NovelToon NovelToon
Love Delayed Mas Santri

Love Delayed Mas Santri

Status: sedang berlangsung
Genre:Lari dari Pernikahan / Konflik etika / Pemain Terhebat / Romansa / Kontras Takdir / Enemy to Lovers
Popularitas:8k
Nilai: 5
Nama Author: Lina Handayani

Sekuel Sincere Love My Husband.

"Jika mubtada saja membutuhkan khobar untuk membuat sebuah kalimat, maka Azura juga membutuhkan A Mahen untuk dijadikan imam dunia akhirat," ucap Azura dengan senyuman manis di bibirnya.

"Belajar dulu yang bener! Baru bisa menikah," cetus Mahen dengan wajah datar tanpa ekspresi.

Patah hati mampu membuat seorang laki-laki berparas tampan rupawan itu kehilangan jati dirinya. Mahendra Dirgantara dihadapkan dengan kenyataan, jika dirinya dikhianati dan dibuat patah hati oleh seorang wanita yang dicintainya.

Perginya Rima di dalam hidupnya, seakan membuat Mahendra hancur, sampai nekad mengakhiri hidupnya. Namun berhasil dicegah, tetapi laki-laki itu malah menjadi berubah drastis. Cuek, dingin, menyeramkan. Itulah dirinya sekarang.

Sampai suatu hari, Mahendra dipertemukan dengan seorang wanita cantik di masa kecilnya yang berusaha keras, meluluhkan hati yang sudah terkunci itu.

Akankah Mahen luluh oleh Azura? Atau memilih Rima kembali? Ikuti kisahnya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lina Handayani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

CHAPTER 35 : Tidak Berdaya Lagi

..."Hati adalah sebagian dari jiwa. Jiwa yang nampak baik-baik saja, tentu sangat didukung oleh hati yang tengah berbahagia. Namun, jika hati terluka, jiwa belum tentu sanggup menanggung semuanya."...

...~~~...

Azura terdiam, air matanya jatuh seiringan rasa sakit yang dirasakan olehnya, karena ucapan dari Mahen yang terdengar jelas di telinganya.

"A Mahen bilang Azura egois?" kata Azura dengan menunjuk dirinya sendiri melalui kedua tangannya, seakan memperjelas ucapan dari Mahen.

"Ya, kamu egois Azura! Kamu lebih mementingkan dirimu sendiri, daripada anak kecil yang tengah berjuang di dalam ruangan penuh alat medis itu," ucap Mahen dengan menunjuk ke dalam rumah sakit.

Deg.

Azura nampak tersentuh dengan ucapan dari Mahen, hatinya seakan tersayat-sayat mendengarkan bahwa laki-laki yang dicintainya itu menganggap dirinya egois.

"A--azura hanya ingin pengertian dari A Mahen, bukan berarti Azura enggak perduli dengan anak itu," seru Azura dengan meneteskan air mata.

Mahen tanya tersenyum tipis dengan jawaban dari Azura. "Kamu memerlukan pengertian dariku, tapi kamu sendiri hanya mementingkan diri kamu sendiri, Azura. Bagaimana Mahen bisa mengerti dirimu, jika kamu saja tidak memperdulikan anak kecil yang terluka karena keegoisanmu sendiri?" tuturnya dengan tetapan tak menyangka.

"Ya, Azura paham. Azura salah dan Azura yang membuat anak kecil itu terluka, dan Azura yang salah datang ke kehidupan A Mahen. Azura juga telah salah mencintai orang sempurna seperti A Mahen, sedangkan Azura hanya wanita egois yang tak berarti apa-apa bagi hidup A Mahen," cetus Azura dengan menatap nanar wajah Mahen dan berbalik dari hadapan Mahen.

Mahen terdiam, dia tidak menyangka Azura akan berucap seperti itu di depan umum, di hadapan dirinya dengan air mata yang mengalir di kedua sudut matanya.

"Azura," panggil Mahen dengan menghentikan langkah gadis itu yang mulai menjauh dari dirinya.

Azura berbaik dan menatap wajah Mahen sekilas. "Niat Azura untuk memperbaiki semuanya tenyata percuma, karena kedatangan Azura ke sini pun sudah tidak diinginkan lagi," katanya dengan pergi menjauh dari hadapan Mahen.

Wanita itu berlari dengan kencang dan masuk ke dalam mobilnya, sedangkan Mahen menatap kepergian Azura dengan nanar dan perasaan yang tak menentu.

"Maafkan Mahen, Azura. Mahen sudah salah memahami dirimu," ucap Mahen pelan dan hanya bisa melihat kepergian mobil Azura yang meninggalkan kawasan rumah sakit dengan derai air mata.

