NovelToon NovelToon
Istri Amnesia Tuan G

Istri Amnesia Tuan G

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Pengganti / Beda Usia / Wanita Karir / Romansa / Penyesalan Suami
Popularitas:5.8k
Nilai: 5
Nama Author: Joy Jasmine

Awalnya Elodie adalah ibu rumah tangga biasa. Istri yang penurut dan ibu yang penuh kasih. Namun sebuah kecelakaan mengubah segalanya.

Sikap dan Perilaku wanita itu berubah 180 derajat. Melupakan segala cinta untuk sang suami dan putra semata wayangnya. Mulai membangkang, berperilaku sesuka hati seingatnya di saat 19 tahun. Namun justru itu memberi warna baru, membuat Grayson menyadari betapa penting istri yang diremehkannya selama ini.

"Mommy."

"Nak, aku bukan mommy kamu."

"Elodie Estelle."

"Grayson Grassel, ayo kita bercerai!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Joy Jasmine, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 9 ~ Proyek Satu Berhasil

Sepeninggal Clara, Elodie jadi memikirkan perkataan sahabatnya itu. Ia jadi ragu, apa segitu cintanya dia pada pria tua menyebalkan si Grayson Grassel? Wanita itu mengacak rambutnya, ia bingung dan was-was sekarang. Karena jika nanti sudah terlanjur, maka menyesal pun tiada guna.

Ia kemudian meraih ponsel, lalu mencari akun wanita yang berfoto bersama anak yang katanya putra yang sangat ia sayangi itu. Hingga terpampang lah wajah seorang wanita cantik bersama seorang anak lelaki tampan.

Tidak ada caption yang berarti, Freya hanya menambahkan emoji love yang menuai beberapa ribu komentar. Merasa penasaran, Elodie membukanya. Namun baru membaca beberapa komentar, rasanya hatinya sudah kepanasan.

"Mirip? Mirip dari mana? Jelas sekali dia lebih mirip denganku."

"Anak? Walau aku tidak ingat, katanya dia anakku. Bagaimana mungkin jadi anak orang lain?" Elodie mendengus, ia tak mau baca lagi. Tapi di saat keluar dari kolom komentar, foto sang putra yang tengah tersenyum senang kini terpampang lagi.

"Cih, kemarin saja masih marah-marah teriak-teriak dan bilang kalau dia putraku. Sekarang sepertinya hidupnya baik-baik saja saat aku tidak ada," gumam wanita itu dengan kesal.

"Jangan bilang benar kalau pria tua menyebalkan itu selingkuh. Secara aku sudah pergi dua hari, tapi tidak ada yang datang mencari." Elodie merasakan hatinya sesak, napasnya turun naik karena overthinking sendiri.

Sekali lagi ia melihat wajah tersenyum sang putra, lalu tidak tahan membanting ponselnya ke atas meja. Tetapi sedetik kemudian ia kembali meraih ponsel satu-satunya dengan cepat.

"Tidak ada yang lecet kan?" gumamnya sembari membolak-balik ponsel dengan sedikit menyesal.

.

.

.

Sementara di tempat lain, seorang anak yang tengah dilihat fotonya itu saat ini sedang minum di dapur. Anak itu cukup kesal karena sudah minum dua gelas air, cegukannya masih belum menghilang. "Siapa sih yang rindu sama aku?" gerutunya namun dalam sekejap ada senyum yang terpampang di wajahnya saat mengingat sesuatu.

"Mommy kah? Apa proyek aku sukses besar?"

Ia berhenti minum, kalau mommynya yang rindu maka akan ia biarkan saja. Anak itu tersenyum-senyum lagi sebelum melihat sepiring ayam goreng dengan warna hitam.

...

"Cedric, kamu di sini? Bibi mencarimu kemana-mana dari tadi." Freya masuk ke dalam dapur sambil membawa handuk. Wanita itu berniat menyuruh Cedric mandi karena hari sudah beranjak malam.

"Ada apa Bibi mencariku?" tanya Cedric dengan mulut penuh. Freya mengernyit sebelum melihat ayam goreng buatannya yang tinggal setengah.

"Kamu makan ini?" tanya Freya kaget.

Cedric tersenyum. "Iya, Bibi kan sudah susah-susah buatin ini. Selain itu daddy mengajarkan jangan buang-buang makanan. Ini sudah sisa setengah, Bibi yang habisin, ya!"

Freya menelan ludah kasar. "Emangnya enak?" tanya wanita itu saat melihat Cedric yang terlihat lahap.

Anak itu mengangguk dengan wajah meyakinkan. "Enak kok, walau sedikit kelewat matang. Bibi coba makan saja, masa Bibi yang memasak, Bibi tidak makan."

