Satria Barra Kukuh atau lebih dikenal dengan Barra adalah seorang mantan mafia kejam pada masanya. Sejak kecil dia hidup dengan bergelimang harta namun haus akan kasih sayang orangtuanya sehingga membuat Barra mencari jati diri di dunia baru yang sangat bebas. Barra adalah pria yang tidak tersentuh wanita dan tidak pernah merasakan jatuh cinta sejak muda. Namun ketika usia nya telah matang dan dewasa dia bertemu dengan seorang gadis kecil yang tengil dan bar bar.
Alina, gadis kecil berusia dua belas tahun lebih muda dari Barra yang mampu membuatnya jatuh cinta layaknya seorang abege yang baru saja masuk masa puber.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chococino, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Calon pengangguran bahagia
"Iiiii iya iya baik saya akan mengaku..." ucap Sinta takut takut sebab melihat Sapto yang benar benar tengah di kuasai amarah.
Namun tak sengaja Sinta melihat beberapa santri kelas tiga SMA yang tengah melintas dan seketika gadis itu pun berteriak.
"Tolonggg.... Tolong.......!!! Tolong saya mau di bunuh!!" teriaknya membuat semua yang mendengarnya terpancing emosi
Buggh
Satu buah bogem yang cukup keras mengenai rahang Sapto hingga pemuda itu pun meringis. Ia memegangi pipinya yang terasa sakit dengan sudut bibir yang mengeluarkan darah.
"Kamu itu biadab sekali mas Sapto! Apa kamu mau memperkos4nya lagi hah? Apa belum puas kamu hah?" tuduh salah satu dari mereka
"Sudah ayo bawa saja ke Pak Kyai, biar dilaporkan ke polisi," ucap salah satu santri berbaju hitam lainnya
Mereka pun menggiring Sapto kembali bersama dengan Sinta dan beberapa pemuda itu. Pak Kyai tampak mendengar dengan takzim semua yang mereka sampaikan.
"Baiklah, Tinggalkan mereka berdua disini. kalian boleh kembali ," ucap Pak Kyai. Sesaat kemudian mereka semua pun kembali pada kegiatan nya masing masing.
"Ada apa Sapto?" tanya Pak Kyai menatap tajam orang kepercayaan nya itu. Sejujurnya Pak Kyai tidak percaya seratus persen jika Sapto lah pelaku perbuatan keji itu. Namun bukti dan pengakuan Sinta lah yang membuat Sapto tak dapat menyangkalnya dengan mudah.
"Pak Kyai. Silahkan hukum saya apapun itu saya terima. Sekalipun harus dibayar dengan nyawa saya, saya ikhlas. Tapi jangan paksa saya menikahi dia. Saya tidak mau Pak Kyai...Bukan saya pelakunya, demi Allah...."cicitnya dengan wajah yang bersimbah airmata
Pak Kyai pun tampak menghela nafasnya dengan berat.
"Sinta kalau kamu benar benar ingin menikah dengan saya, satu detik setelah ijab maka saya akan ceraikan kamu saat itu juga.".ucapnya dengan tegas
"Apa benar tadi kamu mau membunuh nya Sapto?" tanya Pak Kyai dengan tenang
"Saya hanya ingin menggertak dia Pak Kyai. Saya ingin dia bicara jujur, jangan memfitnah saya." jawabnya lirih
"Sinta, saya akan bicara sama Pak Barra. Beliau pasti bisa dengan mudah membuat kamu mengakui apa yang terjadi padamu. Sebelum kamu malu, lebih baik jika kamu mau jujur saat ini."Ucap Sapto tegas.
Gadis itu semakin gugup, ia menangis terisak Isak dengan bahu yang naik turun. Sapto sendiri muak melihat drama yang penuh kepura pura an itu.
Ia berdecak kesal dan memutar bola matanya ke atas.
"Sudahlah Sin, tak perlu bertingkah seolah kamu yang paling tersakiti disini. Saya muak. Saya tidak akan mau menikah dengan kamu sekalipun keluarga kamu melaporkan saya ke polisi, saya tidak takut " ucapnya berapi api.
Setelah melalui perdebatan sengit, Pak Kyai pun memutuskan untuk membiarkan Sapto meninggalkan Pondok.
"Pak Kyai,, kok begitu? Lalu saya bagaimana? Bagaimana kalau saya hamil nantinya? Siapa yang akan menjadi ayah dari bayi ini?"cicit gadis itu dengan pandangan memohon
"Hamil?? Aku bahkan tidak pernah menyentuhmu bagaimana bisa kau hamil?" tanya Sapto memicing, dan merubah panggilan saya kamu menjadi aku dan kau.
Sinta tampak gugup dan sedikit terbata bata.
"Maksudku bagaimana jika perbuatan yang kamu lakukan padaku di ruang arsip itu menjadi seorang bayi?" cicitnya lagi
"Ah... Sepertinya itu lebih baik !! Jadi aku hanya perlu melakukan tes DNA pada bayimu dan seluruh dunia akan tahu bahwa kamu telah memfitnahku!!" ucap Sapto enteng membuat Sinta makin ketakutan
"Sapto, kemasi barangmu dan pergilah....Kamu saya bebas tugaskan dari Pondok ini" titah Pak Kyai dan Sapto pun meninggalkan ruangan itu dengan langkah gontai.
