balasnya.

"Gue udah tahu, lagian siapa sih di sini yang nggak kenal? lo terlalu populer!"

Sementara itu Leisha benar-benar tak memiliki kata-kata untuk membalas cerocosan pria itu. Hingga kemudian terdengar suara keras dari arah lain yang tak jauh dari sini.

Brakk

Terlihat Zander menendang tempat sampai hingga isinya berserakan keluar. Bahannya yang terbuat dari plastik membuatnya pecah karena menahan kekuatan besar atas tendangan penuh cemburu oleh pria itu.

"Kenapa lagi dia." gumam Leisha yang masih di dengar Aldo.

"Lo kenal dia?" tanya Aldo sambil menatap Zander yang masih di sana dengan kelakuannya yang di luar nalar.

Pria itu bertambah gila dengan menyerak sampah hingga berserakan. Zander tak peduli pada sepatu mahalnya yang terkontaminasi oleh kotoran dan bau dari sampah. "Dosen pengajarku," jawab seadanya.

"WTF! lo serius?" pekikan Aldo membuat banyak orang mengalihkan pandangan kepada mereka terutama Zander.

"Biasa aja kali," Leisha memutar bola matanya malas. Seperti itulah respon orang lain ketika tahu Zander adalah seorang Dosen. Mungkin karena wajah dan penampilannya yang terlalu modis bila dikatakan menjadi seorang Dosen.

"Tapi kenapa dari tadi ngeliatin kita? Lo akrab sama dia?" tanya Aldo lagi, dia tak salah mengira karena Zander sejak tadi menatap mereka dengan sengit terutama dirinya.

"Kenal sebatas dosen dan mahasiswa, punya masalah sama kau mungkin." Leisha memanas-manasi pria di hadapannya yang terlihat mulai pucat.

Matanya memicing, kenapa dengan begitu mudahnya percaya? Aldo bahkan langsung menunduk tatkala tatapan matanya bertemu dengan Zander. "Gue pergi dulu ya, nanti ketemu lagi di kelab!"

Kepergian Aldo adalah penantian Zander sejak tadi! Pria itu tak mungkin datang, marah-marah, lalu mengusir seenaknya sendiri karena jika itu yang dia lakukan maka yang diusir Leisha adalah dirinya bukannya Aldo.

Dengan kecepatan diluar batas, Zander berjalan selayaknya hal normal dan menuju kursi Leisha seolah dia tadi tak memporak-porandakan sampah kantin. Bahkan ibu kantin yang menyadarinya saja sampai geleng-geleng kepala.

Untung Dosen cok! Kira-kira seperti itulah batin pegawai kantin yang mengenal Zander.

"Kelab apa yang dimaksud monyet itu?"

Jin bukan tuyul juga bukan, Leisha memegang dadanya yang berdebar karena terkejut akan kehadiran Zander di hadapannya. Baru saja dia fokus kembali dengan benda di genggamannya tapi kini pria lain datang setelah pria yang satunya pergi.

Huh! Kehidupan wanita cantik memang tidak lepas dari pria tampan! haha!

"Kepo!"

"Enak banget kayanya, saya mau." Zander begitu terfokus kan akan aktivitas Leisha yang akhirnya makan siang setelah pesanannya diberikan.

"Beli lah!" Leisha sewot, dia bahkan baru menelan dua sendok dan melihat tatapan Zander seolah penuh minat pada nasi cumi miliknya.

"Belikan dong," balas Zander semakin berani.

"Saya nggak ada uang," namun Leisha begitu lahap memakan nasi cumi yang menurutnya enak sekali meskipun sedikit pedas.

"Seorang Leisha Van Manjaya tidak punya uang?"

Zander langsung mendapatkan lirikan sinis dari wanita di hadapannya yang menurutnya malah menggemaskan. Kapan sih dia tidak gemas dengan dedek Leisha? Bahkan dulu ketika dia meniduri wanita itu dengan paksa pun di tengah permainan dia merasa gemas tatkala Leisha mendapatkan pelepasan dengan pipi yang memerah. Bahkan teriakan marah dan desahan terlihat begitu menggemaskan jika Leisha yang menunjukkannya.

"Siapa itu? Saya tidak kenal dengan sosok tersebut!"

Zander menaikkan salah satu alisnya dan menumpu salah satu tangannya pada rahang dan menatap serius wanita di depannya. "Lalu siapa anda?"

"Leisha, hanya Leisha! titik!" wanita yang mengaku bernama Leisha itu sampai menunjuknya menggunakan jari telunjuk dan sedikit menggebrak meja.

Zander tertawa kecil. "Baiklah nona Leisha titik, haruskan di masa depan namamu berubah menjadi Leisha Wyat?"

"Mimpi! Anda harus melalui banyak hal jika menginginkan hal itu terjadi!" Leisha meraih air putih di meja dan meminumnya hingga tandas.

Dia termasuk seseorang yang doyan minum, sekali makan saja habis satu botol dan selama satu hari dia menghabiskan banyak air meskipun risikonya harus bolak-balik kamar mandi. Namun dia tak mempermasalahkannya karena menurutnya minum air banyak sangat baik bagi kesehatan tubuh.

"Apa yang harus saya lewati untuk bisa membuatmu menjadi anggota keluarga Wyat?" tantang Zander dengan memberikan pertanyaan atas rasa keingintahuannya. Atau lebih tepatnya dia tertarik akan kalimat akhir yang mengatakan 'harus melalui banyak hal jika menginginkan hal itu terjadi'. Itu tandanya dia bisa diterima kembali di masa mendatang jika dia lolos akan syarat Leisha bukan?

Bersambung.

Katakan iya guys biar Bapak Zander percaya dan yakin akan tekadnya membawa Leisha kembali seperti di masa lalu.

Bapak posesif satu ini memang lucu sekali. Hihiᐛ

1
Raina Feronika
zander cuma tau caranya mempertahankan hubungannya dengan cara ngancem segala macem, tapi zander gabisa ngebuat Leisha nyaman dan aman di sisinya
Reni Anjarwani
lanjut thor
umi azizah
pliss lanjutt
umi azizah
double up kak
liyana
aaaa bagus banget thor, 👍👍👍penasaran deh sama lanjutannya
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up thor
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up thor
Melia Gusnetty
iihh..menjijik kn si bandot tua kevin...gk ada yg baik klrg zander...ibu nya juga menjijik kn memandang status orng sj...gk ada yg membangga kn
pinka
mampir thorr
Melia Gusnetty
jadi lh istri ku..gitu ngomong kek..ini malah d suruh jd jalang mu...makin benci lh leisa pd mu zander...
Melia Gusnetty
bandot tua cabul bpk luu zander..beti dgn mu...🤭😁
hati2 leisha...
Melia Gusnetty
bokap zander kyk nya tuu...
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up thot
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up thor
endang suciati
makin seru. next dong thor
Nikma: Permisi kak Author ..

Halo kak reader, kalau berkenan mampir juga karya aku 'Kesayangan Tuan Sempurna' yaa
Terima kasih😊🙏
total 1 replies
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up thor
Nia Nara
Zander menjijikkan
liyana
luar biasa
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!