NovelToon NovelToon
Splash

Splash

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Romansa
Popularitas:3k
Nilai: 5
Nama Author: Elsa safitri

Rasa bersalah yang menjerumuskan Evelin, atlet renang kecil untuk mengakhiri hidupnya sendiri, karena sebuah kecelakaan yang merenggut nyawa seluruh keluarganya. Kesepian, kosong dan buntu. Dia tidak mengerti kenapa hanya dia yang di selamatkan oleh tuhan saat kecelakaan itu.


Namun, sebuah cahaya kehidupan kembali terlihat, saat sosok pria dewasa meraih kerah bajunya dan menyadarkan dia bahwa mengakhiri hidup bukanlah jalan untuk sebuah masalah.


"Kau harus memperlihatkan pada keluargamu, bahwa kau bisa sukses dengan usahamu sendiri. Dengan begitu, mereka tidak akan menyesal menyelamatkanmu dari kematian." Reinhard Gunner.


Semenjak munculnya Gunner, Evelin terus menggali jati dirinya sebagai seorang perenang. Dia tidak pernah putus asa untuk mencari Gunner, sampai dirinya tumbuh dewasa dan mereka kembali di pertemukan. Namun, apa pertemuan itu mengharukan seperti sebuah reuni, atau sangat mengejutkan karena kebenaran bahwa Gunner ternyata tidak sebaik itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Elsa safitri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mengantar pulang

Setelah menyelesaikan pembicaraan dalam ponsel, Gunner kembali pada Evelin. Sementara itu, Evelin yang masih memakan sarapan paginya hanya memperhatikan langkah Gunner yang semakin mendekat. Berapa kalipun dia melihat pria itu, dia hanya akan terus jatuh cinta.

Sadar Evelin terus memperhatikannya, Gunner memberi gadis itu senyuman sebagai tanggapan. Tampangnya yang luar biasa dengan tubuh kokoh, tinggi dan tegap, sosok Gunner benar-benar dapat memelintir hati seseorang dengan cepat.

"Apa sarapanmu sudah selesai?"

Sebagai tanggapan atas pertanyaan tersebut, Evelin mengangguk. Kini, dia hanya punya beberapa waktu lagi untuk tetap berhadapan dan sedekat ini dengan Gunner. Saat pria itu kembali duduk dan meneruskan sarapannya, Evelin tanpa sadar terus memperhatikannya.

Sementara itu, Gunner hanya fokus pada makanannya. Setelah sandwich tebal itu habis, dia melanjutkannya dengan meminum kopi. Pemandangan itu sangat asing bagi Evelin. Dia tidak menyangka, momen seperti ini akan muncul dalam hidupnya setelah dia hampir putus asa untuk kembali bertemu dengan Gunner, cinta pertama dan terakhirnya.

"Senior.."

Di antara waktu itu, Evelin tiba-tiba memanggilnya. Dia sendiri tidak sadar dan tidak tahu kenapa dia harus bersuara saat itu.

"Hm?"

Saat Gunner membalas tatapannya, Evelin kembali di landa rasa gugup. Beberapa kata yang baru saja dia pikirkan untuk menyahut, kini kembali terkubur dalam-dalam.

"Um.. Senior, bolehkah aku tahu nama panjangmu?"

Gunner cukup terkejut dengan pertanyaan tersebut. Meskipun pertanyaan itu sangat mudah untuk di jawab, dan merupakan sebuah pertanyaan yang lumrah saat melakukan perkenalan.

"Reinhard Gunner. Itu nama panjangku."

"Ah, Namamu sangat bagus."

"Lalu, bolehkah aku mengetahui nama panjangmu juga?"

"Aku, Evelin Jenniver."

"Namamu sangat cantik."

Evelin tidak membuat tanggapan setelahnya. Dia hanya membalas dengan sedikit senyuman, seolah tahu apa yang Gunner katakan hanya sebuah kalimat penggoda yang sering dia gunakan untuk memikat wanita.

Setelah keduanya selesai meminum kopi dan sarapan, Evelin bangkit dari kursi lebih dulu. Saat dia hendak mengambil piring kotor untuk di cuci, Gunner menghentikannya.

"Biar aku saja."

Dia mengambil kedua peralatan makan itu dan di simpan ke tempat pencucian piring. Dia tidak langsung mencucinya, seolah dia memang tidak pernah melakukannya. Setelah itu, dia kembali pada Evelin.

"Um.. Senior, terimakasih atas semuanya. Ini sudah waktunya aku pulang."

"Baiklah, aku akan mengantarmu."

"Tidak perlu, senior. Itu terlalu merepotkanmu."

Gunner tidak membuat tanggapan. Sebaliknya, dia pergi ke lantai atas untuk mengambil jaket dan kunci mobil. Dia tidak mengatakan apapun dan meninggalkan Evelin dalam kebingungan. Apa yang harus dia lakukan di ruangan seluas itu sendirian? Gunner bahkan tidak menjawab saat dia menolak.

Setelah menunggu dengan ambigu, pria itu akhirnya kembali turun dengan dua jaket di tangan. Tidak lupa kunci mobil yang dia mainkan di tangan lainnya. Sosok pria muda itu kembali membuat seseorang tergila-gila.

