NovelToon NovelToon
Your Duplikat

Your Duplikat

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikah Kontrak / Slice of Life
Popularitas:3.9k
Nilai: 5
Nama Author: Nukamah

setelah menjalani setahun pernikahan kontrak olivia dan barra akhirnya berhasil bercerai.
namun tanpa mereka sadari ada satu malam yang telah mereka lupakan bahwa ada suatu momen penting yang telah terjadi yang mengakibatkan kesalahan fatal bagi mereka berdua.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nukamah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 11. Sungguh menyebalkan

Putri ku sayang, alangkah baiknya jikalau ayahmu ada disini, bukannya ibu tidak mengijinkan dia tinggal bersama keluarga kita. Tapi apa kiranya lelaki itu tidak tahu kalau aku telah melahirkan yumi. Apa dia benar-benar menyerah semudah itu. Atau apa karena sudah ada wanita lain disisinya. Aku rasa juga begitu, haruskah aku keluar saja dari perusahaan itu dan melamar ke perusahaan lain, batinnya berkecamuk.

"ya tuhan"

"ibu, apa ibu baik-baik saja?" Tanya yumi mulai cemas dengan ekspresi wajah ibunya yang terlihat memprihatinkan.

Sebuah kehidupan yang berbanding terbalik dengan keluarga kecil oliv, rumah megah dan meja makan yang masih menyisakan banyak kursi kursi kosong berjajar disana, sebuah keluarga elit yang hidup hanya melulu membahas tentang perusahaan. Keluarga yang jumlah anggotanya hanya berbanding sedikit lebih banyak itu kini tengah menyantap sarapan pagi dengan suasana yang hening, tak ada canda tawa atau hanya sekedar obrolan ringan yang sedap di dengar oleh telinga, tapi hanya sekilas pembicaraan penting seputar bisnis keluarga mereka yang cukup membosankan.

"Berhati-hatilah dengan sikapmu di depan para karyawan, jangan terlalu berpuas diri dengan hasil yang kau dapatkan yang justru bisa menyesatkan orang lain" tutur sang ayah memberi nasehat pada anaknya.

"Baik" saut barra singkat.

"Nak apa kau sedang tidak enak badan, dari tadi ibu perhatikan kamu selalu memijat pundakmu?" tanya ibu khawatir.

"Sepertinya aku hanya salah tidur bu, mungkin hanya sedikit pegal" ucap barra sambil menahan nyeri.

Mana mungkin aku mengatakan yang sebenarnya gara-gara terjatuh dari sofa sebab aku bermimpi tentang hal aneh itu, batin barra.

"Bagaimana dengan pekerjaan barumu, apa cukup layak?" tanya ayah lagi.

"Iya itu sudah cukup"

"Sayang, barra itu baru saja pulang setelah sekian lama tinggal di Amerika, tapi kau malah terus terusan membicarakan tentang pekerjaan saja" protes ibu, tapi ayah tak menghirukan ucapan ibu dan memilih diam sambil menyuapkan potongan steak ke dalam mulutnya.

"ngomong-ngomong barra, apa cindy juga sudah masuk di perusahaan itu juga?" Tanya ibu penasaran, namun bukannya menjawab pertanyaaan itu barra justru berpura-pura tak mendengarkan dan malah bertanya hal lain pada ayahnya.

"Ayah kelvan ada di mana?"

"Dia juga sedang ada perjalanan bisnis di Kanada" jawab ayah singkat.

Perasaan tak nyaman dan aneh saat aku pulang kerumah begitu terasa sangat jelas. Apalagi ketika aku menatap barang-barangku di masa lalu. Kenangan di masa kecilku masih terasa sangat jelas dalam ingatan, namun aku tak ingat apapun tentang 7 tahun yang lalu .. karena fakta itulah yang selalu mengejutkanku.

"Nak, apa yang sedang kamu lakukan?"

"Tidak ada, hanya sedikit mengemati beberapa mainan ini, oh iya dimana ayah sekarang?"

"Dia hendak berangkat kerja, aku selalu menyuruhnya untuk sedikit menyapa anaknya tapi ternyata sangat sulit karena dia sangat sibuk"

"Ibu"

"Hm?"

"Mengenai 3 tahun yang lalu saat aku kehilangan ingatan, sebenarnya apa yang sudah terjadi selama itu? Dan apakah ada sesuatu yang aku lewatkan?"

"Kamu sedang berkuliah, dan yang lainnya hanya itu saja, tidak ada hal istimewa yang terjadi"

"Apa benar begitu" ucap barra sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal.