Kini tinggal Santi dan Pak Kyai sendiri. Pria yang usianya sudah tak lagi muda itu menatap Sinta dengan pandangan mata yang tajam.
"Sinta, sekarang katakan. Siapa laki-laki itu. Jangan mencoba untuk membohongi saya."
"Sap.. Sapto...Pak Kyai," ucap Sinta masih tetap kekeuh dengan pendapat nya
"Baiklah karena kamu pun tidak mau jujur sama saya. Silahkan kamu kemasi barang kamu dan pergilah dari sini secepatnya. Saya bebas tugaskan kamu dari pekerjaan kamu. Mulai sekarang, kamu bukan lagi bagian dari kami semua. Apapun yang terjadi padamu bukan tanggung jawab kami lagi ,"
"Sa... Saya dipecat Pak Kyai? Apa salah saya? Saya disini korban loh? Kenapa saya yang dipecat?" pekik Santi masih dengan tidak tahu dirinya
"Salah kamu adalah kamu tidak mau jujur. Saya percaya Sapto tidak akan bertindak sekotor itu. Sekarang pergilah." ucap Pak Kyai dan sejurus kemudian pria bersorban itu pun meninggalkan ruangan membiarkan Sinta seorang diri
"Aissh!!! Sialan!!! kalo mas Sapto pergi gimana nasib bayi ini! Brengseeekk!!!" umpatnya dengan kedua tangan terkepal erat.
Sinta berjalan dengan menghentakkan kakinya kesal. Ia menarik begitu saja gagang pintu ruangan itu hingga menimbulkan suara yang cukup keras. Braaaak!!!
"Lihat saja aku bakal ngikutin kemana kamu pergi Mas!" ucapnya dengan lirih namun penuh ambisi
*****
Setelah menghubungi sang ibu, Sapto berpamitan padanya hendak mencari pekerjaan lain di kota. Ia sudah kehilangan pekerjaannya di Pondok, namun itu lebih baik daripada ia harus menikahi wanita yang telah tega memfitnah nya.
Drrtttt drtttttt
Ponsel dimeja Anisa berdering. Gadis cantik itu segera membukanya dan matanya berbinar binar kala mendapati siapa yang tengah menghubunginya
"Assalamualaikum..." ucap suara seorang pria diseberang sana
"Waalaikumsalam mas... apa kabar?"jawabnya
"Kamu di kos? Mas sebentar lagi datang mengunjungi kamu." ucap Sapto dengan lembut
"Mas Sapto mau kirim hasil kebun?" tanya Anisa lagi
"Tidak. Nanti mas ceritakan semuanya pada kamu. Oh ya, apa mas bisa menginap di sana malam ini?" tanya Sapto dengan takut takut
"Oh. Baiklah. Mas mau menginap di kos? biar saya tidur di rumah Alina saja kalau begitu,"
"Baiklah nanti kita bicarakan..Ada hal serius yang harus mas sampaikan sama kamu. Mas harap kamu bisa legowo mendengarnya."
"iya mas. Saya tunggu secepatnya. Assalamualaikum..."ucap Anisa dan entah mengapa ia mendadak berdebar tak karuan.
Setelah ponsel ia letakkan kembali, gadis itu sibuk membuka lemari plastik tempat i menyimpan beberapa pakaiannya.
Anisa berdiri mematung kala ia tak mendapatkan pakaian yang sesuai harapan nya.
"Apaan ini... Baju harian semua, daster,.baju tanpa lengan,kaos buluk, ah elah gue ga punya baju yang bagusan dikit ternyata. Ada ini yang rada bagusan eeeh seragam kafe ha ha ha ... Gue baru nyadar kalo gue ternyata mis queen..."kikik Anisa seorang diri
Anisa tengah sibuk menjahit dasternya yang sobek dibagian ketiak ketika seseorang tiba tiba menyembul di pintu kamar kosnya
"Assalamualaikum sayang...." panggil Sapto dengan suara khasnya
Anisa yang sedikit melamun pun terlonjak kaget hingga tanpa sengaja gadis itu pun tertusuk jarum di jari telunjuknya
"Auuuugghhhh!!!" pekiknya sambil mengusap usap jari telunjuknya yang mengeluarkan sedikit darah
Dengan sigap Sapto merangsek masuk ke dalam kamar lalu menjatuhkan begitu saja tas besarnya dan mengambil tangan Anisa. Ia mengulum jari yang berdarah itu dan setelahnya meniup niup dengan pelan jemari Anisa
Bluuusshhhhh
Seketika wajah gadis yang mengenakan baju tidur tipis tanpa lengan itu pun memerah, dengan jantung yang berdetak semakin cepat.......
Dug dug dug
Anisa pun dapat mendengar detak jantung pria di hadapannya itu yang tengah menatapnya lekat....
*****
btw maaf yaaa othor dua hari libur belum apdet lanjutan
lope sekebon kak
/Tongue//Tongue/
mau 3ronde ,4 ronde jln gx smpek ngangkang alin klau perih iya 😂😂🤭🤭 aq dulu jga nikh muda
ksian no gx bisa muf'on sm anunya pk bandot,😂😂😂
itumah nglunjak pk olh" mita mobil