Bao Wei merupakan mafia kejam yang terkenal di dunia bawah. Dalam menjalankan misi nya, ia tak segan dengan musuh nya. Bao Wei mempunyai sepupu yang sangat suka membaca novel. Tak ayal, Bao Wei juga suka membaca novel reinkarnasi, thriller, zaman kuno kultivasi, time travel, maupun novel kiamat.
Di dunia atas, Bao Wei merupakan seorang Dokter Bedah Misterius yang bakatnya luar biasa. Mulai dari usia 10 tahun hingga sekarang umur 25 tahun, ia telah menjadi Dokter Bedah yang hanya diketahui oleh profesor Dokter dengan sebutan Dokter Dewa.
Saat ini Bao Wei sedang cuti dan menikmati waktunya di Villa dekat pegunungan dengan membaca novel berjudul Kiamat Zombie di sertai makanan kacang dan jus kesukaannya.
Bao Wei yang sudah membaca novel hingga tamat mulai mengantuk dan tertidur di sofa dengan buku novel yang jatuh dan terbuka. Hingga sebuah cahaya keluar dalam novel dan membawa Bao Wei ke dalamnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lily Dekranasda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Selalu Memikirkanmu
POV Li Cheng
Li Cheng meninggalkan apartemen Bao Wei dengan hati yang tak sepenuhnya tenang. Ia merasa ada sesuatu yang berbeda dengan gadis itu, namun ia tak bisa menebaknya. Pikirannya terus bergumul tentang Bao Wei, namun misi yang tersisa memaksanya untuk tetap fokus.
Untuk menghindari perhatian musuh, Li Cheng memilih naik kendaraan umum—kereta api kelas ekonomi yang penuh sesak. Dengan pakaian sederhana berupa kaos polos, jaket tua, dan topi baseball yang menutupi sebagian besar wajahnya, ia tampak seperti pekerja biasa. Tidak ada yang menyangka bahwa pria dengan tubuh tegap itu adalah mantan tentara elit rahasia.
Setelah beberapa jam perjalanan, ia tiba di markas rahasia tempat kaptennya berada. Bangunan itu tersembunyi di pinggir kota, jauh dari keramaian.
Li Cheng melangkah masuk ke ruang rapat, di mana kaptennya, seorang pria paruh baya dengan raut wajah tegas, sudah menunggu. Ia menyerahkan laporan misi terakhirnya dengan detail yang akurat, termasuk informasi tambahan tentang kelompok musuh yang berhasil ia kalahkan.
Kapten membaca laporan itu dengan serius sebelum menutup mapnya dan menatap Li Cheng "Pekerjaan yang luar biasa, seperti biasa. Kau adalah salah satu aset terbaik yang dimiliki tim ini"
Li Cheng mengangguk hormat "Terima kasih, Kapten. Namun, saya ke sini juga untuk berbicara tentang sesuatu yang lain"
Kapten mengangkat alisnya "Apa itu?"
"Saya ingin mengundurkan diri dari tugas ini" ujar Li Cheng dengan nada mantap.
Mata kaptennya sedikit menyipit "Alasanmu?"
"Saya telah bekerja di sini selama bertahun-tahun, dan saya merasa sudah waktunya untuk memulai kehidupan yang lebih tenang. Saya ingin memulai keluarga dan menjalani hidup normal" jawabnya jujur.
Kapten terdiam sejenak sebelum mengangguk pelan "Saya mengerti. Kau sudah banyak berkorban untuk tim ini, dan kau pantas mendapatkan kehidupan yang kau inginkan. Saya setuju dengan pengunduran dirimu"
Li Cheng merasa lega mendengar persetujuan itu. Setelah memberi hormat terakhir, ia meninggalkan ruangan dengan hati yang sedikit lebih ringan.
Sebelum pulang, Li Cheng bertemu dengan teman-teman satu timnya di kantin markas. Mereka juga telah menyelesaikan misi masing-masing dan mendiskusikan rencana ke depan.
"Saya juga akan berhenti" ujar salah satu temannya, Zhang Lei, dengan nada tegas. "Sudah terlalu lama kita hidup dalam bayang-bayang"
"Aku juga" tambah Lin Xiao, seorang rekan wanita yang selalu menjadi tulang punggung tim. "Aku ingin membuka usaha kecil di kampungku"
Mereka semua sepakat untuk berhenti dan menjalani hidup normal. Zhang Lei bahkan mengusulkan agar mereka tetap saling terhubung "Bagaimana kalau kita berkumpul di tempat Li Cheng seminggu lagi? Kita bisa merayakan kebebasan kita bersama"
Li Cheng mengangguk "Baik. Datang saja ke tempatku. Aku akan menyiapkan sesuatu"
Setelah meninggalkan markas, Li Cheng memutuskan untuk menyelidiki lebih jauh tentang kehidupan Bao Wei. Meski ia merasa tertarik padanya, ada sesuatu yang membuatnya penasaran, kenapa Bao Wei terlihat begitu siap menghadapi sesuatu?
Li Cheng menghabiskan beberapa hari berikutnya menelusuri jejak Bao Wei secara diam-diam. Ia memeriksa transaksi keuangannya, mengamati kebiasaannya, dan mencoba memahami motif di balik tindakannya.
Dari penelusurannya, Li Cheng menemukan beberapa hal yang mengejutkan:
✅Bao Wei menjual sebagian besar hartanya.
✅Dia menggunakan uang itu untuk membeli bahan makanan, senjata, dan berbagai barang kebutuhan pokok.
✅Dia menyewa gudang besar 1 bulan penuh dekat apartemennya.
"Kenapa dia melakukan semua ini?" pikir Li Cheng.
Melalui informasi dari kenalannya yang bekerja di intelijen, Li Cheng mengetahui rumor tentang virus yang dapat mengubah manusia menjadi makhluk seperti zombie. Meski belum ada laporan resmi, beberapa pihak rahasia sudah mulai bersiap-siap.
"Apakah dia tahu tentang virus ini? Atau dia hanya berjaga-jaga?" pikir Li Cheng lagi.
Li Cheng merenungkan semuanya "Jika dia memang tahu sesuatu yang lebih, maka aku harus melindunginya. Aku tidak bisa membiarkannya menghadapi ini sendirian"
Li Cheng memutuskan untuk menjual semua asetnya, termasuk apartemen dan kendaraan pribadinya. Dengan uang itu, ia berniat memulai hidup baru di dekat Bao Wei. Ia berencana membuka usaha kecil dan tinggal di kota yang sama dengannya.
Namun, sebelum itu, ia ingin berbicara langsung dengan Bao Wei. Ia ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi dan kenapa gadis itu tampak begitu siap menghadapi sesuatu yang besar.
"Bao Wei" gumam Li Cheng pelan. "Aku tidak tahu apa yang kau sembunyikan, tapi aku akan tetap di sisimu. Kau mungkin tidak membutuhkanku, tapi aku tidak akan membiarkanmu melawan dunia ini sendirian"
Li Cheng menyusun rencana untuk kembali menemui Bao Wei setelah semua urusannya selesai. Meski ia belum tahu apa yang akan ia katakan, satu hal yang pasti: hidupnya kini hanya ingin ia habiskan di dekat Bao Wei.