"Pakai ini. Semalam kamu mengeluh karena aku memakai jaket tebal sendirian."

Gunner menyodorkan sebuah jaket yang mirip dengan miliknya. Sememtara itu, Evelin bahkan tidak ingat dia pernah mengeluh tentang sebuah jaket. Jika demikian itu sangat memalukan.

"Apa aku benar-benar melakukan itu?"

Saat Evelin bertanya, Gunner tidak membuat tanggapan. Dia hanya sibuk memakai jaket miliknya. Setelah pria itu memakai jaket dan siap keluar dari apartemen, dia membantu Evelin memakai jaket tersebut. Karena Evelin terus saja membuat penolakan, dia berakhir memaksanya.

"Di luar dingin. Kamu bisa masuk angin."

"Aku bahkan sering berenang, dan aku tidak mudah masuk angin."

"Benarkah?" Gunner tiba-tiba mendekatkan wajahnya ke arah Evelin dan membuat gadis itu beringsut mundur. Saat dia semakin jauh ke belakang, dia menabrak meja dan berhenti bergerak.

Gunner memperhatikannya dalam diam. Jarak mereka masih sangat dekat dengan keheningan panjang yang terjadi setelahnya. Saat Gunner berniat menggoda Evelin lebih jauh, suara bel pintu terdengar dari luar. Fokus mereka teralihkan dengan cepat.

"Haha.. Reaksimu sangat lucu. Jangan takut, Evelin. Aku tidak akan menciummu."

Pria itu tiba-tiba menjauh dan pergi untuk melihat siapa yang membunyikan bel di pagi hari. Sementara itu, setelah Gunner menjauh, Evelin seketika terduduk dengan gugup. Jantungnya berdegup sangat cepat. Jika seseorang tidak membunyikan bel, mungkin dia akan pingsan karena kedekatan mereka barusan.

Sambil menenangkan hatinya, dia membayangkan Gunner melakukan hal tersebut pada wanita lain. Mau bagaimanapun, pria casanova itu memang sering menggoda wanita tanpa niat serius.

Sementara itu, dari arah pintu terdengar suara Luke. Awalnya Evelin berpikir bahwa kekasihnya lah yang akan bertamu sepagi ini.

"Gunner, kita jadikan ke pantai nanti siang? Kau tidak ada kelas hari ini."

"Iya-iya."

Gunner membawa Luke masuk ke ruang tamu. Saat pria itu hendak duduk di sofa, dia menoleh ke arah dapur dan melihat Evelin yang terduduk di kursi meja makan. Dia membola terkejut setelahnya.

"Evelin?"

Evelin yang semakin gugup seketika bangkit untuk menjelaskan. Dia takut Luke malah berpikir bahwa Gunner dan dia menghabiskan malam bersama tadi malam.

"Senior, sebenarnya--"

Saat dia hendak membuat penjelasan, Gunner tiba-tiba menarik tangannya dan pergi dari ruangan itu. Dia di tarik dengan cepat namun sangat lembut. Mereka melewati Luke dan keluar dari apartemen. Luke di tinggalkan sendirian, menatap dengan linglung memperhatikan kepergian mereka.

Gunner membawa Evelin ke tempat parkir, lalu masuk ke salah satu mobil dan mulai melaju. Dia tidak mengatakan apapun setelahnya. Keheningan terjadi dan rasa gugup semakin menjadi-jadi. Evelin tidak mengerti kenapa Gunner tiba-tiba bersikap sangat dingin.

Saat dia menoleh untuk bertanya, Gunner lebih dulu menoleh ke arahnya. Mata mereka kembali bertemu dan semua kata yang Evelin siapkan seketika hangus.

"Evelin, jika Luke mengatakan sesuatu padamu, tolong jangan percaya. Pria itu sangat suka berbohong dan memutarbalikkan fakta."

"Oh.. Um." Evelin mengangguk dengan cepat. Dia bahkan tidak sering berinteraksi dengan Luke, jadi kenapa Gunner harus khawatir tentang hal itu.

"Ngomong-ngomong, dimana rumahmu? Apa aku mengambil jalan yang benar?"

1
yoruuu
saya akan lebih sering update mulai sekarang. Jadi maafkan saya atas keterlambatan yang terus berkelanjutan, haha..
yoruuu
semangat
Eci Rahmayati
jangan pisahkan mereka LG Thor
Lusie
cerita othor ini memang selalu bikin aku gemes
Lusie
malah sedih jadi mereka bakal pisah lagi nih Thor?
Lusie
bagus drew para pembaca udh kesel banget nih sama si Gunner
yoruuu
maaf ya, kesehatan othor sering menurun/Frown/
Lusie
Thor kirain ga bkl up lagi novel ini/Sob/ makasih thorr udh up kembali semangat thorr
Eci Rahmayati
bagus Evelyn kamu harus tegas
Eci Rahmayati
sangat menarik untuk di baca
Eci Rahmayati
up lagi Thor hihihi semangat
Lusie
jdi s Gunner ini sbnrnya cmn lakuin cinta satu MLM doang ya thor
Lusie
bagus Thor ceritanya anak muda banget aku suka
Lusie
namanya bgus mukanya bgus kelakuannya yg ga bagus
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!