" Maa paaa aku engga ada waktu, tapi kalau dijodohin sama mas mas anak tunggal engga banyak gaya boleh juga tuh heheh" Amanda zeevalia adalah anak kedua dari dua bersaudara, terlalu bekerja keras sampai akhirnya lupa dalam hal percintaan.
memang dalam kehidupan harus memilih salah satu bukan? terkadang keseimbangan membutuhkan pengorbanan yang cukup berat tapi susah jika harus adil.
" Bagaimana jika kita mencoba untuk menjalankan hubungan ini? tidak ada salahnya bukan jika kita mencoba untuk saling mengenal?" aahh kenapa dia soft spoken sekali.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dinar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps 11 - Sedikit memaksa...
" Miiiiiii aku datang nihhh, pada kemana sih piiiiihhh miiihhhh" teriakan gio benar-benar terdengar sejak masuk rumahnya dengan tangannya yang menggenggam lembut tangan Zee yang terasa dingin.
" Mas kita cari aja ga perlu teriak ya" Zee mengusap lembut lengan gio dengan tangan kirinya.
Anehnya usapan lembut tangan zee seketika membuat gio menjadi anak baik dan penurut tanpa tapi, membuat kedua orang yang sejak tadi dipanggil oleh gio menggelengkan kepalanya.
Ternyata kedua orangtua gio sebenarnya sudah memperhatikan kedatangan gio dan zee hanya saja karena gio fokus dengan suaranya sehingga membuat kedua orangtuanya mengurungkan niat untuk menghampiri.
" Sayang zeeee ya ampun mami kangen, lama sekali sampainya sayang apa tadi macet?" mami gio yang sudah tidak sabar kini menghampiri zee dan menghiraukan gio.
" Loh loh mii itu pacar gio mau dibawa kemana" gio memprotes sang mami tapi sayangnya benar-benar dicuekin.
Tidak habis akal kini gio merengek kepada sang papi yang kini memeluk pundak sang anak menuntunnya untuk ikut masuk kedalam ruangan kerja.
" Loh pih kok kesini?" gio yang bingung langsung meneror sang ayah.
" kamu semenjak sama Zee jadi manja dan cerewet gini sih gi heran papi ga ada dewasa-dewasanya apa ga malu sama Zee?" sang papi yang kini protes sebenarnya senang melihat perubahan gio hanya saja dia ingin mengetahui langsung dari mulut sang anak.
Gio seketika terdiam menyadari perubahan dirinya yang memang lebih banyak merengek namun ajaibnya zee selama ini tidak pernah protes atas apapun yang dia lakukan.
" Laahh iya juga pih, tapi kok zee santai aja kenapa papi yang repot sih" gio yang menyembunyikan rasa malunya namun berusaha bersikap tenang.
" Gio tapi papi senang itu tandanya kamu nyaman dan zee benar-benar menerima kamu dengan segala kekurangan dan kelebihan yang kamu miliki" ahh ada benarnya juga.
" Pihh tolongin gio dong, tolong bantu gio untuk minta izin ke om putra dan Tante Amel biar Zee besok ikut gio ke luar kota ya pihh" aahh gio benar-benar tidak menyia-nyiakan kesempatan saat ini.
Sang papi mendadak terdiam ada apa dengan putranya yang mendadak drama saat akan pergi keluar kota, biasanya santai saja.
" Aneh kamu tuh, mana boleh belum ada ikatan sah harus pergi kesana ngaco" sang papi sudah menjawab tanpa ada rasa ingin membantu.
" Yauda kalau gitu nikahin gio sekarang sama Zee biar besok kita keluar kota kerja sekaligus bulan madu pihhhh" anak ini benar-benar mengigau sepertinya.
pletaaakkk ......
Tanpa apa-apa sang papi melemparkan bolpoin dari tangannya yang langsung mendarat dikepala gio dengan sangat sempurna.
" Awasshh papi kok jahat sih"
" Lagian kamu tuh mabok apa gimana sih gi? Lagi pula belum tentu zee mau mener kamu sebagai suaminya jangan kepedean deh" sang papi yang berencana untuk menjahili sang anak sepertinya akan berhasil.
Gio sempat memijat pangkal hidungnya meresapi ucapan sang papi.
" Pihhh ya Tuhan mulutnya bener-benar yaa ihh" gio dibuat kesal atas ucapan papinya sendiri.
Tanpa berniat membalas ucapan anaknya, sang papi justru terlihat dengan aura serius yang membuat gio menciut.
