NovelToon NovelToon
Agensi Detektif Hantu

Agensi Detektif Hantu

Status: sedang berlangsung
Genre:Spiritual / Matabatin / Dikelilingi wanita cantik / Kumpulan Cerita Horror / Hantu / Roh Supernatural
Popularitas:2.3k
Nilai: 5
Nama Author: Eko Arifin

Apakah anda mengalami hal-hal tak wajar disekitar anda?

Seperti suara anak ayam di malam hari yang berubah menjadi suara wanita cekikikan? Bau singkong bakar meskipun tidak ada yang sedang membakar singkong? Buah kelapa yang tertawa sambil bergulir kesana-kemari? Atau kepala berserta organnya melayang-layang di rumah orang lahiran?

Apakah anda merasa terganggu atau terancam dengan hal-hal itu?

Jangan risau!

Segera hubungi nomor Agensi Detektif Hantu di bawah ini.

Kami senantiasa sigap membantu anda menghadapi hal-hal yang tak kasat mata. Demi menjaga persatuan, kesatuan, dan kenyaman.

Agensi Detektif Hantu selalu siap menemani dan membantu anda.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eko Arifin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 11 - Gedung Kutukan V

Suara dentuman keras menggema keseluruh gedung saat Ardian lompat kesana-kemari untuk menghindari serangan bertubi-tubi dari penguasa gedung ini. Ayunan kapaknya yang besar da membabi buta tak membuat pemuda itu gentar ataupun takut.

Mendengar suara gemuruh itu, Rendy khawatir akan keadaan sahabatnya.

"Elu gak apa-apa bre!?" tanya Rendy sambil memukul goblin yang terpental kearahnya.

"Santai bre, elu fokus aja ama tugas lu. Gue jabanin bentar nih dedengkot galak...!" jawab Ardian yang santai saat melompati ayunan kapak dari Minotaur.

"Wanjir, nih orang anak kuyuk atau apa ya? Lentur amat tuh badan. Bisa loncat kemana-mana..." ujar Minotaur karena serangannya tak sekalipun mendarat di tubuh lawannya.

"Buset, tuh mulut kagak pernah sekolah apa ya!? Gue kasih bogem baru tau rasa lu!" celetuk Ardian.

Sekali lagi,Ardian melompati ayunan kapak dari Minotaur sebelum mendarat di tangannya dan melompat ke arah wajah sosok raksasa tersebut.

Seperti petir menyambat, Ardian dapat melancarkan tendangan lurus tepat ke arah mulut Minotaur yang membuat raksasa itu jatuh tersungkur.

"Maem pus! Makanya mulut tuh di jaga jangan di obral!"

Tanpa pikir panjang Ardian lalu lari kearah dimana sigil itu terukir setelah mendarat di lantai dan tentu sajar para rombongan goblin bawahan Minotaur menghadang langkahnya.

"Kalian minggir atau hancur. Silahkan pilih sendiri..." ujar Ardian yang tidak di hiraukan oleh para goblin tersebut yang menggeram dengan mata merah mereka.

"Okelah kalau begitu..."

Saat masih berlari, bayangan Ardian pun mulai membesar sebelum keluar hewan-hewan pengerat kecil dengan jumlah ratusan bahkan ribuan yang menerjang gerombolan goblin itu layaknya ombak tsunami.

Seketika, para gerombolan goblin tersebut tersapu keluar gedung dan berjatuhan layaknya air hujan di malam hari.

Di saat yang sama, Rendy dengan sekuat tenaga membuat pagar ghoib demi memisahkan Minotaur dengan bawahannya dan gerombolan mereka pun mencoba menerobos masuk.

"Cepetan bre, gue gak bisa nahan mereka lama. Jangan main-main, kita ada kerjaan!" teriak Rendy sembari menahan pagar ghoibnya agar tidak rusak.

Ardian tidak menyia-nyiakan momen itu dengan segera berlari ke arah sigil yang berada di posisi tengah-tengah ruangan tersebut sebelum kembali mengeluarkan sebilah pisau.

Dengan ujung pisaunya, Ardian pun mengikis lantai dan menambahkan beberapa simbol Yunani kuno ke dalam sigil tersebut untuk merubah arti dan kegunaannya, demi menutup portal ghoib yang berada di gedung terkutuk ini.

Tetapi sosok Minotaur raksasa itu sudah berada di belakangnya dengan kapak yang di angkat setinggi mungkin dan mengucap dengan lantang.

"Matilah kau wahai anak Adam!"

Brug!

Suara hantaman keras terdengar hingga di luar gedung, yang di sebabkan oleh Suitomo yang menabrak Minotaur itu dengan tubuhnya.

