NovelToon NovelToon
Mantan, Nikah Yuk

Mantan, Nikah Yuk

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintamanis / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:4.1k
Nilai: 5
Nama Author: Ucy81

Sequel: Presdir Tampan Itu Suamiku

Sebuah kesalahpahaman membuat Deya Kanza, gadis 21 tahun itu memutuskan hubungannya dengan sang kekasih. Namun setelah 4 tahun berlalu Deya dipertemukan kembali dengan sang mantan.

Devan Aksara, pemuda tampan 22 tahun itu menyadari kesalahannya setelah sang kekasih pergi jauh. Namun tiba-tiba kesempatan pun datang, dia bertekad untuk mengejar kembali cintanya Deya.

Apakah cinta mereka akan bersemi kembali atau malah berakhir selamanya? ikutin kisahnya yuk.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ucy81, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mengingat Kisah 12 Tanun Lalu

Deya menatap nanar jalanan yang padat dengan kendaraan itu. Sesekali dia mendengus kala dirinya mengingat apa yang baru saja terjadi di cafe.

"Kenapa dulu aku sangat mencintainya? Seorang pembohong dan juga pemarah itu!" keluh Deya kala mobil yang dikendarainya baru saja berbelok arah.

Deya tampak kesal, karena Devan telah berbohong padanya. Sebelumnya Devan mengatakan bahwa mereka tidak hanya makan berdua saja. Namun nyatanya Deya makan berdua bersama Devan.

"Dia tidak pernah berubah!" lanjut Deya mengeluh. Hampir sepanjang perjalanan Deya bermonolog, mengatakan keburukan sang mantan. Dia merasa kesal harus bertemu kembali dengan sang mantan.

Tanpa Deya sadari mobil.yang dia kendarai telah berhenti di depan gerbang rumah kediaman Agni. "Jangan-jangan itu mobil Agni", gumamnya kala melihat sebuah mobil mewah keluar dari gerbang. "Coba aku telpon deh", lanjutnya bermonolog. Lalu dia meraih ponselnya dari dalam tas, dan bergegas menghubungi Agni.

Setelah Deya mengulang panggilan telepon untuk kedua kalinya, Agni baru menjawab panggilan telpon tersebut.

"Halo Riya", sahut suara Agni dari seberang telepon.

"Halo Agni. Apa kamu di rumah saat ini?'"

"Ya, aku sedang dikamarku. Apa kau akan datang kerumahku?" balas Agni.

"Em, aku sudah di depan gerbang runahmu."

"Kalau begitu masuklah! Aku akan meminta pak Joko membukakan pintu gerbang."

"Oke", balas Deya singkat. Lalu dia menutup sambungan telepon, dan bergegas menjalankan kendaraannya.

"Siapa yang keluar dari rumah Agni tadi ya?" gumam Deya penasaran. Namun dia lebih tertarik untuk melihat isi rumah Agni. "Permisi pak", ucap Deya sopan kala melewati gerbang rumah Agni.

"Silakan non Riya", balas pak Joko dengan ramah pula.

Mobil yang dikendarai Deya pun melaju dengan kecepatan sedang, hingga berhenti tepat di depan teras runah Agni.

Seorang pelayan muda datang menyambut Deya. Dia membawa Deya berjalan masuk ke dalam rumah. "Silakan ikuti saya non", katanya dengan sopan.

Deya mengayunkan langkahnya mengikuti pelayan muda itu, hingga menuju lantai 2. Sesampainya di sebuah ruangan, Deya terperangah melihat beberapa potong baju berserakan di atas tempat tidur.

"Apa yang terjadi?" tanya Deya.

Sontak Agni berlari menghampiri Deya. "Kau sudah di sini? Ayo, pilihlah pakaian yang kau suka", sahutnya dengan raut wajah bahagia.

Namun Deya menunjukkan ekspresi bingungnya. "Apa maksudnya? Kenapa kau memintaku memilih pakaian-pakaian ini?"

"Karena kau mengidolakanku, maka aku harus memberikan barang pribadiku pada penggemarku."