"Fakta bahwa kamu tidak bisa ingat apapun selama itu, bukan berarti kamu sedang terjebak di dalamnya nak"

"Aku tahu, tapi rasanya hatiku selalu gelisah bu"

"Apa kamu ingat ini dulu?" Ucap ibu seraya menyentuh dahi barra

"Dulu disini ada titik berwarna merah yang membekas cukup lama sampai kamu berusia 10 tahun, ibu selalu bisa menebak suasana hatimu jika melihat tanda ini dan setiap kali suasana hatimu buruk tanda ini pasti akan berwarna merah pekat"

"Iya aku tahu, itu sebabnya aku selalu menutupinya dengan poni, karena membaca pikiran orang lain itu bukan hal yang menyenangkan" timpal barra

"Jika ada kesulitan yang terjadi selalu beritahu ibu ya nak"

"Iya bu, sepertinya aku juga harus berangkat kerja sekarang"

"Baiklah, hati-hati kalau begitu"

Ketika kebimbangan menguasai pikiran oliv yang membuatnya bingung semalaman karena harus memikirkan keputusan berat apa yang harus dia ambil tentang bertahan atau meninggalkan perusahaan itu. Namun pada akhirnya dia tetap berangkat kerja dengan wajah kelelahan karena semalam suntuk tidak bisa tidur.

"Selamat pagi nona oliv" sapa salah seorang rekan Kerjanya

"Oh, anda sudah datang rekan Arif?"

"Iya, karena saya juga ingin jadi karyawan teladan" ucapnya ceria.

"oh, iya"

Apa anda mau ikut ke dapur, saya bisa ajarkan caranya menggunakan mesin kopi?" ajaknya sambil membawa tumbler

"Iya silahkan anda duluan saja, nanti saya akan menyusul" ucap oliv

"Oke" sautnya lagi

Keadaan kantor masih cukup sepi karena kondisi juga masih lumayan pagi, namun saat dirinya tengah bersiap dan menata kondisi meja kerjanya, seketika oliv di buat terkejut dengan suara seseorang yang muncul dan datang menyapanya.

"Wah siapa ini?"

spontan saja oliv terjingkat mendengar suaranya.

"Olivia ya, kamu olivia kan?" Ucap cindy sok akrab

"ya?"

"Apa kamu ingat aku, aku cindy, kau tidak ingat ya?"

"Ah, cindy" gumam oliv tak begitu menyukainya.

Tidak mungkin aku tidak ingat, batinnya nggak mood

"Senang bertemu lagi denganmu, bagaimana kabarmu sekarang?" Ucapnya seraya mengenggam kedua tangan oliv seolah mereka adalah teman atau bahkan sahabat lama yang bertemu kembali.

"Ah, iya aku baik-baik saja" jawab oliv seperlunya

"Oh, kenapa dengan rambutmu sekarang?"

"Iya, aku memotongnya, karena aku lebih nyaman dengan rambut pendek sekarang, dan Kau sendiri, apa lebih suka penampilanmu yang sekarang?" tanya oliv cuma basa-basi

"Iya, aku memanjangkannya karena pacarku suka wanita yang memiliki rambut panjang" ungkapnya pamer

"Apa anda juga bekerja di perusahaan ini?" tanya oliv lagi

"Iya tentu saja, kau itu seorang copywriter kan?"

"Iya"

"Jadi kamu asisten manager tim produksi 1 yang baru itu? Sudah berapa tahun kamu bekerja disini?"

"Ah, ini baru tahun pertamaku"

"Sungguh, lalu apa saja yang sudah kau lakukan?"

Untuk sesaat oliv hanya terdiam karena pertanyaaan itu sudah tak mengenakkan lagi untuk didengar, seolah kini cindy tengah mengejeknya dengan menegaskan bahwa keadaan antara mereka berdua yang tak sebanding dalam perusahaan itu.

"Pffftt, maaf karena aku sudah kelewatan!" ketusnya seraya tersenyum sinis.

"Maaf tapi disini aku adalah manajernya"

"Ah, jadi kamu manager di tim 2"

"Benar, jadi gunakan bahasa yang sopan dan rasa hormat yang tepat di tempat kerja, kamu tahu itu kan, karena kamu masih terhitung magang disini" Celetuk Cindy tak berhasil membuat oliv begitu terkejut.

"Kita akan sering bertemu nantinya, jadi mohon kerja kerasnya ya!"

1
Juliana Vicky Vicky
makasih thor...lanjut🤣
Juliana Vicky Vicky
up dong thor.....
Oriana
Wah seru!
yongobongo11:11
Wah, cerita yang luar biasa! Semangat terus author!
Professor Ochanomizu
Ide ceritanya kreatif banget, pengen terus-terusan baca meleleh terus!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!