Sinopsis :
Kyara Azura disiksa sampai mati oleh Juan dan Mulan. Kyara sangat menyesal karena percaya penuh pada mereka sebelumnya. Terlebih karena Kyara sudah membantu mereka membunuh suaminya sendiri, Miko Aditama, karena Kyara pikir suaminya lah yang membunuh ibunya.
Penyesalan Kyara membawa Kyara kembali ke masa lalu, ke 3 tahun yang lalu. Saat dirinya kabur di malam pengantin.
Kyara sadar dan harus merubah masa depan. Dia pun menyayangi suaminya, memberi perhitungan pada Juan dan Mulan, dan mencari pembunuh ibunya yang sesungguhnya.
Apakah Kyara berhasil mengubah takdirnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wanita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 11 : Sang Pelaku
"Menurutmu apa Aku masih mencintaimu setelah semua penghianatan yang Kamu lakukan?" tanya Miko balik.
Kyara menunduk malu. "Ti-tidak," jawab Kyara pelan.
"Bagus kalau Kamu sadar," ucap Miko lagi.
"Tapi kenapa Kamu tidak menceraikan Aku?" tanya Kyara memberanikan diri lagi.
Lagi-lagi Miko terdiam karena bingung harus menjawab apa. "Kamu mau Ku ceraikan?" tanya Miko setelah terdiam sesaat.
Kyara menggeleng.
"Ya sudah, setidaknya Kamu masih berguna untukku. Walau Kita sudah menikah, jangan mengharapkan apapun lagi dariku! Hubungan Kita hanya sebatas partner," titah Miko.
Perkataan Miko membuat hati Kyara bagai tertusuk jarum. Dulu Kyara hanya pura-pura membalas cinta Miko, sekarang setelah Kyara kembali ke masa lalu, dia memantapkan hati untuk membina hubungan serius dengan Miko. Kyara juga berharap bisa bahagia seperti pasangan pada umumnya, namun apalah daya Kyara, Miko tau semua kebusukannya. Jika jadi Miko, Kyara pun pasti marah dan benci.
"Apa yang harus ku lakukan agar Kamu tidak benci padaku? Walau Kamu bilang sudah tidak marah, tapi separuh hatimu masih benci padaku," batin Kyara.
"Aku tidak boleh mempersulit suamiku. Aku sudah banyak menyakitinya. Aku harus tau diri. Setelah semuanya selesai, Aku harus pergi menjauh darinya," niat Kyara dalam hati.
***
"Brengsek!" kesal Juan, melempar ponselnya dengan keras ke lantai. "Berani sekali Kyara memblokir nomorku, awas Kau Kyara!" runtuk Juan.
"Nomorku juga dia blokir. Dari mana Kyara tau hubungan Kita? Apa anak buah Om Miko yang mencari tau tentang hubungan Kita, lalu memberitahu Kyara?" tebak Mulan.
"Mungkin," jawab Juan.
"Sayang, coba lihat, semua anak buah Om Miko pergi. Kenapa mereka berhenti menjaga tempat ini?" tunjuk Mulan. Mereka berdua sedang berada di balkon lantai dua. Balkon itu menghadap langsung ke halaman depan. Jadi mereka bisa melihat semua anak buah Miko hendak pergi.
"Aneh sekali," Juan pun bingung.
"Juan ..." panggil ayahnya.
"Papi? Kenapa Papi kelihatan marah?" tanya Juan.
"Miko sialan itu sudah memecat teman-teman Papi dari jajaran komisaris. Dia juga memecat semua orang kepercayaan Papi yang menduduki jabatan eksekutif di management," kata Soni dengan marah.
"Om Miko melakukan itu? Dan orang-orang Papi terima begitu saja?" tanya Juan lagi.
"Mereka bilang Miko mengancam mereka. Miko menemukan kelemahan mereka. Mau tidak mau mereka menerima keputusan Miko," jawan Soni.
"Kenapa Om Miko bisa melakukan itu hanya dalam sehari?" Juan semakin heran.
"Mungkin dia marah besar atas tindakanmu yang mempermalukannya di depan umum kemaren. Kamu berani membawa Kyara kabur saat resepsi pernikahannya baru selesai," jawab Soni.
"Om Soni, lalu apa yang harus Kami lakukan? Aku ingin membantu," ucap Mulan.
"Juan, Kamu sudah membeli saham itu?" tanya Soni.
"Ada seseorang yang membeli semua saham di sana, Pi. Aku sedang mencari tau siapa orang itu," jawab Juan.
"Jadi Kamu gagal? Kenapa Kamu sangat tidak berguna?" Soni meninggikan suaranya.
"Aku janji akan membereskan kekacauan ini, Pi," jawab Juan, ketakutan.
"Buktikan ucapanmu jika Kau tidak mau kepalamu Papi penggal," ancam Soni.
"I-iya, Pi," jawab Juan lagi.
"Miko sudah keterlaluan. Papi tidak akan mengampuninya lagi. Akan Papi lenyapkan dia," ucap Soni, dengan wajah yang seram. Soni kemudian masuk ke dalam, meninggalkan Juan bersama Mula yang masih berada di balkon.
"Sayang, Papi Kamu seram sekali. Aku saja takut. Tadi pagi dia mengusirku waktu tidak sengaja memergoki Kita. Sekarang dia tidak marah saat Kamu menyuruhku sore ini datang lagi ke sini," kata Mulan, bergidik ngeri.
"Rencana jahat apa lagi yang Papi lakukan? Apa dia akan melakukan pembunuhan lagi? Seperti yang dia lakukan pada mendiang ibu Om Miko, Ibu Kyara dan Kakek?" batin Juan.
semoga sehat selalu dan semangat membuat karya baru lagi..