Sontak Deya tersenyum mendengar penuturan Agni. Namun dalam batinnya dia meringis, karena dirinya harus memilih barang bekas Agni. "Em, baiklah. Aku pilih ini saja", katanya dengan mengambil secara asal pakaian milik Agni.

"Apakah itu cukup?"

"Cukup! Karena yang terpenting aku punya pakaian milik idolaku."

Agni tampak tersenyum bahagia mendengar ucapan Deya. "Kalau begitu, sekarang kita pergi keruang baca dulu."

Deya membalas dengan menganggukkan kepalanya. Lalu dia berjalan mengikuti langkah Agni tepat dibelakangnya. "Apakah kamu tidak merasa sunyi, tinggal di rumah sebesar ini?" tanya Deya sembari mengedarkan pandangannya ke sekeliling.

"Di sini ada banyak ART, jadi aku tidak merasa sunyi. Ayo, kita masuk", ucap Agni kala dirinya membuka handle pintu.

Deya pun berjalan mengekori Agni. Tiba-tiba netranya terbelalak kala melihat ruangan besar dipenuhi rak buku yang berjejer rapi. "Apa kau baru saja membawa perpustakaan kampus ke tempat ini?" canda Deya.

Agni tersenyum seraya duduk di salah satu kursi. "Ternyata kamu orangnya suka bercanda", sahut Agni seraya menyandarkan tubuhnya. "Sebenarnya tempat ini di bangun oleh kedua orang tuaku. Mereka sangat senang melihatku suka membaca", lanjutnya lirih.

Deya tersentak kaget mendengar penuturan Agni. Dia mengingat kejadian 12 tahun yang lalu. Saat itu Deya membiarkan semua buku-bukunya berserakan di atas meja.

Flashback on

"Sayang, kenapa mejamu berantakan?" tanya Duan pada Deya.

Sontak Deya menunjukkan senyuman termanisnya. Dia tahu sang ayah tidak akan marah saat dirinya tersenyum manis. "Maaf pa. Deya tidak sempat menyimpannya dalam dus. Lemari Deya sudah penuh dengan buku", sahutnya.

Duan mengusap lembut kepala Deya yang masih berumur 8 tahun itu. "Anak rajin papa. Kalau begitu papa akan memberikanmu hadiah saat ulang tahunmu yang ke 9 nanti."

"Papa mau memberikan apa?"

"Kejutan! Kamu tunggu saja saat perayaan ulang tahunmu nanti."

Deya menggoyang-goyangkan lengan baju sang ayah seraya berkata manja. "Pa, ulang tahun Deya kan masih lama. Deya nggak sabar nunggu 3 bulan lagi", rengeknya dengan mengerucutkan bibir.

Duan tersenyum menatap putri kecilnya yang begitu menggemaskan. "Baiklah, putri papa yang cantik. Papa akan mengatakannya sekarang", sahut Duan sembari mengusap lembut pipi mulus Deya. "Papa akan membangun perpustakaan khusus untuk putri cantik papa ini."

"Benarkah pa?" tanya Deya dengan berlonjak girang.

"Iya sayang", jawab Duan dengan menganggukkan kepalanya.

Sontak Deya menghamburkan diri memeluk sang ayah.

"Em, papa. Itu namanya bukan kejutan!" sela Freya yang datang bersama seorang ART.

"Non Deya", panggil sang ART.

Flashback off

"Non Deya", ucap ART Agni sembari menjatuhkan nampan ditangannya.

"Kenapa cuma membawa itu saja nggak becus!" bentak Agni, yang membuat sang ART ketakutan.

"Maaf non. Bibi nggak sengaja", sahut sang ART. Lalu dia pun berjongkok memungut pecahan kaca di atas lantai.

"Cepat bereskan! Jangan buat saya malu di depan tamu!" titah Agni pada sang ART. Lalu dia buru-buru bangkit dari tempat duduknya dan berjalan mendekati Deya. "Maaf ya Riya. Kamu harus melihat perbuatan ART saya yang tidak sopan ini. Sebenarnya sudah lama saya ingin memecatnya, tapi mengingat usianya yang tidak muda lagi, saya pun merasa kasihan mellihatnya."

