NovelToon NovelToon
I Will Save You This Time

I Will Save You This Time

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen School/College / Cinta Seiring Waktu / Mengubah Takdir / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Romansa / Rebirth For Love
Popularitas:1k
Nilai: 5
Nama Author: qinaiza

Cerita ini untuk fatcat dengan happy ending

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon qinaiza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 10

Akhirnya hari ini tiba juga. Hari dimana dirinya bisa menghabiskan waktu malam minggu bersama Nathan. Tak sabar rasanya. Bahkan saking antusiasnya, Meyra sampai mempersiapkan segala hal. Seperti mempersiapkan pakaian mana yang bagus untuk digunakan saat first date nya nanti bersama Nathan. Hingga bajunya itu berhamburan di kasurnya, saking bingungnya mau memilih yang mana. Belum lagi dirinya merawat diri dengan luluran, maskeran, sampai berendam di air mawar.

Tak lupa ia juga meminta sang kakak untuk mendandaninya dengan riasan tipis agar terlihat memukau. Begitu pula dengan rambutnya, dia serahkan hal tersebut pada kakaknya. Dirinya ingin kencannya bersama Nathan terasa sempurna dan membekas dalam memori cowok itu. Makanya itu dia sampai melakukan hal seperti ini. Semoga saja ya, semua berjalan lancar.

"Cantik banget kamu dek" Keyra memuji penampilan adiknya setelah didandani olehnya barusan.

"Bisa aja kak Keyra. Ini semua juga berkat bantuan kakak yang mendandani Meyra sampai jadi cantik begini hehehe." ujar Meyra dengan malu-malu.

"Tapi emang dasarnya kamu tuh udah cantik dek, jadi di make up dikit buat kamu makin cantik tau. Terus ini ya ampun, wanginya... Kamu tuang itu parfum sebotol ya dek ?" tanya Keyra karena tercium wangi yang menguar dari tubuh gadis itu.

"Nggak lah kak, ngawur aja hahaha. Kakak kan udah aku ceritain tadi kalo aku luluran terus berendam pake air mawar. Sama aku pake parfum agak banyakan si emang tapi gak sampai satu botol juga kali." jelasnya yang diangguki oleh Keyra.

"Oh iya, pantes sih kamu wangi banget. Duh, gak yakin kakak, cowok kamu bisa berpaling dari kamu." Meyra menggeleng mendengar perkataan Keyra barusan.

"Belum jadi cowok aku sih kak, tapi doain aja ya semoga jadi secepatnya." Keyra mengangguk mengiyakan.

"Siap, pasti itu. Ya udah, yuk turun. Kayaknya doi kamu juga udah nyampe." ajak Keyra yang disetujui Meyra.

*

Seperti yang dikatakan oleh kakaknya, ternyata di bawah sudah ada Nathan. Cowok itu terlihat begitu tampan walau dengan pakaian kasualnya. Pandangan ke empat orang di bawah sana kini ke arahnya yang berjalan di tangga.

"Wah, bidadari darimana ini, kok bisa nyasar sampai sini ?" tanya Morris melihat penampilan putri bungsunya yang baru saja turun bersama putri sulungnya.

"Papa bisa aja"

"Wangi banget nih yang mau kencan" Zoe ikutan menggoda dirinya.

"Mama..." memerah sudah kini wajah Meyra.

"Ya sudah, mending kalian berangkat sekarang. Ntar keburu makin malem lagi." saran Morris yang diangguki oleh Nathan.

"Iya Om, kalo gitu saya izin bawa Meyra buat keluar dulu ya ?" Morris mengangguk

"Iya dijaga baik-baik ya putri saya" pesannya pada Nathan.

"Iya Om pasti"

"Jangan pulang malem-malem banget ya anak ganteng."

"Hehehe iya Tante" entah kenapa Nathan masih tak terbiasa dengan panggilan yang diberikan oleh Mamanya Meyra padanya. Rasanya begitu malu, tapi juga ada rasa senang di sudut hatinya saat mendengarnya.

"Dijaga baik-baik ya adek aku. Awas aja kalo Meyra kenapa-kenapa. Entar, selain kamu berhadapan dengan Papa ku, kamu juga akan berhadapan sama kakak iparnya." peringat Keyra membawa-bawa nama Josh. Sedangkan Josh yang mendengar sang tunangan mengancam cowok itu hanya bisa tersenyum. Sungguh, tingkah tunangannya itu begitu lucu dimatanya.

"Iya siap kak"

"Hati-hati bawa motornya calon adek ipar" tak ketinggalan, Josh juga memberikan nasihatnya pada Nathan.

