Safia Tanisha adalah seorang anak dari keluarga biasa saja , bapa nya berasal dari desa yaitu bertempat di Jawa tengah,dan ibu nya berasal dari Jakarta.Namun Safia lahir di jawa tengah ia di rawat oleh nenek nya di sana, sementara kedua orang tua nya mencari nafkah di jakarta.
Safia gadis cantik dan juga body yang sangat bagus sekali,di kampung nya itu ia seperti kembang desa ,Safia tinggal bersama nenek dan kakek nya karena ia di tinggal cari nafkah oleh kedua orang tua nya.
pak Widodo dan juga Bu asih mempunyai kos-kosan di sana karena Bu asih mendapatkan warisan dari kedua orang tua nya, mereka berdua pun memutuskan untuk membuat kos-kosan di sana saja karena mereka pikir membuat kos-kosan itu uang nya sangat lumayan sekali apa lagi di daerah jakarta seperti ini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti Yunengsih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 11
Pak Widodo sudah menangkap tikus tersebut dan membuang tikus nya itu, sementara ke empat anak kos itu sangat lega sekali karena tikus itu sudah pergi dari hadapan mereka.
"Kalian pada takut sama tikus?"Tanya pak Widodo kepada anak kos nya.
"Kami bukan takut pak,hanya geli saja."Jawab Daren.
Pak Widodo hanya mengkerut kan alis nya saja karena mereka ini bukan geli tapi memang takut,kalau engga hanya geli engga sampai naik ke atas sofa juga kali, sementara mereka ini semua nya pada naik ke atas sofa.
"Nanti bapa cek lagi area sini dan nanti bapa bersihkan biar tidak ada tikus lagi."Ucap Pak Widodo.
"Iyah pak."Jawab semuanya.
"Yasudah kalau begitu,bapa pergi dulu."Ucap Pak Widodo.
Mereka hanya mengangguk kan kepala nya saja dan pak Widodo pun pergi dari sana ia ingin beristirahat, sementara ke empat pria itu menghelas nafas nya dengan lega karena tidak ada tikus lagi.
"Kalian mau langsung istirahat?"Zayyan kepada ketiga teman nya itu.
"Kalau aku nanti istirahat nya,masih ada tugas dari kampus."Jawab Rafandra.
"Sama gue juga mau selesai kan tugas gue masih banyak pula."Ucap Daren.
Sementara lingga hanya diam saja dari tadi ia malah fokus sama minuman nya itu, mereka pun menatap ke arah lingga yang dari tadi diam saja.
"Eh Ling kenapa elu diam saja dari tadi?"Tanya Zayyan.
"Engga kenapa-kenapa gue."Jawab Lingga.
Mereka berempat sibuk dengan masing-masing pekerjaan nya itu,tak lama kemudian lingga pergi ke kamar nya ia ingin beristirahat saja karena besok ia harus bertemu dengan para investor nya.
"Dia mau ke mana?"Tanya Rafandra ke teman nya ini.
"Mau istirahat kali mau apa lagi coba ini kan sudah malam."Jawab Daren.
"Iyah juga yah."Ucap Rafandra.
Daren hanya geleng-geleng kepala saja mendengar ucapan dari teman nya ini, mereka bertiga masih di ruang televisi itu mereka sedang mengerjakan tugas mereka masing-masing.
Sang mentari telah menyinari bumi , sepet biasa lingga sudah bangun duluan ia juga sudah rapih karena mau ke kantor ia pun sedang berada di dapur ia sedang membuat sarapan untuk dirinya sendiri.
"Pagi-pagi sudah ada di dapur saja."Ucap Rafandra.
"Iyah lagi bikin sarapan."Ucap Lingga.
"Yang lain belum pada bangun kah?"Tanya Rafandra kepada lingga.
"Seperti nya belum."Jawab lingga.
Rafandra hanya mengangguk kan kepala nya saja ia pun mengambil makanan yang ada di kulkas, sementara lingga sedang membuat minuman yang sehat, Rafandra pun melihat lingga begitu pandai sekali membuat minuman tersebut.
"Lagi buat minuman apaan tuh?"Tanya Rafandra.
"Ini hanya jus saja."Jawab Lingga.
"Kamu setiap hari minum itu?"Tanya Rafandra.
"Iyah biar sehat."Jawab lingga.
Lingga membawa sarapan nya itu ke meja makan ia pun makan dengan sangat tenang sekali, begitu pun dengan Rafandra mereka makan tidak seperti orang kebanyakan yang sarapan nasi atau pun apa lah.
