#Pembaca Pikiran #
Bugh..Bugh... Bugh...
" Pergi! Pergi! Jangan buat para pelanggan aku jijik melihat mu!
" Paman kau jahat sekali pada teman aku!"
" Apa teman kamu? Sejak kapan kau punya teman seperti gembel itu?"
Anak laki laki itu bisu. (Walaupun sebenarnya dia memiliki sebuah kemampuan khusus yang tidak seorang pun tahu.) Dia tidak tahu siapa orang tuanya. Dia di temukan di waktu hujan deras di dekat pembuangan sampah kota itu. Dan di pungut oleh seorang pemulung, yang tiga hari lalu meninggal. Karena dia tidak tahu anak itu anak siapa? pemulung itu pun dulu memberi nama anak laki laki bisu tadi dengan nama REED , yang dia doakan kelak anak malang itu akan menjadi seorang penguasa.
Bagaimana kelanjutan hidup Reed ? Apakah dia akan bertemu dengan orang tua kandungnya? Apakah kemampuan khusus yang Reed sembunyikan itu? Semoga suka dengan karya kelima aku ini. Happy reading Tetap Berikan dukungan kalian yang sangat berharga buat author ya. Thank you so much...muah muah😘🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Black _Pen2024, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
11
Dokter Alkish, segera memanggil anak buahnya yang biasa bekerja untuk melacak tempat tertentu.
" Tuan ada Laporan masuk!"
" katakan!"
" mobil tuan muda meledak karena tangki bahan bakar telah bocor dan mendapatkan percikan api dari kabel yang putus. Sehingga mobil tersebut meledak. Tuan muda terpental kemudian tidak di ketemukan lagi. "
"Apa jadi tuan muda tidak di ketemukan?"
" Maaf benar tuan besar."
" Sial. Siapa yang telah menyerang tuan muda?"
" Kelompok Difandra tuan. Saingan tuan sejak dulu. "
" Difandra kau selalu menggangguku sejak dulu. Kau masih belum jera juga saat aku ledakkan pangkalan bahan bakar mu saat itu!!!"
" Fugo lekas kau cari jejak tuan muda pasti masih ad di sekitar tempat kejadian!!!"
" Baik tuan besar. "
" Jangan lengah mereka selalu berbuat licik. "
" Baik tuan besar. "
" Kalian telah memilih lawan yang salah dari dulu. Aku curiga kejadian setahun lalu itu pasti juga ulah kelompok Difandra. Sial. Kenapa aku tidak sadar jika sejak awal dia sudah mengincar Reed. "
Tangan yang terkepal kuat itu ditinjunya ke meja jati tempat kerjanya. Supaya keras itu menarik perhatian anak buahnya yang berjaga di mansion mewahnya itu.
" Tuan besar, apakah ada yang bisa kami bantu?"
" Ah tidak, aku hanya emosi. tolong kalian berjaga saja di depan. Jangan ijinkan siapapun masuk kemari. Aku mau istirahat sejenak."
" Maaf tuan. Jika kami mengganggu. "
" hmmm".
Pintu pun di tutup dari depan dan langsung Alkish kunci dengan kunci otomatis di remote yang dia pegang di atas meja.
" Reed kamu harus bertahan hidup. Kau harus bisa menemukan penjahat itu."
Alkish merasa sangat terpukul. Kepala Alkish tertunduk lesu.
Kenangan dua puluh tiga tahun itu pun kembali memenuhi ruang pikiran dan hatinya. Tak terasa setitik air mata pun menetes ke pipi dokter Alkish.
Kenangan yang tidak akan pernah ingin dihapuskan dan di tinggalkan begitu saja.
" Andai aku tahu sejak awal. Pasti sejak bayi kau akan mendapatkan kehidupan yang lebih layak dan lebih mapan dari sekarang. Tapi syukurlah aku bisa temukan dia dan mengetahui kebenarannya walaupun terlambat. "
" Aku harus bisa temukan dia. Aku tidak akan biarkan siapa pun melukai dia sekarang!!!"
...****************...
