NovelToon NovelToon
I Love You Bu Guru

I Love You Bu Guru

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Berondong / Cintamanis / Beda Usia
Popularitas:58.3k
Nilai: 5
Nama Author: HANA ADACHI

Kapan lagi baca novel bisa dapat hadiah?
Mampir yuk gaes, baca novelnya dan menangkan hadiah menarik dari Author 🥰
-------------------
"Aku akan mendapatkan peringkat satu pada ujian besok, Bu. Tapi syaratnya, Bu Anja harus berkencan denganku."

Anja adalah seorang guru SMA cantik yang masih jomblo meski usianya sudah hampir 30 tahun. Hidupnya yang biasa-biasa saja berubah saat ia bertemu kembali dengan Nathan, mantan muridnya dulu. Tak disangka, Nathan malah mengungkapkan cinta pada Anja!

Bagaimana kelanjutan kisah antara mantan murid dan guru itu? Akankah perbedaan usia di antara keduanya menghalangi cinta mereka? Ikuti kisah mereka di sini!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon HANA ADACHI, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

29. Sayang?

Nathan masih berada di ruang rapat, meskipun jam dinding sudah menunjukkan pukul setengah tiga siang. Tekadnya untuk menjadikan Hi-Tech sebagai perusahaan bertaraf internasional membuat banyak hal harus dibahas dengan para karyawan. Rapat yang seharusnya singkat kini berlangsung jauh lebih lama dari yang diperkirakan. Tumpukan berkas di hadapannya seakan tak ada habisnya, dan Nathan belum sempat makan siang.

Perutnya mulai berbunyi pelan, namun Nathan mengabaikannya. Fokusnya sepenuhnya tertuju pada laporan keuangan dan proyeksi pertumbuhan perusahaan.

"Pak," Dengan hati-hati, Pak Darwis mendekati Nathan. "Mungkin kita bisa istirahat sebentar? Para karyawan belum makan siang Pak,"

Nathan mengangkat kepalanya dari laptop, memandang semua orang di ruangan. Wajah-wajah lelah dan pucat para karyawan tampak jelas, beberapa di antaranya mengusap dahi dan berusaha tetap fokus.

"Astaga, saya tak sadar. Sudah jam berapa ini?" gumamnya sambil melirik jam tangan. Matanya terbelalak saat menyadari kalau waktu menjemput Anja sudah lewat. Nathan segera bangkit dari kursinya, menimbulkan suara keras yang membuat semua orang yang ada di ruangan itu terkejut.

"Kita akhiri rapat hari ini!" seru Nathan tergesa-gesa. "Pak Darwis, ajak semua karyawan makan siang di restoran mahal. Kirim tagihannya ke saya!" ucapnya sambil bergegas keluar ruangan. Para karyawan saling bertukar pandang, heran melihat wajah bos mereka yang terlihat panik.

Saat tiba di parkiran, Nathan baru menyadari bahwa mobilnya tidak ada di sana

"Astaga, Andi belum balik juga? Aish, dasar tak bisa diandalkan," Nathan mengomel sambil menekan nomor telepon Pak Darwis. "Pak, tolong antarkan kunci mobil Anda ke bawah. Saya butuh sekarang," katanya singkat.

Tak lama setelah menutup telepon, Nathan segera menelepon Anja. Perasaan gugup mulai merayapi pikirannya. Bu Anja pasti sedang menungguku, kan?

Tak menunggu lama, telepon tersambung. Suara Anja langsung terdengar jelas dari seberang sana.

"Sayang, kamu bisa jemput aku kesini sekarang?"

Nathan membeku sejenak. Apa? sayang? Nggak salah denger, nih? Bu Anja manggil aku sayang?

"Eng, sayang?" terdengar suara ragu-ragu Anja. "Kamu jemput aku ya, please..."

Suara memohon Anja membuat Nathan tersadar. "Aku jemput kamu sekarang!"

...----------------...

Oke, mari kita telaah bersama-sama. Sebenarnya, dalam situasi apa sampai Anja memanggil Nathan dengan sebutan 'sayang'?

Kita kembali ke satu jam yang lalu, saat Anja sedang dipaksa oleh Bu Eni untuk bertemu dengan Broto.

"Bu, saya beneran nggak mau Bu, saya nggak suka sama Pak Broto," Anja memohon-mohon. "Iya, saya jujur deh. Saya memang blokir nomor Pak Broto karena ngerasa risih,"

"Udah, nggak apa-apa Bu Anja, saya maafin kok," Bu Eni berkata sok bijak. Padahal, siapa pula yang meminta maaf padanya? Wanita itu masih terus memaksa Anja menaiki motornya, dan membawanya ke sebuah restoran.

Selama itu, Bu Eni tak melepaskan tangan Anja sama sekali, seolah tak membiarkannya kabur. Anja hanya bisa pasrah dan mengikuti di belakangnya.

