NovelToon NovelToon
Nilai Penyembuh Dari Antagonis

Nilai Penyembuh Dari Antagonis

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Sistem / Enemy to Lovers
Popularitas:25.9k
Nilai: 5
Nama Author: Febbfbrynt

Mara, gadis yang terbaring koma berbulan-bulan, terpaksa harus menerima tawaran sesuatu yang disebut "sistem", yang di mana dia harus pergi ke dunia novel untuk meningkatkan nilai baik antagonis sebagai ganti tubuh aslinya tersembuhkan perlahan. Hanya saja, sang target merupakan orang sangat sulit didekati, paranoid, dan dibenci banyak orang.
______

Suatu hari, Mara menyelesaikan tugasnya dan akan pergi. Tapi tiba-tiba dia ditangkap pria menakutkan yang telah dia jinakkan.

"Jangan berpikir kamu bisa memanjat jurang gelap yang telanjur kamu lompati sesuka hati!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Febbfbrynt, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Restoran

Setelah lama pergi karena urusan pekerjaannya, Wilson akhirnya pulang, dan karenanya makan malam bersama keluarga akhirnya dilakukan lagi. Jika bukan karena Wilson, seperti biasa, Mara akan berdiam diri di kamar atau saling berbincang dengan sistem, daripada harus berhadapan dengan dua orang menyebalkan.

"Mara, bagaimana sekolahmu?" tanya Wilson tiba-tiba.

Kening Mara mulai berkerut karena tidak biasa Wilson menanyakan tentang ini. Dalam sekejap ia melirik Melody yang kepalanya menunduk, namun terdapat senyuman tersembunyi di bibirnya. Benar saja, tidak ada asap jika tidak ada api.

Mara tersenyum santai. "Baik-baik saja, Ayah."

Wilson menghela nafas seolah memikirkan sesuatu yang rumit. "Mara, Ayah harap kamu belajar dengan giat dan jangan melakukan hal yang tidak penting. Jatuh cinta di usiamu memang wajar, tapi jangan bertindak tidak tahu malu sampai melupakan belajarmu."

Mara mengangkat sebelah alisnya. Akhirnya ia tahu inti pembicaraan ini. Ia memasang wajah bingung seolah tidak tahu maksud yang dibicarakan Wilson.

"Apa maksudmu, Ayah? Aku selalu belajar dengan giat. Setiap malam, aku belajar sampai melupakan makan malamku. Setiap hari pun aku harus bangun pagi untuk mengejar busway dan menghabiskan waktu sebelum masuk kelas dengan belajar."

Wajah Wilson langsung mengerut kaget karena salah fokus pada dua kata yang disebutkannya. "Mengejar busway? Apa maksudmu, Mara? Bukankah kamu selalu diantar-jemput supirmu jika pulang-pergi ke sekolah?"

"Tidak, Ayah." Mara melirik Melody dan Luri yang mulai berwajah tegang entah kenapa. Ia mengulum bibir agar tidak tertawa dan menatap ayahnya tersenyum, tapi matanya sedikit sedih. "Aku selalu pulang-pergi sekolah dengan kendaraan umum. Hanya Melody yang selalu menggunakan mobil pribadi. Jika kita pergi bersama, aku merasa tidak enak dengan adikku karena dia terdesak olehku yang selalu pergi lebih pagi, karena biasanya dia pergi lebih siang. Jadi aku berinisiatif pergi sendiri tanpa supir."

"Bip—Nilai baik Melody menurun 6. Sisa Nilai: 52."

Entah kenapa wajah Wilson segera mengeras seolah marah. Suaranya seperti berusaha serendah mungkin. "Apakah kamu melakukan ini sejak lama?"

Mara melirik kepalan tangan yang gemetar Melody dan menjawab dengan santai. "Hm. Sejak aku baru masuk SMA."

"Apa?" Wilson tertegun. Jika dia ada di rumah, dia selalu berangkat subuh sehingga tidak pernah tahu. Tangannya terkepal hingga berurat seakan menahan rasa marahnya. Dia menatap istrinya yang menunduk dengan kesabaran yang sudah menipis. "Luri, kenapa kamu tidak memberitahuku ini sejak awal? Jika Mara tidak mengatakannya, apakah aku akan terus tidak tahu dan mengabaikan putriku sendiri tentang ini?"

