Kisah seorang Mafia wanita, setelah dia terluka dalam pernikahan dan juga terlepas dari hubungan yang rumit. Semua orang memanggilnya... Lady Charity!
Jessmine Almahira, perpaduan Indonesia-Turki harus menerima kenyataan pahit dirinya di duakan. Bukan hanya itu, ia kerap mendapatkan penyik-saan dan juga hinaan dari suaminya.
Satu tahun lamanya Jessmine berhasil mengumpulkan segala bukti, sebab suaminya bukan lah orang sembarangan.
Namun naas, ditengah ingin memperjuangkan setelah berhasil mendapatkan bukti Jessmine mati karena dibunuh.
Jessmine hidup kembali untuk balas dendam!
Namun dalam pembalasan dendam nya, dia terjebak dengan mantan kekasih yang ia putuskan dulu saat akan menikah, mantan yang telah menjelma menjadi orang sukses dan berbahaya!
Tak berakhir sampai disana, karena takdir buruk masih menghantui akhirnya Jessmine merubah dirinya menjadi seorang Mafia wanita bernama Lady Charity!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rere ernie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
11. Jangan Lupa Bahagia Dan Teruslah Tertawa.
Di kediaman Gu keramahan dari Nenek Gu pada Jessmine begitu terasa menyejukkan hati, bahkan Nenek Gu langsung menganggap Jessmine adalah cucunya sendiri dan tak ada kecanggungan sedikit pun.
Selain karena Nenek Gu sangat berterimakasih sebab Jessmine berhasil mendapatkan lukisan berharga bagi Nenek Gu, kecocokan dalam mengobrol tentang beberapa lukisan dan tentang masalah para wanita menjadikan keduanya seperti dua orang yang telah bertemu sejak lama.
“Makanan nya sangat enak, Nek.“ Puji Jessmine dengan tulus
Ternyata Nenek Gu sudah mendapatkan laporan tentang Jessmine yang adalah keturunan Indo-Turki dan menyuruh koki memasak makanan rumahan Indonesia dan berbagai olahan Turki.
“Benarkah? Jangan berbohong hanya demi menjaga hati Nenek, Nak."
“Aku berkata jujur, Nek. Darimana Nenek tau masakan Indonesia dan Turki?“
“Koki di rumah ini multitalenta, dia bisa memaksa makanan dari negara mana saja. Saat Nenek mendapatkan informasi tentangmu, Nenek langsung memerintahkan kepala koki menyiapkan makanan dari dua negara asalmu.“
“Terima kasih.“ Jessmine benar-benar terharu.
Setelah makan selesai, Jessmine pamit untuk pulang.
“Bagaimana tentang urusan perceraian mu, Nak?“ tanya Nenek Gu, ia mengetahui dari informasi yang di dapat.
“Semuanya berjalan lancar, beberapa hari lagi mungkin akta perceraian akan turun.“
“Syukurlah, semoga kamu menjadi wanita kuat dan tangguh. Dulu... Nenek juga bercerai dari suami pertama Nenek karena dia selingkuh. Kemudian, Nenek dicintai oleh suami kedua... menjadikan hidup Nenek bahagia hingga sekarang. Cinta bukan tentang kesempurnaan tapi saling menyempurnakan. Meski Nenek seorang Janda... tak ada halangan untuk meraih kebahagiaan, bersama laki-laki yang tepat.“
Ada makna tersirat dari kata-kata sang Nenek, seolah mampu menebak kehidupan yang sedang dijalani oleh Jessmine.
Jessmine tersenyum lembut, dia menggenggam tangan Nenek Gu. “Terima kasih perhatian Nenek, bolehkan Jessmine memeluk Nenek?“
Nenek Gu balas tersenyum, melebarkan kedua tangan agar Jessmine memeluk nya.
Keduanya saling berpelukan, lantas Jessmine mengurai pelukan dengan perasaan ringan.
“Ayo.“ Wen ikut merasakan bahagia melihat wajah sang Nenek yang tengah sakit memancarkan kebahagiaan setelah sekian lama begelut dengan penyembuhan.
Laki-laki itu merasa bersyukur dengan hadirnya Jessmine di hidup sang Nenek, ada kebahagiaan di sisa-sisa umur Neneknya.
“Jaga dia, Wen!“ pesan Nenek Gu.
“Pasti, Nek.“ Wen mengangguk paham, dia mengecup pipi sang Nenek lalu pergi di ikuti Jessmine.
Di dalam mobil suasana diantara Wen dan Jessmine ada sedikit ketegangan, pasalnya jika Nenek Gu saja mengetahui tentang hidupnya bisa dipastikan Wen pun tau akan dirinya.
“Ekhm! Jangan canggung di depan ku! Aku tidak ingin mencampuri kehidupan mu, jika kau tidak bersedia aku mencampurinya.“ Tegas Wen seolah bisa membaca pikiran Jessmine.
