Alana Zaskia kehilangan seseorang yang penting dalam hidupnya di sebabkan satu kejadian yang menimpanya, dan yang merencanakan itu semua adalah orang yang ia cintai.
Setelah kejadian itu, Alana hanya menjalani hidupnya sendiri dan mengurung diri, rumah adalah tempat ternyaman baginya.
Tapi sahabat nya selalu berusaha menarik nya keluar.
****
Seperti ia yang terjebak oleh rencana sang pacar, seorang pria juga ikut terjebak bersamanya.
***
"Alana menyukai seseorang"
ucapan sahabat Alana membuat seorang pria menjadi sangat marah.
***
"beraninya kamu menghindar"
Alana yang tidak puas menarik rambut pria itu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon siti tyna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tetangga
Di Italia
buk buk buk
Seorang pria terus menerus memukul samsak dengan kekuatan penuh, matanya yang tajam memperlihatkan aura kebencian.
Ia mengingat pertemuannya dengan pria tua itu tadi siang.
Buk buk buk bukkk
Hah hah hah
"sial*n"
Maki pria itu sambil menyisir rambut sebahunya yang penuh keringat ke belakang sambil mendongak dengan napas ngos ngosan.
"pulanglah besok"
Rael mengepalkan tangannya melihat punggung lelaki tua yang memberi perintah padanya.
"kau tau apa tugas mu kan?"
Ucapnya lagi sambil berbalik melihat anak angkatnya, lebih tepat, anj*ng setianya.
ia tersenyum sinis melihat reaksi anak kesayangannya yang seakan ingin segera membunuhnya.
" orang tua mu pasti bangga jika kamu membalas dendam untuk mereka, Rael"
Rael mendekat dan hendak melayangkan tinjunya.
Bukk
Ia tersungkur saat pengawal pria itu memukul nya dengan tongkat.
"dasar iblis, aku pasti akan membu**hmu sial*n"
Teriak Rael, lalu ia di kembali di pukul lagi dan lagi, seperti yang sering ia dapatkan selama bertahun tahun.
"tuan muda"
Rael menoleh pada seorang wanita cantik yang sedang menundukkan kepalanya sopan.
"saat nya bersiap untuk berangkat" ucap nya lagi
Rael tidak menjawab apapun, ia berjalan melewati wanita yang bernama jenie itu begitu saja.
\*\*\*
"apaaa"
Alana memutar bola mata nya malas, sama dengan reaksi Amanda.
Robby dan Greta juga terkejut saat ia mengatakan akan memperkenalkan diri pada karyawan dan publik, Dia juga akan pergi ke kantor dengan normal.
"Kalian mengerti kan?" tanya Alana.
"tidak bos" jawab mereka bersamaan.
Alana memejamkan matanya menahan untuk tidak mengatakan 'dasar bod*h'
"kumpulkan semua karyawan besok jam 10 pagi, dan siapkan kantor untuk saya, mengerti bapak Robby dan ibu Greta"
Jelas Alana dengan bahasa formal.
"siap bos"
Jawab keduanya sembil meletakkan tangan di kening, hormat.
Alana tertawa kecil melihat dua orang yang sudah berjuang di perusahaan bersamanya dari nol, dari saat ALEAZ hanya butik kecil.
setelah selesai berdiskusi dengan dua orang kepercayaan nya, Alana keluar dari ruang kerja, ia berhenti di depan meja yang menempatkan beberapa photo.
Photo ia dengan ayahnya, dia dengan om jayden di restoran, dia dan farrez saat ulang tahunnya yang ke 10, photo mereka berempat saat farrez lulus SD, dan photo ibunya.
Alana berjalan ke arah jendela sambil tersenyum lalu membukanya, matanya terpejam saat angin segar meniup kulit wajahnya.
ia membuka mata melihat sekeliling, kompleks rumah rumah mewah, orang orang di sini punya kesibukan masing masing, tidak saling mengenal, dan jarang bertemu secara kebetulan.
dia bahkan tidak tau persis siapa tetangga di seberang jalan sana.
Diantara semua rumah, hanya rumahnya yang paling kecil, Rumah yang ayah beli untuknya, entah kapan dan untuk apa ayahnya membeli rumah ini, tapi setelah ayahnya meninggal.
Rumah, butik, dan banyak lagi aset lain semua di serahkan padanya, dan ia baru menyadari berapa banyak kekayaan yang ayahnya miliki.
Alana menegakkan badannya saat pintu balkon rumah di seberang jalan terbuka, dan seorang pria dengan kaos putih dan celana selutut berjalan keluar dan berdiri dengan tangan di letakkan di pinggiran balkon, dan dia melambai ke arah Alana untuk menyapa.
Brakk
Alana dengan cepat menutup jendela, untung kacanya tidak pecah karena di banting terlalu keras.
'sejak kapan dia tinggal di sana'
Alana bertanya tanya dalam hati