"Bip—Nilai baik Luri menurun 10. Sisa Nilai: 55."

Mara menahan untuk berteriak senang. Sedangkan di sisi lain Luri menggertakkan gigi dan tak sengaja melihat wajah tersenyum Mara saat kontak mata. Dia merasakan hatinya gemetar karena perasaan buruk.

Dirinya yang selalu memiliki rencana sempurna dan kelicikan menghadapi siapapun yang menjadi lawannya, tiba-tiba saja tak bisa berkutik. Keadaan familiar ini, sudah terjadi sebelumnya, dan itu karena perubahan Mara di luar dugaannya yang mengungkapkan hal-hal yang sepertinya tidak bisa anak itu ungkapkan selama ini.

Ia harus tenang menghadapi masalah ini sekarang. Antara menyanggah jika dia punya argumen kuat, dan antara mengalah jika ia merasa tidak memiliki alasan menyanggah.

"Maafkan aku, Sayang. Aku tidak mengatakannya padamu karena aku menghargai keinginan Mara yang ingin pergi sekolah sendiri tanpa supir. Aku tidak pernah mengira ini akan menjadi sangat penting untuk diberitahukan padamu. Aku akan memperbaiki kesalahanku mulai sekarang."

Luri menendang kaki Melody di bawah meja. Dan Melody langsung mengerti apa maksudnya itu. Ia menahan amarah dihatinya dan menggigit bibir menahan tangis.

"Ini salahku karena aku sangat egois, Ayah. Aku seharusnya lebih cepat bersiap agar aku bisa berangkat bersama Kak Mara dan tidak membuatnya merasa tidak enak denganku."

Mara merasa ingin bertepuk tangan melihat akting Melody yang semakin bagus. Dua orang ini sangat pandai mengendalikan situasi yang memojokkan mereka.

"Lupakan saja." Wilson memegang keningnya dengan lelah.

Pembicaraan yang awalnya Wilson akan menegur Mara yang jatuh cinta pada anak lelaki nakal di saat harus belajar giat, malah ke arah hal-hal bermasalah yang tidak diketahuinya. Wilson baru pulang dari sibuk bekerja, merasa tubuh dan pikirannya lebih lelah. Tapi setelah ia tahu, ia tidak bisa membiarkan putrinya pulang-pergi kendaraan umum yang mungkin tidak aman.

"Mulai saat ini, Ayah akan membiarkan kalian menggunakan mobil berbeda untuk ke sekolah. Di garasi ada satu mobil lagi, nanti Ayah akan mencarikan supir baru untuk mengendarai mobil itu untukmu, Mara. Untuk sementara sebelum Ayah menemukan supirnya, maukah kamu pergi dengan supir yang biasanya bersama Melody?"

Mara heran dan tidak menduga Wilson akan memberinya mobil dan supir berbeda dengan Melody. Ia kira setelah mengetahuinya, Wilson akan tetap memaksanya satu mobil dengan Melody untuk pulang-pergi sekolah. Itu lebih baik.

Hanya saja, sayang sekali ia harus melewatkan kesempatan bertemu dengan Rahan di bus yang sama. Jadi sampai supir baru datang, dia akan menolak.

"Tidak perlu, Ayah. Aku baik-baik saja dengan menggunakan busway. Izinkan aku naik itu saja sementara waktu, Ayah. Aku merasa lebih bebas dan santai."

"Baiklah, hati-hati."

Mara tersenyum puas. Jangan halangi aku menaikan nilai targetku!!

~•~

Sejak insiden ciuman memalukan itu di kantin, Mara tidak bertemu Rahan, dan dia tidak mencarinya dengan berakhir dia harus dihukum sistem karena tidak menaikan nilai selama dua hari. Ini adalah hari keempat Mara masih belum bertemu dengannya, dan hari terakhir ini dia harus menaikkan nilai bagaimana pun caranya!

Masalahnya... hari ini sedang libur sekolah karena tanggal merah di kalender. Tapi, Mara tidak akan menyerah! Dia sendiri yang akan datang ke tempat Rahan berada!

Sore itu, Mara pergi ke tempat di mana Rahan bekerja sesuai dengan lokasi yang diarahkan sistem. Saat ia tiba di lokasi, langit sudah gelap, itu karena awan mendung dan membuat hari serasa sudah malam.

