Spin Off Chelsea and The Ghosts
Dokter Lucky Buwono adalah seorang dokter umum di RS Bhayangkara Jakarta. Di usianya ke 36, dirinya masih betah melajang. Hingga suatu hari, dia dikirim ke Turin Italia untuk acara pertemuan semua law enforcement dan medis seluruh dunia bersama AKP Victor Sihasale.
Tanpa sengaja, dokter Lucky menabrak dokter forensik Daisy Mancini dan mendapatkan tamparan karena menganggap dokter itu kurang ajar.
Suatu malam, keduanya terlibat ONS akibat mabuk hingga Vicenzo Mancini, ayah Daisy murka dan menikahkan mereka berdua.
Bagaimana kah kehidupan pernikahan mereka sementara Daisy sudah nyaman bekerja di Turin dan Dokter Lucky tidak bisa meninggalkan pekerjaannya di Jakarta? Ditambah sifat mereka bertolak belakang.
Generasi kedelapan klan Pratomo
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hana Reeves, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Di Jakarta
Dalam Pesawat Pribadi Milik Keluarga Mancini
Dokter Lucky mendekati Daisy yang duduk dengan wajah termenung di pinggir tempat tidur. AKP Victor sudah tidur di kursi yang bisa dipanjangkan apalagi dia termasuk jangkung tingginya hingga membutuhkan tempat yang luas. AKP Victor memang duduk di kursi yang biasa dipakai Dante Mancini karena memiliki tinggi hampir sama.
Daisy melirik ke arah Dokter Lucky yang berdiri di depan ruangan tidur dan tidak ada keinginan untuk berinteraksi dengan suaminya.
"Jeng Daisy..." panggil Dokter Lucky pelan. "Boleh aku duduk ?"
"Boleh."
Dokter Lucky pun langsung duduk di sebelah Daisy.
"Boleh aku tanya sesuatu ?"
Daisy menoleh ke Dokter Lucky. "Tanya apa lagi?"
"Dimana kamar mandi pesawat? Aku dari tadi kebelet pipis tapi mau tanya, Jeng Daisy lagi mode marah jadi aku takut..." Dokter Lucky menatap istrinya dengan wajah memelas.
Daisy mengerjap-ngerjapkan mata hijaunya, tidak menyangka suaminya menanyakan sesuatu yang random.
"Disana ... Pintu kedua .. " jawab Daisy sambil menunjuk ke arah pintu.
"Memang pintu pertama apa?"
"Buat mandi. Pintu kedua toilet."
"Terimakasih..." Dokter Lucky bergegas masuk ke dalam pintu kedua membuat Daisy menggelengkan kepalanya.
***
Dokter Lucky merasa lega setelah menyelesaikan panggilan alamnya dan saat melihat, Daisy sudah terlelap diatas tempat tidur. Dokter Lucky pun duduk di pinggir tempat tidur sambil menatap wajah lelah Daisy dan hatinya seperti tercubit melihat ada air mata di ujung pelupuk mata istrinya.
Maafkan aku, Jeng Daisy... Mungkin aku sudah membuat kamu harus menikah dengan pria yang tidak kamu cintai ... Tunggu! Dokter Lucky tersentak. Jangan-jangan Jeng Daisy sudah punya pacar dan terpaksa harus meninggalkan pacarnya demi aku? Duh ya ampun ... aku kok jadi jahat ya. Kudu piyeee Iki? Tapi aku juga tidak mau cerai gitu saja.. Bahkan aku membenci perceraian. Masih untung si Piktor bisa balikan lagi sama Sandra.
Dokter Lucky mengelus rambut coklat Daisy. "Sorry... " bisik nya lalu pria itu berjalan ke bagian kursi dan memilih tidur disana.
Daisy membuka mata hijaunya dan hanya termangu mendengar ucapan maaf sekali lagi dari suaminya.
Nasi sudah jadi bubur...
***
Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta
Mata dokter Lucky terbelalak saat melihat siapa yang datang menjemput mereka. Tampak Shea, Seiya dan Ryuga menatap judes ke dirinya. Satu yang disyukuri, tidak ada iptu Steven, tidak ada jaksa Sandra dan tidak ada Brigjen Rayyan maupun Lachlan de Luca.
Daisy tersenyum senang saat melihat siapa yang datang menjemput dan langsung memeluk ketiga saudara sepupunya sementara AKP Victor hanya mendorong dokter Lucky untuk maju.
Shea lah yang pertama melepaskan pelukan Daisy dan menghampiri Dokter Lucky. Wajahnya tampak marah dan jika tidak ingat dirinya bisa masuk sel karena penganiayaan, ingin rasanya Shea menghajar pria itu.
"OOM LUCKY !" bentak Shea.
"Maafkan aku Shea !" Dokter Lucky menempelkan kedua telapak tangannya dengan sikap mohon ampun.
"HIIIIHHHH!" Shea gemas pengen nonjok Dokter Lucky tapi lebih tua dan bisa-bisa dia kena omel oleh Iptu Steven.
"Sudah-sudah... Ayo pulang ..." ajak Ryuga demi menetralisir suasana.
