NovelToon NovelToon
Long Journey

Long Journey

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Epik Petualangan / Dunia Lain / Ahli Bela Diri Kuno / Penyeberangan Dunia Lain / Elf
Popularitas:1.4k
Nilai: 5
Nama Author: Yudha Lavera

Kejadian pilu pun tak terduga menimpa Bjorn, para polisi menuduh dia sebagai kaki tangan seorang kriminal dan akhirnya ditembak mati secara tragis.

Bjorn yang tidak tahu alasannya mengapa dirinya harus mati pun terbangun dari kematiannya, tetapi ini bukanlah Akhirat.. Melainkan dunia Kayangan tempat berkumpulnya legenda-legenda mitologi dunia.

Walau sulit menerima kenyataan kalau dirinya telah mati dan berada di dunia yang berbeda, Bjorn mulai membiasakan hidup baru nya dirumah sederhana bersama orang-orang yang menerima nya dengan hangat. Mencoba melupakan masa lalunya sebagai seorang petarung.

Sampai saat desa yang ia tinggali, dibantai habis oleh tentara bezirah hitam misterius. Bjorn yang mengutuk tindakan tersebut menjadi menggila, dan memutuskan untuk berkelana memecahkan teka-teki dunia ini.

Perjalanan panjangnya pun dimulai ketika dia bertemu dengan orang-orang yang memiliki tujuan yang sama dengan dirinya.

(REVISI BERLANJUT)

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yudha Lavera, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

10. The Punish

Dia tahu, Januza memiliki emosional yang buruk, dan memanfaatkan hal itu dengan memancing amarahnya agar Bjorn bisa merekrut Pria Kekar itu dengan memenangkan duel.

"Kalau kau tidak mau?! Aku akan memisahkan kepalamu dari tubuh kerempeng itu!" mendekati Bjorn sambil memegangi tombak besarnya.

Neil yang melihat tanda-tanda intimidasi dari Januza, langsung sigap berdiri meraih kapaknya, "Pama-" Melihat mata dan tangan Bjorn seolah berkata "Mundur, jangan ikut campur" Neil hanya bisa menurutinya dengan berdiri diam.

"Jika aku melumpuhkanmu, kau akan ikut bersamaku" ucap Bjorn.

"Lumpuh? Pria Cungkring sepertimu harusnya banyak makan saja, jangan banyak bicara!" berlari mendekati Bjorn dengan tombak yang siap menusuknya kapan saja. Tombak tajam itu tidak membuatnya takut, dengan mata fokusnya dia membalas berlari ke arah Januza.

Tombak besar itu berayun mengarah wajah Bjorn, disambut mengelak memiringkan kepalanya.. Hunusan tombaknya meleset dari perkiraan Januza. Dan dengan cepatnya Mata Tombak itu pun dihimpit oleh kedua telapak tangan Bjorn, di lanjut menendang gagang pegangannya ke langit.

Tombak besar itu terlepas dari genggaman Januza, dan terhempas keatas langit-langit. "Sialan!!" Sadar tombaknya sudah tak terjangkau, Januza mencoba melancarkan tinju kearah wajah.

Bjorn yang memiliki insting bertarung tajam, langsung melakukan Spinning Elbow. Merubah kuda-kudanya, dan melangkahkan satu kaki disebelah Januza. Menghindar dengan tubuh memutar bersamaan dengan sikut yang menghantam wajah lawannya. Serangan kuat itu tak bisa terelakkan.

Memaksa Januza terpental kencang melubangi gedung serikat.

Melihat itu, Neil merapatkan gigi-giginya "Uhh~" matanya disipitkan ngilu, gerakan itu adalah gerakan yang hampir dilancarkan oleh Bjorn saat latih tanding dengannya, kengerian dari serangan itu membuat dia membayangkan apa yang akan terjadi jika itu dilakukan kepada dirinya.

"T-tuan, anda tidak apa-apa?" tanya seorang resepsionis didalam serikat, terkejut dengan situasi tak terduga barusan sambil melihat kearah dinding yang berlubang besar.