Jauh dari tempat Mahen berdiri, ada seorang wanita cantik yang berdiri di balik tembok, menyaksikan perdebatan antara Mahen dan Azura di halaman depan rumah sakit. Dan banyak orang yang menyaksikan saja, tidak ikut campur dengan urusan keduanya.

Rima yang berdiri di balik tembok teras rumah sakit. Ia menyaksikan kemarahan Mahen kepada Azura dan kekecewaan Azura terhadap Mahen. Di mana semua berawal dari dirinya, dan sampai sekarang Rima hanya bisa terdiam saja, dengan kembali menunggu putranya yang tengah diperiksa di dalam.

Mahen dengan ketidak berdayaannya hanya bisa meratapi kesalahannya yang tidak bisa mengontrol emosinya dan sudah membuat hati Azura sakit, serta membuat air mata itu merembas keluar dari kedua kelopak mata indahnya. Dan ia juga sudah gagal menjaga anak kecil yang karena ulahnya, anak itu jadi terluka dan masuk ke dalam rumah sakit.

Mahen tidak ada pilihan lain lagi, ia tetep harus kembali menemani Rima dan melihat kondisi Kenzi. Dengan langkah gontai, Mahen berjalan menelusuri koridor rumah sakit dengan memikirkan Azura yang menangis.

Di sepanjang perjalanan menuju ruangan Kezi dirawat, Mahen nampak murung dan tidak bersemangat lagi. Apalagi setelah mendengar perkataan Azura tadi yang membuatnya terkejut.

Bahkan, sesampainya Mahen di dekat Rima, wanita itu jadi bisa memahami kondisi Mahen sekarang yang tengah kalut oleh pikirannya.

"Mahen, kamu kenapa?" tanya Rima yang seakan tidak tahu soal kejadian tadi, karena tidak ingin Mahen tahu akan dirinya yang mendengar pembicaraannya dengan Azura tadi di luar.

"Enggak papa kok. Bagaimana dengan keadaan Kenzi sekarang?" tanya Mahen dengan mengalihkan pembicaraan, karena tidak ingin membuat Rima jadi ikut penasaran.

"Eemm ... belum ada kabar apa-apa," jawab Rima dengan menatap wajah Mahen yang nampak bersedih.

"Maaf dengan keluarga, Kenzi?" ujar Dokter Aditya yang tiba-tiba saja keluar dari ruangan Kenzi.

Mendengar itu, sontak saja Mahen dan Rima langsung mengalihkan pandangannya kepada Dokter Aditya.

"Iya, Dok saya Ayahnya," ucap Mahen dengan cepat tanpa memperdulikan dirinya yang tengah bersedih.

Mendengar Mahen mengatakan bahwa dia adalah ayahnya Kenzi, seakan membuat Rima terkejut sekaligus senang.

Bibir Rima terangkat, memperlihatkan senyumannya yang manis, karena Mahen telah menganggap Kenzi sebagai putranya.

"Dan saya ibunya, Dok." Rima berucap sembari menatap sekilas kepada Mahen yang terlihat menatapnya juga.

"Baik, kalau begitu. Saya ingin mengatakan bahwa Kenzi, putra kalian harus segara di operasi hari ini, karena kondisinya semakin kritis dan kekurangan darah," ucap Dokter Aditya memberitahukan kabar tentang Kenzi.

"Astaghfirullah, Kenzi. Mahen bagaimana ini?" seru Rima dengan menatap wajah Mahen, berharap laki-laki itu membantunya.

"Lakukan saja yang terbaik untuk Kenzi," sahut Mahen tanpa mempertimbangkan kembali soal biayanya.

"Mahen," ucap Rima pelan yang seakan belum siap, jika harus mengijinkan Kenzi untuk di operasi, karena itu pasti membutuhkan biyaya yang besar dan juga Kenzi masih kecil.

"Sudah, jangan pikiran apapun lagi. Biar aku saja yang mengurus semuanya," ujar Mahen yang mengerti tatapan mata Rima.

Rima langsung tersenyum menatap wajah Mahen. "Terimakasih Mahen," ucapnya dengan begitu tulus.

"Ya sama-sama," jawab Mahen dengan kembali fokus kepada kesehatan Kenzi yang memerlukan bantuan itu.

"Baik, kalau orang tuanya sudah setuju. Tolong tanda tangan di sini," ucap Dokter Aditya dengan memberikan sebuah kertas di atas papan.

"Maaf Dokter, saya hanya teman dari Rima. Biar ibunya saja yang menandatangani surat itu," ujar Mahen dengan menolak untuk menandatangi kertas itu.

"Oh begitu. Baik, Bu Rima tolong tanda tangani surat perizinan ini, dan saya akan mengusahakan yang terbaik untuk putra Ibu," kata Dokter Aditya dengan mengalihkannya kepada Rima.

"Tentu Dokter," sahut Rima dengan segera menandatangani surat itu, tanpa memikirkan apapun lagi karena Mahen bersamanya.

