Cerita Tiger and Crane mengikuti kisah seorang anak bernama Hu Zi yang merupakan seorang anak yatim piatu yang cerdas dan ceria. Namun, suatu hari ia tak sengaja menelan mutiara merah, sebuah harta dari energi Yang terdalam. Kejadian ini, lantas menuntun dirinya kepada seorang master iblis yang suram bernama Qi Xuao Xuan. Dalam dunia hantu dan setan, kepribadian antara Hu Zi (Jiang Long) dengan Qi Xuao Xuan (Zhang Linghe) adalah dua pemuda yang memiliki kepribadian yang berbeda. Mereka akhirnya terpaksa berpetualang bersama karena mutiara merah. Sedangkan Hu Zi dan Qi Xuao Xuan yang diawal hubungan saling membenci menjadi bersatu hingga bersinar satu sama lain. Terlebih setelah mereka melalui banyak ujian hidup dan mati, membuat keduanya tumbuh menjadi lebih kuat satu sama lainnya. Hingga suatu hari, Qi Xuao Xuan masuk penjara karena melindungi Hu Zi. Hu Zi beserta teman-temannya akhirnya mengikuti seleksi nasional untuk master iblis, yang pada akhirnya mereka justru mengungkap konspirasi besar yang merupakan sebuah kebenaran seputar perang iblis yang telah terjadi pada 500 tahun lalu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mrs. y, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kebenaran yang Terungkap
Pria yang tergeletak di tanah itu tampak sangat lemah. Nafasnya tersengal-sengal, dan darah terus mengalir dari luka-lukanya, menciptakan genangan merah di tanah. Hu Zi mendekat dengan hati-hati, menatap wajah pria itu yang pucat dan penuh luka bakar.
“Kita tidak bisa membiarkannya mati begitu saja,” kata Hu Zi dengan nada penuh belas kasihan. “Dia butuh bantuan.”
“Dia mungkin musuh,” sela Qi Xuao Xuan dengan dingin. Pedangnya tetap dipegang erat, siap untuk menyerang kapan saja. “Kita tidak tahu siapa dia dan kenapa dia di sini. Bisa saja ini jebakan.”
“Tapi dia manusia!” balas Hu Zi, suaranya terdengar memohon. “Kita tidak bisa meninggalkan dia seperti ini.”
Yan Zhao, yang sejak tadi memeriksa pria itu dengan tatapan tajam, akhirnya angkat bicara. “Dia memang manusia, tapi Qi Xuao Xuan benar. Kita harus berhati-hati. Luka-lukanya tidak hanya berasal dari senjata biasa—ini jelas serangan dari energi iblis.”
Pria itu membuka matanya sedikit, tampak berusaha untuk berbicara meski tubuhnya sangat lemah. “Tolong... aku... aku membawa pesan...” katanya dengan suara serak, hampir tidak terdengar.
Hu Zi berlutut di sampingnya, mencoba mendengar lebih jelas. “Pesan apa? Siapa yang mengirimmu?”
Pria itu mencoba mengangkat tangannya, tapi tubuhnya terlalu lemah untuk bergerak. “Mereka... mereka akan menyerang... konspirasi besar...”
Kata-katanya terputus oleh batuk keras, darah segar mengalir dari sudut bibirnya. Hu Zi menggigit bibirnya, merasa putus asa. “Dia akan mati kalau kita tidak melakukan sesuatu.”
Yan Zhao menghela napas panjang, lalu mengangkat tongkat kristalnya. Cahaya biru lembut muncul dari ujung tongkat itu, menyelimuti tubuh pria tersebut. Luka-lukanya mulai menutup perlahan, meski tidak sepenuhnya sembuh.
“Itu cukup untuk membuatnya bertahan sedikit lebih lama,” kata Yan Zhao sambil berdiri. “Tapi dia butuh waktu untuk pulih. Kita harus membawanya ke tempat aman.”
Qi Xuao Xuan mengerutkan kening. “Membawanya? Kau bercanda, kan? Kita sudah cukup kesulitan dengan pemburu yang mengejar kita. Membawa orang ini hanya akan memperlambat kita.”
“Dia punya informasi penting,” balas Yan Zhao tegas. “Kau mendengarnya sendiri. Dia menyebutkan konspirasi besar. Jika itu ada hubungannya dengan perang iblis 500 tahun lalu, kita harus mengetahuinya.”
Hu Zi memandang pria itu dengan penuh belas kasihan, lalu berbalik menatap Qi Xuao Xuan. “Dia tidak bisa melukai kita. Dia terlalu lemah. Tolong, kita tidak bisa meninggalkannya begitu saja.”
Qi Xuao Xuan mendengus, tapi akhirnya menghela napas. “Baiklah, tapi jika dia mencoba sesuatu yang mencurigakan, aku tidak akan ragu untuk menghabisinya.”