***
Daisy pun ke rumah keluarga de Luca dulu sementara Dokter Lucky dan AKP Victor kembali ke Polda Metro Jaya apalagi dua Boss mereka sudah menunggu kedatangannya. Iptu Steven, Kombes Jarot, AKP Atikah yang sedang hamil anak pertama dan AKP Nana, menatap tajam ke Dokter Lucky yang hanya bisa menunduk.
"Mbak Tikah, jangan judes - judes ... " tegur Iptu Steven saat kedua orang itu melewati ruang divisi kasus dingin. "Lagi hamil ..."
"Ah iya..." ucap AKP Atikah sambil mengelus perutnya yang sudah berjalan delapan bulan. "Amit amit... Amit amit ..."
Kehamilan AKP Atikah juga tidak diduga. Saat dirinya berulang tahun ke 46, mendapatkan anugerah yang tidak disangka. Akibatnya semua orang seolah menjaga ekstra ketat sampai-sampai AKP Atikah risih dengan rekan-rekannya meskipun tahu maksudnya baik. Bahkan Remy Giandra memberikan hadiah periksa dan kontrol gratis hingga nanti melahirkan Caesar karena faktor usia. Tentu saja AKP Atikah merasa bersyukur mendapatkan rejeki yang tidak disangka-sangka karena memang biaya melahirkan Caesar cukup mahal. Sekarang malah digratiskan hingga ke kamarnya plus dokternya adalah dokter Obgyn terbaik, tentu saja bumil itu semakin menikmati kehamilannya.
"Mbak Tikah kapan cuti ?" tanya Kombes Jarot. Semenjak AKP Atikah hamil, dia tidak mau dipanggil Bu, maunya mbak dan alasannya Gawan bayi. Akibatnya semua orang di Polda manggilnya mbak Tikah ( meskipun sudah biasa yang memanggilnya begitu tapi juniornya masih memanggil Bu ).
"Minggu depan aku sudah mulai cuti. Itu pun dengan acara diomeli pak Dean ..." kekeh AKP Atikah.
"Iyalah... Perut udah Gedhe gitu. Ya Nduk ya... Mamamu tuh memang. Masih tidak mau liburan.." ucap AKP Nana ke perut AKP Atikah. Hasil USG memang bayi yang dikandung adalah perempuan.
***
Ruang Kerja Irjen Dean Thomas
"What the hell happened, Lucky !" amuk Irjen Dean Thomas. "Bagaimana bisa kamu ... Ya Tuhan, Daisy anak Mafioso !"
Dokter Lucky hanya diam.
Irjen Dean Thomas berjalan mondar mandir karena bagaimana pun Dokter Lucky adalah bagian timnya dan dua anak buahnya tidak bisa pulang ke Jakarta karena kasus dengan Mafioso Turin itu sudah membuat dirinya kena amuk Kapolda meskipun tahu keluarga Mafioso Turin itu bagian keluarga dari Brigjen Rayyan.
"Maaf pak Dean, pak Rayyan, pak Lachlan ... Aku yang salah..." jawab Dokter Lucky.
"Setidaknya Lucky bertanggung jawab, bang ..." bela AKP Victor yang merasa kasihan temannya kena amuk sana sini.
"Sudah sepatutnya dia bertanggung jawab ! Kamu sudah tidur dan merusak anak gadis Bang Enzo !" ucap Brigjen Rayyan.
"Sekarang dimana Daisy ?" tanya Lachlan.
"Di rumah pak Lachlan bersama dengan Shea dan Seiya. Tadi kami diantar Ryuga kemari," jawab AKP Victor.
"Berapa lama Daisy akan di Jakarta?" tanya Lachlan dengan nada melunak.
"Sebulan ..."
"Setelah itu ?"
"Je .. Eh Daisy kembali ke Turin ..." jawab Dokter Lucky.
Lachlan menatap ke arah ipar dan sahabatnya.
"Bagaimana jika Daisy kita ajak ke tim dokter Wayan ? Biar dia tidak bingung di rumah ?" tanya Lachlan.
"Eh anu pak Lachlan. Maaf, ini Daisy bingung di rumah siapa ya ?" tanya Dokter Lucky.
"Ya di rumah kamu lah ! Memang di rumah siapa ? Dia sudah jadi istri kamu jadi tanggung jawab kamu dong !" balas Irjen Dean Thomas judes.
"Ooohhh..." Dokter Lucky manggut-manggut.
"Oke, kayaknya masih kena jetlag dia .. " gumam Lachlan.
***
Yuhuuuu Up Siang Yaaaaaaaa gaeeesss
Thank you for reading and support author
Don't forget to like vote and gift
Tararengkyu ❤️ 🙂 ❤️
dokter lucky mah nggak mau pamer, itupun yang ngasih tau Steven... coba kalo Steven nggak cerita kalo dokter lucky biasa ikutan MMA
🤣🤣🤣🤣
kalem2 tenyata suhu dia😅😅😅😅
😅😅😅😅
.....🤣🤣❤❤🙏🙏