Jasmin Renata Luis, wanita cantik, mandiri dan tangguh, di usia yang baru 22 tahun, dia sudah terbiasa hidup susah setelah kematian kedua orang tuanya. Membanting tulang setiap harinya demi menghidupi kebutuhannya dan ke tiga anak kembarnya, Rio Putra Luis, Reno Putra Luis, dan si cantik Riana Putri Luis.
Memiliki Triple bagi Jasmin adalah anugrah yang di kirim Tuhan untuknya, Triple sek olah-olah di kirim untuk menjadi pengganti kedua orang tuanya. Dia selalu menikmati semua moment berharga bersama ke tiga buah hatinya setiap hari.
Ya akibat perbuatan yang di lakukan oleh lelaki yang dia sendiri tidak tau itu membuahkan hasil tiga malaikat bayi-bayi kecil yang tak berdosa, yang tumbuh menjadi anak-anak cerdas, suka menolong dan genius. Di tengah-tengah hinaan, cacian yang selalu dia terima karena hamil tanpa seorang suami dan menganggap Jasmi seorang perempuan nakal.
Akan kah triple berhasil mencari keberadaan ayahnya? dan mampukah tripel menyatukan kembali mereka nanti?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dian Puspitasary, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
3. Aktivitas
Riana, sudah siap dengan dress nya berwarna pink, sedangakan saudara kembarnya memakai kemeja berwarna biru dengan celana jins berwarna hitam masing masing sama.
Jasmin, yang melihat anak-anaknya sudah sebar sekarang tak terasa waktu begitu cepat, dia hanya bisa berdoa semoga bisa selalu di samping anak-anaknya terus sampai mereka dewasa nanti. Tapi ada sedikit rasa sedih di dalam hatinya anak-anaknya belum mendapatkan kasih sayang seorang Daddy, bahkan Jasmin sendiri tidak tau seperti apa wajah kandung Daddy, Tripel dan keberadaannya pun Jasmin, tidak tau tiba tiba teriakan keras dan melengking Riana, menyadarkan lamunan Jasmin.
" Mommy, cini cuapin Liana na," Pinta Riana yang pagi ini terlihat lebih manja dari biasanya.
"Dasal manja cekali putli cengeng na mommy ini," Sindir Reno pada Riana sang adek perempuan dengan nada mengejeknya.
" Bialin, dali pada leno bau acem, dan badan na gemblot na banak lemak na hweeeee," Ejek Riana menjulurkan lidahnya pada Reno.
Sedangkan Reno, menatap tajam saudaranya, lalu dia melanjutkan makannya dengan diam pura-pura tidak mendengar ucapan Riana, yang membuatnya sebel. Sedangkan Abang Rio, terlihat cuek bodo amat dengan kelakuan adik-adiknya itu, dia lebih memilih diam dan makan agar cepet selesai agar bisa melanjutkan pekerjaannya.
Sedangkan Jasmin, yang baru tiba dan sudah rapi dengan baju kantornya itu. Baru di tinggal sebentar ganti baju Jasmin sudah mendengar keributan dan teriakan lagi dan lagi dari meja makannya dia hanya bisa menekan kesabarannya dan emosinya agar tidak terpancing dengan ulang anaknya itu dengan pelan-pelan. Setelah itu barulah dia duduk di sebelah Riana, yang sedang tak bersemangat.
Lalu Jasmin, mengamati anak-anaknya satu persatu hanya Abang Rio, yang bersifat normal dan bisa di andalkan untuk membantunya menjaga dan mengatur adik-adiknya saat dia pulang telat, tapi sifatnya yang pendiam, dingin dan bermulut pedas saat dia sedang marah marah kata Reno dan Riana, itu yang membuat Jasmin heran kenapa dia terlihat berbeda sekali dengan kedua adik-adiknya.
*****
Sampai lah mereka di gedung tinggi tempat Jasmin, selama ini mencari rezeki untuk menghidupi dan membiayai semua kebutuhan dan keperluan Tripel selama ini. Iya hari ini Tripel ikut kerja karena sekolah meraka sedang libur dan Mbak Dina, sedang ada izin ada acara.
"Anak-anak mommy yang cantik dan ganteng, ingat pesen mommy tadi ya ? Nanti tidak boleh nakal tidak boleh mengganggu Tante dan Om yang sedang berkerja ya," Ucap Jasmin pada ketiganya sebelum turun dari mobil.