Setelah memastikan pria itu cukup stabil untuk dibawa, mereka melanjutkan perjalanan menuju sebuah gua di kaki bukit yang tidak jauh dari sana. Gua itu kecil tapi cukup tersembunyi, terlindung dari pandangan siapa pun yang mungkin mengejar mereka.
Pria itu akhirnya mulai sadar sepenuhnya setelah beberapa jam. Ia duduk dengan lemah di dinding gua, memandang mereka dengan mata yang dipenuhi rasa takut sekaligus keputusasaan.
“Siapa namamu?” tanya Yan Zhao, duduk di depannya dengan pandangan tajam.
Pria itu menelan ludah sebelum menjawab dengan suara serak. “Namaku... Shen Yue. Aku dulunya seorang penjaga di istana iblis.”
“Istana iblis?” tanya Hu Zi dengan nada terkejut. “Bagaimana kau bisa sampai di sini?”
Shen Yue menundukkan kepalanya, tampak malu sekaligus takut. “Aku melarikan diri... setelah mengetahui sesuatu yang tidak seharusnya aku ketahui. Para penguasa istana sedang merencanakan sesuatu yang besar—sesuatu yang bisa menghancurkan keseimbangan dunia.”
Yan Zhao menyipitkan matanya. “Apa yang mereka rencanakan?”
Shen Yue mengangkat wajahnya, menatap mereka dengan ekspresi serius. “Mereka mencari cara untuk menguasai energi kuno yang tersegel sejak perang iblis terakhir, 500 tahun lalu. Energi itu begitu kuat sehingga bisa membangkitkan raja iblis yang telah lama mati. Jika mereka berhasil... dunia akan hancur.”
Ucapan itu membuat keheningan menyelimuti gua. Hu Zi merasa tubuhnya merinding. “Membangkitkan raja iblis? Bukankah itu hanya legenda?”
“Bukan,” jawab Shen Yue dengan tegas. “Aku telah melihat mereka bekerja. Mereka mengumpulkan artefak-artefak kuno dan mencari cara untuk memecahkan segel. Dan mutiara merah yang ada di dalam tubuhmu...” ia menatap Hu Zi dengan intens. “...itu adalah kunci terakhir yang mereka butuhkan.”
Hu Zi merasa napasnya tersangkut di tenggorokannya. “Mutiara ini? Tapi... aku bahkan tidak tahu bagaimana cara menggunakannya!”
“Itu tidak penting,” kata Shen Yue. “Yang penting adalah energinya. Dengan energi dari mutiara merah, mereka bisa memecahkan segel dan membangkitkan raja iblis. Itulah sebabnya mereka mengirim pemburu untuk mengejarmu.”
Yan Zhao mengangguk, tampak memahami situasi. “Jadi itulah sebabnya mereka begitu gigih. Jika apa yang kau katakan benar, maka kita harus menghentikan mereka sebelum terlambat.”
Qi Xuao Xuan, yang sejak tadi diam, akhirnya angkat bicara. “Kita bahkan belum tahu siapa musuh utama kita. Jika rencana mereka melibatkan sesuatu sebesar ini, pasti ada seorang pemimpin yang mengatur semuanya.”
Shen Yue mengangguk. “Benar. Pemimpin mereka adalah seorang wanita bernama Bai Ling. Dia adalah penasihat tertinggi istana iblis, tapi sebenarnya dialah dalang di balik semua ini. Dia sangat kuat, bahkan para penguasa iblis pun takut padanya.”
Nama itu membuat Yan Zhao tampak terkejut sesaat, meskipun ia cepat menyembunyikannya. “Bai Ling... aku pernah mendengar namanya. Jika dia benar-benar terlibat, ini akan menjadi jauh lebih sulit dari yang kita kira.”
Hu Zi merasa kepalanya penuh dengan informasi yang membingungkan. “Jadi... apa yang harus kita lakukan sekarang?”
Yan Zhao berdiri, menatap keluar gua. “Kita harus mencapai Kuil Langit Tersembunyi secepat mungkin. Di sana, kita bisa mencari cara untuk melindungi mutiara dan menghentikan rencana mereka. Tapi perjalanan ini akan semakin berbahaya.”
Shen Yue menunduk, suaranya terdengar lemah. “Aku akan membantumu. Aku tahu beberapa rahasia istana yang mungkin berguna.”
Qi Xuao Xuan mengerutkan kening. “Kau yakin dia bisa dipercaya?”
Yan Zhao menatap Shen Yue dalam-dalam sebelum menjawab. “Saat ini, kita tidak punya pilihan lain. Tapi kita harus selalu waspada.”
Hu Zi menatap Shen Yue dengan campuran rasa takut dan harapan.