"Terimakasih, saya permisi untuk melakukan tindakan operasi," ucap Dokter Aditya yang berlalu meninggalkan Rima dan Mahen, dengan masuk ke dalam ruangan operasi.

Tidak lama dari itu, Kenzi pun di pindahkan ke ruang operasi, sedangkan Rima hanya bisa menatap putranya dengan mata berkaca-kaca, karena tidak bisa melakukan apapun lagi, kecuali hanya dengan menyerahkannya kepada dokter dan juga berdoa kepada Allah Subhanahu Wata'ala.

"Tenanglah, Rima. Aku ada untuk kamu dan juga Kenzi, semua akan baik-baik saja. Kita berdoa saja kepada Allah untuk kesembuhan Kenzi serta kelancaran operasinya," ucap Mahen dengan menenangkan Rima, walupun dirinya juga tengah dilanda kerisauan.

.

.

.

Mahen semakin dekat dengan Rima, bagaimana dengan Azura ya? Penasaran kan? Tinggalkan dulu like sama komentar kalian yang banyak dulu ya! Jangan sampai ketinggalan loh!

1
🙃 ketik nama 💝🎀🌈🌴
saahhhhhh.....
alhamdulillah.. akhirnya sah juga...
samawa ya buat mahen dn azzura...



lanjut kak.....
semngatttt up terussss.....
Seuntai Kata: Wah selamat atuh ya, semoga lancar ya kak. 🙂
🙃 ketik nama 💝🎀🌈🌴: masih otw kak... 🤭
total 3 replies
🙃 ketik nama 💝🎀🌈🌴
udah gk sbar nunggu azzura dn mahen ijab kobul...
semoga tdak ada episode dmna jibril ber ulah...




lanjutkak semngat...
semngat...
Seuntai Kata: Iya kak gak sabar ya nunggu meraka bahagia. Iya semoga aja ya kak gak ada Jibril yang buat ganggu mulu.
Siap kak, insyaallah aku lanjut besok. Di tunggu kak. 😘😍
total 1 replies
🙃 ketik nama 💝🎀🌈🌴
ayooo.. terima saja azzura... dn menikahlah kalian...

dn untuk jibril.. sdkit demi sdkit sfat aslimu terbongkar sdah...

semoga abinya azzura menerima si mahen...

lanjut kak... semngat...
Seuntai Kata: Siap Kak, makasih loh udah mau nunggu terus. 😊
🙃 ketik nama 💝🎀🌈🌴: ku tunggu up nya kak...
🤭🤭
total 3 replies
🙃 ketik nama 💝🎀🌈🌴
gmna lanjutnnya yaa...
akankah si azura dngn mahen atau jibril.. tapi jibril buat rima saja ya kak.. mahen buat azzura...


lanjut kak ...
semangat....
Seuntai Kata: Hayo gimana ya? Nah kan sama siapa ya? Bingung gak ni kak? Biar gak bingung lanjut baca lagi ya. Emm gimana ya? Bisa iya bisa enggak, tapi busa di pertimbangkan. Kita lihat nanti kak, hehe. 🙂😅
total 1 replies
🙃 ketik nama 💝🎀🌈🌴
duch... kasihan bnget si azura... si mahen kurang tegas juga...
Seuntai Kata: Iya bener itu kak, Mahen nya gak ambil tindakan cepat. 🤧
total 1 replies
🙃 ketik nama 💝🎀🌈🌴
mau donk kak.. doble up..
🙃 ketik nama 💝🎀🌈🌴: amiiinn kak...
semngat
Seuntai Kata: Siap kak, apalagi di semangati begini. Aku semakin semangat. Aaamiin, makasih banyak ya kak. Kakak juga sehat selalu ya 😍😘
total 6 replies
Zieda
up langsung 2 eps dong kkk, nanggung pinisirin bgt
Seuntai Kata: Hehe, sabar ya kak. Besok lagi ya ditunggu, di tahan dulu penasarannya oke? Senang deh dapat komentar kayak gini. Makasih ya kak Zieda. Nanti di bab lainnya komentar lagi ya hehe biar semangat tar bisa dauble up loh. 😍🙂
total 1 replies
Azizah SULAEMAN
cerita yang menarik..
Seuntai Kata: Alhamdulillah, terimakasih kak. 😍🙂
total 1 replies
Riana
semangat update ny
Seuntai Kata: Wah, siap kak. Terimakasih banyak udah kasih ulasan bagus. Semoga betah ya bacanya 😊🙂
total 1 replies
🙃 ketik nama 💝🎀🌈🌴
mampir kakk...
lanjut....
Seuntai Kata: Terimakasih banyak Kak, udah mampir. Semoga suka ya sama ceritanya. Ini sebentar lagi muncul bab barunya.
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!