"Yahh.. Kalau sudah begini, saatnya aku yang kerja" Amoria hati-hati melangkahkan puing yang berserakan, kakinya masuk ke serikat melewati dinding yang baru saja berlubang itu sambil mengipas debu-debuan dengan tangannya "Dia sedang tak sadarkan diri. Biar aku yang urus" sambil perlahan meletakan telapak tangannya tepat dijantung Januza yang sedang terbaring pingsan.

Telapak tangannya menekan Dadanya lebih dalam. Amoria memompa jantung Januza dengan paksa, dan melancarkan peredaran darahnya kembali normal. Luka-lukanya pun ikut memulih, seketika Januza membuka mata dengan nafas terengah-engah, batuk dengan bercak darah pun tak bisa ia tahan.

Bjorn, Neil dan Sulpha, menyusul ikut memasuki gedung serikat melewati dinding berlubang itu "Bocah besar. Selamat bergabung, dengan regu kami" ucap Bjorn melangkahkan kaki, sambil membawakan tombak besarnya ia mendekati Januza.

Thena selaku pelayan resepsionis, tak bisa berbuat banyak, kebingungan dan gugup, melihat kejadian itu ia tidak bisa berkata-kata "Maaf, kak Thena. Salah satu anggota kami datang terlambat dan masuk dengan cara yang tidak sopan" Ucap Neil.

Thena membalas dengan tawa kecil yang terpaksa, berusaha sebisa mungkin kalau tidak ada hal aneh yang terjadi di sekitar sini "Ini sih.. Bukan tidak sopan, tapi mengejutkan" balas Thena.

Regu-regu kelompok petualang lain yang berada didalam bangunan serikat, hanya bisa menyaksikan kejadian itu dengan diam membisu "Ja-jadi.. Biar aku daftarkan nama regu kalian" Thena yang langsung sibuk menuliskan lisensi di meja tempat ia berdiri.

"Hei, tentukan nama Regu ini" ucap Sulpha sambil menggaruk kepalanya.

"Kami, adalah.." menyambung senyum "..The Punish" menjatuhkan tombak besar itu dengan bunyi nyaring didepan Januza yang masih duduk melamun seperti kebingungan, sebagian wajahnya tertutup darah.

"Baiklah.. Biayanya 5 koin emas" jawab Thena dengan gugup.

"Ah, yang akan membayar biaya itu adalah orang yang barusan merusak dindingmu" Bjorn dengan mudahnya menunjuk Januza.

Januza tercekat, matanya berputar dengan cepat menatap Bjorn "Hei!! Sialan. Yang melubangi dinding itu kau!" berdiri dan meraih tombak besarnya.

"Tidak, itu karena tubuhmu menabrak bangunan ini" jawab Bjorn.

"Kau menuduhku?! Kau belum tahu ya rasanya dicium bilah tombak!" dengan aba-aba siap menyerang Bjorn.

"Hah.. Mulai lagi" ucap Sulpha mendesah pasrah, menjauhi mereka berdua agar tak terkena imbasnya.

"Ahh! Ini kak, ini 5 koin emasnya" Neil tergesa-gesa mengeluarkan koin emas dari kantung kecil yang barusan ia curi dari ikat pinggang Januza. Dia khawatir, jika Bjorn lebih serius lagi, mungkin Januza bisa mati.

"Hei! Itu uangku!"

"Maaf, semuanya. Kami akan segera kembali" Amoria menarik Januza dengan kepalan tangan mempompa jantungnya dengan paksa "Kau itu terlalu berisik!"

"Sakit!!!"

"Makanya diam!" ucap Amoria memarahi Januza sambil keluar dari serikat, mereka berlima meninggalkan ruangan berantakan itu melewati lubang dinding yang mereka buat.

1
01
fufufafa/Hammer/
Yudha Lavera: weeee
total 1 replies
Kuro Kagami
Setiap chapter bikin penasaran terus, authornya jago banget.
Jenny Ruiz Pérez
Ceritanya asik banget thor, jangan lupa update terus ya!
Kamiblooper
Ini bukan cerita lagi, tapi candu, tolong jangan terlambat update thor.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!