"Dasar makhluk rendahan!" celetuk Minotaur kesal saat melancarkan pukulan telak tepat di muka Suitomo yang membuatnya terdorong kebelakang.

Tetapi Suitomo hanya tersenyum sambil menjulurkan tangan kanannya yang kemudian di gunakan oleh si ular putih sebagai landasan setelah ia melesat dari balik punggung Suitomo.

Seperti kilat, si ular putih itu kemudian mengigit bahu kiri Minotaur dan menancapkan dua taring panjang kedalam tubuh penguasa gedung inj, tetapi ia tidak bargeming sedikitpun meski merasakan sakit.

"Hmm... Racun? Apa kalian pikir ini sudah cukup untuk mengalahkan ku!? Ngimpi sampean!"

Minotaur mengangkat tinggi kapaknya dan akan menebas tubuh ular putih milik Rendy, tetapi tiga serigala hitam melesat dan menerkam tangannya dan membuatnya terhenti selama dua detik.

Hal itu sudah cukup untuk memberi waktu ular putih melilit tubuh Minotaur dan membatasi ruang geraknya.

Suitomo kagum melihat serangan yang sangat terstruktur dan terorganisasi dengan tepat tersebut sebelum ia berdiri dengan tegap dan gagah, melihat kesempatan terbuka.

"Wahai makhluk terkutuk yang berbuat kerusakan. Sang penguasa dzholim yang memanfaatkan rakyatnya demi kepentingan pribadi. Detik ini juga, akan ku balaskan semua rasa sakit yang kau berikan kepada keluargaku!"

Dengan segala kekuatan yang ia miliki, Suitomo melayangkan serangan serentak dengan menghatamkan gada kembarnya kearah perut Minotaur dan membuatnya mengerang kesakitan sebelum terhempas ke dinding gedung.

Di saat yang sama, tiga serigala hitam dan si ular putih melepaskan ikatan mereka dan mendarat tepat di samping Suitomo.

Mereka menghela nafas lega saat melihat Minotaur tergeletak di lantai.

Tetapi...

"Hehehe... HAHAHAHAHA!"

Suara tawa menggelegar menggema keseluruh ruangan gedung, di sertai guncangan layaknya gempa yang meretakan dinding dan lantai.

Rendy, Suitomo, Ular Putih, dan enam serigala hitam merasa tubuh mereka berat tertekan oleh pekatnya energi negatif yang terpancar dari Minotaur yang perlahan berdiri dari tidurnya.

"Hebat... Kalian sangat hebat! Setelah sekian lama. Setelah berabad-abad, akhirnya ada juga pertarungan yang dapat membuatku bersemangat!"

Rantai-rantai emas yang berlinang di tubuh Minotaur mulai bercahaya merah meyala dan kedua bola matanya pun juga sama.

Kapak yang Minotaur pegang mulai menyala seperti bara api, di sertai cairan seperti lava yang menetes dari kapak tersebut dan membakar lantai saat ia perlahan berjalan dengan senyum lebar yang terpancar dari wajahnya.

"Ayo, berikan darah kalian! Berikan aku kepala kalian! Akan ku hiasi sisa-sisa tulang kalian setelah kuhancurkan berkeping-keeping sebagai penghargaan tertinggi!"

Si Minotaur menatap lawannya dengan sumringah saat mulai mendekati mereka yang masih berdiri kaku oleh pekatnya energi negatif.

"Kalian harus bangga menjadi dekorasi rumahku!" ujar Minotaur.

"Udah yakin elu bakalan menang tong?"

Ardian yang sudah selesai menuliskan sigil sudah berdiri dari duduknya, dan bayangan hitam di kakinya yang mulai melebar.

"Kamu..."

"Kenalin gue Ardian si Detektif Hantu dan elu tau gak?" tanya Ardian.

"Enggak..."

"Tugas Suitomo, Ular Putih dan Tikus Hitam itu untuk mengalihkan fokus dan pandangan elu ke mereka sehingga gue bisa lebih leluasa membalikan sigil ini. Kau terlalu fokus ke mereka hingga lupa bahwa musuh terbesarmu adalah gue!" ujar Ardian pelan.

Di saat yang sama, sigil di belakangnya pun mulai bercahaya terang.

"Ternyata, oh ternyata, kau tak sepintar yang aku kira... Wahai makhluk yang terkutuk!" Ardian mengacungkan jari tengah kepada si Minotaur dengan wajah sumringah.

"Jangan... JANGAN ENGKAU MENCOBA MACAM-MACAM DENGANKU WAHAI ANAK ADAM!"

Si Minotaur langsung berlari ke arah Ardian sekencang-kencangnya sambil mengangkat kayaknya dan bersiap untuk menebasnya.