Di tempat yang jauh dan gelap tepatnya di sebuah hutan tepian kota tempat terjadinya baku tembak sekian ratus meter tadi siang , tampak seorang pemuda yang penuh luka terbujur kaku di sana dan tidak sadarkan diri.
Tertutup rimbunan pepohonan dan semak belukar, pemuda penuh luka itu masih saja pingsan.
Langit pun menjadi sangat gelap. menandakan mungkin hujan akan turun lagi.
Dalam alam bawah sadarnya, sang pemuda itu merasa seperti masuk dalam sebuah mimpinya.
Pemuda itu masuk dalam sebuah ruangan yang sangat gelap dan minim cahaya.
sayup sayup terdengar orang orang bicara dengan berbisik.
Seorang wanita cantik yang memakai baju kurang bahan sedang bicara serius dengan seorang wanita paruh baya yang terlihat seperti nyonya besar keluarga konglomerat.
" Mama anak itu adalah anak haram , kita harus gugurkan dia. Dan kita tidak bisa membiarkan dia melahirkan anak haram itu untuk mengikat Kak Syalendra. "
" Tapi toh wanita itu sebentar lagi juga waktunya melahirkan. Jadi kau sabarlah dulu. Mama juga akan menentang mereka. tapi jangan sampai Syalendra tahu rencana kita ini. Kau bisa paham bukan?"
" Baiklah ma. Aku akan ikut rencana mama saja. "
" Heh kalian jika wanita jalang itu mau melahirkan kalian kabari aku. Jangan sampai terlambat nyawa kalian akan aku ambil jika ada kesalahan di sini."
" Baik Nyonya besar. Kami akan laporkan semua perkembangan wanita itu."
kedua wanita jahat itu pergi. tapi saat mereka akan sampai ke pintu. (Terlihat oleh Reed yang bisa melihat kejadian itu dengan jelas tapi tidak bisa menolong sama sekali. Reed seakan sedang melihat sebuah film nyata. )
Terdengar teriakan kesakitan wanita hamil itu seakan sudah waktunya akan melahirkan. Membuat kedua wanita itu pun balik badan dan langsung menuju ranjang wanita yang sudah terikat tak berdaya disana.
Akhirnya datanglah bidan yang menolong persalinan tersebut.
Wanita itu tadi berjuang untuk melahirkan bayi mungilnya.
Beberapa saat yang menyakitkan akhirnya sang wanita berhasil melahirkan sang bayi.
" Nona bayinya laki laki sehat nona. "
" Syukurlah. "
" Hah sekarang pergilah kau ke neraka. bersama bayimu Sherina. Kami tidak pernah setuju kau mengandung dan melahirkan anak haram ini. "
" Nyonya tolong jangan bunuh bayi ku nyonya saya mohon. Jika nyonya benci pada aku aku akan rela, tapi bayiku tidak bersalah mohon ampun nyonya. "
" Kau diam wanita jalang. Kau tutupi kehamilan ini dari kak Syalendra pasti kau mau menjebak dia bukan! Wanita kotor wanita hina wanita licik!!!"
" Bukan bukan itu maksudnya aku tidak bisa katakan karena kalian yang paksa aku menikah dengan pak Syalendra sudah tahu aku mempunyai kekasih. Tapi kenapa kalian tetap memaksa aku dulu!!!"
Plak plak plak tamparan keras di pipi Sherina membuat dia terpekik.
Belum juga selesai sakit saat melahirkan dia sudah di siksa oleh mertua dan perempuan penggoda di samping mertuanya itu.
Devina adalah wanita yang sangat terobsesi bisa memiliki Syalendra seutuhnya karena kekayaan Syalendra yang tidak habis bahkan sampai tujuh turunan.
Hal itulah yang buat Devina menjadi sangat marah mengetahui ada wanita lain yang dinikahkan dengan Syalendra karena mereka sudah dijodohkan sejak bayi oleh kakek dan nenek Syalendra.
Maka Devina mencari cara untuk memfitnah dan mencari latar belakang Sherina. Hingga ditemukan jika Sherina sebenarnya sudah memiliki suami sirinya.