"Oke bang"

"Dah Pa, Ma, kak Keyra, kak Josh. Meyra mau pamit keluar dulu sama Nathan." pamit gadis imut dan diangguki oleh semuanya.

...🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀...

"Tadi kamu gimana Athan sama Papa aku, gak ditanyain aneh-aneh kan ? Papa gak macem-macem sama kamu kan ?" Meyra bertanya pada Nathan khawatir. Takut saja tadi ada kejadian yang tidak mengenakkan saat Nathan bersama Papanya.

"Nggak kok Meyra" sementara itu Nathan mengingat kembali apa yang Papanya Meyra bicarakan dengan dirinya tadi sebelum Mamanya Meyra bergabung untuk mengobrol bersama.

Nathan akhirnya sampai di rumah Meyra. Ia merasa begitu gugup sekarang. Dia mencoba menenangkan dirinya sejenak untuk mengurangi rasa gugup yang dirasakannya saat ini. Ia memberanikan diri untuk memencet bel rumah Meyra. Tak berapa lama Mama Meyra muncul membukakan pintu.

"Eh anak ganteng. Mau ketemu Meyra ya ?"

"Iya tante sekalian mau izin ajak Meyra keluar"

"Oh... Mau kencan nih ya ceritanya." goda Zoe, membuat Nathan tersenyum malu.

"Yuk masuk dulu nak. Kayaknya Meyra juga lagi didandani sama kakaknya." Nathan mengangguk mengiyakan ajakan Zoe.

"Selamat malam Om, Bang." melihat di ruang tamu ternyata ada Papanya Meyra dan seorang laki-laki, langsung saja Nathan menyapanya dan tak lupa juga bersalaman dengan sopan. Siapa ya laki-laki itu, apa kakaknya Meyra, pikirnya. Tapi kata Meyra waktu itu dia hanya punya kakak perempuan.

"Kalo gitu tante tinggal dulu ya buatin kamu minuman, sama ambil beberapa cemilan lagi."

"Gak usah repot-repot tante"

"Nggak kok nak, gak ngerepotin. Kamu ngobrol dulu ya sama Papanya Meyra dan juga Josh, tunangan kakaknya Meyra."

"Iya tante"

"Jadi tunangan kakaknya toh" batin Nathan

"Kamu siapanya Meyra ? Ada keperluan apa kamu kesini ?" tanya Morris dengan tatapan mata yang begitu tegas membuat Nathan kembali dilanda rasa gugup.

Josh yang memperhatikan keduanya sedang melakukan pembicaraan serius hanya bisa tersenyum tipis. Bagaimana pun dulu, dia juga pernah berada di posisi itu, dan syukurnya bisa melewatinya. Bahkan sekarang sudah sampai ditahap akrab dengan calon mertuanya. Dia tidak akan menyela ataupun menimbrung percakapan diantara kedua lelaki beda usia itu. Cukup dengan memperhatikannya saja.

"Saya Nathan, temannya Meyra Om. Saya kesini ingin meminta izin untuk mengajak Meyra keluar." jujurnya

"Hanya temannya ? Kamu tidak memiliki perasaan pada Meyra ?" Morris menatap agak tajam Nathan merasa kurang puas dengan jawaban pemuda itu.

"Iya Om, untuk sekarang mungkin masih pendekatan dulu." Morris kemudian menghela nafasnya.

"Sebenarnya saya tau kalo anak saya menyukai kamu, bahkan meminta saya untuk mencari tau tentang kamu. Saya sendiri masih tidak mengerti apa yang dilihat Meyra dari diri kamu hingga anak itu bisa sebegitu sukanya dengan kamu. Entah bisa membalas perasaanya atau tidak, saya harap kamu tidak akan menyakitinya. Kamu bisa menolaknya baik-baik jika memang tidak bisa membalas perasaannya. Jangan sampai me.nya.ki.ti.nya, mengerti ?" jelas Morris panjang lebar sembari menekankan kata-katanya untuk memperingati agar tidak menyakiti putrinya. Nathan mengangguk mengiyakan perkataan Morris barusan.

"Iya Om saya mengerti. Saya tidak akan menyakiti Meyra." Nathan paham betul dengan perkataan Morris barusan. Dia hanya tidak ingin putrinya disakiti dan Nathan pun mewajarkan hal tersebut. Bagaimanapun, Nathan mungkin juga akan berlaku seperti Papanya Meyra nanti saat dirinya memiliki anak gadis yang sedang dekat dengan seorang lelaki.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!