"jangan berharap banyak didalam pernikahan ini, karena aku tidak akan pernah jatuh cinta kepada kamu Rayya" ucap Deril pada Rayya disaat malam pertama mereka sebagai suami istri
"anda tidak perlu mengingatkan saya tuan, saya tidak pernah berharap apa pun didalam pernikahan ini tuan Deril" tegas Rayya
Pernikahan Deril dan Rayya atas dasar perjodohan, mereka terpaksa untuk menikah dengan alasan hutang budi
Apakah mereka bisa bertahan didalam perjikahan itu atau berpisah jalan terbaik yang mereka akan ambil?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mande Qita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 13 orang tua Deril datang
Besok harinya Rayya sibuk membersihkan kamarnya karena hari libur, biasanya setiap sabtu Rayya akan merapikan kamarnya
Ketika dia sedang merapikan kamarnya tuan Bramantyo dan mamanya Deril datang bermain ke kediaman Rayya dan Deril
Deril menginap di apartemen Roni, dia menceritakan masalah yang dihadapinya saat ini dan juga sikap Fina yang agak berubah setelah tau Deril berantem dengan Tuan Bramantyo
"Rayya kamu sedang apa sayang?" tanya nyonya Lena ketika baru sampai dikediaman putranya, Rayya sedikit kaget dengan kedatangan kedua mertuanya itu
"mama datang kesini kenapa tidak kasih kabar mah" tanya balik Rayya lalu mencium kedua tangan nyonya Lena
"mama sengaja datang pagi pagi dihari libur, kalau hari biasa Rayya kan kerja" jawab nyonya Lena
"papa mana mah?" tanya Rayya
"lagi didepan nak" lalu nyonya Lena masuk ke kamar Rayya, dia seolah tidak tau kalau Rayya dan Deril tidak tidur bersama, Rayya merasa was was juga kalau nanti nyonya Lena bertanya kepadanya mengenai kamar nya yang pisah dengan Deril
"ya sudah mama kedepan dulu ya" ucap nyonya Lena
"ayo mah kita kedepan Rayya sudah hampir selesai kok rapi rapinya" balas Rayya dan merekapun keluar dari kamar Rayya
Sedangkan Tuan Bramantyo sedang duduk diruang tengah sambil meminum teh yang di sediakan bik marni
FLASBACK ON
"huuff Deril akhirnya balik juga kerumahnya, kalau dia disini aku mau makan apa, dan lagi aku juga tidak bisa pergi dengan yang lain, mengharapkan dari Deril sat ini tidak mungkin, untuk diri sendiri saja dia susah, bagaimana mau menghidupi aku"
"biarlah untuk sekarang dia tinggal dengan istrinya, agar tuan Bramantyo sialan itu mau memaafkan anaknya yang gampang dirayu itu, dasar anak manja" ucap Fina dalam hatinya
Tadi sebelum Deril pergi mereka sempat berdebat, tentang Deril yang akan tinggal di apartemennya ini, Fina keberatan karena dia ada rencana yang lain.
Selama ini Deril tidak mengetahui kelakuan Fina di belakangnya, karena Deril yang sudah cinta sama Fina, jadi dia percaya saja apa yang di katakan Fina tidak terlalu menggubris berita jelek tentang Fina diluar sana
Itu yang membuat Tuan Bramantyo dan Istrinya menentang hubungan putranya dengan Fina, tapi Deril susah dikasih tau, makanya Tuan Bramantyo memaksa dia untuk menikah dengan Rayya, berharap putranya itu berubah
"sayang, kamu mending ikuti apa yang papa kamu perintahkan, kalau kamu begini bagaimana dengan kehidup kamu, sekarang saja kamu sudah pusing bagaimana nanti nya sayang"
"kamu kan harus punya uang untuk bisa bertahan hidup dan mencari pekerjaan, siapa yang mau terima kamu bekerja,orang taunya kamu itu anaknya Tuan Bramantyo sayang" ungkap Fina
"kamu menolak aku untuk menumpang sebentar disini Fina, aku lagi ada masalah kamu malah menambah masalah baru dengan ku" balas Deril kesal
"bukan begitu sayang, aku realistis saja, sekarang saja kamu tidak mampu untuk menyelesaikan masalah tempat tinggal kita, kamu itu tidak bisa tanpa uang dari papa kamu" ucap Fina
"kamu menghinaku Fina, dengan mengatakan aku tidak bisa apa apa tanpa uang dari papa ku?" tukas Deril
"tapi kenyataannya memang begitu sayang, ini saja kamu tidak bisa menyelesaikan untuk mencari apartemen baru untuk aku tinggal, kamu tidak bisa bertindak apa apa" balas Fina yang membuat Deril terdiam
"tetap aku tidak terima apa yang kamu katakan tadi, kamu meragukan aku Fina, ya sudah lah aku pamit" ucap Deril dengan kesal dia tersinggung dengan apa yang dikatakan Fina tadi
"sayang kamu jangan marah dulu, aku tidak merendahkan kamu, aku hanya mencoba mengajak kamu untuk realistis saja, maafkan kalau aku tadi salah bicara, maaf kalau itu membuat kamu tersinggung, aku tidak ada maksud untuk merendahkan kamu sayang" ucap Fina sambil memeluk Deril dari belakang
Deril hanya diam mendapatkan perlakuan begitu dari Fina, dia sudah pusing ditambah lagi dengan kata kata Fina yang membuat nya merasa kecil dan tidak dihargai.