Daren keluar dari kamar nya itu,ia pun menuju ke arah dapur ia langsung membuka kulkas dan mengambil susu saja yang ia beli dan meminum nya.
"Elu engga sarapan?"Tanya Rafandra ke teman nya ini.
"Ini gue sarapan."Jawab Daren sambil memperlihatkan susu yang ada di tangan nya itu.
Rafandra hanya mengangguk kan kepala nya saja karena Daren memang orang nya seperti itu,tak lama kemudian tiba-tiba zayyan berteriak di kamar nya itu entah ada apa di dalam kamar nya ini.
"Aaaaaaaaaaa."Teriak Zayyan.
Zayyan keluar dari kamar nya itu ia hanya menggunakan handuk yang melilit di pingga nya itu, mereka pun terkejut karena Zayyan berteriak begitu nyaring sekali.
"Ada apa Zayyan?"Tanya Daren.
"Iyah pagi-pagi bikin heboh saja."Ucap Rafandra.
"I-itu di kamar mandi gue ada cicak gede banget banget."Jawab Zayyan.
"Emang ada yah cicak gede bukannya cicak itu kecil?"Tanya Rafandra.
"Kalau engga percaya lihat saja noh."Ucap Zayyan.
Daren yang orang nya penasaran pun langsung masuk saja ke dalam dan di ikuti oleh ketiga orang itu,dan pas mereka masuk ke dalam dan menuju ke kamar mandi di sana memang ada cicak besar sekali yang sedang nempel di dinding.
Cicak itu pun melihat ke arah ketiga orang tersebut buakan nya pergi karena ada orang ini malah cicak besar nya mau menghampiri mereka,Daren yang berada di depan pun langsung ke belakang ia tidak mau kena serang cicak besar tersebut.
"Huaaaaaa cicak jadi-jadian itu."Teriak Daren.
Mereka berempat pun lair tunggang langgang karena takut dengan cicak besar seperti itu mereka takut di hap oleh cicak tersebut, Sementara pak Widodo yang sedang menikmati secangkir kopi pun langsung terkejut mendengar anak kos nya itu berteriak.
"Ada apa lagi dengan bocah itu."Ucap Pak Widodo.
"Pak itu anak-anak kenapa yah ,ko pagi-pagi sudah teriak-teriak?"Tanya Bu Asih.
"Entahlah Bu,bapa akan mengeceknya."Jawab Pak Widodo.
Pak Widodo pun pergi dari rumah nya menuju ke Kos-Kosan nya itu,pak Widodo langsung masuk saja ke dalam lagi-lagi mereka sedang berada di atas sofa lagi entah apa yang mereka takutkan pagi ini.
"Kalian ini ada apa lagi pagi -pagi sudah teriak-teriak?"Tanya Pak Widodo.
"I-itu pak di dalam kamar mandi saya ada cicak besar."Jawab Zayyan dengan gugup.
"Iyah pak,cicak nya mau makan kami."Ucap Rafandra.
Pak Widodo mengkerut kan alis nya karena apa yang di ucapkan anak kos nya ini tidak masuk di akal sama sekali,Pak Widodo langsung mengecek nya dan ia malah tersenyum karena binatang itu bisa di jual dan sangat laku sekali binatang tersebut.
"Engga usah takut itu hewan bawa keberuntungan."Ucap Pak Widodo.
"Masa sih pak,terus saja gimana ini mau masuk ke kamar takut."Ucap Zayyan.
"Ya tinggal masuk saja ke dalam,nanti siang bapa yang urus binatang itu sambil membasmi tikus juga."Ucap Pak Widodo.
"Tapi pak saya takut."Ucap Zayyan.
"Ya ampun kalian ini kan laki-laki masa takut sama gituan,udah bapa mau pergi mau manggil orang untuk mengambil binatang itu."Ucap Pak Widodo.
Pak Widodo pergi begitu saja meninggalkan anak kos nya ini, sementara ke empat orang itu hanya saling pandang saja,lingga yang tidak mau kena apes pun langsung pergi begitu saja.
"Heh ling elu mau ke mana, temenin gue dulu."Ucap Zayyan.
"Gue harus ke kantor,nanti telat."Teriak Lingga.
Ia langsung pergi begitu saja ia tidak mau kena apes lagi,lingga menaiki sepeda motor nya itu dan meninggalkan Kos-Kosan nya itu, sementara di dalam tinggal ada Daren dan Rafandra saja,zayyan pun langsung mencekal kedua tangan mereka berdua ini ,ia ingin di temani oleh mereka berdua karena takut terjadi apa-apa dengan nya ini di dalam.
.
.
.
.
Happy reading 🤗
Jangan lupa vote like and komen 🙏 🤗