" Tadi papi dihubungi oleh papanya zee gi, sebenernya.............." sang papi menceritakan apa saja yang dibicarakan oleh sang sahabat kepadanya.
Gio benar-benar diam fokus mendengarkan percakapan antara ayahnya dan sang calon ayah mertua.
" Kamu paham kan gio apa yang papi maksud?" setelah selesai akhirnya sang papi kembali bersuara sebelum gio memberikan respon.
" Tenang aja Pi, gio janji dan akan berusaha untuk terus menjaga perasaan, cinta dan kasih untuk Zee" gio tidak banyak promo perasaannya saat ini.
" Cihh bucin sekali mana boleh begitu" sang papi benar-benar terus mengejek anaknya yang beberapa waktu sempat terpuruk setelah kandasnya hubungan percintaan gio dan Dewi.
" Bilang aja iri pih mami mana bisa gitu kan?" gio kembali membalas ejekan sang papi.
🍉🍉🍉
Kini gio, Zee dan kedua orangtua gio sedang duduk santai diruang keluarga dimana zee duduk disebelah gio dengan gio yang memainkan jari tangan kanan zee.
" Mas coba kuenya ya biar Zee ambilkan" suara zee benar-benar sangat sopan ditelinga yang mendengarnya.
" Suap ya yang habis itu bantuin packing yaa kan tadi udah janji" gio merengek manja yang ditanggapi senyuman dan anggukan oleh Zee.
Melihat interaksi antara zee dan gio membuat kedua orangtua gio merasa lega, ternyata memang anaknya sudah menemukan perempuan yang tepat.
" Sayang kamu ikut aja yuk besok, nanti aku bantu kamu buat izin ke mama sama papa yaa" lagi-lagi seperti tidak habis cara gio kembali membujuk sang kekasih untuk ikut.
Bugghhhhhhh
Belum mendengar jawaban zee sebuah banyak sudah mendarat sempurna dikepala gio yang ternyata dilempar oleh sang mami.
" sayaaang liat tuh mami, masa mas dilempar sih ishh sakit yaang" Ya Tuhan kenapa jadi seperti ini anak tunggalnya itu.
" Gioooo kamu yaa benar-benar, kalau kamu kaya gitu Zee malah ilfeel tau ga sama kamu" sang mami begitu jengkel melihat tingkah laku sang anak.
Zee hanya bisa tersenyum canggung melihat interaksi antara ibu dan anak yang cukup ekstrim ini.
" Mas besok sendiri dulu gapapa yaa nanti zee siapkan jus untuk besok pagi yaa, nanti kalau udah nikah baru zee akan ikut kemanapun pas pergi yaa gapapa kan?" aahh lembut sekali suaranya senyumnya yang begitu menyejukkan seperti air terjun.
" Yaahh yaudah deh terpaksa mas setuju, tapi sekarang bantu mas untuk packing yaa" gio dengan lahap menerima suapan kue yang tadi dibuat oleh sang mami dan zee.
Zee menurut saja untuk membantu gio mempersiapkan kebutuhannya untuk besok dibawa, sebelumnya memang Zee sudah izin dulu karena memang ini pertama kalinya Zee masuk kedalam kamar laki-laki selain ke kamar sang kakak.
" Mas ini udah? Apa ada yang ketinggalan atau kelupaan?" Zee yang sudah selesai menata barang didalam koper milik gio.
" Mhhh sudah sayang sesuai dengan list yang kamu kasih kok" gio kembali memastikan karena ini juga pertama kalinya dia menyiapkan keperluannya sendiri.
" Oke deh ini sudah rapi yaa masih inget kan dimana saja letaknya mas?" sambil menutup koper zee kembali bertanya kepada gio yang kini sedang menatapnya lembut.
" Iya cintaku terimakasih yaa" gio benar-benar dimanjakan oleh tindakan zee yang sangat perhatian.
Jika dulu Dewi lebih meminta untuk selalu dimengerti, kini zee lebih banyak mengerti kondisinya sangat jauh berbeda namun tidak bermaksud untuk membandingkan satu dengan lainnya hanya saja mungkin kesadaran gio saat ini sudah kembali seperti semula.
wkwkwk
lgsg halalkan....
kl marah itu,
dipencet hidungnya Zee biar PESEk..
jgn ditarik...
wkwkwk
pagi2 dah bikin mewek nih... 😔
ada Doorprize nya gak nih? 🤣
ntar loe beneran g*la deh.
😂🤣
aaaaaa pengen pny abg kandung😂
Gio lg nih nama tokohnya???
😁😂
Dia Keenan, kmn ya??
msh lanjut ato tutup??