Freya tersenyum lebar. Benarkah enak? Sudah ia duga, hasil buatan tangannya tidak mungkin gagal. "Bibi senang kalau kamu suka. Nanti akan Bibi buatkan lagi."

Cedric menggeleng dengan cepat, namun anak itu segera tersenyum lagi saat Freya menatapnya penuh tanya. "Tidak perlu Bibi, aku sudah kenyang. Ini setengahnya Bibi yang habiskan saja, ya. Tadi Bibi mencariku karena ingin menyuruh mandi kan? Aku akan pergi mandi dulu, Bibi makan saja."

Freya yang ditinggal sendiri menatap ayam goreng itu dengan tidak yakin. Namun wanita itu juga penasaran. "Sungguh enak kah?" gumamnya sembari mengambil sepotong yang menurutnya paling tidak gosong.

Wanita itu menggigit dengan ragu, lalu terbatuk-batuk setelahnya. "Uhuk, uhuk, uhuk. Enak apanya?" sungutnya dengan kesal.

Ia hendak membuang sisanya, namun saat mengingat ada CCTV yang terpasang ia urung.

"Daddy mengajarkan jangan buang-buang makanan." Teringat perkataan Cedric, Freya menelan ludah kasar.

"Masa harus dimakan?" gumamnya sembari mulai mengigit lagi. Ia melirik CCTV, lalu kembali menggigit dengan enggan. Cedric sendiri yang baru keluar dari dapur merogoh roti di dalam kocek celananya. Anak itu melahap dan lanjut berjalan dengan senyum yang tidak luntur.

Sementara di tempat lain, asisten Al tertawa terbahak-bahak saat melihat ekspresi Freya yang seperti menahan muntah. Pria itu begitu menikmati penderitaan orang lain sampai tidak sadar Gray menatapnya dengan tajam.

"Aku menyuruhmu mengawasi apakah dia menyakiti Cedric, bukan fokus padanya!" tegur Gray, namun Al masih tidak bisa menghentikan tawa.

"Tuan, Anda tidak melihat saja ekspresinya. Aku benar-benar tidak menyangka tuan muda akan mengerjainya sampai seperti itu, hahaha."

Gray tidak memberikan ekspresi, sebaliknya kembali mengingatkan. "Minta mereka terus awasi. Tapi jangan sampai ketahuan! Biarkan saja anak itu bermain dulu," titahnya yang langsung dilaksanakan sang asisten.

Pria itu kembali fokus pada tumpukan dokumen yang masih harus ia periksa setelah sang asisten menjawab. Ia memang tidak pulang ke rumah utama, tapi bukan berarti tidak pulang juga. Pria itu memutuskan bermalam di paviliun belakang rumah utamanya.

Walau ingin membiarkan sang anak bermain, tapi ia juga tidak lepas pengawasan. Sama seperti Elodie yang tentu ada orang yang ia suruh untuk mengawasi.

.

.

.

"Cedric, kenapa daddy kamu belum pulang? Bukankah sudah jam pulang kerja?" Freya yang baru menghabiskan ayam goreng gosongnya itu menghampiri Cedric yang sedang bermain di kamar.

Cedric menatap Freya seakan merasa bersalah. "Oh iya, aku lupa memberi tahu Bibi. Daddy tadi kirim pesan kalau ada dinas ke luar kota. Jadi mungkin malam ini dan beberapa hari ke depan tidak pulang."

Freya mengerutkan alis, ia yang setengah hari ini sibuk dan menunggu dengan sabar akhirnya tidak mendapat hasil apa pun? "Grayson tidak pulang?" tanya wanita itu spontan.

"Iya, jadi daddy titip salam dan akan sangat berterima kasih kalau Bibi mau menemaniku sampai dia pulang."

"Oh, begitukah?" Cedric mengangguk sembari tersenyum.

Freya berpikir sejenak karena sebenarnya ia enggan. Tapi karena Gray yang meminta maka apa pun akan ia berikan. Hingga begitulah terciptanya beberapa hari yang bagai neraka bagi Freya. Wanita itu menutup matanya dengan kesal saat mendengar teriakan anak lelaki yang ingin sekali ia cekik itu.

"Bibi, kaos kakiku hilang!"

"Bibi, tolong cucikan bajuku!"

"Bibi, buku gambar aku di mana?"

"Bibi, belikan aku mainan ini!"

"Bibi, piring kotornya banyak sekali."

"Bibi, aku mau makan ini."

"Bibi, Bibi, Bibi."

Mendadak Freya jadi sangat membenci panggilan itu.

"Bibiii."

Freya yang tengah membersihkan kamar anak itu lelaki itu menggeram kesal. Ia berjalan ke arah kamar mandi, lalu menarik napas dalam agar emosinya sedikit mereda.

