Diana, gadis 18 tahun, menemukan kebenaran tentang keluarganya yang sebenarnya setelah 18 tahun hidup bersama keluarga angkat. Dengan kalung berlambang keluarga Pradana dan foto keluarga aslinya, Diana berangkat ke kota besar untuk mencari kebenaran.
Di kota, dia bertemu dengan pemuda misterius yang membantunya mencari alamat keluarga Pradana.
Apakah diana akan menemukan keluarganya?dan siapakah pemuda yang sangat baik membantunya,lanjutkan membaca jika ingin tahu kelanjutannya..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yasna alna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 11
Diana keluar dari gedung perkantoran itu. Dia langsung mencari apartemen yang cocok di sekitar kantor melalui aplikasi pencarian properti di ponselnya. Setelah membandingkan beberapa pilihan, dia menemukan satu apartemen yang sesuai dengan kebutuhannya.
Dengan cepat, Diana mendatangi alamat apartemen tersebut. Lokasinya strategis, dekat dengan kantor dan universitas yang akan dia kuliahkan. Dia merasa yakin bahwa ini adalah pilihan yang tepat.
Saat tiba di lokasi, Diana terkesan dengan kebersihan dan kerapian apartemen. Dia langsung menghubungi pemilik untuk melakukan survei dan bernegosiasi harga.
Setelah mencapai kesepakatan harga, Diana memutuskan untuk pindah beberapa hari kemudian. Tubuhnya merasa lelah setelah seharian beraktivitas. Dia memutuskan kembali ke apartemen lamanya untuk beristirahat dan membersihkan diri.
Diana tiba di apartemen lamanya, melepaskan sepatu, dan menjatuhkan diri ke tempat tidur. Dia merasa lega setelah seharian beraktivitas. Setelah beristirahat sejenak, dia bangun untuk mandi dan mempersiapkan diri untuk malam ini.
Esok paginya, Diana akan memulai proses pindahan ke apartemen barunya. Dia merasa bersemangat dengan kehidupan barunya yang akan dimulai.
Axcel kembali ke kantor dan memasuki ruangannya. Dia mencari Diana, tapi tidak menemukannya.
"Dimana Diana?" tanya Axcel pada asistennya.
Asistennya menjawab, "Diana sudah pulang, Pak. Jam kerjanya sudah berakhir."
Axcel melihat jam tangannya, memang sudah lewat jam 5. Dia mengangguk.
.........
Matahari sudah tenggelam, dan ruangan mulai gelap. Diana terbangun dari tidurnya, merasa sedikit bingung.
"Ah, aku ketiduran! Jam berapa sekarang?" Diana mengambil ponselnya dan melihat layar. Jam 18.30. Dia menghela napas lega karena masih ada waktu untuk makan malam dan mempersiapkan diri untuk esok.
.........
Disisi lain Adel sedang memikirkan langkah selanjutnya. Diana yang masih berkeliaran membuatnya merasa terancam.
"Gimana caranya biar diana anak sialan itu mati"
Seketika dia teringat pembicaraan ayahnya. Keluarga Atmaja berniat untuk menjodohkan cucunya dengan anak terakhir keluarga pradana . Dia bisa mendesak sang ayah untuk segera melangsungkan acara itu.
"Dengan begitu aku mempunyai seorang yang lebih berkuasa. Axcel memang ditakdirkan untukku."ucap Adel dengan senyum kemenangan.
Adel keluar dari kamarnya menuju tempat biasanya sang ayah berada. Didepan pintu adel membuka sambil memasukkan kepalanya mengecek keberadaan ayahnya.
Karna mendengar suara dari arah pintu. Sang ayah menoleh metanap anak gadisnya berada diambang pintu.
"Oh adel ada apa sayang?."
"Ayah aku mau tanya soal perjodohan itu? Boleh?."
"Boleh sayang, duduk lah."
"Emmm apa bisa dipercepat ayah?"
Pramono terkekeh.
"Ternyata anak ayah sudah tidak sabar ya?"
Adel mengangguk malu-malu.
"Baik nanti akan ayah bicarakan lagi dengan keluarga Atmaja. Demi kamu sayang." Sambil mengelus lembut kepala Adel.
Misinya berhasil Adel keluar dari ruangan pramono dengan perasaan yang senang.
"Diana... Sebentar lagi kamu akan hancur, salah siapa datang disaat hidupku sudah terlalu nyaman." Gumam adel licik.
"Kamu kenapa del?."
"Kakakk! ngagetin aja deh. Aku barusan dari ruangan ayah ada yang dibicarakan dan ini rahasia." Adel berlari kecil meninggalkan Regas.
"Apa yang kamu rencanakan adel?" Gumam regas. Sebenarna regas merasa janggal dengan kejadian sewaktu Dianna masih disini. Semua terlihat tertata rapi seperti ada yang mengatur tentang pencurian sewaktu itu. Namun dia tidak bisa mencari bukti karna cctv dalam rumah mati total saat itu.
Dua hari kemudian..
Keluarga atmaja mendatangi kediaman pradana. Setelah perencanaan perjodohan itu disetujui baik oleh pihak perempuan. Mereka membicarakan kapan dan dimana akan diadakan pesta pertunangan untuk mengikat kedua belah pihak.
Disini axcel berada duduk disalah satu kursi ruang tamu keluarga pradana. Dengan tenang dia menyimak obrolan sang kakek dengan calon besannya.
Sedangkan Adel berulang kali mencuri pandang ke arah axcel.
"Kamu sebentar lagi akan menjadi milikku axcel" kata adel dalam hati.
Axcel yang ditatap sedemikian rupa merasa risih. Namun masih ia tahan demi menghargai keluarganya.