"Sepertinya aku tidak salah menjadikanmu idola", sahut Deya dengan tersenyum. Namun di dalam benaknya dia terus memikirkan tentang sang ART. Ternyata bi Inem masih bekerja di sini. Apakah dia tahu kejadian 5 tahun yang lalu? Tanyanya dalam batin.

Agni tampak bahagia kala Deya berulang kali memuji dirinya.

"Sebaiknya kita abaikan saja ART ini! Aku akan menunjukkan beberapa buku favoritku padamu", ucap Agni sembari berjalan menuju lorong rak buku.

Namun Deya bergeming diposisinya berdiri. Dia menatap iba sang ART yang masih sibuk memungut pecahan beling.

"Riya, kenapa bengong? Jangan mengasihaninya, nanti dia ngelunjak", teriak Agni dengan nada tidak senang.

Deya membalas dengan menganggukkan kepala. Lalu dia berjalan menghampiri Agni.

*-*

Setelah lina belas menit berlalu, sang ART kembali masuk dengan membawa makanan dan minuman yang baru.

"Letakkan saja di sana!" titah Agni dengan wajah garangnya.

Sang ART pun melakukan sesuai perintah Agni. Setelah selesai, dia langsung pamit undur diri.

Sontak Deya bangkit berdiri. "Agni, aku ke toilet sebentar ya", katanya dengan ekspresi menahan.

"Bi Inem, tunggu sebentar!" pekik Agni kala sang ART baru saja membuka handle pintu.

"Iya non. Ada yang bisa bibi bantu?" sahut bi Inem dengan sopan.

"Teman saya mau ke toilet!"

"Baik non", jawab sang ART masih dengan sikap sopannya. "Ayo, non Deya saya antar", lanjut sang ART yang membuat Deya dan Agni terbelalak.

1
Heillarack
👍👍
ManiakNovel
selalu suka karya akak ucy
Tara
kayaknya Devan perlu diberi pelajaran bahwa mantan itu tempatnya di tong sampah😡😤🤭😱🤔
Rita Riau
si Deya katanya pinter dan genius,, tapi kenapa aq merasa Deya itu oon,, udah tau si Agni licik kenapa ga ikuti aja tiap gerakan nya,,
Ucy (ig. ucynovel): Terimakaaih kak sdh baca karyaku.

Di sini Deya hrs berpura2 spy Agni gk curiga. Tujuannya spy Deya bs nyelidiki kasus meninggalnya kedua org tuanya.
total 1 replies
Rita Riau
semoga Deya mampu membongkar kebusukan keluarga si Agni 🤔
Rita Riau
belum pernah ya Agni,,,🤔😒🤭 HM berarti pesona mu berkurang,,😬
Elisabeth Ratna Susanti
top makotop part ini 👍
Elisabeth Ratna Susanti
iklan dan like 👍
Elisabeth Ratna Susanti
like plus iklan 👍
F.T Zira
gak bisa maraton yaa..😖😖.. lagi sambil revisi karya😩..☕️ dulu buat ka author
F.T Zira
bisa aja ngelesnya/Facepalm/
F.T Zira
jantungmu aman gak 😏
Elisabeth Ratna Susanti
Nama tokohnya bagus, Arano
Kang cilok: Mampir yuk kak ke KAU DAN AKU, BERSAMA 😄
total 1 replies
Elisabeth Ratna Susanti
saya mampir 🥰 daratkan like dan subscribe
Kang cilok: Mampir yuk kak ke Kau Dan Aku, Bersama 😄
total 1 replies
F.T Zira
3☕️ untuk karya baru
F.T Zira
lhaa... mimpi/Facepalm//Facepalm/
F.T Zira
mampir di karya baru...
maaf baru sempat mampir.. lagi sibuk revisi soalnya
Selingkuhan Jungkok
semangat kak,, ayo lanjutt
Sundari
mane nih lanjutannya thor
ManiakNovel
Yeay, akhirnya ada yg baru. semangat terus ya akak
Ucy (ig. ucynovel): terimakasih 🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!