" Ciap mommy Dasmin " Jawab Tripel dengan kompak dan semangatnya.
" Celamat pagi cemua Liana cyantik cudah datang, "Ucap Riana ketika meraka berempat sudah memasuki gedung kantor.
"selamat pagi juga Riana cantik," Jawab beberapa pegawai kantor yang sudah terbiasa melihat Riana, seperti itu bahkan satu dari mereka ini mencubit pipi gembul Riana karena gemas.
"Dasal denit na tamu Liana ya ? Syok tantik tamu ya, " Sindir Reno dengan nada sewotnya.
" Bialin, dali pada camu endak nggak punya fans ? Toba liat ni Fans na Liana banak banak na, " Ujar Riana dengan mimik wajah sombong dan mengejek Reno.
"Sudah sayang, tadi sudah janji kan sama mommy ? Tidak boleh ribut dan bertengkar harus anteng, "Ucap Jasmin mencoba menghentikan keributan antara Reno dan Riana, lalu segera Jasmin, menggandeng ketiga ke ruangannya .
"Kalian bertiga duduk di sana seperti biasanya ya? Sudah ada mainan kalian juga itu jangan berebut dan jangan ribut itu sudah Mommy, belikan satu-satu. Mommy, mau kerja dulu ya .....? Abang Rio, tolong jaga dan di atur adik-adiknya ya, supaya tidak bertengkar terus," Pinta sang Mommy pada Abang Rio.
" Baik Mommy jawab Abang Rio."
Lalu Jasmin, segera ke mejanya dan mulai mengerjakan pekerjaannya karena nanti siang akan meeting di kantornya dengan salah satu perusahan nomer 1 di dunia. Jadi Jasmin, benar-benar berusaha mempersiapkan dan menyiapkan semuanya dengan baik mungkin agar perusahaan tersebut tidak kecewa dan mau berkerja sama dengan perusahaan Cantika.
" Wah... Wah....wah.... Anak-anak Mama Cantika, di sini rupanya ya ?" Tanya Cantika ketika membuka pintu ruangan Jasmin, saat melihat Tripel ada di dalam.
" Celamat pagi Mama tantik na Leno " Ucap Reno dengan nada genitnya.
" Dasal denit Leno na " Ujar Riana dengan muka sebalnya.
" Selamat pagi juga kesayangan kesayangan Mama Cantika, " Ucapnya setalah di hadapan Tripel dan menciumi pipi mereka kecuali Abang Rio, karena dia paling benci di sentuh selain sang Mommy nya sendiri.
"Meraka libur hari ini Tika ? Maaf, aku lupa bilang sama kamu kalau hari ini bawa Tripel ke kantor .... Mbak Dina, izin libur hari ini soalnya jadi aku harus bawa saja Tripel ikut kerja," Ucap Jasmin pada Cantika.
" Kenapa tidak bilang Mama, sih Jas ? Pasti Mama, senang banget kalau di titipin Tripel," Ujar Cantika, setelah duduk di depan Jasmin.
"Aku nggak enak terus-terusan merepotkan Mama, kamu tahu sendiri kan kelakuan dan kenakalan mereka gimana Tika ? Terutama Reno dan Riana, yang ada-ada saja tingkah dan kelakuannya bikin pusing dan emosi saja, " Jawab Jasmin pada Cantika.
"Mama, tu seneng lo Jas, katanya rumah rame.... Gimana udah siap semua belum apa masih ada yang perlu di benahi lagi buat nanti.........? Aku sedikit takut dan tidak percaya diri Jas, " Ucap Cantika, tak bersemangat pada Jasmin.
"Semuanya sudah siap Tika, pokoknya kita berdua harus semangat dan mempergunakan kesempatan ini sebaik mungkin agar mereka mau bekerja sama dengan perusahaan kita," Jawab Jasmin, mencoba menyakinkan dan menangkan perasaan Cantika.
" Iya kamu bener kita harus semangat tidak boleh pesimis dulu.... Kita berdua akan membuktikan kalau kita bisa mendapatkan kerja sama ini dan mampu," Kata Cantika dengan semangat pada Jasmin.
" Kamu yakin meninggalkan Reno dan Riana di sini Jas ? Kalau aku tidak yakin deh Jas, " Pasti akan ada peperangan Jas lebih baik kita suruh jemput Mama, saja kesini gimana ? Tanya Cantika pada Jasmin.