Mara melihat sebuah tempat makan yang tidak terlalu besar, namun di dalamnya cukup ramai pengunjung. Untung saja dia belum makan apapun sehingga bisa makan di sini sekaligus mencari Rahan.

Saat ia masuk, yang menjadi perhatiannya adalah, para waiter di tempat itu kebanyakan anak-anak remaja. Sepertinya memang tempat ini membuka lowongan untuk anak sekolah yang sangat membutuhkan uang tanpa lamaran kerja formal lulusan SMA atau S1.

Mara duduk di sebuah bangku untuk dua orang yang kosong sembari mencari di mana Rahan berada. Tapi beberapa saat mencari, ia tidak menemukannya di mana pun, apa sistem salah?

Sistem tidak terima dan menegaskan. "Ini adalah lokasi yang benar, Manusia."

Sebelum Mara menanggapi, seorang waiter perempuan datang dengan wajah ramah. "Selamat datang di tempat kami."

Waiter itu memberikan menu dengan sopan. "Silahkan sebutkan apa yang ingin Anda pesan."

Saat Mara melihat menu, dia langsung memikirkan, apakah Rahan sudah makan? Dia pasti akan menyelesaikan pekerjaannya dulu sampai perutnya kelaparan.

Mara menyebut satu persatu makanan, minuman, dan makanan penutup.

Waiter itu menyebutkan kembali pesanan, setelah memastikan tidak ada kesalahan karena gadis ini memesan sangat banyak, cukup untuk porsi dua orang atau lebih. Dia berpikir, pelanggan sangat kecil dan kurus, tapi sepertinya nafsu makannya sangat besar.

"Silahkan menunggu beberapa saat."

Saat akan pergi, Mara menahannya "Tunggu."

"Apakah ada pesanan lain?"

"Tidak. Aku ingin bertanya, apakah ada orang bernama Rahan yang bekerja di tempat ini?"

Gadis waiter itu mengingat dan merasa nama ini familiar. "Oh apakah orang itu memiliki tubuh sangat tinggi?"

"Ya!" Mara tersenyum semangat.

"Dia bekerja di bagian dapur dalam," terangnya. "Apakah Anda temannya?"

"Ya. Bolehkah aku merekomendasikan dia untuk mengantar makanan nanti?"

"Tentu saja." Gadis itu tersenyum seolah itu bukan hal aneh.

"Terima kasih."

Mara sangat senang! Rahan benar-benar ada di tempat ini!

1
Lippe
author hiatus atau emang mau berhenti bikin cerita? Aku rindu berat /Sob//Sob//Sob//Sob//Sob//Sob//Sob//Sob//Sob//Sob//Sob//Sob//Sob//Sob//Sob/
selir Caesars
thorrrrrr upppppp ya Alloh
selir Caesars
thorr tenggelam kemana kau thorrr kok ga upp,thorrrrrrr uppppppo dongggggggg
fiza
Lumayan
Xi Feng Jiu
Gw bolak balik noveltoon cuman nunggu nih cerita doang, authornya kemana nih😭
Xi Feng Jiu
Kapan up kak😭
Alfiananda Puspita
author nya lagi bertapa
Alfiananda Puspita
Lamak juga ya gaes wkwk
Alfiananda Puspita
author nya ngilang lama banget ya hehehhee
Alfiananda Puspita
sabar banget Ya Allah ini
Alfiananda Puspita
masih menunggu author nya update
Alfiananda Puspita
masih menunggu update an
Alfiananda Puspita
yah belum update
putri dwi tania
lanjut kak
Alfiananda Puspita
dulu mba penulis nya sering update, sekarang kenapa ya?
Reni Purnama Sari
bagus lanjut kk
Alfiananda Puspita
gabut banget bolak-balik nungguin mba penulis update wkwk
Alfiananda Puspita
gara2 liat kim mingyu versi rambut cepak, ak slalu bayangin arhan kayak beliau wkwkwk
ganteng, gapura kabupaten, tiang listrik, bisa masak wkwkwk
Xi Feng Jiu: Rahan gak sih kak
total 1 replies
Alfiananda Puspita
rajin komen sama kasih gift, biar mba penulis rajin update wkwk
Alfiananda Puspita
masih memantau
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!