"Broto!" Bu Eni tampak melambaikan tangannya pada seseorang. Masih sambil menarik Anja, ia bergegas menuju salah satu meja. Sementara itu, Anja tetap bersembunyi di belakang Bu Eni.

"Mbak Eni!" pria bernama Broto itu memeluk Bu Eni seperti seorang teman lama. Tak lupa saling cium pipi kanan dan kiri.

"Apa kabar? Ya ampun, sekarang kamu makin ganteng aja!" puji Bu Eni.

"Mbak Eni juga, kelihatan tambah awet muda!" seru pria itu. Suaranya terdengar seperti bapak-bapak paruh baya.

Ya Tuhan, selamatkanlah aku, doa Anja di dalam hati. Dia saat ini bahkan masih bersembunyi di belakang Bu Eni, belum siap mental untuk melihat Broto secara langsung.

Apa aku kabur aja ya? Batin Anja.

"Itu siapa, Mbak?" Terlambat, karena Broto sudah menunjuk ke arah Anja.

"Oh, ini!" Bu Eni menarik tangan Anja kuat-kuat dan memaksanya keluar dari persembunyian. "Ini yang namanya Anja!"

Anja menarik napas panjang, saat ini dirinya merasa kesal bukan main. Dengan takut-takut, ia melihat ke arah Broto. Saat akhirnya sosok pria berperut buncit itu terlihat jelas, Anja merasa lututnya lemas.

Padahal fotonya sudah separah itu, tapi aslinya jauh lebih parah lagi?!

"Oh, ini yang namanya dek Anja?" Broto mendekati Anja sambil mengulurkan tangannya. "Ini aku, Bang Broto dek,"

Anja bergidik ngeri saat Broto tersenyum dan memperlihatkan gigi emasnya. Lalu dengan setengah memaksa, Broto meraih tangan Anja dan mencium punggung tangannya.

Hiiii! Anja bergidik. Aku harus mandi kembang tujuh rupa habis ini!

"Kenalannya jangan sambil berdiri dong," Bu Eni terlihat antusias, ia menarik tangan Anja dan memaksa gadis itu duduk di sebelah Broto. "Nah, duduk di sini,"

Anja benar-benar merasa tak nyaman. Sebisa mungkin, ia menjaga jarak dari laki-laki itu.

"Nah, kan kalian sudah ketemu nih. Sekarang saatnya Mbak Eni pulang. Semoga sukses ya," Bu Eni menepuk punggung Anja, seolah memberikan semangat, lalu bangkit dari kursinya.

"Loh, Bu Eni mau kemana? Saya ikut!" Anja ingin menyusul Bu Eni, sayangnya tangannya sudah ditahan oleh Broto.

"Mau kemana sih, adek cantik? Sini ngobrol sama abang dulu,"

Abang apanya? Kamu lebih cocok dipanggil Pakde!

"Eh, maaf Pak, saya mau pulang, soalnya saya capek baru pulang kerja," Anja berusaha berkata sesopan mungkin. Ia merasa tak enak hati kalau memaki-maki pria itu di tempat umum.

"Nah, makanya, karena baru pulang kerja, kamu pasti laper kan? Ayo makan dulu sama abang," Broto sudah bersiap merangkulkan tangannya pada pinggang Anja, tapi Anja buru-buru menghindar.

"Maaf Pak, saya mau pulang aja,"

"Kok Pak, sih? Panggil Abang aja dek," Broto berkata sambil mengelus-elus punggung tangan Anja.

"Tau nggak dek, kali pertama aku melihat fotomu, aku sudah jatuh cinta," Broto berkata dengan nada merayu yang membuat bulu kuduk Anja merinding. "Makanya aku minta nomormu sama Mbak Eni. Tapi kamu malah cuekin aku,"

Broto semakin mendekatkan tubuhnya pada Anja, dan Anja reflek menjauh. Ia menoleh ke kanan kiri, tapi restoran itu tampak sepi. Hanya terdapat seorang pelayan wanita bertubuh gempal yang asyik bermain hape.

"Jadi gimana dek? Kamu udah siap belum abang nikahin? Nggak usah pake pesta-pesta dek, kalau bisa nikah siri aja biar cepet," Wajah Broto semakin mendekat, dan Anja bisa merasakan tatapan kurang ajar lelaki itu pada tubuhnya.

"Pak, jangan kurang ajar ya!" teriak Anja sambil menepis tangan Broto.

"Alah, nggak usah jual mahal lah Dek!" ujar Broto kesal. "Kamu itu perawan tua yang nggak laku-laku, masih bagus ada Abang yang suka sama kamu!"

"Jangan sembarangan bicara ya Pak, saya udah punya pacar!"

"Oh ya?" Broto tampak tidak percaya dengan ucapan Anja. "Kamu pasti cuma bohongin Abang kan dek. Abang nggak percaya kamu udah punya pacar. Wong Mbak Eni aja bilang kalau kamu jomblo,"

"Itu karena saya merahasiakan hubungan kami!" Anja beralasan. "Kalau perlu, saya bisa telepon pacar saya untuk datang kesini sekarang juga!"