"Tidak perlu tadi sudah aku nasehati dan meminta Abang Rio, yang anak menangani kenakalan mereka berdua.... Walau pun aku sedikit was-was sih tapi tadi Abang Rio, sudah berjanji bisa mengatasi Adik-adiknya," Jawab Jasmin.
"Sayang Mommy, meeting dulu ya ? Ingat tidak boleh bertengkar sama ribut-ribut dan tidak boleh keluar dari ruangan ini. Semua sudah Mommy, siapkan di sini dan Abang Rio, Mommy, nitip meraka berdua ya nak, " Pintanya pada sang anak pertamanya.
"Ciap Mommy, tantik tita endak nakhal tan Leno na" Ujar Riana mencoba menyakinkan Jasmin.
"Iya Mommy, tita endak nakhal kok, tita akan menulut cama Abang na " Ucap Reno mencoba meyakinkan Jasmin.
Setelah mendapat menganggukkan kepala Abang Rio, lalu Jasmin, berjalan keluar menuju ruang meeting bersama Cantika, selaku atasannya.
****
Tak lama menunggu akhirnya datang juga, setalah pintu di buka oleh Dika, terlihat Direktur dari perusahaan tersebar di dunia memasuki ruang meeting bersama kedua asistennya.
"Selamat di perusahan Jaya Abadi Tuan Bima Prasetyo Wijaya dan Pak Galang serta Bu Anisa..... Perkenalkan saya sebagai pemilihan perusahan Cantika Ayu dan di samping saya assisten saya bernama Jasmin Luis, " Ucap Cantika memperkenalkan diri sebelum meeting di mulai, lalu meraka semua berjaba tangan sebulan duduk di kursinya.
"Silahkan duduk dan minum terlebih dahulu sebelum kita melanjutkan meeting pagi hari ini," Pinta Jasmin dengan senyum manis di wajahnya.
" Terima kasih atas jamuan Bu Cantika dan Bu Jasmin. Kami dari perusahan Wijaya, juga senang bisa berkenalan dengan Anda semoga kedepannya kita bisa berkerja sama, " Ucap Bima setelah meminum kopi nya.
Kenapa wajah Pak Bima, seperti Riana, anak Jasmin ya ? Apa jangan-jangan yang memperkosa Jasmin, dulu adalah Pak Bima, ucap Cantika dalam hati karena ketika melihat Bima, dari dekat bener bener seperti Riana, atau lebih tepatnya Pak Bima, versi perempuan ada di wajah Riana.
Lamunan Cantika, buyar ketika mendengar suara berat Pak Galang, yang menyuruh untuk segera mempresentasikan ide perusahannya.
Segeralah Jasmin, maju kedepan menerangkan ide-ide yang dia buat agar kliennya tertarik dan mau berkerja sama dengan perusahaannya terlihat juga Jasmin, menawarkan keuntungan dalam jangka panjangnya yang membuat semua di ruang meeting tertarik dan puas.
Sedangkan Bima, sendiri dari masuk sampai sekarang dia mencoba mengingat-ingat dimana dia pernah bertemu Jasmin. Sampai-sampai lamunan Bima, buyar saat ada yang memasuki ruangan meetingnya seorang gadis cantik dengan dot nya dan di belakangnya ada seorang anak laki-laki berwajah sama dengan tatapan mata tajam dan aura dingin sama seperti dirinya.
Sedangkan Jasmin dan Cantika, sudah ketakutan meraka berdua berpegang tangan karena apa yang mereka khawatirkan akhirnya terjadi.
"Daddy na Liana itu Abang na liat.... Cudah pulang lupanya daddy na, " Ucap Riana lalu berjalan ke arah Bima, di ikuti Abang Rio.
"Dendong Daddy Liana na mau tidul ..... Mata na cudah belat na endak bica di butak ladi," Ujarnya sambil mengangkat tangan ke arah Bima, meminta di gendong.
"Riana, sudah Abang bilang kan? Jangan kesini ganggu Mommy Jasmin, sedang bekerja, kamu itu selalu meminta aneh-aneh Abang tidak suka Riana !!!! Ayo kita kembali lagi ke ruangan Mommy, saja, " Ucap Abang Rio dengan tegas dan aura dinginnya sampai-sampai yang di ruang meeting ikut tegang.
Astaga meraka berdua, kenapa jadi kembar tiga ?on tidak ini meraka benar-benar mirip dengan Bos Bima, tapi yang perempuan itu benar-benar Bos Bima, versi perempuan ucap Galang dan Anisa dalam hati.