"sayang aku minta maaf ya" ucap Fina dia masih berusaha meminta maaf pada Deril, dia takut juga kalau sampai Deril marah itu akan membuat dia akan kesulitan nantinya
Fina masih berusaha merayu Deril, agar mau memaafkannya dia tau Deril sangat keras kepala dan sangat egois, dia harus mengalah demi menyelamatkan hidupnya kedepannya
"sayang, ayolah jangan ngambek begitu, aku tidak ada maksud untuk menghina kamu, mana mungkin aku menghina laki laki yang aku cintai, maaf ya" rayu Fina sambil memeluk Deril makin erat dan menciumnya
Mendapatkan perlakuan begitu dari Fina membuat Deril membalikkan badannya,dan menatap kearah Fina yang saat ini malah berusaha mencium bibir nya dan menye***nya dalam dalam dengan kuat, membuat pertahanan Deril runtuh
Dia akhirnya membalas perlakuan Fina yang memancing has*** laki laki nya bergo*** tanpa bisa dikendalikan, dan mereka melakukan penyatuan disiang hari itu.
Rasa kesal dan marah karena masalah yang dia hadapi, membuat Deril bermain cukup kas** dengan Fina, pen**tuan mereka lakukan beberapa kali, fina terlihat menikma** juga permainan kas** dari Deril
Setelah melepaskan semua has** mereka berdua, sekarang mereka berbaring diatas ranjang Fina.
"aku akan menyelesaikan semua masalah ini dengan cepat, aku juga tidak mau membuat kamu hidup susah sayang, jadi kamu bersabarlah" ucap Deril setelah melakukan penyatuan dengan Fina
"iya sayang aku akan sabar menunggu semua itu, kamu jangan marah lagi ya" sahut Fina dia tau sekali caranya membuat Deril memaafkan nya dengan cepat, kelemahan Deril yang sudah diketahui oleh Fina
Setelah letih dari pergumulan mereka tadi Deril tertidur dia sangat lelah lahir dan bathin, Fina memandang wajah Deril yang saat ini sudah tertidur
"aku tidak bisa terus bersama kamu deril , aku butuh uang untuk menopang hidup aku, sekarang kamu sedang berantem dengan kedua orang tua kamu, itu akan membuat kamu sulit dan aku juga susah mendapatkan kucuran uang dari kamu"
"kamu harus pulang kerumah istri kamu, agar papa kamu tidak marah lagi kepada mu, dan kamu akan kembali dikasih fasilitas mewah dari tuan Bramantyo" ucap Fina tidak lama dia pun tertidur
Deril terbangun lebih dahulu lalu melihat jam yang ada di kamar itu, segera bangun karena dia akan segera pergi ke apartemen nya Roni, setelah mandi Deril lalu membangunkan Fina
Setelah pamit Deril pun pergi meninggalkan Apartemen Fina, Fina yang masih duduk di ranjangnya duduk terdiam sambil merenung apa yang telah terjadi
"sial banget sih,sekarang Deril sedang berantem dengan tuan Bramantyo dan dia tidak bisa apa apa tanpa tuan Bramantyo" gumam Fina dam hati, setelah itu dia mencoba menelpon seseorang yang selama ini juga dekat dengannya
mudah''an kelak km berjodoh dgn gavin