"Ya, Cedric. Ada apa?"

"Bibi, bisakah kau bantu aku?"

"Ya, tentu saja. Kamu mau apa, Sayang? Handuk? Pakaian?"

"Tidak Bibi. Tolong bantu aku cebok, aku tidak bisa melakukannya sendiri."

"Apa? Cebok? Maksudnya aku yang membantumu?"

...

Freya mengusap tangannya dengan kasar. Wanita itu bahkan sudah menghabiskan sebotol sabun namun rasanya bau ditangannya masih terngiang-ngiang.

"Tidak! Aku benar-benar tidak tahan lagi." Freya menggeram, wanita itu langsung mengemasi barang-barangnya. Ia akan pergi, tidak mau menunggu lagi sampai Gray pulang.

"Bibi, kau mau kemana?" tanya Cedric yang berlari menghampirinya. Freya memejamkan mata, lalu memaksakan senyum saat menoleh pada anak itu.

"Cedric, bibi ada kerjaan mendadak. Jadi tidak bisa menemanimu lagi, kamu ditemani paman Sam saja ya."

Cedric mendesah kecewa. "Ya, padahal aku sangat menyukai Bibi. Bibi sering-sering berkunjung ya."

"Ya, tentu saja." Freya bahkan sampai menggertakkan giginya saat berkata seperti itu.

"Lihat saja, setelah mendapatkan Grayson. Kau yang akan ku tendang setelah mommymu yang tidak berguna itu."

Cedric tersenyum senang saat Freya keluar dari rumahnya. "Mau menggantikan mommyku? Dalam mimpimu saja!"

Ia lalu mengambil ponsel, mengetik pesan untuk sang ayah.

"Daddy, kau sudah boleh pulang!"

"Proyek satu berhasil. Tapi proyek dua belum. Apa aku harus lakukan rencana cadangan?"

.

.

.

1
Intan Noer
uwaaahhh akhirnya si kakak dah dtgg
sbnarnya apa sih alasannya El kawin SM lakik model dajall itu
kyknya ada sngkut pautnya SM tmennya si El deh
trus si mertua ada dendam apa sama El ya smpai benci gitu
ksihan si el
Intan Noer
kayaknya si grayyyyyy
emang siapa lagi yg pkai kekerasan dn TDK pyk pri kemanusiaan 😤🙄😒🤬😡😠🤭🤭
Intan Noer: 🤭🤭🤭🤭🤭
Joey: Gray suami lucknut 😒🤭
total 2 replies
Diah Al Khalifi
grazy up 🙏🙏
Intan Noer
lah tu nenek peot punya dendam apa sama El Smpai benci pkai banget
Nur
pasti surat cerai /Smile/
Joey: 🤫🤭🤭🤭🤭🤭
total 1 replies
Intan Noer
lanjutkan el
Anita Rahayu
mudik ell 3 bulan cukuplah
Diah Al Khalifi
sekali2 kasih pelajaran
jgn mau d rendahkan muku🙄
Joey: Go, Elli!
total 1 replies
Diah Al Khalifi
grazy up dong Thor 🙏
Intan Noer
tp kak kurang tegas baget klau mau tu ulat bulu menyingkir di ancam kek, lah ini mlh dia yg msuk perangkap si jalang.
Joey: Gray emang buat gregettt😠
total 1 replies
Intan Noer
Buat pisah aja Thor tp anaknya ikut mommy nya
punya Daddy g ada pendiriannya
Joey: Tambah lagi julukan Gray

Pria : tua, menyebalkan, tukang bohong, gak ada pendirian😭
total 1 replies
Dina Fajar Pramesti Wulan
jangan Thor
tp buat gray kalang kabut biar nyaho😁🤭
ViVaVen: betullllll...enak ja ngabaikan istri selama pernikahan
Joey: Request diterima🤭😂
total 2 replies
Rina Yuli
udah bener itu jangan dianggap lagi si gray itu
ViVaVen: tinggalin ja lah
Joey: Nanti ditinggalin, biar tau rasa🤭😂😂
total 2 replies
Joey
Terima kasih yang sudah berkenan mampir di cerita aku❤️❤️❤️
Manda
Oke
Joey: Terima kasih ⭐ 5 nya ❤️
total 1 replies
ViVaVen
hahhahahahah kena serangan jantung terus si gray
Joey: Nanti2 lebih lagi kak😂😂
total 1 replies
ViVaVen
hahhahahaha seru nih
Joey: Siapp
ViVaVen: oke Thor. jgan lama2 up nya ya Thor /Heart/
total 3 replies
Retno Isma
thor yg fake antagonis s2 ko kayak gantung sih?? ga dilanjutin LG?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!