"Sini saya gendong gemoy, lucu sekali kamu nak ......Siapa nama kamu ?" Tanya Bima setalah meletakan Riana di pangkuannya.
"Liana nama na Daddy, dangan calah ya ? Talau itu nama na Abang Lio, " Jawab Riana yang sudah mulai mengantuk dan mencari posisinya.
" Tolong berikan adek saya ke Mommy Jasmin, Tuan saya tidak mengizinkan anda menyentuh adek saya sembarang !!!!" Ucapnya dengan tegas dan aura dingin.
"Tidak apa-apa, sebentar saja biar adekmu tidur lebih lama dulu nanti dia terbangun...."Ucap Bima lalu menatap Rio dan Riana, bergantian kenapa mereka berdua mirip sekali dengan dirinya atau jangan-jangan perempuan itu adalah Jasmin. Sepertinya aku harus mencari tau siap Jasmin, sebenernya untuk saat ini aku pura-pura saja tidak cuek.
"Maaf Tuan Bima dan yang lain anak-anak saya sudah tidak sopan sudah menganggu meeting kita," Ucap Jasmin sambil menunduk antara takut dan sedih.
"Tidak apa-apa Bu Jasmin, namanya juga anak-anak.... Apa lagi anak anda gemoy dan pemberani seperti ini anda saat hebat bisa mendidik mereka berdua... Selamat Bu Cantika proposal dan tawaran kerja sama yang perusahaan anda tawarkan saya terima ...... Selamat datang dan bergabung di perusahan Wijaya Bu Cantika ...... Tolong hari kamis silahkan Bu Cantika dan Bu Jasmin, ke kantor saya untuk melanjutkan pembahasan ini lebih jelas lagi dan tanda tangan antara perusahaan kita, "Ucap Bima panjang lebar pada Cantika.
"Terima kasih Pak Bima, sudah percaya sama perusahaan ini dan mau berkerja sama dengan perusahan saya," Jawab Cantika dengan senyum bahagia di wajahnya lalu melihat Tripel dia yakin ini semua berkat Tripel.
"Maaf, Pak Bima, saya mau ambil anak saya, " Ucap Jasmin setelah berdiri di samping Bima lalu mengangkat Riana.
"Sekali lagi saya minta maaf, Pak ? Saya benar-benar tidak enak gara-gara anak saya baju Pak Bima, jadi kucel dan sedikit kotor, "Ucap Jasmin sebelum meninggalkan ruang meeting sambil menggandeng tangan Rio untuk keluar ruang meeting.
" Tidak apa-apa Bu, Riana, anak yang gemoy dan Abang Rio, anak yang pemberani saya suka, "Ucap Bima yang membuat Galang dan Anisa, yang mendengar tentu saja terkejut sejak kapan Bos mereka bernada lemah lembut, padahal seperti yang mereka tau selama ini kalau Bima, tidak begitu suka di sentuh oleh sembarang orang.
" Bu Cantika, kami semua pamit undur diri dan sampai jumpa hari kamis di perusahaan Wijaya " Ucap Galang mewakili Bosnya.
" Baik Pak, terima kasih atas kesempatannya dan kepercayaan ini, kami akan berusaha memberikan yang terbaik,"Jawab Cantika setelah meraka semua berjaba tangan.
Lalu Bima, segera meninggalkan gedung itu dan menuju ke arah mobilnya bersama Galang sedangkan Anisa, memakai mobil sendiri. Di dalam mobil Bima, masih terbayang-bayang wajah anak-anak Jasmin.
"Galang, apa meraka mirip dengan ku semua menurutmu....?" Tanya Bima pada Galang
"Bukan mirip lagi tapi Bim, tapi kalian tadi seperti kembar 3 ...... Kalau yang perempuan itu benar-benar kamu versi perempuan sedangakan yang cowok semua sifatmu ada di dirinya," Jawab Galang.
"Selidiki semua hari ini Lang !!!! Besok pagi harus sudah di meja saya data Jasmin dan semua informasi nya .... Rahasiakan semuanya dari orang tuaku untuk sementara waktu sampai kita mendapatkan kebenarannya, " Ucapnya pada Galang
"Baik Bos akan segera saya kerjaan," Jawab Galang sambil menyetir.
Semoga suka....selamat membaca 👌🏿
Semoga tidak terjadi apa" sama Jasmin
Lanjut thor ttp semsngat 💪
semangat kak author