Darah yang mengalir di tubuh ku merupakan darah seorang kesatria terkuat yang pernah ada, dan aku pun akan menjadi seperti dia melindungi yang lemah dan menghancurkan kebatilan di dunia ini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lazuardi aqbar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pertarungan di tepi danau 2
Kedua kultivator muda berlainan jenis itu berjumpalitan ke kebelakang, untuk mengindari serangan bola api yang di lepaskan oleh sang serigala roh.
Akan tetapi sial bagi putri Yan Chi, tubuhnya masuk kedalam danau akibat terkena efek ledakan yang tejadi, yang membuat pergerakannya menjadi lambat karena berada di dalam air.
Putri Yan Chi sangat terkejut, melihat sebuah bola api yang mengarah cepat kearahnya tanpa bisa berbuat apa apa. "Ayah ..!!, Ibu...!! berakhir sudah hidupku!!" pekik putri Yan Chi.
Melihat hal itu, thien Yu segera menapakkan telapak tangannya ke permukaan air danau, maka terciptalah gelombang besar yang menyeret tubuh sang putri menjauh dari bola api yang mengarah kepadanya.
"Menyusahkan saja!!" ucap Thien Yu kesal.
Thien Yu menatap tajam kearah serigala cambuk api dan berkata. "Sudah cukup kau menyusahkan ku, walupun kau menang di tingkat kultivasi, tapi aku menang tehnik darimu, maka aku akan segera menghabisimu!!" teriak Thien Yu.
Setelah berkata seperti itu, Thien Yu melemparkan belati merah darah untuk mengalihkan perhatian sang serigala roh, dan pada akhirnya tubuh Thien Yu melesat cepat kearah binatang serigala roh sambil melepaskan ke dua belas jarum emas miliknya.
"Tehnik jari matahari!!" teriak Thien Yu.
"Claup..!! Claup..!! Claup..!!
Kedua belas jarum emas menembus tubuh sang serigala roh, yang membuat tubuh sang serigala roh sempoyongan dan tak lama kemudian ambruk ketanah. Sebelum menemui ajalnya, sang serigala roh melolong dengan lengkingan yang sangat tinggi dan tak lama kemudian sang serigala itupun tewas di tempat.
Putri Yan Chi terkejut bukan kepalang melihat pertarungan yang terjadi, dengan sekali serang pemuda itu dapat menghabisi binatang serigala roh cambuk api dengan mudah. Putri Yan Chi juga tak menyangka jika pemuda yang selama ini dianggapnya lemah ternyata mempunyai teknik yang begitu kuat. "Berarti dia hanya mengalah saat bertarung denganku di dalam goa, jika dia ingin melukai atau membunuh ku saat itu, tentu sangat mudah baginya," batin putri Yan Chi.
Karena merasa keadaan sudah aman, putri Yan Chi dengan sekuat tenaga berenang ke tepi danau, akan tetapi teriakan Thien Yu membuat putri Yan Chi menghentikan gerakannya.
"Kau tetaplah di situ!! atau kau akan menjadi santapan puluhan ekor serigala roh!!" teriaknya.
Mendengar teriakan Thien Yu yang tak menganggapnya, membuat sang putri merasa kesal.
"Kurang ajar!! dia berani memerintah dan meneriaki ku seperti itu, apa dia tak tahu jika aku merupakan putri di ke kaisaran pheonix," batin sang putri.
Akan tetapi prasangka sang putri seketika berubah, saat melihat puluhan ekor serigala roh cambuk api berdatangan dari dalam hutan dan langsung mengepung Thien Yu.
"Bagaimana mungkin serigala roh itu bisa sebanyak ini, tak mungkin pemuda itu sanggup mengalahkannya seorang diri," batin putri Yan Chi dan mulai berenang kearah Thien Yu.
"Sudah kukatakan kau tak usah kesini, kau hanya akan menyusahkan ku jika kau berada disini!!" kembali teriakan Thien Yu membuat sang putri merasa di rendahkan.
"Memang kau siapa seenaknya memerintah ku seperti itu!!" jawab putri Yan Chi. Kali ini sang putri tak menggubris perintah Thien Yu, dia tetap berenang ke tepi danau.
"Dasar keras kepala!! apakah semua wanita di dunia ini selalu tak mengindahkan perkataan laki laki?" batin Thien Yu.
"Guru aku minta kekuatanmu untuk menghabisi seluruh serigala roh ini," pinta Thien Yu.
"Thien Yu, ini adalah hutan yang penuh dengan binatang buas dan binatang roh, jika kau memakai kekuatanku sekarang dan setelah 15 menit kemudian saat kekuatan itu kembali padaku, maka tubuhmu akan lemah dan perlu waktu beberapa hari untuk memulihkan diri, begitupun denganku, aku juga harus memulihkan diriku," jawab Naga Giok.
"Guru, gadis itu pasti akan menjagaku, paling tidak dia akan membawaku ke goa untuk memulihkan diri," ucap Thien Yu.
"Baik jika itu sudah menjadi keputusanmu," jawab Naga Giok dan langsung memberikan setengah kekuatannya pada Thien Yu.