"Ya udah, telepon aja!" tantang Broto. "Biar kita buktikan kamu bohong apa nggak,"

Anja langsung berkeringat dingin. Otaknya seketika berputar dengan cepat. Kira-kira, siapa laki-laki yang bisa ia hubungi sekarang? Anja sempat kepikiran untuk menelpon Arka, tapi ia ingat adiknya itu sedang kuliah di luar kota. Mustahil untuk menyuruhnya menjemput kesini sekarang.

Duh, gimana nih?

Di saat-saat genting, ponsel Anja berbunyi. Nama Nathan muncul di layar. Tanpa pikir panjang, Anja langsung mengangkat telepon itu.

"Sayang, kamu bisa jemput aku kesini sekarang?"

...****************...

...Para pembaca tercintah, Author mau kasih kabar bahagia!...

...Alhamdulillah, novel kesayangan kita terpilih sebagai 20 bab Terbaik!...

...Yeayyy!🥳🥳🥳...

...Tentunya, hal ini tidak lepas dari dukungan para pembaca sekalian yang sudah membaca dan mendukung Author selama ini....

...Mari kita kawal Nathan dan Anja terpilih sebagai 40 dan 80 bab Ter-Baik!...

...Aamiin!...

...Oh, ya, jangan lupa, besok pengumuman kuis loh....

...Jangan lupa pantengin terus Novel I Love You Bu Guru, ya!...

...Love You All❤...

1
Dizzah Afkar
gk sabar q nunggu Anja patah hatiii,,,
anjaaa kamu itu jangan mau ditindas cindiiiiii,,,😠😤
Miko Celsy exs mika saja
mlah tmbah gak sk nti nathan sm km cindy
Sarah Yuniani
semoga nanti Nathan nggak salah paham ...
aduhh kayaknya ruwett ya 😂 apalagi kalo tau Anja sempet ngomong ke Cindy buat ngerebut Nathan dari Anja .. apa gak shocking soda tuh si Nathan
VALLENDA: /Hey/
total 1 replies
SAL💞🇲🇾
masih menunggu selanjutnya ❤️
VALLENDA: terimakasih 🥰
total 1 replies
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
duh jadi degdegan takut Anja suka si laci Axcel😅
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐: itu laci Excel 😁
VALLENDA: laci siapa? 😅
total 2 replies
VALLENDA
Assalamu'alaikum, selamat membaca bab 60. Wah, pebinor dan pelakor bersatu nih😝
VALLENDA: author nya masih banyak tugas akak. diusahain sehari satu/dua dulu ya🙏😓
Sarah Yuniani: waalaikumussalam kakakk .. update nya langsung lima bab dong kak ☺️hehehehh ... semangat teruss kakak
total 2 replies
Dewi @@@♥️♥️
cindy caramu terlalu kampungan , menunjukan siapa kamu sebenarnya ,,dari awal kamu gak percaya diri bahwa Nathan akan berhasil berpaling ke kamu,,sampai kamu menghalalkan segala cara
VALLENDA: /Proud/
total 1 replies
Miko Celsy exs mika saja
jgn2 bpknya sdh tau nih....
VALLENDA: jangan-jangan
total 1 replies
Zayyin Arini Riza
Sudah lah Bu Anja, nyerah aja nyerah.. pasti malah enak...
VALLENDA: kalau ada yang susah, kenapa harus yang mudah wkwk
total 1 replies
Dewi @@@♥️♥️
jangan² bapak tadi udah lihat Anja dan Nathan pelukan nih,,lanjut Thor makin seru nih
VALLENDA: tungguin ya kak
total 1 replies
Siti Nina
Lanjut kak makin seru cerita nya 👍👍👍 klw bisa tiap hari dong up nya 😊
VALLENDA: siap akak
total 1 replies
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
ah Anja kapan kamu sadarnya sih 🥹🥹🥹
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐: 😅😅😅😅😅
VALLENDA: nanti kalau Author menghendaki 🤭
total 2 replies
SAL💞🇲🇾
masih menunggu selanjutnya ❤️
pisces
gak suka sikap anja, klo mmg gak mau ya udah jujur ma nathan jgn malah cari perkara baru, ntarklo nathan dah bnr2 ilang, nangiiiissss, nyeseeellll, basi
DIAN DEWI
Aahh sebel sama sikap Anja, bisa²nya mau di suruh kencan buta🥲
Siti Nina
paling males lagi seru"nya baca eh,,,malah Bersambung
Siti Nina
ya ampun gemesss banget sama nathan,,,jdi ngakak baca nya jadi bayangin mukanya cindy 😀
Siti Nina
oke banget 👍👍👍
Myra Myra
hrp sgt nathan tahu LPS tu buat anja.... terikat Ngan nathan Ae Thor...
VALLENDA: 🤗🤗🤗🤗🤗
total 1 replies
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
jangan pergi menemui laki² lain Anja..kasihan Nathan
VALLENDA: /Awkward/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!