Jessmine akhirnya merasa lega dengan statement tegas Wen. “Terima kasih, Tuan Wen.“
“Lukisan baru yang Nenek minta cari, apa kamu yakin bisa menemukan nya? Aku akan membayar berapa pun harga nya, aku ingin membuat Nenek bahagia di sisa usianya yang hanya sebentar lagi.“
Wajah Jessmine terperanjat, “N-nenek Gu, sakit?“
Kepala Wen mengangguk, “Kanker usus besar, kanker yang dipengaruhi faktor keturunan. Perubahan gen dalam keluarga diturunkan melalui pola pewarisan dominan autosomal. Artinya, setiap anak dari orang yang terjangkit mempunyai peluang 50% untuk mewarisi perubahan gen tersebut.“
“Lalu Anda, apa ada kemungkinan terkena juga? Sebaiknya Anda memeriksa diri dari sekarang,“ ada sedikit perhatian dari kata-kata Jessmine pada Wen, bibir laki-laki itu tersenyum.
“Tentu saja, aku sudah memeriksakan diriku, hasilnya negatif. Namun, ke depan nya tidak ada yang tau.“ Jawab Wen.
“Hm, syukurlah. Nenek Gu pasti akan sedih, jika Anda pun ikut mewarisi penyakit ini.“ Sahut Jessmine.
“Jadi perhatian mu barusan, hanya karena tak ingin Nenek sedih... bukan karena perhatian padaku.“ Ucap Wen.
“Eh! S-saya, maksudnya sa__“
“Hahaha!“ Wen tergelak melihat wajah canggung dari Jessmine. Laki-laki itu menggelengkan kepala, “Maaf... saya hanya bercanda Nona Jessmine. Saya terbiasa menggoda orang yang memang sangat menarik untuk saya goda, saya tidak serius. Lagipula... untuk apa Anda perhatian pada saya, kita bukan siapa-siapa.“
Jessmine ikut terkekeh, hanya beberapa kali bertemu dengan Wen dia selalu saja dibuat tersenyum.
“Nah gitu, Nona. Saat kamu tersenyum, semua pria di dunia akan bertekuk lutut padamu... mungkin salah satunya aku!“ Wen mengedipkan sebelah mata kembali menggoda seraya bercanda.
Kali ini Jessmine tak bisa lagi menahan tawanya, seketika dia tertawa lepas membuat jantung Wen berdegup hebat.
Cantik!
Wen tidak menyia-nyiakan momen, sebelum Jessmine sadar dia bergegas memfoto Jessmine yang masih tertawa begitu mempesona.
Perjalanan dilanjutkan, Wen mengantar Jessmine kembali ke tempat kerja.
“Saya permisi, Tuan Wen. Sekali lagi terimakasih sudah mengantar,“ Jessmine turun dari dalam mobil, sementara Wen pun ikut turun.
“Nona Jessmine!“ Panggil Wen.
Jessmine menoleh, “Ya, Tuan.“
“Jangan lupa bahagia dan teruslah tertawa. Seperti ini!“ Wen mulai tertawa, entah apa yang lelaki itu tertawakan seolah ada yang lucu.
Jessmine pun ikut tertawa pelan, lalu melambaikan tangan untuk berpamitan masuk ke dalam.
Wen masih berdiri diluar mobil, memperhatikan Jessmine sampai wanita itu masuk ke dalam gedung.
Tak jauh dari mobil Wen, seseorang berada di dalam mobil.
Sam memejamkan mata melihat keakraban Jessmine dan Wen, tak sadar dia meremaass cerutu yang masih menyala. Telapak tangan Sam terbakar, namun rasa sakit karena luka bakar tidak bisa menutupi rasa sakitnya karena melihat wanita yang ia cintai bahagia bersama lelaki lain.
“Kembali ke Casino!“ titah Sam.
“Tangan Anda, Bos!“ ujar anak buahnya, sang tangan kanan yang duduk di samping supir.
Sam baru tersadar, dia membuka kepalan tangan nya. Ternyata bara dari cerutu membakar telapak tangan nya hingga memerah dan mulai melepuh.
“Aku bahkan tak menyadari rasa sakit ini!“ Sam terkekeh kecil, hatinya sungguh nyeri. “Jalan...!!“
Sam tak memperdulikan rasa terbakar dan perih di tangan, tatapan laki-laki itu tampak kosong.
Di malam hari tiba-tiba tubuh Sam menggigil kedinginan, namun suhu tubuhnya sangat panas. Sam membiarkan luka bakar di telapak tangan tanpa diobati dan akhirnya infeksi terkena bakteri.
Sam tidak memberitahu siapapun, bahkan anak buahnya yang berada diluar ruangan. Di atas ranjang di kamarnya di Casino, Sam meringkuk kesakitan dan hampir tak sadarkan diri.
Kriet
Pintu kamar terbuka, mata berat Sam sempat mengenali yang datang. Kesadaran lelaki itu akhirnya hilang, tenggelam dalam kegelapan.
Pagi hari kondisi Sam membaik, dia membuka matanya. Nafas Sam masih tak beraturan, suhu panas tubuh nya memang sudah turun namun kondisi Sam masih lemah.
“Kau sudah sadar!“ ujar seseorang yang duduk di sofa kamar.
Sam menoleh pada orang itu, ternyata Mei Lián. Sam mengira orang yang datang semalam adalah Jessmine, apalagi dia sempat melihat wajah wanita itu namun sepertinya itu hanyalah khayalan nya saja.
Terimakasih atas karya nya Thor
saya paling suka cerita tentang cewe perkasa dan tahan banting seperti Jessmine