Mata Thien Yu seketika berubah seperti halnya mata sang Naga Giok. Dengan sekali hentakan kakinya di permukaan air, maka gelombang besar kembali menyeret tubuh putri Yan Chi kembali ke tengah danau.
"Kurang ajar kau benar benar telah mempermainkan ku, awas saja kau!!" teriak putri Yan Chi, sambil menghantam hantamkan tangannya ke permukaan air untuk melampiaskan kekesalannya kepada Thien Yu.
Sementara itu Thien Yu yang telah mendapatkan kekuatan sementara dari Naga Giok, langsung menyerang ke arah puluhan ekor serigala yang mengepungnya, hingga terjadi pertarungan sengit di tepi danau.
Seluruh serigala roh yang mengepung Thien Yu, seketika mengeluarkan api di tubuhnya, dan langsung menyerang balik Thien Yu dengan sabetan sabetan ekor bertubi-tubi kearahnya
"Cetar..!! Cetar..!! cetar..!!" suara bunyi yang mendominasi pertarungan itu, hingga membuat suasana begitu mencekam.
Dengan belati merah darah yang berada di tangannya, Thien Yu berhasil membunuh beberapa kawanan serigala roh yang ada, akan tetapi, bukannya berkurang malah serigala roh semakin bertambah banyak, semua itu akibat suara lolongan sang serigala yang terus menerus memanggil kawanannya untuk datang ketempat pertarungan.
Putri Yan Chi kini tersadar dengan peringatan Thien Yu sebelumnya, kerena melihat banyaknya serigala roh yang berdatangan dari dalam rutan. "Andai saja pemuda itu tak menahanku, mungkin aku telah mati di keroyok para serigala roh itu, tapi siapa sebenarnya pemuda itu? tak mungkin di hanya seorang pemburu binatang roh seperti yang dikatakannya saat pertama kali kami berjumpa, seluruh binatang serigala roh itu mempunyai kekuatan ranah tingkat Kaisar, dan pemuda itu sama sekali tak kesulitan menghadapinya," batin putri Yan Chi.
Di arena pertarungan, suara naga giok menggema di dalam batin Thien Yu. "Kau harus segera mengakhiri semua ini, karena waktu untuk menggunakan kekuatanku sudah hampir habis, jika kau kehabisan waktu dan kekuatan yang kuberikan padamu kembali padaku, maka kau akan menjadi makanan empuk bagi para serigala serigala roh itu," ucapnya.
"Baik guru, aku akan segera menyudahi pertarungan ini," jawab Thien Yu.
Thien Yu melompat dengan tinju yang mengeluarkan kekuatan dasyat, dan langsung menghantamkan tinjunya ketanah. " Tinju Naga Giok..!!" teriak Thien Yu.
"Boom!!" ledakan keras terjadi, yang menyebabkan seluruh serigala roh cambuk api hancur menjadi debu, akibat gelombang panas yang sangat besar yang keluar dari serangan tinju Thien Yu.
Putri Yan Chi yang melihat adanya gelombang panas yang sangat cepat kerahnya, segera menceburkan diri masuk kedalam dasar danau.
"Apa dia juga ingin membunuhku!!" batin putri Yan Chi sambil menggenggam kuat tinjunya.
Setelah merasa tak ada kejadian apa-apa lagi di permukaan air, sang Putri pun naik ke permukaan dan melihat pemuda yang bertarung dengan serigala roh cambuk api telah tergeletak di pinggir danau.
"Sepertinya pemuda itu tengah terluka, aku harus melihat kondisinya," batin putri Yan Chi khawatir.
Dengan cepat putri Yan Chi berenang menuju ke arah Thien Yu.
"Bagaimana keadaanmu?" tanya sang putri setelah melihat kondisi Thien Yu yang tak terluka sedikitpun, hanya nafasnya saja yang masih memburu.
"Putri keras kepala, aku baik baik saja, hanya aku perlu waktu untuk memulihkan kondisi tubuhku," jawab Thien Yu yang berusaha untuk duduk.
"Kau...!!" berani sekali menghinaku," hardik sang putri sambil mengangkat tangan kananya keatas.
"Kau ingin memukulku? silahkan saja kau pilih yang mana, pipi kiri atau kananku," ucap Thien Yu dengan mengedipkan sebelah matanya.
Putri Yan Chi segera berdiri dan membelakangi Thien Yu. "Dia semakin kurang ajar padaku, jika aku tak punya hutang nyawa padanya, pasti sudah ku patahkan leher pemuda ini," batin putri Yan Chi.
Putri Yan Chi memilih untuk pergi, baru selangkah dia berjalan kembali perkataan Thien Yu menghentikan langkahnya.
"Putri keras kepala, apa kau sengaja ingin membuatku mati di makan binatang roh atau binatang buas di tempat ini, dengan cara meninggalkan ku?
Tubuhku sudah sangat lelah dan tak bertenaga, melangkah pun aku sudah tak mampu, aku ingin kau membawaku kembali ke goa, setelah itu kau boleh meninggalkan ku," ucap Thien Yu.
Putri Yan Chi membalikan badannya dan menatap kearah Thien Yu dengan senyum penuh arti. "Sekaranglah saatnya aku membalas mu," ucap putri Yan Chi.