Tapi suami Sherina adalah laki laki miskin yang di tentang oleh keluarga Sherina , tapi karena Sherina sangat mencintai laki laki itu dia akhirnya menjebak laki laki itu tidur dengannya dan mengajak dia nikah siri walaupun kedua orang tua Sherina tidak setuju.
Laki laki itu bertanggung jawab dan mau menikahi Sherina tapi sayangnya, dia di usir oleh keluarga Sherina. Untuk bekerja di luar kota.
Saat laki laki itu pergi ke luar kota mencari kerja , kedua orang tua Sherina langsung menikahkan Sherina dengan Syalendra.
Reed yang mendengar semua itu merasa dia adalah dalam bagian film itu. Reed merasa sangat dekat dengan wanita yang di tindas itu.
Sampai akhirnya Devina pun menusuk Sherina di ranjangnya. Sherina yang sudah kehilangan banyak darah setelah melahirkan tadi akhirnya menghembuskan napas terakhirnya karena kehabisan darah.
Reed merasakan jantungnya berdetak kencang dan darahnya mengalir deras dari dalam jantungnya melihat kejahatan yang dialami oleh wanita yang baru melahirkan itu.
Tangan Reed terkepal kuat dan meninju semua orang yang jahat di sana.
Tapi Reed malah hanya meninju udara kosong.
Dari situ Reed akhirnya sadar dia hanya dijadikan saksi kejahatan yang dilakukan oleh dua wanita beda usia itu dengan dua anak buahnya yang kasar.
Wanita malang yang sudah menjadi mayat itu akhirnya dilempar dan dibiarkan begitu saja di sebuah gubuk kosong yang kumuh tempat dia melahirkan tadi.
Reed melihat wajah wanita itu seperti tidak asing baginya. Tapi Reed mencoba mengingat kembali dimana dia pernah melihat wajah wanita tersebut. Tapi Reed tidak ingat.
Saat Reed mengingat wajah wanita malang itu, Reed seakan terlempar ke suatu tempat.
Dan tempat itu membuat Reed sangat terkejut, karena tempat itu adalah tempat pembuangan sampah dimana dulu dia dan pak Rory pernah menjadi pemulung untuk menyambung hidup karena dia masih belum dapat pekerjaan tetap.
" Loh ini kan tempatnya pembuangan sampah di kota asal aku dulu ya? Kok aku tiba-tiba sudah ada disini?"
Reed yang masih bingung itu tiba-tiba melihat dua orang kaki tangan wanita jahat itu membuang bayi yang dilahirkan wanita malang itu di sana.
Reed seakan ingin mengajar dua orang tersebut tapi kembali dia hanya meninju angin.
Tapi dia juga menjadi sangat terkejut melihat selimut yang dipakai bayi itu adalah selimut waktu dia bayi dulu. Pak Rory selalu menyimpan semua baju dan selimut bayi itu di lemari pakaian Reed.
Saat Reed bertanya pak Rory selalu menjawab, jika itu jadi kenang kenangan masa dia bayi dulu dan tidak boleh dia buang.
Hingga sekarang semua itu masih Reed simpan juga sebagai kenangan dia bersama ayah angkatnya dulu.
Saat itu tiba tiba wanita yang melahirkan tadi seakan datang ke.arah Reed dan memeluk Reed sambil berkata, " belum waktunya kamu ikut mama. Kamu harus temukan papa kamu yang selalu menunggu dan mencari kamu."
Tiba tiba tubuh Reed di dorong keras oleh wanita itu. Dan Reed pun akhirnya sadar dari pingsannya dan ternyata dia ada di gubuk tempat wanita yang dia lihat tadi dalam mimpinya.
Reed mencoba merenungkan semua yang dia alami waktu itu.
"Di mana aku? Dan sudah berapa lama aku di sini? Apakah yang baru saja aku alami dan aku lihat itu ya? Dan Bagaimana kabarnya orang orang yang menyerang aku lalu ya? Apakah om tahu ? "
Reed mencoba mengumpulkan semua memori yang dia alami.
Bagaimana kisah selanjutnya?
Bersambung...