Sedangkan Ardian hanya berdiri dia saat tubuhnya di kelilingi oleh ratusan hewan pengerat kecil dan mereke menempel pada tubunya.

Satu ayunan kapak dapat membelah tikus-tikus yang menempel pada tubuh lelaki itu tetapi Minotaur terkejut saat melihat Ardian tidak berada di tempatnya.

"Teleportasi?" tanya si Minotaur dalam hati saat ujung matanya melihat Ardian sudah berada di sudut ruangan.

Ardian lalu menetapkan hati, mental dan tubuhnya dalam satu kesatuan sebelum ia berdoa...

"Dengan nama Tuhan yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang lagi Maha Perkasa, kembalikanlah hakikat tempat ini sepeti sediakala!"

"HENTIKAN WAHAI MANUSIA!" teriak Minotaur yang gagal menghentikan panjatan Doa itu.

Setelah panjatan Doa tersebut, sigil yang berada di tengah ruangan bercahaya terang benderang dan menyelimuti seluruh gedung terkutuk itu.

"Rendy, Suitomo dan kalian juga! Pergi ke sudut ruangan dan pegang apa saja yang bisa di pegang! Jangan pernah lepaskan!" Mereka menangguk dan melakukan apa yang Ardian pinta.

Makhluk-makhluk bawahan Suitomo ikut mendengarkan saran Ardian dan melakukan hal yang sama.

Seketika, angin kencang layaknya puting beliung menerpa gedung itu, puing-puing berterbangan beserta gerombolan goblin yang berada di lantai tiga dan empat mulai mengambang karena angin itu.

Ardian telah membalikan arti sigil ritual itu yang dari "Pemanggilan" menjadi "Pengembalian".

si Minotaur dan bawahannya secara ekstensi datang dari sigil ritual itu perlahan mulai terhisap ke arah tengah ruangan lantai empat layaknya Lubang Hitam yang menghisap bintang-bintang di luar angkasa.

Melihat ia tak bisa melakukan apa-apa untuk bertahan, Minotaur menatap Ardian dengan tajam.

"Ingatlah wahai anak Adam. Aku akan selalu menyesatkan manusia hingga hari yang di janjikan itu datang! Camkan itu!" ucapnya dengan mata merah menyala.

Ardian hanya membalasnya dengan senyum, "Dan ingatlah wahai makhluk terkutuk, aku akan memerangi kalian hingga akhir hayatku. Camkan itu!"

Mata mereka saling menatap tajam hingga Ardian melihat Minotaur dan bawahannya mulai menghilang dihisap angin dari sigil ritual yang telah ia aktifkan membuat serpihan-serpihan gedung pun jatuh berhamburan.

Suasana gedung terkutuk itupun kembali hening dan penuh ketenangan.

"Segala puji aku panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa."

1
Keyz Gholant
buhul itu apa Thor
Keyz Gholant: Ah gitu, ok catat
Eko Arifin: Media magic, atau perantara yang berbentuk padat, untuk mengalirkan mantra2, ilmu2 ghaib dan makhluk ghaib.

Bentuk macam2, bisa berupa batu akik, paku, jarum, kain kaffan, dll, tergantung tujuan penanamnya.
total 2 replies
maska andi pradana
Seru tapi updatenya agak lama bikini penasaran
yanti
,
Keyz Gholant
kayak mau daftar Akmil 🤧
Keyz Gholant: Fokus berkarya aja bre nanti rame sendiri
Eko Arifin: Masih berusaha. Sekalian promosi biar up viewnya, tertelan dan tertekan oleh buku yang ada.

Sekarang susah cari pembacanya. (Info dari akun orang lain)
total 4 replies
Leona Night
makin seru nih kisahnya. update donk/Drool/
Eko Arifin: Makasih kak /Pray//Pray//Pray/
total 1 replies
Rosy
itu seram
Tenth_Soldier
morning coffee
Tenth_Soldier
gendruwo nya kayak sakti banget ada nyala apinya
Eko Arifin: Penjelasan lebih lanjut di chapter selanjutnya bre. Makasih udah mampir!
total 1 replies
Tenth_Soldier
Yo, ngopi² dulu
Eko Arifin: Siap mas bro 🔥
total 1 replies
Tenth_Soldier
ayo semangat ngopi² dulu lah
Eko Arifin: Makasih banyak bro atas dukungannya 👍
total 1 replies
Leona Night
Bagus ceritanya /Heart/
Eko Arifin: Terima kasih kak 👍 Semoga betah disini
total 1 replies
Tenth_Soldier
ngopi² dulu lah
Eko Arifin: Kopi hitam tanpa gula! Aaaaahhhh! Mantap coeg!
total 1 replies
Tenth_Soldier
Semangat!
Eko Arifin: Siap abangku 🔥
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!